Lixuan yang berada di pulau para bajak laut tinggal itu akhirnya sadarkan diri. Dia sudah dua Minggu ditempat itu, keseharian milik Lixuan hanyalah membersihkan kapal dan membantu pekerjaan sehari hari."Lixuan apakah kau sudah ingat dimana tempat tinggal mu," ucap wanita yang menemukan dirinya. Dia bernama Lisa, ketika Lixuan baru saja sadarkan diri, dia melupakan semuanya. Hanya nama dan sepotong ingatan masa lalunya saja yang masih diingat.Dia sekarang memiliki ingatan milik Sindra, "kota Libora," ucap lixuan.Dahulu kota itu adalah tempat tinggalnya, kota terbesar yang dimiliki oleh peradaban manusia ada disana. Gedung gedung pencakar langit menghiasi semua isi kota, namun itu dahulu. Sekarang kota Libora sudah tertimbun dan menjadi puing puing tak terlihat."Kota Libora? Sepanjang kami mengarungi samudera tak pernah sekalipun kami mendengar nama itu, memang itu dinegara apa? Alrnat, atau kou, Englandia, lighting, atau Vanesiu," ucap Lisa.Lixuan pun menggeleng gelengkan kepalany
"yang mulia tidak salah, hanya saja akulah yang tak berguna. Aku mohon jangan berkata seperti itu," ucap Libo.Selama pertarungan berlangsung libo tak bisa melakukan apa apa karena disibukan oleh para bandit, dia nyaris meninggal ditempat tersebut. Beruntung saja ada Fong yang selalu bersamanya.Karena ketidak berdayannya dalam pertempuran itu, Libo sudah bersiap mendapatkan hukuman dari Haven, jika memang dia akan mendapatkannya. Pasti itu tak akan ada rasa marah ataupun dendam sama sekali."Libo perintahkan Hans untuk menjemput Rin er dan Qou Lin, jika mereka berdua belum sembuh suruh Hans untuk tetap disana. Jangan biarkan Devil menyentuh mereka berdua," ucap Haven.Mendengar perintah itu, Libo tak tahu harus merespon seperti apa. Dia pun mengatakan hal yang sebenarnya terjadi pada pertempuran itu. Haven mengerutkan dahinya ketika mendengar informasi itu."Ini sungguh benar benar gawat, apa yang akan terjadi pada mereka, aku harap Hans bisa mengatasi semuanya," ucap Haven.Dia pun
Kerajaan Alrnat, kerajaan yang berada disisi benua timur. Itu adalah tempat yang cukup besar hampir separuh benua dikuasi oleh kerajaan itu. Dahulu kerajaan itu hanya berukuran sekitar 25000 kilometer, tempat itu berada disisi lembah Tairus, yang sekarang tempat itu sudah menjadi kota industri.Dekede demi dekade membuat mereka berkembang pesat seperti sekarang, saat ini kerajaan itu menjadi kerajaan adidaya yang amat ditakuti oleh para tetangganya. Tidak ada satupun dari kerajaan yang mau berurusan mereka.Kerajan yang besar itu seharusnya makmur dan amankan?Namun kenyataannya kemakmuran tak ada sama sekali pada rakyatnya begitu pun keamanan. Semua itu terjadi sejak raja Kurt menggulingkan raja sebelumnya dengan bantuan orang bernama Devil.Semua itu diperparah dengan agama firman tuhan yang mewajibkan semua orang untuk menyumbangkan sebagian hartanya setiap bulannya. Mereka yang tak bisa melakukan itu wajib untuk bunuh diri. Awalnya para warga sangat menolak perintah agama itu, n
Serikat bajak laut independen, itu adalah nama perkumpulan yang diciptakan oleh sosok peria bernama York. Dia mengumpulkan orang orang bukan tanpa alasan, York ingin membangun sebuah kerajaan untuk para budak yang tertindas.Dahulu dia adalah seorang budak, namun karena berkat bantuan seseorang, peria itu akhirnya menjadi pemimpin angkatan laut. Namun itu sudah menjadi sejarah, ketika dia memutuskan untuk meninggalkan kerajaan tersebut.Sekarang dia pun menyelamatkan para budak yang diperdagangkan, walaupun banyak yang mengecam mereka. York tetap tak gentar dengan para musuhnya.Berkali kali pulai itu diserang, namun berkat semua orang yang saling bahu-membahu untuk mengusir musuh, semua serangan berhasil digagalkan oleh mereka. Akhir akhir ini, dunia mengalami pergolakan yang cukup mengerikan. Karena itu pulau tersebut sudah jarang bertempur."Semua orang yang bisa bertarung, tinggallah disini. Kita akan menjalankan misi sebentar lagi," ucap York.Semua orang yang ada disana sudah m
Fenomena yang amat jarang ditemui oleh siapapun pada zaman ini, Lisa yang gemar membaca saja tak pernah tahu bahwa ada hal semacam itu. Sebagai ilmuwan tentu saja dia sangat tertarik."Bisakah kau menjelaskan apa yang kau katakan itu Lixuan?" Ucap Lisa.Lixuan ragu untuk memberitahu kebenarannya, sejak kemarin kemarin ucapannya yang membahas bahwa dia adalah seorang dewa selalu saja dianggap lelucon oleh orang orang yang ada disana.Namun walaupun begitu dia tak bisa menolak siapapun ketika bertanya padanya, kerena dia adalah seorang dewa yang akan memberi semua jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan padanya."Keperibadian yang lain ini adalah milik asli dari tubuh ini, bisa dibilang aku yang sekarang hanya meminjamnya saja. Aku heran mengapa semua ini terjadi, seharusnya hal ini tak pernah terjadi ketika aku berenkarnasi," ucap Lixuan."Renkaransi? Sepertinya aku pernah membaca dalam catatan kuno, padan zaman dahulu para manusia memiliki ilmu yang seperti itu, mereka akan mati lalu
Untuk mengikuti misi Lixuan harus lah mengikuti seleksi yang diberikan oleh York. Pada saat ini dia sedang bersiap untuk melakukan seleksi tersebut."Pakaian apa ini Lisa?" Tanya Lixuan.Pada saat ini dia berada didepan cermin, Lixuan membolak balikan tubuhnya untuk melihat apa yang dia kenakan. Sebuah baju berwarna biru yang terbuat dari karbon itu terlihat begitu ketat, otot pada tangannya terlihat dengan jelas. Sirip ikan pada kakinya itu membuat dia cukup kesulitan untuk bergerak.Seandainya Lixuan bertarung didaratan mengenakan pakaian itu pasti dia akan kesulitan untuk bergerak. Pantas saja York mengatakan seleksi itu cukup sulit untuk diselesaikan. Mengetahui kebenaran itu Lixuan merasa dirinya tak akan mampu menyelesaikan tes tersebut."Pakaian renang?" Ucap Lisa.Lixuan pun menghembuskan nafasnya Karena mendengar hal itu. Hey seharusnya dia tahukan pakaian apa yang dia kenakan mengingat Lixuan adalah renkaransi Sindra yang pernah hidup dimasa lalu. Dizaman moderen.Dia me
Beberapa menit telah berlalu, Suara milik Lixuan asli itu telah berhenti semenjak Sindra menjadi tenang. Keinginannya untuk tak membunuh manusia mencegah suara tersebut menghilang."Ada apa Lixuan? Kenapa wajahmu berubah seperti itu? Apakah Lixuan asli mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Lisa.Dia juga mendengar Lixuan berkata diam, padahal dia sebelumnya tak berbicara. Didalam benak Lisa dia sudah sepenuhnya yakin bahwa Sindra sedang berbicara dengan Lixuan."Bukan apa tidak usah dipikirkan, mari antarkan diriku menuju tempat seleksi," ucap Lixuan.Antara dia dan Lixuan tidak ada hubungannya dengan Lisa, hubungan interpersonal atara mereka berdua adalah sebuah hal yang rahasia. Lisa pun mengangguk, jika Lixuan berkata tidak apa apa maka semua itu tidak apa apa, begitulah pikirnya. Lisa dan Lixuan pun segera keluar dari kamar itu, dia membuka pintu dengan sentuhan lembut.Pintu terbuat dari tanah liat itu perlahan mulai terbuka menunjukkan jalan untuk menuju dunia luar. Tidak ada satup
"semuanya apakah kalian sudah siap melakukan seleksi ini," tiba tiba suara teriakan itu terdengar oleh para orang orang yang sedang berbaris. Itu bersumber dari barisan paling depan, dia adalah York yang melakukannya. Mendengar suara itu semua orang tiba tiba membenarkan posisinya, pandangan yang fokus kedepan dan tubuh tegap dilakukan oleh semua orang. "tentu saja siap Pak," ucap semua orang dengan serempak. York yang mendengar itu tak miliki alasan untuk menahan para orang orang yang akan menjadi anggota barunya, "lakukanlah seleksi pertama, kalian hanya punya waktu 1 jam, jika melewati batas waktu yang ditentukan kalian akan gagal, semuanya bergerak," teriak York dengan suara tegasnya. Para orang orang yang sedang berbaris itu segera mengambil tabung berisikan oksigen itu. Suara langkah deru kaki memenuhi pantai yang ada disana, pohon kelapa menjadi saksi bisu betapa bersemangatnya mereka. Lixuan juga masuk kedalam air, tubuhnya tenggelam kedasar lautan yang luas. Warna bi
"tuan Vans asal tahu saja ini bukan tentang harga diri dan ego, akan tetapi ini tentang keyakinan dan tekad," ucap Vincaus dengan tegas. "ah jadi yang kau maksud tentang keyakinan itu adalah membunuh para bawahan mu," ucap Vans. Setelah mengucapkan kalimat itu sepuluh musuh tumbang ditempat itu. "ah apa apa ini, apakah ini akhir dari kita," ucap prajurit. "aku tidak ingin ini terjadi, aku ingin pulang bertemu keluarga ku," ucap perajurit lainnya. "bagaimana ini, apakah kita menyerah saja, dan menangkap tuan Vincaus." "mungkin itu bisa kita lakukan apabila tuan tak segera melakukan pergerakan." semua suara itu tumpang tindih sehingga itu hanya terdengar seperti suara tawon. Vans yang melihat itu merasa senang, dia akhirnya bisa mendapatkan kemenangan atas mental mereka. Hanya butuh sentuhan terkahir, musuhnya akan segera runtuh. namun disaat yang sama Vincaus tertawa terbahak bahak. "aku tahu, aku tahu, kau hanya bisa membunuh sepuluh orang bukan? jika kami melakukan gerakan
Armada yang cukup banyak itu berhenti dipulau yang tak berpenghuni, pada saat ini mereka sedang menunggu mangsa yang ingin dikejar oleh mereka. Namun sebelum itu mereka ingin melakukan sesuatu terhadap kerajaan Englandia.Sudah dua hari mereka menetap disana, setiap satu harinya mereka menyeludupkan barang barang kedalam kerajaan Englandia.Selain itu juga mereka meninggalkan beberapa orang disana untuk melakukan sesuatu yang amat penting.Saat ini kapal yang dinaiki oleh Lixuan dan para anggota baru sedang menuju keaarah kerajaan Englandia sebagai saudagar yang menjual barang barang. Sebelumnya semua awak keru yang ada disana memang adalah saudagar yang dimiliki oleh serikat bajak laut, namun kali ini beberapa orang yang ada didalam sana adalah pasukan militer."Dimana Lisa Lixuan?" Ucap Sasa.Karena ahli bertarung dan dia ingin selalu berdekatan dengan Lixuan, Sasa ikut serta melakukan misi yang akan dijalankan oleh Lixuan itu. Saat ini ada sasa dan Long cai disampingnya.Sasa yang
Hari hari yang dilalui oleh Lixuan kembali seperti sebelumnya, meskipun saat ini ada Sasa dan Long cai disana dia tetap melakukan rutinitas seperti biasanya. Terkadang dia membantu memasak, atau pun membantu para awak keru yang sedang memperbaiki kapal. Sebelumnya terjadi badai yang amat besar, itu menyebabkan kapal kapal yang dinaiki mereka mengalami kerusakan yang cukup fatal.Sedangkan untuk Sasa dia saat ini masih belum bisa menerima Lixuan yang saat ini, sebelumnya dia mengenal Lixuan yang hangat dan pengertian sedangkan untuk sekarang dia tak mendapatkan hal tersebut dari Lixuan. Meskipun pada saat ini hubungan mereka sudah membaik namun masih ada jarak diantara mereka berdua. Berbeda sekali dengan sebelumnya."Lisa apakah ada yang bisa aku bantu, sepertinya kau sedang kerepotan sekarang," ucap Sasa.Entah bagaimana hubungan diantara kedua gadis itu kian semakin dekat, Sasa sudah tak memiliki kebencian terdapat Lisa. Bisa dibilang kedua wanita itu sudah menjadi sahabat.Pada s
Setelah semuanya mereda Sasa kembali ke dirinya yang asli, tenang dan dingin. Bukannya dia tak ingin menghajar Lixuan lagi, namun dia tak memiliki tenaga untuk melakukan itu.Lixuan yang sadar bahwa semua ini adalah ulahnya menjauhi Sasa dan lainnya, dia menuju keaarah kamar Long cai untuk merawat peria itu."Siapa namamu," ucap Lisa yang duduk disamping Sasa. Dia baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan air minum. Sasa yang masih makan itu tak menjawab pertanyaan Lisa, dimatanya wanita itu hanyalah musuh yang harus disingkirkan.Lisa yang tak mendapatkan jawaban dari Sasa itu mewajirnya. Dalam masalah ini Sasa belumlah bisa berpikir rasional, seandainya dia berada diposisi yang sama mungkin perilakunya akan mirip dengan Sasa."Maaf karena menganggu hubungan kalian, tapi asal tahu saja aku tak memiliki maksud untuk melakukan itu. Kau tahu, aku menemukan Lixuan pingsan ditepi pantai sebelumnya, kami juga belum cukup kenal," ucap Lisa.Sasa belum ingin menjawab pertanyaan dari L
Mendengar suara gelas yang pecah itu, segera kedua orang tersebut berlari menuju keaarah kamar sebelah. Lixuan wajahnya cukup cemas, entah Lisa yang dia cemaskan atau Sasa.Lixuan memasuki kamar yang dimiliki oleh sosok wanita, ruangan itu dipenuhi oleh perabotan elektronik yang cukup memenuhi semuanya. Ada kabel berserakan dimana mana, begitu pun kaleng kaleng yang cukup banyak."Ada apa ini kenapa ada pecahan gelas disini," ucap York.Entah dia pura pura bodoh, atau memang tak tahu. York pun segera mambantu Lisa yang sedang memunguti pecahan gelas gelas itu.Lixuan hanya melihat kedua orang itu yang sedang memunguti gelas, setelah beberapa saat kemudian padangannya teralihkan ke arah Sasa."Lixuan kau kah itu, aku tak percaya kau ada disini," dia dengan sisa sisa tenaganya melompat keaarah pelukan Lixuan, Lixuan yang mendapatkan serangan yang secara tiba tiba itu menghindar. Alhasil tubuh Sasa tersungkur dilantai yang ada disan, ya meskipun Sasa bukankah siapa siapa bagi Lixuan, na
York dan lainnya sudah sampai ditempat Long cai berada, Lixuan yang membawa satu piring berisikan nasi itu meletakkannya keatas meja yang ada disana, begitu pun cangkir berisikan air."Wau sepertinya anak ini benar benar dalam keadaan gawat," ucap York.Dia sudah selesai mengecek seluruh bagian tubuh milik Long cai, saat ini York merasa perihatin dengan keadaan anak itu. Dia dahulu pernah mengalami hal yang serupa, saat itu dia sedang berperang untuk menaklukkan sebuah negara, namun naasnya pertempuran yang dianggap hanya sebentar itu berlangsung sangat lama. York dan pasukannya yang kekurangan makanan itu pun mengalami penyakit yang mengerikan, hampir separuhnya meninggal. Itu adalah satu satunya pertempuran yang amat sulit bagi York. Namun dengan keberuntungan yang besar, York berhasil bertahan dari kematian. Padahal sebelumnya dia nyaris mengalami hal yang serupa seperti apa yang di alami oleh teman temannya."Kau benar paman, jika dia dibiarkan saja seperti ini mungkin nyawanya t
Dengan terpaksa kedua orang itu pergi dari tempat itu sambil membawa Sasa dan Long cai yang cukup menyusahkan, mereka berdua terlihat cukup berat. Dua orang yang membawa Sasa dan Long cai cukup kewalahan.Setelah sampai didalam kamar, mereka menidurkan kedua orang itu kekasur yang cukup lembut, bukannya mereka ditempatkan ditempat yang sama melainkan kedua orang itu sedang tertidur terpisah.Dua penyelamat yang telah selesai meletakkan mereka kekasur itu segera keluar, mereka sepertinya sepemikiran. Yang menunjukkan tanda tersebut adalah kedua orang itu berlari menuju keaarah dapur.Melihat keadaan Sasa dan Long cai mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu sudah kelaparan beberapa hari yang lalu. "Sebenarnya siapa anak itu, mengapa aku seolah olah mengenalinya? Mungkinkah dia adalah renkaransi dari orang yang ada dimasa lalu?" Tanya Lixuan.Dia tak tahu siapa wanita yang dia maksud, namun meskipun begitu Sindra sangat mengenalinya. Bukan sebagai Sasa melainkan sebagai or
"Lixuan mengapa kau masih diluar, lihatlah awan yang ada diatas sana, jika kau ingin tersambar petir sih terserah kau saja," ucap Lisa yang menujuk keaatas atas awan.Memang benar pada saat ini langit mulai menghitam, selayaknya panci gosong yang terbakar bara api. Namun bukan api yang akan menjadi malapetaka bagi mereka, melainkan sebaliknya.Lixuan entah mengapa tak ingin segera masuk untuk melindungi dirinya dari air yang akan turun, seolah olah ada sesuatu yang memanggilnya diujung lautan itu."Lisa kau masuklah dahulu, jika cuaca mulai memburuk aku akan menyusul, entah mengapa ada sesuatu yang menahan ku sekarang," ucap Lixuan.Entah apa perasaan itu, Lixuan juga tidak mengetahuinya. Perasan yang hampir sirna itu mulai diingatnya lagi, itu adalah perasaan ingin bertemu dengan seseorang. Namun siapa yang ingin dia temui, mungkinkah devil atau orang lain yang sedang kesulitan dilautan sana?Jika sekarang yang mengendalikan tubuh Lixuan adalah Lixuan yang sebenarnya, maka tak menghe
Kapal kecil yang buruk rupa itu terapung di lautan lepas, dua orang yang menaikinya sedang kesusahan untuk mendayung dengan tangan mereka."Ah sial mau sampai kapan kita akan tiba didaratan jika tetap seperti ini," ucap Sasa yang marah marah tidak jelas.Hey hey dia kira semua ini ulah siapa, sosok wanita yang selalu benar itu mengomel dengan kalimat yang serupa. Long cai yang mendengar itu terus menerus mengeluarkan urat didahinya, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Tiba tiba saja aura membunuh mulai muncul dari dalam tubuh Long cai, dia ingin sekali menghancurkan kepala Sasa yang mungil itu. Namun mengingat kemampuannya tak cukup hebat, dia hanya mengurungkan niatnya itu dihatinya.Sasa yang masih belum sadar atas kesalahannya itu tak mau membantu Long cai mendayung sedikit pun, dia berleha leha menatap langit yang sudah mulai gelap."Sasa jika kau ingin cepat keluar dari lautan ini, aku mohon bantu aku mendayung sampan ini," ucap long cai.Daripada memaksa dengan kekerasan Long