BERSAMBUNG
Dan jawaban itu semua terlihat jelas, setelah Pangeran Boon Me berada di depan padepokan merangkap tempat tinggalnya.“Hehehe…hei liat ada pemuda rupawan dan wanita jelita, ehh dia bawa bayi, kita rampas bayinya, buat kita ambil darah murninya, lalu wanita jelita ini kita jadian gundik dan lelaki tampan ini…hemm…kita bunuh saja.” terdengar suara seorang pria kurus jangkung dan rekannya yang perutnya bulat kayak gentong.Pangeran Boon Me dan Putri Kalia tentu saja bengong dan kini marah bukan main, baru pertama kali mereka bertemu dua orang aneh ini, membajak padepokan mereka lagi.“Hmm…siapa kalian manusia-manusia aneh, berani sekali kalian menempati padepokanku…!” kata Pendekar Mabuk menahan kegeraman di hatinya.Rupanya ini penyebabnya, padepokannya di kuasai orang jahat, setelah lebih setahun dia tinggalkan bersama istrinya.“Ho-ho…gede juga bacotnya, semua ahli-ahli silat di sini sudah kami hajar dan kami usir, eh si pemuda rupawan ini malah petentang-petenteng,” kali ini si perut
Retur yang Pangeran Boon Me lakukan ternyata jauh lebih cepat dari pukulan si Kurus dan si Gentong.Cappp…bukkk….keduanya langsung bergulingan, lengan si gentong tertusuk 3 jarum sekaligus, dan tubuh si kurus melayang bak daun kering.Keduanya langsung bersemedi, tak peduli dengan Pangeran Boon Me.Saat Pangeran Boon Me akan binasakan keduanya, ia kaget saat melihat Ki Sia jatuh terguling ketika keluar dari padepokan ini lewat pintu depan.Bak kilat dia mendekati Ki Sia dan langsung menolong salah satu murid utamanya ini, dengan menempelkan lengannya ke dada Ki Sia.Tapi itu sia-sia, nafas Ki Sia tetap kembang kempis. “Heii bangsat kalian berdua berhenti,” bentak Pangeran Boon Me, saat melihat kedua musuhnya ini ingin pergi dari sana.Si Kurus dan si Gentong yang terlihat sempoyongan otomatis berhenti. “Apa yang mau kamu lakukan Pendekar Mabuk, kami sudah kalah,” sahut si Kurus dengan wajah kuyu, tapi matanya perlihatkan dendam kesumat pada pendekar ini.“Berikan obat penawar buat muri
Semua juga tahu, siapa adanya Pendekar Mabuk, yang merupakan keturunan langsung Prabu Japra dan adik dari Prabu Harman.Kita tinggalkan dulu Pangeran Boon Me yang kini makin tenang dan nyaman bersama keluarga kecilnya dan murid-muridnya.Kita ikuti perjalanan anak Putri Alona dan Prabu Harman, yang terlahir cacat, karena kedua orang tuanya bersaudara.Sejak lahir bayi malang ini tidak memiliki kaki kanannya hingga sebatas lutut. Perbuatan ‘inces’ Putri Alona dan Prabu Harman membuat keturunan mereka terlahir cacat.Inilah yang membuat Putri Alona stress dan menyerahkan anaknya pada Nyai Rombeng, neneknya untuk di pelihara di padepokan Mawar Merah.Tak ada yang tahu kecuali Nyai Rombeng dan Permaisuri Dehea soal kehamilan Alona ini. Mereka tak menyalahhkan Alona yang bergaul bablas dengan Prabu Harman.Tuh andaikan mereka tak bersaudara, bisa jadi Permaisuri di Hilir Sungai ini Alona pastinya, apalagi Ratu Reswari sudah beri lampu hijau, pikir keduanya.Permaisuri Dehea dan Nyai Romben
Pendekar Gledek setuju, dia bahkan tak ragu mencukupi kebutuhan apapun ke inginan si ibu muda yang di culiknya ini.Entah kenapa, semakin melihat perkembangan si Putul, hati Pendekar Gledek makin sayang saja dengan bayi cacat ini.Mendapat ASI, bayi si Putul pun tumbuh sehat dan badannya makin montok saja dari ke hari-hari.Bahkan kurang dari setahun, si Putul sudah bisa berjalan, dengan menotol-notolkan satu kakinya ke tanah di bantu tongkat kecil yang di buatkan si ibu susunya ini.Si Putul bahkan tak pernah kesepian, anak Bik Loli yang sebaya dengan si Putul jadi teman bermainnya setiap hari.Kebalikannya dengan wajah si Putul yang makin hari makin tampan, anak bik Loli justru biasa-biasa saja, malah makin kocak dan...tubuhnya malah tak mau meninggi, alias agak cebol.Sehingga lucu melihat dua anak ini, yang satu tampan sekali bak cewek, tapi kakinya cacat, yang satu nya berwajah kocak dengan tubuh sulit meninggi.Sehingga lama-lama si ibu susu si Putul, panggil anaknya sendiri deng
Makin bencilah dia dengan Putri Alona dan Prabu Harman, kedua ayah dan bundanya, yang aslinya bersaudara ini.Gara-gara itu pula, si Putul luar biasa rajinnya berlatih silat di bawah bimbingan Pendekar Gledek, seluruh ilmu-ilmu gurunya ini dia serap dengan baik.Jurus Halilintar, lalu jurus Mega Halilintar dan yang paling hebat, jurus Usap Halilintar dia kuasai dengan baik.Dan tentu saja gerakannya bak kilat, yang di namakan Pendekar Gledek jurus kaki tunggal yang paling hebat.Dia dengan mudah bisa berpindah dengan cepat dari satu titik ke titik lainnya. Jurus ini mirip Jurus Mengejar Angin milik Pendekar Mabuk, yang di pelajari pendekar itu dari nenek si Putul sendiri, Permaisuri Dehea.Akhirnya, setelah si Putul berusia 15 tahunan, seluruh kesaktian Pendekar Gledek sudah si Putul kuasai. Cukup dia latih dan matangkan, maka Si Putul dapat dipastikan sangat sakti mandraguna, melebih gurunya sendiri yang makin sepuh dan lemah ini.Wajahnya sangat tampan, mirip wajah ibunya, Putri Alon
Dia merasa ada hawa panas dan dingin yang menerjang dirinya. Si Putul pun cepat-cepat kerahkan kesakitannya, halau hawa yang tak wajar ini.“Siapakah si kakek yang masih tampan itu dan siapa 3 orang musuhnya ini?” batin si Putul penasaran sendiri, matanya tak lepas menatap pertarungan mendebarkan ini.Orang yang di sebut si Putul juga sempat heran melihat ada remaja cacat kakinya, tak terpengaruh pertarungan tenaga dalam yang sangat dahsyat ini.Kalau orang biasa pasti pingsan bahkan langsung tewas, seandainya berada di dekat pertarungan yang gunakan tenaga dalam dahsyat ini.“Siapa pemuda cacat itu,” batin si kakek yang masih terlihat tampan ini, yang tak lain dan tak bukan, Prabu Japra-lah orangnya.“Saatnya kamu mati Pendekar Bukit Meratus, dendam puluhan tahun akan kita tuntaskan hari ini juga,” kata salah satu musuh Prabu Japra, dia lalu berteriak dahsyat dan tambah lagi kekuatan tenaga dalamnya.Ketika memandang si Putul itulah, Prabu Japra lengah dan terdesaklah pendekar bukit m
“Siapa nama kamu anak muda dan mau kemana?” tanya Prabu Japra lembut, Si Putul sampai melongo, saking lembutnya suara ini, dia seolah di buai saja.“Namaku Arya kek, tapi orang-orang lebih suka panggil aku si Putul? Aku hanya perantau kek!” sahut si Putul apa adanya, sambil tetap bersikap hormat.Prabu Japra saat menotok tubuh si Putul sebenarnyya kaget, tubuh remaja ini tulang pendekar dan mirip sekali dengan tubuh anaknya, Pangeran Boon Me.Bahkan ia merasa tubuh si Putul lebih hebat lagi dari tubuh anaknya yang dianggap paling sakti dibandingkan dengan anak-anaknya yang lain .Tapi saat memandang wajah si Putul, Prabu Japra seakan baru nyadar, wajah si Putul agak mirip Putri Alona, tapi dalam versi laki-laki.“Ilmu kamu hebat sekali, tapi tindakan mu tadi justru bisa membahayakan diri kamu, siapakah guru kamu Arya…?” saking tak ingin menyinggung anak remaja ini, Prabu Japra malah panggil nama aslinya.Inilah yang membuat si Putul diam-diam makin kagum dan segan dengan kakek ini.“
Si Putul benar-benar berlatih dengan baik, bahkan dia makin senang tak terkira, semua jurusnya yang keliru di betulkan dengan baik Prabu Japra.Prabu Japra tentu saja tahu kalau sumber jurus-jurus milik Pendekar Gledek sama saja dengan miliknya, yakni berasal dari Ki Durga, si Dewa Persilatan.Tapi sudah di kembangkan sesuai bakat masing-masing orang menerima limpahan ilmu-ilmu silat dari sang mastero ini.Si Putul hanya istirahat kalau tubuhnya sudah sangat capek, sehingga Prabu Japra makin sayang dan suka dengan muridnya ini.“Mirip aku saat muda, tak menyerah kecuali badan sudah sangat capek,” batin Prabu Japra sambil bersemedi dan mengikuti semua gerakan silat si Putul.Prabu Japra sampai kaget saat si Putul bilang usianya baru 15 tahunan lebih 7 bulanan dan baru 10 bulanan lalu aqil baliq.Mereka bukan berlatih sehari dua hari, tapi kini sudah masuk waktu selama 2 bulanan. Soal makanan, mereka tak kekurangan, Prabu Japra beri si Putul uang buat beli makanan yang cukup buat mereka
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad