BERSAMBUNG
Gerakan dalam perutnya ini seperti ingin keluar dari tubuhnya yang mendadak panas lalu berubah sangat dingin hingga dia menggigil.“Astaga…kenapa ini? Sebentar panas sebentar dingin? Kenapa badanku malah begini, apa gara-gara gigitan ular merah beracun itu?” batinnya penuh pertanyaan sekaligus keheranan.Rasa dingin dan panas ini makin tak tertahankan, tubuh Boon Me pun sampai terguling dari batu ini, untung saja aliran sungai air terjun ini hanya sepinggangnya, sehingga Boon Me tak tenggelam.Bahkan saat panas menghantam tubuhnya, air di sekitar tubu Boon Me ikutan berasa sangat panas, seperti mendidih saja, air bergelegak di sekitar badannya.Kemudian tubuhnya berubah lagi jadi dingin, sampai timbul butiran-butiran es muncul di sekitar badannya ini.“Ya Tuhann…apa yang terjadi dengan tubuhku ini,” batin menahan siksaan yang luar biasa ini, dua tenaga dahsyat dingin dan panas yang mengeram dalam tubuhnya seakan sedang perang dalam dibadannya.“Hiyaaaaaa…..!” terdengar suara luar biasa
“Boon Me, tak ada yang tak mungkin di dunia ini, bisa jadi justru Prabu Japra itu ayah kandungmu…!” tebak Kakek Asan ini lagi.“Mungkin…tapi aku masih beranggapan, bisa jadi hanya sama nama saja dengan ayah kandungku tersebut!” sahut Boon Me, kembali lirih suaranya.Si kakek ini mengangguk-anggukan kepala, karena nama manusia sama, tapi orangnya beda di dunia ini sudah tak aneh lagi.Lalu Kakek Asan mulai bercerita kalau pulau ini di sebut kepulauan Andalas, daerah ini masuk kekuasaan Kerajaan Sriwijaya yang terus berkembang dan kuat.“Kalau kamu ingin ke Pulau Borneo, harus naik kapal besar, minimal 1,5 bulan baru sampai,” kata Kakek Asan si Raja Obat lagi.Si Raja Obat ini lalu berseloroh, andai burung rajawali masih hidup, mungkin Boon Me hanya butuh satu atau dua hari sudah sampai di Pulau Bornoe, atau 5 hari balik ke kepulauan Thai lagi.“Boon Me, apa rencanamu sekarang? Kini kamu sudah sembuh secara ajaib berkat gigitan ular merah itu…bahkan kekuatanmu makin bertambah!” kata kak
Wanita yang pingsan ini di telungkupkan, tanpa ragu kakek Asan buka baju di bagian punggung ini, sehingga terlihat pemandangan indah...bagi si pendekar biawak ini.Boon Me buru-buru lupakan punggung yang putih bersih ini, ia mulai konsentrasi salurkan dua kutub tenaga yang berbeda.Tangan kanan dingin dan tangan kiri panas, di dalam ruangan ini hanya dia dan kakek si Raja Obat, sedangkan Uni dan Opak menunggu di luar pondok.“Mulai lah Boon Me,” perintah kakek Asan, sambil sibuk meracik obat-obatan.Boon Me pejamkan mata, sebagai pemuda normal dia tentu agak ‘nafsu’ lihat punggung putih bersih ini.Apalagi saat tangannya menyentuh punggung itu, tapi saat melihat kakek Asan tenang-tenang saja dan sibuk meracik obat, Boon Me pun konsentrasi dan mulai menyalurkan tenaga dalamnya yang hebat ini.Perlahan-lahan masuklah dua tenaga dalam ini dan perlahan mulai mengubah warna punggung putih bersih ini.Boon Me sadar kekuatannya saat ini naik berlipat-lipat, sehingga dia hanya salurkan sedikit
Kembali semua anak buahnya melongo, termasuk Uni dan Opak. Sementara kakek Asan tetap tak pedulikan apa yang terjadi di luar pondok, dia terlihat dengan telaten merawat si cantik ini.Si Raja obat ini sampai geleng-geleng kepala saking kagumnya, kesaktian Boon Me mampu sembuhkan wanita ini dalam waktu yang sangat singkat!Kalau pengobatan dariku mungkin butuh waktu 1 bulan baru sembuh, pikir si kakek iniKini Si Cakar Harimau tiba-tiba bertingkah persis monyet, lalu naik ke atas pohon kelapa dan menggugurkan 5 biji yang muda, sesuai perintah Boon Me tadi.Hampir saja 10 anak buahnya tertimpa buah kelapa ini, andai mereka tak cepat-cepat menyingkir. Kalau kena bisa-bisa geger otak..!“Lompat kamu dari atas ke tanah,” kembali Boon Me bersuara, dan tanpa di duga, si Cakar Harimau benar-benar melompat dari ketinggian 15 meteran.Bukkk…krakkk…adauwwww….kakikuuuu patahhh,” teriak si Cakar Harimau ini lalu pingsan seketika, kedua kakinya sudah patah dan dapat dipastikan, butuh waktu lama semb
Kegembiraan mereka terpotong, saat Boon Me pamit ke kakek Asan, dengan alasan mau cari dermaga terdekat, yang bisa membawanya pulang kembali ke Pulau Borneo.“Sebentar, tuan Boon Me mau kemana? Kenapa cari kapal besar segala” Opak menyela ucapa Boon Me, dia tadi tak begitu jelas mendengar percakapan Boon Me dan si kakek Asan ini.“Aku mau ke pulang ke Pulau Borneo kisanak,” kata Boon Me pendek, mengulang ucapannya ke kakek Asan.“Ahh kebetulan, kapal besar kami juga ingin pulang ke Pulau Borneo, sekalian saja ikut, bagaimana tuan putri?” tawar Uni tiba-tiba, sambil menatap si cantik yang sudah sembuh ini untuk minta pendapat, kepala wanita ini langsung mengangguk, tanda setuju.“Benarkah...waah kebetulan sekali, ayoo aku ikut numpang,” sahut Boon Me senang.Tanpa buang waktu, Boon Me, Uni dan Opak kompak pamit dengan Kakek Asan, untuk berjalan kaki menuju dermaga yang jaraknya 3 hari perjalanan kaki, atau setengah harian naik kuda.Kakek Asan sudah bisa di duga, menolak apapun pemberia
Namun…tak terjadi apapun antara keduanya, Putri Bulan seakan memahami pendekar tampan ini sedang ingin sendiri, tanpa mau di ganggu.Boon Me hanya menghela nafas sambil menatap pinggang si janda cantik ini yang berjalan gemulai menuju gua dan merebahkan diri beristirahat.Tak mungkin dia ‘bercinta’ dengan Putri Bulan, walaupun si cantik ini buka pintu, sebab hatinya masih terpaut ke Putri Kalia nun jauh di sana.Walaupun bohong kalau dia bilang tak tertarik dengan Putri Bulan, lama tak bermesraan dengan wanita, membuatnya kangen dan rindu juga dirinya. Perjalanan menuju dermaga alias pelabuhan lancar jaya, tak ada gangguan sama sekali. Tak satupun penjahat berani hadang Boon Me, yang menemani Putri Bulan bersama Uni dan Opak.Tanpa Boon Me sadari, perbuatannya menghajar kelompok Cakar Harimau dalam waktu yang sangat singkat langsung menyebar ke mana-mana.Nama Kelompok Cakar Harimau sudah sangat menakutkan, tapi dengan mudahnya di kalahkan pendekar sakti ini.Sehingga semua penjahat t
Tiba-tiba Boon Me melompat dan menyeberang ke kapal bajak laut, yang saat ini sengaja para bajak ini tambatkan di kapal milik Putri Bulan.Di mana sang pimpinannya dan juga ada beberapa anak buahnya masih berada di kapal mereka saat ini.Sang pemimpin bajak ini anggap remeh kapa milik Putri Bulan, tanpa tahu kalau ke 20 anak buahnya sudah tenggelam di laut, setelah di tendang Boon Me tanpa ampun.Sang pimpinan bajak laut langsung kaget bukan kepalang, saat tubuhnya kaku dan tak bisa bergerak, terkena totokan lihai pemuda ini, yang datang bak hantu, tahu-tahu sudah muncul saja di kapal mereka.5 anak buahnya yang tersisa juga sama, dengan kecepatan bak kilat Boon Me sudah mampu lumpuhkan mereka dalam waktu yang amat singkat.“Kelompok bajak mana kamu ini, apakah kamu temannya si Pakhan, bajak laut dari kepulauan Thai?” tanya Boon Me dingin sambil menatap wajah si bajak laut, yang sepinta seperti wajah orang-orang Thai.“Bu-bukan tuan pendekar, mereka malah saingan kami,” kata si pemimpi
Ada ketukan di kamarnya, Boon Me yang sudah setengah mabuk membiarkan saja saa tahu Putri Bulan yang masuk.Melihat pendekar tampan ini setengah mabuk, Putri Bulan yang tak tahu apa yang terjadi langsung duduk di sisi pemuda ini.“Terima kasih Boon Me, kamu sudah selamatkan aku dan seluruh anak buahku juga kapalku dari kelompok pembajak ganas itu,” kata Putri Bulan sambil ikutan minum arak, karena cuaca makin dingin saja.Dari ekor matanya Boon Me paham, agaknya ini lah saatnya dia harus berikan kehangatan yang sesungguhnya.Boon Me hanya tersenyum dan tanpa di duga Putri Bulan, bibirnya yang merah merekah kena sosor pemuda sakti ini.Awalnya dia ingin menolak, dikit jual mahal….tapi saat lehernya kena bibir pemuda ini, dialah yang mulai lupa diri.Boon Me yang paham, rupanya leher jadi titik lemah wanita jelita ini, sehingga saat bibirnya meninggalkan cap merah di sana, Putri Bulan benar-benar mulai tunjukan sisi liarnya.Angin laut berhembus makin kencang, laju kapal yang mulai berg
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad
Bafin kini menatap ratusan anak buah Ki Manyan yang tiba-tiba saja berlutut dan memberi hormat padanya, sekaligus mohon pengampunan.“Bangkitlah kalian semua, mulai hari ini kalian harus berhenti berbuat jahat, atau aku basmi kalian sama seperti Ki Manyan dan rekan-rekan kalian yang kini sudah tewas itu, kalau kelak bertemu aku lagi dan kalian masih tetap berbuat kejahatan!”Terdengar suara Bafin, kalem saja, tapi karena di sini sunyi dan tak ada yang berani bersuara, bahkan daun jatuh pun akan kedengaran saking sunyinya tempat ini.Bafin lalu perintahkan semuanya agar segera kuburkan mayat-mayat yang bergelimpangan ini.Tanpa membantah mereka semuanya bekerja cepat dan halaman ini pun kini terbebas dari mayat-mayat tersebut.Termasuk mayat Ki Manyan juga di kuburkan di bagian belakang rumah besar ini.Setelah semuanya beres, Bafin membebaskan mereka semua dan tanpa banyak cincong mereka serempak pamit dan meninggalkan rumah Ki Manyan.Aksi Pendekar Tanpa Bayangan ini sontak bikin gege
"Singgg....!" Bafin dengan kekuatan yang di milikinya langsung menangkis semua pedang lawan yang meluncur dekat sekali dengan dadanya, dia juga bergerak luar biasa cepatnya.Bafin mengelak ke kanan dan kiri, akan tetapi pedang musuh-musunya itu sudah membacok dari kiri dengan kecepatan kilat. Bafin lantas menggerakkan pedangnya menangkis.Terpaksa menangkis karena sejak tadi dia lebih banyak mengelak, tidak pernah mengadu senjata secara langsung, maklum bahwa ratusan pedang yang menghantamnya sangat kuat, apalagi mereka ini rata-rata miliki ke saktian tinggi.Apalagi 3 orang yang jadi orang kepercayaan Ki Manyan. Kini, karena tidak mungkin mengelak lagi, terpaksa dia menangkis. "Cringgg....!" Pedang di tangan Bafin mampu patahkan puluhan pedang lawannya.Lalu Bafin mengerahkan tenaga dalamnya dan berteriak ke arah lawan-lawannya yang terus menyerangnya dengan ganas.Pedangnya menyambar dengan cepatnya, menusuk ke arah lambung semua pengeroyoknya dengan kecepatan luar biasa.Terdengarl
“Hei kalian berlima, jangan ke asyikan, cepat bawa tubuh Pendekar Tanpa Bayangan, keluar!” bentak Ki Manyan tiba-tiba.Saat bersamaan…tiba-tiba kepala Bafin pusing dan…dia pun tergeletak lemas saat baru saja mencium perabotan Nyai Laras…!Nyai Laras tersenyum kecil, dia pun lalu bangkit dan segera berpakaian, juga ke 4 istri Ki Manyan lainnya turut berpakaian lagi, padahal rata-rata masih nanggung dan masi terus kepingin dipuaskan pejantan tangguh ini.Tapi teriakan mengguntur Ki Manyan dan malah Pendekar Tanpa Bayangan kini pingsan di antara paha Nyai Laras, membuat mereka bergegas berpakaian lagi. Bafin terlambat menyadari, kalau minuman yang di sodorkan Nyai Laras bercampur obat bius, yang biasa di gunakan untuk jinakan harimau ataupun gajah, efeknya bikin pingsan...!Namun karena Bafin memiliki tenaga dalam hebat, reaksi obat bius itu lama baru membuat pendekar sakti ini pingsan.Bafin yang telanjang bulat lalu di ikat dan hanya pasangi kolor. Lalu beramai-ramai mereka berlima
Bafin lalu di ajak Nyai Laras dan satu orang istri Ki Manyan untuk beristrahat di sebuah kamar yang cukup mewah dan harum.Keduanya sama cantiknya, kalau Nyai Laras tadi istri ke 3, si Nyai satu ini adalah istri ke 5 dan dikenalkan Nyai Laras dengan nama Nyai Meni dan usianya masih 17 tahunan. “Tuan pendekar kalau butuh apa saja, jangan sungkan ngomong dengan kami berdua,” kembali Nyai Laras yang supel ini dengan gaya memikat menatap pendekar mata biawak yang tak bisa melihat wanita cantik ini.Bafin senyum di kulum, seakan mengerti, agaknya keduanya saat ini mulai memancingnya ke arah yang lebih intim.Bafin bukanlah pemuda hijau, dia seorang pria berpengalaman dan kini dengan santai dia duduk di sisi ranjang empuk ini, sambil tetap lempar senyum memikatnya.“Kalian berdua, duduk dong ke sini…!” ajaknya santai.Tanpa ragu Bafin tepuk-tepuk tangannya ke kasur di kiri kanannya, seolah meminta keduanya duduk di sisinya.Nyai Laras dan Nyai Meni dengan malu-malu meong mengangguk dan kini
Tak lama kemudian, Bafin melihat salah satu penjaga ini masuk ke dalam dan saat keluar diiringi 5 wanita muda dan cantik-cantik, terperangah juga si mata biawak ini.“Tuan Pendekar Tanpa Bayangan, inilah istri-istri Ki Manyan, silahkan tuan kalau ingin bertanya soal kematian Ki Manyan tersebut.”Si penjaga tadi lalu kembali beri hormat dan permisi, untuk kembali bertugas di pagar depan rumah besar ini. Sebagai orang yang tahu adat, Bafin langsung memberikan penghormatan kepada ke 5 istri-istri Ki Manyan ini, apalagi ke limanya terlihat berpakaian serba putih, khas orang yang lagi berduka.Walaupun dalam hati sempat mikir juga, tumben Ki Manyan punya istri-istri yang denok-denok begini, mana muda-muda lagi, yang Bafin taksir paling usianya antara 18 sampai 22 tahunan.Padahal Bafin tak sadar, ke 5 juga kaget menatap pendekar yang sangat tampan dan masih muda yang tiba-tiba nongol ‘bertamu’ ke rumah mereka.Sebagai seorang flamboyan berpengalaman, sepintas melihat Bafin sudah bisa men