BERSAMBUNG
Blasss…blasss…dua tebasan golok yang sangat cepat menerjang Boon Me yang sedang berdiri sempoyongan, menuju ke pintu keluar dari warung ini seolah tak menyadari datangnya serangan tersebut.Ampor dan pengunjung warung lainnya sampai berteriak kaget melihat ini, apalagi melihat lagak Boon Me yang mabuk 'berat' tersebut .Tapi dengan lagak mabuk benaran, Boon Me dengan enteng mampu hindari kedua tebasan golok tajam ini. Gaya menghindarinya pun sempoyongan, tapi anehnya tak ada yang mengenai tubuhnya.Bahkan dengan sentuhan pelan, dia menendang sembarangan saja. Bukk…bukk dua orang ini langsung tersungkur ke lantai.“He-he…jatuh nihh,” ejek Boon Me lalu dengan santuy-nya dia berjalan keluar dari warung ini dan benar-benar menunggu 3 orang ini mendatanginya.Ke 3 pentolan Kelompok 13 setan ini buru-buru mengejar Boon Me yang tetap tenang dan bahkan kini kembali minum araknya dengan cueknya.Ratusan orang yang lalu lalang berhenti dan penasaran sengaja ingin menyaksikan pertarungan maut in
“Kamu mau kemana cantik, ayoo temani aku di sini!” tegur Boon Me lembut. Saat melihat Ampor ingin setelah mengantarnya sampai di depan pintu kamar penginapan.Ampor yang awalnya ingin pergi, langsung tertunduk malu-malu, Boon Me dengan gaya flamboyan menarik tubuh denok Ampor ke dalam kamar yang lumayan luas dan bersih ini.“Ta-tapi tu-tuan b-bagaimana dengan 13 Setan itu, aku takut?” kata Ampor lagi, dia masih gemetaran kalau ingat perbuatan berani Boon Me tadi.“Tenang saja, sebentar lagi mereka semua akan jadi 13 setan yang akan gentayangan di kota ini,” sahut Boon Me enteng. “Hahhhh..!” mulut Ampor langsung mangap, saking kagetnya.Setelahnya dia makin terperanjat, saat mulutnya di sumpal Boon Me dengan mulutnya, sampai berbunyi kericupan. Ampor yang tadinya ketakutan, lambat laun ikut hanyut dengan permainan cinta pendekar tampan ini.Ampor yang pada dasarnya sudah kagum dan suka sejak pandangan pertama dengan Boon Me, mandah saja saat tubuh denoknya di bopong Boon Me lalu di reb
Boon Me keluar dari penginapan ini tanpa rasa takut, dia kini sudah rapi kembali. Matahari mulai bersinar terang, tanda subuh sudah terlewat dan sudah ini pagi jelang siang.Kemunculan Boon Me di pintu penginapan terbaik di kota ini langsung jadi pusat perhatian semua orang yang menginap di sini.Tapi mereka hanya berani mengintip dari balik jendela kamar penginapan masing-masing, tanpa ada yang berani keluar.Apalagi tahu Kelompok 13 Setan lah yang berteriak saat ini menantang Boon Me. Kelompok jahat yang sangat di takuti.“Bangsat, kamukah yang berjuluk Pendekar Mabuk dan buntungi 3 anak buahku dan 2 orang kaki tanganku,” bentak si pimpinan 13 Setan ini.Kelompok ini hanya tinggal 10 orang, tapi Boon Me melihat ada dua orang yang agaknya sengaja mereka bawa, pakaian keduanya terlihat perlente seakan dari kalangan bangsawan saja.Rupanya si ketua kelompok ini gentar juga dengan si Pendekar Mabuk, sehingga dia minta bantuan dua sahabatnya ini, untuk menhadapi dan kalau perlu mengeroyo
Saat bersamaan si kepala 13 Setan bergerak cepat, dia mengeluarkan goloknya dan berdesing nyaring saat golok berat dan panjang ini menuju ke kepala Boon Me, di iringi teriakan keras dari mulutnya. Tapi kali ini Boon Me benar-benar tak mau beri ampun, begitu serangan ini datang. Dengan mata tajamnya, Boon Me menatap mata si kepala 13 Setan ini.“Penggal kepala dua temanmu ini, karena mereka musuhmu!” terdengar bentakan Boon Me, hingga sesaat gerakan si Ketua pentolan 13 Setan ini melambat.Dan terjadilah ke anehan yang bikin 9 orang anak buahnya melongo!Berkali-kali mereka kejap-kejapkan mata melihat pemandangan yang aneh bin ajaib.Secara cepat dan antep, tebasan golok tajam ini tiba-tiba berubah arahnya, mulanya menebas ke sebelah kanan,lalu berpindah ke sebelah kiri.Bukk…bukkk….menggelindinglah dua kepala di dekat si ketua kelompok 13 Setan ini, dua orang yang sebenarnya sangat tinggi ilmu kanuragannya ini.Tak bisa mengelak dari tebasan golok tersebut, karena sedang konsentrasi d
Pendekar Mabuk ini sudah sampai di halaman sebuah bangunan yang lumayan mewah, inilah sarang 13 Setan, yang letaknya di pinggiran kota dan kiri kananya hanya hutan saja.Boon Me tahu tempat ini, karena Ampor yang saat bercinta dengannya beritahu!Boon Me awalnya memang berencana, bila sampai hari ke 5 kelompok 13 Setan itu tak datang mencarinya, maka dialah yang bakal satroni sarang mereka. Boon Me senyum kecil melihat bangunan ini sepi sekali, tanpa ragu diapun masuk dan sekali tendang, pintu tebal di depan bangunan ini ambrol sampai baut-bautnya tercabut dari kursennya.5 orang berkaki buntung yang sedang istirahat dan berada di ruangan tengah tentu saja seolah melihat hantu maut, saat Boon Me sudah berdiri di ruangan ini.“Kupikir kalian sudah tewas ke habisan darah, hebat juga ternyata masih hidup,” dengus Boon Me dengan wajah dingin.Ingat bibinya di perkosa Boho, termasuk paman angkatnya yang tewas di depan hidungnya oleh pria ini, sekali bergerak, 3 orang pentolan 13 Setan dan
“Tu-tuan pendekar, kampung dan rumah kami sangat jauh. Sudah dekat dengan ibukota Kerajaan Rama di Kotaraja Bongkak, kami takut pulang bertiga. Bisa 3 mingguan baru sampai dengan menumpang kapal sungai, mana bawa harta lagi, kami hanya wanita-wanita lemah, jadi santapan enak kaum penjahat!” sahut si wanita ini, yang agak berani dibandingkan 2 rekannya.“Hmm…begitu rupanya!” sahut Boon Me dan kini anehnya dia kembali normal, tidak mabuk lagi seperti tadi, jakun nakalnya langsung bergerak naik dengar kata 'santapan enak' ini.Boon Me diam sejenak, tiba-tiba dia teringat lagi, pernah mendiang bibi angkatnya cerita, kalau Boon Me ingin tahu jati dirinya, maka dia harus menemui mantan murid ibunya, yang bernama Bibi Anong dan tinggal di ibukota Rama setelah menikah lagi.“Baiklah, begini saja, kalian aku kawal sampai di kampung kalian sendiri. Kebetulan aku juga mau menuju ke ibukota kerajaan Rama, aku ingin menemui bibiku di sana,” kata Boon Me, hingga ketiga wanita ini langsung ceria dan
“Kalian santai saja, mereka cari penyakit menghadang kita,’ kata Boon Me lagi, untuk tenangkan ketiganya yang mulai pucat pasi wajahnya. Lalu dengan nakalnya dia mencium pipi Khao, hingga wanita manis ini tersipu-sipu.Dia lalu berbisik-bisik, sehingga ke 3 nya langsung paham, tapi sekaligus tegang..!Kereta ini pun berhenti dari jarak 10 meteran, ke 15 orang ini tersenyum senang menatap 3 wanita cantik berada di sais kereta.Tak mereka sangka di siang hari, di tengah hutan yang lebat dan jadi wilayah kekuasaan kelompok ini, akan menemukan sebuah kereta bagus dan bonusnya 3 wanita cantik. “Amboiii…untung kita besar hari ini, ada 3 bidadari nyasar dengan kereta indahnya,” seru seorang penghadang ini sambil elus-elus gagang goloknya.Rekan-rekannya yang lain kompak tertawa, mereka pun sama kagetnya, sais keretanya adalah 3 wanita jelita.“Hei 3 bidadari kalian mau kemana, kenapa tidak mampir dulu ke tempat kami. Kami akan jamu kalian dengan pesta besar, kita bakar kambing guling, setela
Kereta kuda ini seolah sedang gempa bumi saja, saat Boon Me dengan gayanya yang flamboyan bikin ke 3 wanita cantik ini bergantian terbang ke awan dibuatnya.Bosan di kereta, Boon Me tak segan ajak mereka berenang di danau yang tak begitu luas dan setelahnya di akhiri dengan bercinta lagi di sisi danau tersebut.Selama 3 harian di sini, mereka seolah sedang kemping sekaligus bulan madu saja.Soal makanan, bejibun di tempat ini. Binatang sepert rusa dan ikan melimpah, bahkan ada ular merah, yang saat di panggang malah bikin hangat tubuh mereka.Tapi Boon Me malah kaget, setelah menyantap ular merah itu, mereka seolah makan obat kuat. Khao, Limi dan Pao jadi liar dan inginnya dipuaskan terus oleh pendekar mata biawak ini.“Sialan ni ular, malah bikin libido naik, bahaya kalau makan ular aneh itu lagi,” pikir Boon Me tertawa sendiri, ia sendiri tak begitu terpengaruh, karena punya batin dan tenaga dalam yang sangat hebat.Boon Me yang sudah ‘lulus’ selama 4 tahunan lebih berada di pertapaa
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad