Share

15. Misi Pertama

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-11 00:02:07

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Luciano pada Camille melalui sambungan telpon radio di telinga Camille.

"Deg-deg-an seperti olahraga bungee jumping!" sahut Camille berbisik yang dilirik Pierre dengan senyuman.

"Aku akan mengajakmu bungee jumping nanti," cetus Pierre tertawa kecil di balik topeng masker transparan yang di pakainya.

Brangkas besi berisi penuh dengan uang kertas pecahan 100 Euro, di depan Camille sudah terbuka oleh Luca dan Pierre, menggunakan alat khusus yang bisa membentuk lubang seukuran diameter 15cm.

"Ayuk pindahkan cepat, sisakan sedikit saja," ucap Pierre memberikan tas kantong kain berwarna hitam dari bahan sutra terbaik pada Camille.

Dengan semangat Camille meraup memindahkan uang-uang kertas di brangkas masuk ke dalam tas kain di tangannya, sementara Pierre dan Luca melanjutkan membobol brangkas lainnya secara acak.

Mereka berada di dalam gedung sebuah bank swasta milik seorang pengusaha kaya di Roma, David Carle. Bukan tanpa alasan Pierre memilih aset David
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
senja_awan
ya ampun aku kangen Luca Luciano nya zetta...uhhhh....sikap mengelus kepala itu bikin aku baperrrr ahhhh piereeee....bagaimana ini............
goodnovel comment avatar
afrizal
menagangkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   16. Kekesalan David Carle

    Camille membuka roti yang dia bawa pulang dari tadi dibelikan oleh Pierre di pinggir jalan. Gadis muda itu berusaha bernapas pelan, sambil tersenyum tipis, "Kami lembur tidak di cafe, Paman. Tetapi di gudangnya bos. Terletak sedikit ke atas dari cafe. Untuk hari ini aku bekerja masuk siang," ujar Camille tenang yang sulit dideteksi kebohongannya oleh Dylan. Dylan sama sekali tidak menyadari jika Camille banyak belajar darinya yang bisa bicara sangat tenang untuk menenangkan Solenne setelah pekerjaan mencurinya. Dan kini Camille lakukan pada Dylan, berhasil membuat Ayah angkatnya itu percaya padanya. "Serius! Besok aku akan mengajak Paman ke gudangnya bos kalau Paman tidak percaya padaku," tambah Camille sambil mengunyah roti sampai mulutnya penuh dan kakinya spontan naik satu bertumpu pada alas kursi. "Paman percaya. Ingat, jika ada pria yang menyakitimu atau memperlakukan tidak sopan, katakan pada Paman. Paman dan Bibi bisa menjagamu jika kamu tidak ingin menikah. Pierre dan Mart

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   17. Hadiah

    Camille sudah berdiri di depan meja Martin yang memilih duduk di balkon dan pria itu menolak pelayan lain yang ingin menawarkan bantuan padanya. "Kamu tidak punya pekerjaan, Tuan Martin?" sarkas Camille menyapa Martin. Martin tersenyum melihat gadis muda yang belum memiliki hubungan apa-apa dengannya, sudah dia rindukan. "Duduklah dulu, semua orang akan takut padamu, jika tatapanmu pada tamu seperti itu," Camille memang sedang menatap Martin sengit bercampur kesal yang dia sendiri tidak mengerti apa sumber kekesalannya pada pria yang sama sekali tidak bisa di bilang buruk tersebut. Martin terlalu tampan malah! Camille akhirnya duduk pada kursi di hadapan Martin dan pria itu langsung mengeluarkan ponsel keluaran terbaru, menyodorkannya ke depan Camille. "Itu untukmu sebagai bayaran makanku tempo hari," tutur Martin yang tidak menolak dirinya di traktir oleh Camille waktu itu. Sebaliknya, Martin melihat Camille tidak memiliki ponsel dan dia ingin bisa menghubungi gadis muda

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   18. Sekarat

    Clea memasukkan beberapa potong pakaian ke dalam tas ranselnya dan saat dia melewati ruang makan, kedua orangtuanya masih belum turun dari kamar. Clea berpapasan dengan Pamela, sekretaris Papanya di kantor datang ke kediaman mereka dan baru memasuki ruang tamu. "Apa yang kau lakukan di sini?" tegur Clea tidak suka pada Pamela, meletakkan kembali tas ranselnya di atas sofa.Pamela mengacungkan tas berisi berkas ke depan Clea, "Mister David kemarin tidak datang ke kantor, ada beberapa berkas yang penting untuk di tandatangani," sahut Pamela berusaha bersikap santai tetapi Clea melihat kesombongan dari cara wanita itu berbicara padanya. "Duduk! Aku yang akan mempelajari berkasnya, berikan padaku!"ketus Clea pada Pamela yang segera duduk tetapi tidak memberikan tas berisi berkas pada Clea. Di mata Pamela, Clea masih gadis remaja yang memiliki ukuran tubuh dewasa. Clea baru kuliah tahun pertama dan usianya delapan belas tahun."Kamu tidak mendengar ucapanku?" "Maaf, saya pikir hal ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   19. Terjun di Tebing

    Camille menyadari Martin tidak ada di belakangnya. Lalu matanya melihat kerumunan orang cukup jauh, telah terlewati olehnya. Bergegas Camille berlari menuju kerumunan orang tersebut, langkah kakinya tersaruk pada pasir saat kakinya tenggelam cukup dalam masuk ke pasir yang masih basah dan lembut. "Minggir semuanya!" teriak Camille saat melihat sepatu Martin berada di tengah kerumunan orang banyak. Semua orang menyingkir dan Camille segera berlari memeluk tubuh Martin yang sudah sangat memerah gelap dengan napas yang putus-putus. Ditambah beberapa wanita datang memberikan bantuan menyentuhnya yang tidak bisa dia tolak dengan kondisi tubuhnya melemah. Secara sadar, Camille mengangkat tengkuk Martin dan mendaratkan bibirnya menempel ke bibir Martin yang terbuka terengah-engah karena pernapasannya. Para orangtua yang sedang membawa anak-anaknya dan berada di sekeliling Martin sebelumnya segera menyingkir membawa anak-anak mereka menjauh dan para wanita muda yang mengenal Martin merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   20. Jujur

    "Hai, kamu oke?" tanya Pierre saat melihat Camille membonceng Luciano di belakangnya. Camille mengangguk, membaringkan tubuhnya ke depan motor dan menyikut Luciano yang juga ikutan iseng membaringkan tubuhnya di atas punggung Camille. "Kamu pria, turun!" dengkus Camille yang ditanggapi tertawa renyah Luciano segera turun dari motor. Pierre tertawa melihat gadis muda di depannya yang bukan hanya polos tetapi juga pintar untuk tidak dimanfaatkan pria. "Malam ini kita akan beraksi sedikit lebih jauh, kamu sudah bisa mengendarai motor itu?" tutur Pierre menelisik wajah Camille yang terlihat kemerahan, latihan bermotor bersama Luciano yang sepertinya membangkitkan adrenalinnya. "Ya, aku sudah bisa mengendarainya. Jangan kuatir!" Pierre mengangguk, "Kamu bisa bermotor bersamaku, jika kamu merasa ragu," Camille menggeleng sambil tertawa, "Jangan kuatir, Bos! Aku adalah pembelajar yang sangat baik!" sahutnya yakin, turun dari motor dan menepuk pundak Pierre lalu masuk ke dalam ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   21. Tawaran Martin

    Camille baru saja tiba di cafe Lemoncello dan langsung mempersiapkan meja serta kursi saat tengkuknya di rengkuh oleh Pierre dari belakang. "Hei, bagaimana keadaanmu? Maaf soal semalam, apakah kamu bisa beristirahat tadi malam? Kenapa masuk pagi sekali?" cecar Pierre seraya menarik lengan ramping Camille. Pierre membawa Camille dan membukakan kursi di depan bartender untuk gadis muda itu duduk lalu dia segera berputar ke balik meja bartender yang kemudian mengulurkan piring berisi sandwiches ke hadapan Camille. "Resep baru dengan saos rasberry," tutur Pierre sambil tersenyum lembut. Donna melihat sengit pada Camille yang diperlakukan spesial oleh Pierre. Gadis itu juga tadi melihat bagaimana Pierre mengusap puncak kepala Camille yang terlihat cuek dan santai menerima perlakuan memanjakan Pierre padanya. "Bagaimana keadaanmu, kapan kau akan mulai masuk bekerja lagi? Gadis itu semakin berani pada Pierre!" pesan Donna terkirim pada Carla. Tidak ada satu kali pun Donna meminta

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   22. Menerima Tawaran

    Udara di perpustakaan menjadi semakin hangat seiring ciuman Martin dan Camille yang tumbuh lebih intens dan memanas. Bagian tubuh Martin yang diduduki Camille di atasnya sudah menggeliat dan ikut tumbuh mengeras. "Uhmmm ..." Camille kembali mendesah lirih, buku novel di tangannya terjatuh di balik punggung Martin. "Bagaimana? Mau jadi pacarku?" desak Martin yang tetap tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Camille. Martin sangat yakin bukan hanya dirinya yang tertarik pada gadis muda yang cantik, polos dan ranum itu. Tawarannya berpacaran tetapi bukan hal tidak mungkin nantinya dia bisa merubah pola pikir Camille dan menerima ajakan pernikahannya. Martin membersihkan sisa-sisa pertukaran salivanya dengan Camille pada tepian bibir gadis yang masih tetap duduk manis di atas pangkuannya. "Uhm, oke!" sahut Camille pendek. Martin langsung bersorak girang di dalam hatinya tetapi detik berikutnya dia terpekik dengan wajah berkerut dan alis indahnya be

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-03
  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   23. Perhatian Pierre Untuk Camille

    Pierre langsung tersenyum melihat kedatangan Camille ke cafe Lemoncello. Bahkan pria itu tanpa sungkan membantu mengikatkan tali apron di pinggang belakang gadis mudanya sampai dia mencium aroma parfum pria pada tubuh Camille. "Kamu tidak jadi istirahat di rumah tadi?" tanya Pierre setelah dia selesai membantu mengikat apron Camille. "Aku tidak mengantuk jadi pergi berjalan-jalan di sekitar," sahut Camille seraya tersenyum ceria menutupi kebohongannya yang di 'culik' oleh Martin. Camille bukan hanya sekedar diculik oleh Martin tetapi mereka hampir bercinta panas dan kini Camille yang menolak pernikahan malah setuju untuk menjadi kekasih pura-pura Martin. Tangan Pierre terangkat dan membelai puncak kepala Camille yang terus diperhatikan oleh Donna dari sudut lain dalam cafe. "Baiklah aku akan bekerja sekarang," cetus Camille yang dianggukin Pierre dengan seulas senyuman. "Kamu akan segera kehilangan dia jika tidak bergegas menggaetnya!" bisik Luca setelah kepergian Camille mengant

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04

Bab terbaru

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   99. Ekstra Part

    Acara makan perayaan ulangtahun Richie berjalan hangat kekeluargaan. Meskipun Eve dan Jared belum sempat datang karena kesibukan pekerjaan, anak lelaki itu tetap terlihat ceria melakukan panggilan video di pelukan Pierre yang membingkainya penuh kasih. "Tidak apa-apa, Granty. Selesaikan pekerjaan Granty dulu, nanti segera datang kalau adik Richie lahir." "Tentu, Sayang. Granty pasti datang ke sana. Nanti hadiahnya Granty kirimkan, oke?" Eve menjawab dan menatap lembut cucu lelakinya yang terlihat semakin 'dewasa' karena sebentar lagi akan memiliki adik. "Terima kasih, Granty. I love you!" Jared yang datang ke ruangan Eve, turut memberikan kecupan jauh untuk Richie bersama Eve melambaikan tangan dan panggilan video dimatikan oleh Richie. "Apakah sekarang kamu sudah senang? Granty-mu tidak bisa datang karena sibuk. Tapi segera mereka akan ada di sini begitu pekerjaan bisa ditangani untuk di pantau secara online." Clea berjalan membawa dua gelas minuman di tangannya ke arah Richie d

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   98. Ikatan Bathin (The End)

    Pierre sudah dalam perjalanan ke rumah pantai Barcelona ketika ponselnya di atas dasbor bergetar mendapat panggilan telpon yang tersambung ke earphone pada telinganya. "Paman ..." terdengar suara anak lelaki memanggil Pierre. "Paman sudah dalam perjalanan ke sini? Sudah di mobil?" Sudut bibir Pierre refleks merekahkan senyuman manis hingga matanya menyipit. "Ya. Paman sudah di dalam mobil, Tiga puluh menit lagi sampai di rumah. Richie ingin dibelikan sesuatu? Paman akan melewati tempat jajanan kue-kue lezat ..." "Tidak! Paman cepatlah mengemudikan mobilnya! Kata Mama, sebentar lagi akan ada badai salju." anak lelaki yang dipanggil Richie oleh Pierre segera menjawab tegas juga terdengar kuatir pada nada suaranya. "Baik. Paman matikan dulu telponnya, oke?" "Oke, Paman! I love you!" Pierre segera memutuskan sambungan telponnya dari panggilan atas nama Camille tersebut setelah balas mengucapkan 'I Love You' pada Richie. Pierre mengemudikan mobilnya semakin cepat dan hati-hati, karen

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   97. Hormon Kehamilan

    "Sebenarnya Daniel mengajakku kencan ..." Clea berkata jujur seraya mengunyah potongan daging di dalam mulutnya. Gerakan tangan Pierre yang hendak menyendok soup hangat untuk Clea, langsung terhenti sejenak. Mata Pierre mengunci pandangan pada Clea, "Daniel asistennya Martin?" tanyanya sembari mengerjapkan kelopak mata menyunggingkan senyuman tipis. Clea mengangguk, "Uhm." "Daniel pria baik. Sepertinya cocok denganmu. Ku dengar, dia juga yang sebelumnya membantumu melakukan tes DNA Camille di Roma, bukan?" Pierre menyerahkan mangkuk soup ke depan Clea yang langsung diraih wanita muda itu, menyeruputnya lahap sembari memberikan anggukan sebagai tanggapan pertanyaan Pierre. "Daniel juga yang mendampingimu ketika kamu memberikan misi perampokan pada kami ..." Clea tergelak cerah melihat sinar mata bahagia di mata Pierre yang sangat jelas terlihat jika pria itu menyetujui Daniel bersama Clea. Memang tak ada cinta sebagai pria dewasa dari Pierre untuk Clea. "Aku juga sudah berkata 'y

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   96. Perasaan Pierre

    Pierre semakin sibuk dengan pekerjaannya yang kembali mengelola Lemoncello. Pria tampan itu juga melakukan koordinasi bisnis cafe dengan Dylan, Solenne dan Christopher di Barcelona. Sebelumnya, semua urusan pasokan bahan baku untuk cafe di Barcelona, Pierre yang melakukannya. "Hari ini akan ada pasokan bahan baku, sayuran serta buah dari Toko A, besok untuk ikan segar dari Mister XX serta daging segar dari peternakan ..." "Maaf, selalu merepotkanmu, Pierre. Nanti saya akan coba menangangi dan melakukan pemesanan langsung ke orang yang biasa datang ke cafe." Dylan menyela perkataan Pierre yang menghubunginya melalui sambungan telpon. "Tak apa-apa, Paman. Pekerjaanku masih bisa dihandel oleh Luciano ..." "Pierre ..." Dylan memanggil, mendesah pelan tidak melanjutkan perkataannya. Pierre tertawa kecil, "Baiklah. Nanti aku akan pinta semua pemasok menghubungi Paman. Bagaimana kesehatan Paman dan Bibi? Ku dengar Abraham kembali ke Barcelona?"Pierre akhirnya membicarakan topik lain den

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   95. Kesalahan

    "Cammie ...ini tidak benar!"Pierre berusaha mendorong tubuh wanita yang beberapa saat lalu ia rengkuh masuk ke dalam pelukan dan lumat bibirnya penuh hasrat gairah. Clea yang dikira Camille oleh Pierre, tidak melepaskan pria itu yang ia dorong jatuh terlentang ke atas sofa. Secara sadar, Clea mengais bibir Pierre, memberikan kecupan dan hisapan pada pria yang sedang dalam pengaruh alkohol tersebut. Tiga puluh menit lalu, Pierre akhirnya sampai di kediamannya, sama sekali tidak menyadari ada sebuah mobil yang terus mengikutinya dari belakang, memastikan pria itu selamat sampai di rumah. Setibanya di dalam rumah, Pierre mengeluarkan koleksi minuman kerasnya yang biasanya ia nikmati bersama Luca. Satu-satunya sahabatnya yang ia pikir playboy namun bernasib nahas seperti dirinya karena tidak menemukan wanita yang cocok untuk menjadi pasangan. Ternyata Luca mengencani Martha yang terlanjur merasa sakit hati pada Pierre, mengira pria itu mengkhianatinya dengan Donna. Clea terus memper

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   94. Merasa Ditinggalkan

    Setelah pergulatan panas di atas geladak, Martin membopong tubuh lemas Camille memasuki ruangan kamar mereka. "Istirahatlah, aku ambil makanan ke bawah." bisik Martin lembut seraya memberikan kecupan ke kening Camille yang mengangguk pelan. Camille langsung bergulung dalam selimut tipis, bibirnya tersenyum membayangkan betapa nikmatnya berada dalam pelukan panas Martin sewaktu mereka bergumul di geladak. Jantung dalam rongga dada Camille kembali berdebar-debar hanya membayangkan jika dirinya sudah kembali merindu ingin disesaki batang jantan suami tampannya. "Hei, tidak istirahat, kenapa senyum-senyum sendiri?"Martin telah meletakkan nampan berisi makanan malam mereka berdua ke atas meja, lalu menghampiri Camille yang sepertinya terkejut menyadari kedatangannya. "Sudah tidak perih?" Martin bertanya sambil duduk pada tepian ranjang, menjalarkan telapak tangannya mengusap permukaan kulit perut Camille dari balik selimut. Camille meraih tangan Martin yang membelai perutnya dan memb

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   93. Bulan Madu

    Seminggu sudah berlalu,Dylan, Solenne dan Christopher kembali ke Barcelona menggunakan penerbangan pribadi bersama Clea yang masih ingin bersama kedua orangtua angkat barunya sekaligus membantu menjalankan bisnis cafe mereka. Keadaan Abraham semakin membaik. Gabriel membawanya ke Palermo dan Abraham akan berada dalam pengawasan langsung dokter terbaik dari keluarga Salvatore di kediamannya. "Tandatangani surat di atas meja dan segera angkat kaki dari kediamanku!" tegas Gabriel pada Lili yang terkejut melihat suaminya pulang ke Palermo membawa seorang anak lelaki remaja. "Gabriel ...aku minta maaf ..." Lili menjatuhkan tubuhnya berlutut di kaki Gabriel. Gabriel menarik mundur kakinya, "Kau tandatangani surat itu, maka kau mendapatkan uang pesangon dariku. Jika kau menolak menandatanganinya, bearti kau tak akan mendapatkan apa-apa dariku!" "Statusmu sudah bukan lagi istriku! Richard juga bukan darah dagingku dan aku tak memiliki kewajiban untuk terus memberikan nafkah pada putramu

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   92. Doa Seorang Ibu

    Achilleo dan semua rekan bisnis Ralp Spencer telah meninggalkan kediaman Spencer. Tetapi itu sama sekali tidak mengurangi kemeriahan dan sahdunya acara pernikahan Camille dengan Martin. "Selamat, Camille dan Martin."Ralp yang pertama kali mengucapkan selamat pada Camille dan Martin begitu mereka dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri oleh Pendeta. Luca dan Martha saling berpandangan melihat Ralp yang sepertinya telah menyadari kesalahannya. Tanpa Luca menyebutkan dua kali, jika Camille adalah 'adik perempuannya', Ralp sudah maju seperti seorang Ayah untuk mengucapkan selamat pada Camille. "Terima kasih, Paman ..." sahut Camille atas ucapan selamat dari Ralp. Ralp menepuk pelan punggung tangan Camille, "Luca menganggapmu adik perempuannya, jadi sungguh sangat tidak etis jika aku sebagai Papanya Luca menganggapmu tetap orang luar. Panggil aku, Papa, Camille. Karena kamu adalah putriku dan sekarang, sungguh aku sangat bahagia melihat anak-anakku menikah di sini."Dylan tersenyum

  • Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda   91. Cinta Tulus Pierre Untuk Camille

    Camille ditarik oleh Martha, membawanya masuk ke lantai dua kediaman, setelah gadis muda itu menerima lamaran Martin di halaman. "Oh, kamu sangat cantik, Cammie!" puji Martha atas gaun yang baru dia bantu pakaikan ke tubuh Camille, mengganti gaun gadis muda tersebut sebelumnya. "Terima kasih, Martha. Tapi gaunmu lah yang indah. Kamu memang perancang busana berbakat!" Camille balas memuji dan meneliti gaun pengantin pada tubuhnya dengan tatapan berbinar kagum. Luciano dan Eve melakukan touch up untuk riasan Camille yang sebelumnya Luciano sudah mendandani gadis muda mereka tersebut sebelum datang ke kediaman Spencer. "Nyonya Eve, sepertinya aku sudah mendapatkan model untuk rancangan gaun-gaunku." Martha berkata melirik Eve yang tersenyum mengangguk samar. "Apakah kamu mau menjadi model, Cammie?" Luciano bertanya setelah ia memulas bibir Camille dengan lipstik berwarna pink muda. Tak ada yang menduga jika pria iseng, sering berperan menjadi sopir di kelompok Libra tersebut dalam

DMCA.com Protection Status