Di luar Istana Iblis, berdiri seorang pria yang ditemani lima avatar binatang raksasa. Saat mereka muncul baru saja, ibukota penuh dengan iblis yang terkejut dan ketakutan. Lalu ketika Raja Iblis dan para petingginya keluar, perut mereka mual hanya dengan memikirkan betapa kuatnya pria tersebut.Untuk sesaat, ada keheningan di seluruh penjuru kota. Namun kekuatan tak kasat mata yang terpancar dari Di Tian mampu membuat darah para iblis bergejolak hingga ingin memuntahkannya.Secara alami, Raja Iblis berdiri paling depan sehingga Di Tian menatapnya lekat-lekat."Kau rajanya?" tanya Di Tian, saat auranya terus meningkat tanpa ada tanda kapan berhenti.Gluk!Bahkan Raja Iblis sekali pun menelan seteguk ludah. Dia sangat yakin bahwa kekuatan Di Tian jauh lebih kuat dari 'teman lamanya', Feng Shuyin."Benar. Saya Raja Iblis. Apakah Tuan Di yang mengirim anda?" Sepengetahuan Raja Iblis, Di Tian memiliki rambut putih dan terlalu tampan, bukan seperti pria berambut hitam yang berdiri di depan
Seketika, semua iblis yang hadir digelayuti kekhawatiran. Selama ini Raja Iblis dikenal sangat licik sehingga mereka tanpa sadar mundur beberapa langkah.Benar saja. Ketika Di Tian menjawabnya dengan sebuah anggukan, mata Raja Iblis bersinar dengan harapan saat dia berseru, "Aku, Raja Iblis generasi ke-102, dengan ini menyatakan bahwa putra bungsuku akan menggantikanku untuk menjadi penguasa iblis ke-103!"Terkesiap!Putra bungsu Raja Iblis berniat ingin melarikan diri sebelum sang ayah tiba-tiba muncul di depannya dan menggenggam erat bahunya."Anakku, bukankah selama ini kau ingin menjadi penguasa iblis? Nah, selamat untukmu. Mulai hari ini kau akan meneruskan posisi Ayah." Dengan wajah berat hati yang tentu saja palsu, Raja Iblis melepas mahkotanya.Di sisi lain, sang pangeran sepucat kertas saat menggeleng dengan kuat. Memang, dia adalah putra mahkota, tapi jika dia menjadi raja hanya untuk mati, dia lebih baik menjadi pangeran yang tak berguna.Penguasa iblis apanya, ini jelas tu
"Huiying?""Jadi nama Putri adalah Huiying?"Ada kebingungan di wajah para petinggi iblis. Reaksi ini begitu spontan dan alami sehingga Di Tian agak mempercayai mereka.Namun, Raja Iblis mendesah dan menjawab dengan suara rendah, "Saya tidak tahu kemana dia pergi. Jika Senior memiliki masalah dengannya, silakan lanjutkan dan beri kami kelonggaran.""Kelonggaran? Bukankah kau juga membantu mewujudkan rencana Huiying?" jawab Di Tian dengan sedikit senyum.Raja Iblis pun membeku dalam ekspresi yang bisa disebut ketakutan. "Bisa dibilang begitu, tetapi kami benar-benar tidak memiliki niat buruk terhadap Sacred Hall. Senior, sebenarnya siapa Nona Huiying ini? Apakah anda mengenalnya?"Mata Di Tian berkilat samar seolah mengharapkan pertanyaan ini. Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi. "Kapan kalian bertemu untuk pertama kalinya? Lalu kenapa dia bisa berakhir menjadi Putri Iblis?"Raja Iblis kemudian menjelaskan, "Delapan tahun yang lalu, salah satu tetua Klan Beiming membawanya ke Ist
"Anda T-Tuan ... Di?!" Putri Iblis tersentak, lalu buru-buru menghampiri Di Tian dan berlutut.Dari sudut pandang para petinggi, Putri Iblis yang biasanya sangat arogan dan angkuh ternyata seperti rumput di depan pria bermarga Di. Bahkan sekilas melihat, saat ini Putri Iblis seperti anjing kecil di depan pemiliknya.Kembali kepada Putri Iblis, sebenarnya dia cukup senang karena rencananya berjalan sesuai keinginannya. Dia bahkan memperoleh hasil yang paling baik dari apa yang bisa dia perkirakan. Hanya saja, dia tidak pernah bermimpi bahwa Di Tian akan mendatangi Istana Iblis hari ini."T-Tuan Di, s-saya ...." Zhang Huiying tidak tahu harus memulai dari mana. Otaknya penuh dengan kerumitan saat ini.Di lain pihak, Di Tian hendak menjawab 'sapaan' Zhang Huiying sebelum tubuh Raja Iblis memancarkan cahaya aneh. Ketika tubuh tanpa kepala itu mengulurkan tangan kirinya, kepalanya yang tergeletak di lantai tiba-tiba terbang ke arahnya.Setelah berhasil menggenggam kepalanya, dia meletakkan
Sementara itu di kediaman Klan Zhang.Tempat ini tidak seramai biasanya. Banyak anggota Klan Zhang pergi ke luar perisai Sacred Hall untuk membantu dan merawat para korban bencana iblis. Zhang Lihua, serta beberapa anggota inti Klan Zhang lainnya, juga ikut serta. Namun ada orang yang tetap tinggal untuk mengurus hal-hal yang tidak kalah penting.Memasuki halaman, seorang wanita muda terhenyak saat melihat kain putih di mana-mana. Tanpa disadari, dia melangkah dengan menundukkan kepalanya. Dia merasa sangat tertekan, dan kesedihannya meledak menjadi rasa bersalah.Kakak Lihua ... kakak ipar ... maafkan aku, katanya dalam hati."Nona, apakah anda datang untuk memberi penghormatan pada Tuan Ye Hong?" ujar seorang penjaga pintu, yang memegang beberapa dupa untuk kemudian diberikan kepada tamu.Seketika, tatapan Zhang Huiying seperti mayat hidup. Kepedihannya semakin memuncak saat menerima dupa tersebut."Nona, silakan," tukas si penjaga. Dia berniat mengantar Zhang Huiying masuk tetapi
Begitu Zhang Lihua muncul di kediaman Zhang, hatinya kembali remuk setelah melihat papan nama Ye Hong. Namun dia segera mengalihkan perhatiannya pada kakak laki-lakinya yang berdiri di sudut ruangan"Di mana Adik? Di mana Huiying? Apakah itu benar-benar dia?"Alasan mengapa Zhang Lihua terlihat panik adalah karena dia terlalu merindukan adik bungsunya. Selama ini, hanya segelintir orang yang tahu bahwa dia tidak pernah berhenti mencari keberadaan Zhang Huiying.Zhang Yang menghembuskan napas panjang dan menukas, "Aku baru saja mengantarnya ke kamar. Entah kenapa, aku seperti melihat ada rasa bersalah di mata---"Swoosh!Zhang Lihua melesat pergi tanpa menunggu kalimat itu selesai, dan begitu tiba di depan kamar sang adik, dia mendengar isak tangis datang dari dalam."Adik ... ini aku, kakakmu ... mmm ... bisakah aku ... masuk?"Zhang Lihua mengatakan ini tanpa mengetuk pintu. Hatinya mengatakan bahwa apa yang dialami adik bungsunya selama ini, jauh lebih menyakitkan daripada siapa pun
Pupil Beiming Fuyi menyusut mendengar itu, hatinya hancur saat mengingat Aula Darah lenyap dari dunia. Satu-satunya penghiburan yang dia miliki hanyalah ketidakhadiran keluarga. Jika dia memiliki suami atau anak, dia akan memilih bunuh diri dan kembali berkumpul di alam baka.Lagipula, pada dasarnya Beiming Fuyi juga tidak percaya dia bisa memulihkan kejayaan Aula Darah seperti sebelumnya. Itu bahkan bisa dikatakan mustahil karena dia telah kehilangan semua hartanya."Jika semua orang tidak keberatan, maka Fuyi akan tinggal di sini untuk sementara ...." Tidak peduli apa, Beiming Fuyi tidak berani berharap lebih. Setidaknya sampai Di Tian meresmikan hubungan mereka.Di Tian sendiri, tentu memahami isi hati Beiming Fuyi, tetapi untuk saat ini, ada banyak hal lain yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Namun, setelah teringat beberapa hal menyedihkan, akhirnya Di Tian memutuskan untuk menghibur Beiming Fuyi. "Kalau begitu, jangan anggap rumah ini rumahmu sendiri, karena apa yang menjadi
Pagi selanjutnya.Sinar matahari perlahan menerobos kegelapan dan menyala di ujung cakrawala. Itu tidak menyilaukan, tetapi sangat hangat. Kabut embun turun di semua tempat, membasahi bunga, pohon, serta pakaian Di Tian dan Beiming Fuyi."Huaaah ...." Beiming Fuyi dengan santai membuka matanya dan menguap. Entah mengapa dia merasa seluruh tubuhnya rileks secara tidak normal. Lebih jauh lagi, dia juga tidak merasakan beban apa pun, seolah baru berendam di mata air spiritual tingkat tinggi.?!!Betapa terkejutnya Beiming Fuyi saat dia menoleh ke samping. Rasa malu menjalar di hatinya setelah mendapati dirinya bersandar di bahu Di Tian sepanjang malam.Merasakan gerakan, Di Tian segera menunduk dan menyapa, "Sudah bangun?" "M-Maaf ...." Beiming Fuyi tersipu dan buru-buru berdiri. Bahkan dia sendiri tidak berharap dirinya tertidur. Namun, perasaan yang dia dapatkan pagi ini terasa sangat membahagiakan.Di Tian melambaikan tangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Sebagai ganti rugi, m