Jeng jeng ... sebenarnya apa yang sedang terjadi? Sambil menunggu bab selanjutnya, mari klik tombol vote dan tinggalkan sebuah komentar.
Di bawah air laut yang bergejolak, bayangan raksasa tiba-tiba muncul. Itu berenang dengan cepat meski tubuhnya sebesar awan gelap yang menutupi langit. Pada saat yang sama, gumpalan kabut mulai melayang keluar dari permukaan laut, mewarnai udara di atas seluruh lautan."ROAAARRR!!" Bayangan besar itu tiba-tiba melompat keluar dari laut, menelan seisi kota dalam sekejap. Semua ini terjadi begitu cepat sehingga para Immortal tidak sempat melarikan diri.Pergolakan terjadi di mana-mana di Benua Utara. Kabut misterius yang tertidur di berbagai tempat tampaknya telah terbangun begitu saja. Beberapa dari tanah, beberapa dari air, semuanya menyembur keluar dan menyebar dalam waktu singkat. Banyak orang berpikir bahwa peristiwa ini terjadi karena amarah surga.Sementara itu, Lu Mingyue, Lin Shuang, serta beberapa petinggi Sacred Hall baru saja naik jauh ke atas langit. Begitu berada di luar, mereka tercengang dengan apa yang mereka lihat. Daratan benar-benar telah berubah. Mereka hanya bisa
Tepi Benua Utara, wilayah Klan Xuanyuan.Dua sosok pria muncul di atas langit setelah mereka melakukan teleportasi ke tempat ini. Mereka adalah Ye Hong dan Fei Jiang. Dari titik mereka berada, asap tebal menutupi seluruh daratan. Kabut ini membuat mereka tidak bisa melihat apa-apa. Selang beberapa saat, kepala mereka mulai sakit karena suatu hal yang sangat aneh.Ye Hong pun melepaskan persepsi spiritualnya, tetapi penglihatannya mulai menjadi hitam. "Tidak ada gunanya. Kabut ini terlalu aneh."Fei Jiang, yang juga gagal melepaskan persepsinya, sependapat dengan Ye Hong. "Fenomena semacam ini tidak mungkin terjadi secara alami. Saya pikir, Benua Utara sedang diserang, dan tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi."Ye Hong mengangguk satu kali. "Sepertinya kita sedang berada di tengah kekacauan besar. Agar kabut dapat mencegah seseorang melepaskan kekuatan, pelaku di balik fenomena ini pasti bukan orang biasa."Menyadari sesuatu datang, Ye Hong tiba-tiba merasa pikirannya jernih da
Pada saat yang sama di pusat wilayah Aula Darah.Berdiri di atas langit di atas gedung pusat Aula Darah, Lu Mingyue melihat siluet binatang besar yang bergerak di dalam kabut, tetapi monster itu tidak menyerang siapa pun dan hanya menyemburkan Qi kematian ke segala arah. Tanpa berpikir dua kali, Lu Mingyue segera menyembunyikan auranya sebanyak mungkin, lalu mendarat di sebuah gang sempit yang tersembunyi.Lu Mingyue kemudian mencoba melepaskan persepsi spiritualnya dengan sangat hati-hati. Dia mencoba mencari tanda-tanda kehidupan, tetapi kota yang seharusnya padat ini tampaknya telah berubah menjadi kota mati yang penuh dengan mayat. Apakah makhluk itu membunuh semua orang, Lu Mingyue bertanya dalam hati.Tiba-tiba, Lu Mingyue mendengar suara teriakan datang dari sisi selatan. Segera, dia menyadari bahwa jeritan itu berasal dari seseorang yang sekarat. Dari kejauhan, Lu Mingyue bisa melihat bahwa keduanya mengenakan jubah Aula Darah. Wajah mereka ditutupi kain yang ditali ke belaka
"Di mana ini?" Seorang wanita bergumam ketika pandangannya mulai membaik setelah menggelap selama beberapa detik. Belum lama ini, pintu kematian telah terbuka lebar untuknya, tetapi seseorang menyelamatkannya pada saat-saat kritis yang menentukan.Siapa lagi wanita ini kalau bukan Lu Mingyue. Pada saat ini, dia melihat ruangan besar dengan tingkat pencahayaan redup.Di sini, hampir setiap sudut ruangan penuh dengan orang yang terluka. Sebagian dari mereka bahkan telah kehilangan sebelah kaki maupun tangan. Sementara itu, lebih dari seratus orang bertopeng tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Kemudian, seseorang dengan gaun yang penuh dengan noda darah menghampiri Lu Mingyue dengan langkah terburu-buru.Melihat ini, Lu Mingyue segera berdiri dan menangkupkan kedua tinjunya. "Terima kasih karena telah menyelamatkan sa---""Peri Mingyue, anda tidak perlu berterima kasih."Suara feminim yang sangat akrab tiba-tiba berdengung di telinga Lu Mingyue, dan dia bisa mengenalinya hanya den
Beiming Fuyi tersenyum pahit mendengar itu. "Sebenarnya, aku sedang akan pergi ke Sacred Hall ketika Peri Mingyue terdesak situasi. Kita tidak lagi memiliki jimat teleportasi saat ini."Wajah Lu Mingyue memerah seketika. Rasa malu dan bersalah mengaduk perasaannya."Maafkan aku," tukasnya, lalu menundukkan kepalanya.Sebagai seorang Sovereign, Lu Mingyue tidak lagi membutuhkan jimat teleportasi. Hampir semua kultivator yang telah mencapai ranah Martial Emperor juga tidak lagi menyimpannya.Bagi orang-orang di tingkat ini, jimat teleportasi dapat dianggap sebagai sampah. Namun siapa sangka bahwa saat ini, sampah tersebut akan berubah menjadi harta tertinggi.Beiming Fuyi sekali lagi tersenyum. "Kita hanya bisa menunggu Sister Ying atau Tuan Muda Ye. Bukankah mereka akan kembali dalam beberapa hari?""Ye Shen mungkin baru akan kembali dalam satu bulan, tetapi Sister Ying akan pulang besok malam. Tapi apakah kita akan tetap bersembunyi seperti ini sementara jutaan manusia di luar sana aka
Di Tian mulai terbiasa dengan wajah dan rambutnya yang sekarang. Meski tidak setampan sebelumnya, bentuk wajahnya yang sekarang justru terlihat lebih jantan.Pada saat ini, Di Tian sedang duduk sambil menikmati kopi hitam. Dia ingin bersantai sebentar sebelum kembali ke dunia luar."Ini sudah beberapa menit, kenapa tidak ada yang datang?" Di Tian sedikit mengernyit saat bergumam, menunjukkan tatapan berpikir. Itu karena menurut perhitungannya, berdasarkan selisih aliran waktu, Ye Xianying seharusnya sudah tiba dengan membawa Catatan Surga.Sudahlah, siapa tahu Ying'er akan muncul dalam beberapa menit ....Di Tian hanya butuh beberapa detik untuk merasa bosan. Lalu, mata pria jantan itu berbinar dengan cahaya yang berbeda. Akhirnya dia menemukan sesuatu yang menarik untuk dilakukan.Merasa senang, Di Tian sekali lagi menyesap kopinya, lalu berangkat ke kolam di belakang rumah. Dia akan memancing ikan sampai Ye Xianying tiba.Sementara itu di Sacred Hall, tepatnya di kediaman Klan Zhang,
Jeritan memilukan terus terdengar di mana-mana. Dalam sekejap mata, lebih dari sepuluh juta orang mati saat berusaha pergi dari wilayah kabut. Meski begitu, jumlah ini masih dapat diabaikan untuk Benua Utara yang berpenduduk milyaran orang. Menyadari hal tersebut, semua orang yang masih hidup hanya bisa mencari metode lain. Mereka bersembunyi di segala tempat yang dirasa aman. Akan tetapi, di bawah pengepungan kabut yang membawa udara panas, pada akhirnya mereka akhirnya tahu bahwa semua itu sia-sia."Panas ... di sini terlalu panas! Beri aku air!""Aku tidak tahan lagi! Jika terus begini, kita akan berubah menjadi daging panggang!""Surga, siapa yang akan menyelamatkan kita?!"Bahkan para Immortal dan Overlord, pada saat ini, sudah sangat sulit untuk bertahan. Bahkan jika mereka bersembunyi jauh di dalam tanah, itu akan sama. Benua Utara seakan berubah menjadi kompor raksasa. Hanya dalam waktu singkat, seluruh daratan diselimuti oleh asap hitam yang menggulung.Saat suhu terus meni
Segera, tiga makhluk raksasa lainnya berseru pada saat yang bersamaan. "Putri Iblis, kami menyambut anda!""Bagus ...."Begitu kata itu dijatuhkan, wanita muda yang dipanggil Putri Iblis membaca sebuah mantra kuno. Saat dia mengangkat tangan beberapa saat kemudian, asap hitam keluar dari tubuh keempat makhluk tersebut.Asap hitam itu seperti mendidih saat mengelilingi seluruh wilayah di sekitar mereka. Fisik Empat Benih Iblis terus menyusut dan mengembang seolah akan mengalami perubahan wujud.Benar saja.Itu tidak butuh waktu lama sebelum mereka berubah menjadi gumpalan asap sehitam tinta, mengirimkan rasa dingin ke segala arah. Segera, gumpalan asap itu bergerak dan membentuk pusaran, lalu diikuti oleh Qi kematian yang mengalir ke dalamnya.Om!Qi Kematian yang dilepaskan oleh Putri Iblis berkumpul dengan liar di pusat pusaran asap, dan secara perlahan tetapi jelas, separuh jumlah asap hitam itu membentuk fisik manusia.Beberapa napas waktu kemudian, Putri Iblis bisa melihat sesosok