Setengah hari berlalu dengan cepat, sekarang bagian peserta terakhir yang melakukan tes kedua ini.
Dari 467 peserta, kini hanya 138 peserta yang tersisa. Banyak peserta dari berbagai sekte dan Akademi tereliminasi di tahap kedua ini, bagaimanapun mereka tidak menyangka kalau array ilusi akan muncul di tahap kedua, bisanya array ilusi hanya akan muncul di tahap ketiga atau keempat, saat semua peserta sudah siap.Tapi sekali lagi tak satupun dari para peserta yang bisa menentang keputusan Hao Wen selalu penyelenggara kompetisi, mereka hanya bisa menyalahkan ketidakmampuan mereka.Sebelum lanjut ke tahap ketiga, Hao Wen mengumumkan akan ada istirahat selama dua jam.Dari 9 murid perwakilan Sekte Macan Hitam, hanya ada lima murid yang tersisa. Termasuk Hao Li, Ning Hua dan Wei Chuyan. Sedangkan dua murid lainnya berasal dari murid inti, mereka adalah Pan Ming dan Nie Lan.Pan Ming tidak bisa menahan keterkejutannya selama jalannya kompetiHao Li terdiam mendengar bagaimana pria di depannya memanggilnya 'keponakan'. Apakah pria di depannya ini adalah pamannya? Tapi bukankah ayahnya hanya berasal dari keluarga Hao kecil yang tidak dipandang tinggi oleh Istana Kerajaan sebelumnya.Melihat bagaimana Hao Wen selaku penyelenggara Kompetisi Bela Diri memanggil pria di depannya dengan sebutan 'Yang Mulia', sudah jelas kalau pria itu tidak hanya sekedar manusia biasa layaknya orang lain. Posisinya yang tinggi di Istana Kerajaan membuat Hao Weh enggan untuk bersikap sembarangan dan harus menghormatinya. Meski terdapat sedikit kejutan di kedua mata emasnya, Hao Li langsung kembali tenang setelah beberapa saat. Baginya, kejutan bisa datang setiap hari, dan dia harus siap setiap saat. "Saya tidak tahu siapa anda, lebih baik anda menjelaskan terlebih dahulu mengapa anda memanggil saya 'keponakan' dengan begitu mudahnya. Kelihatannya anda berasal dari Keluarga Kerajaan, dan kebetulan kedua orang tua say
"Kalungmu. Kalung itu menandakan identitas terhormat Keluarga Kerajaan yang disembunyikan, bahkan para pangeran belum tentu mengetahuinya. Namun yang sudah pasti, aku dan Putera Mahkota tahu arti dari kalung itu." Hao Guai menunjuk ke arah kalung yang dikenakan oleh Hao Li, mendengar itu, Hao Li mengulurkan tangannya memegang giok biru yang terpasang di ujung kalungnya. Hanya itu satu-satunya peninggalan kedua orang tuanya, dan tampaknya kalung itu memiliki maknanya sendiri. "Ayahmu, Hao Ming meminta padaku untuk membuatkannya sebuah kalung dengan namamu. Karena itu adalah barang terakhir yang dia inginkan, aku masih ingat dengan jelas kalau kalung itu memang pemberianku. Sebaiknya kau sembunyikan kalung itu selama di Istana Kerajaan, akan berbahaya jika orang lain tahu asal-usul kalung itu. Raja sendiri mengira kalau kau sudah mati..."Hao Li tidak langsung menuruti perintah Hao Guai, dia menggenggam kalung giok itu sebentar sebelum melepaskannya. Niat
Hao Li sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang dikatakan Hao Guai, Hao Yun adalah Putera Mahkota sekaligus saudara Hao Yun, apa alasan dibalik Hao Guai tidak setuju dengan kenaikan tahta saudaranya?Tapi Hao Li tak berpikir itu masalah penting baginya, yang ingin dia ketahui hanya siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya.Hao Li berpikir sejenak, dia terlihat bimbang untuk beberapa saat, sampai akhirnya dia memutuskan untuk bertanya, "paman baptis, bisakah aku menanyakan sesuatu padamu?"Hao Guai mengangkat kedua alisnya, "ada apa? Memangnya apa yang ingin kata tanyakan?""Kemana perginya semua kekuasaan yang dimiliki Pangeran Hao Jun? Setahuku Hao Jun adalah orang yang penuh dengan intrik dan licik. Dia memiliki banyak relasi dengan kekuatan dari Kekaisaran Ming. Setelah ayahku membunuhnya, apakah semua relasi itu berakhir begitu saja?" tanya Hao Li.Raut terkejut terlihat di kedua mata Hao Guai, dia tidak me
Semua orang bisa melihat batu besar yang berdiri tegak di atas arena pertempuran, batu itu sebesar gajah dewasa dan memiliki guratan-guratan yang tercipta dari pedang.Setiap guratan pedang mengandung esensi pola dan seni bela diri pedang, hanya mereka yang memahaminya yang bisa melihat seni bela diri macam apa yang terdapat di dalamnya.Hao Li di sisi lain melihat batu itu dengan seksama, saat itu dia mengerutkan keningnya. Pada dasarnya hanya mereka yang memiliki pertarungan dengan kultivator tahapan Inti Jiwa yang bisa memahami, bagaimanapun pengalaman bertarung sangat dibutuhkan di tes ketiga ini.Untungnya Hao Li mewarisi ingatan dari pecahan Kristal Abadi, dia telah melihat situasi dimana para kultivator yang mampu membelah langit dan lautan saling bertukar serangan dengan pedang di tangan mereka.Serangan-serangan yang mereka lemparkan jauh lebih rumit dan sulit daripada yang semua orang ketahui, tapi karena dia mengingatnya
Hao Wen yang menghabiskan hampir seumur hidupnya di dalam Istana Kerajaan sama sekali tidak tahu kalah batu berpola yang biasa digunakan melatih para pasukan elit menyimpan Seni Bela Diri tingkat atas. Alasan mengapa Raja Kerajaan Naga Merah menduduki posisinya saat ini dengan kokoh, itu karena kekuatannya yang hanya bisa tiada tara nya, terutama Seni Bela Diri yang dipahaminya, Api Pemusnah Daratan. Dia ingat bahkan Putera Mahkota saja masih dalam tahap penyempurnaan dasar setelah mencoba memahami Api Pemusnah Daratan hampir dua tahun lamanya, tapi pria muda di depannya dengan mudahnya langsung memahami inti dari Api Pemusnah Daratan, seolah Api Pemusnah Daratan ini miliknya. Tidak hanya Hao Wen, semua penatua dari tiga sekte teratas juga menampilkan raut terkejut bersamaan. Hanya dalam sekali lihat, mereka tahu kalau Hao Li telah memahami Seni Bela Diri tingkat atas dari batu berpola yang ada di atas panggung arena. Hao Guai dj sisi lain mel
Begitu perkataan Hao Wen terdengar oleh semua peserta, mereka semua langsung mempersiapkan senjata mereka dengan apik.Di sisi lain, Guan Zong memegang pedangnya dengan bangga. Dia adalah murid kesayangan Sekte Awan Pedang, terutama setelah kematian Jun Wei Yun yang dinyatakan mati karena binatang buas, posisinya di hari para penatua melonjak begitu tinggi.Seorang gadis muda memegang erat tangan Guan Zong, wajahnya yang cukup cantik bisa dengan mudah memikat para pria, namun jika dibandingkan dengan Ning Hua dan Wei Chuyan, kecantikannya terlihat samar."Kakak Guan, bukankah ini adalah pedang pemberian keluargamu? Kau akan menggunakannya sekarang?" tanyanya dengan nada manja."Aku harus memakainya dan membiarkan semua orang tahu kalau aku bukan orang yang bisa mereka sentuh. Dengan pedang ini, aku bisa menduduki posisi pertama dengan mudah!" ujar Guan Zong penuh keangkuhan.Gadis itu terkekeh kecil sambil menutup mulu
Dengan cepat pria berpakaian hitam itu melesat ke depan dengan pisau hitam di kedua lengannya, Zhuo Gang melebarkan kedua matanya dan segera menghentakkan kedua kakinya, seketika tubuhnya melayang di udara, menghindari serangan lawannya dengan mudah.Tapi sayangnya kecepatan Zhuo Gang masih tidak bisa dibandingkan dengan peserta dari Sekte Mawar Hitam, tubuhnya membeku saat dia merasakan hawa dingin yang menjalar di leher belakangnya."Shh..."Zhuo Gang memutar tubuhnya, dia bisa melihat lawannya kini tengah menghunuskan ujung pisau ke arah lehernya. Dia tidak mengira lawannya akan sangat cepat. "Sialan jika aku menghindar sedikit saja, konsukensinya akan sangat berbahaya..." gumam Zhuo Gang berwaspada.Sementara itu para penonton terkejut melihat Zhuo Gang yang merupakan jenius teratas dari wilayah barat dengan mudah dipojokkan dalam sekali serangan oleh peserta dari Sekte Mawar Hitam. Beberapa dari mereka tahu kalau murid Sekte Mawar Hitam t
Perlu diketahui bahwa Zhuo Gang bisa mencapai posisinya saat ini karena Tulisan Suci yang dipelajarinya. Kekuatan Tulisan Suci terlalu kuat bagi kebanyakan generasi muda dan tak banyak dari mereka bisa menahan tekanan yang diciptakan oleh Tulisan Suci.'Duar!'Ledakan hebat terjadi di atas panggung arena, debu bertebaran menutupi seluruh arena yang membuat jarak pandang banyak penonton terhalangi.Tapi itu tidak berlangsung lama, salah satu petugas menggunakan keterampilannya dan dengan segera menyingkirkan semua debu itu dalam sekali hempasan.Begitu debu itu menghilang, pemandangan kacau terlihat di atas panggung arena. Retakan besar terlihat di atas panggung, dua dua orang pemuda berdiri saling menatap satu sama lain di atasnya.Zhuo Gang menyusut ujung mulutnya yang mengeluarkan darah, dia menatap Bu Yao intens, tak tahu apa yang dipikirkan olehnya.Bu Yao melakukan hal yang sama, kedua pisau hitam yan
Meski dia bisa menggunakan beberapa keterampilannya, yang merupakan kartu truf nya, itu jelas akan menghabiskan banyak Qi Spiritual. "Adik kecil, aku akui kau cukup mampu sampai bisa membuatku seperti ini. Namun sayang sekali, kau akan kalah sekarang, meski begitu, aku tidak akan membuatmu terlalu menderita, yakinlah..." ujar Ou Yuan.Ototnya yang menonjol semakin membesar, auranya meningkat drastis, dia berbeda dengan sosok Ou Yuan sebelumnya. Hao Li langsung siaga, dia mengalirkan Qi-nya ke seluruh tubuhnya berniat untuk mengaktifkan pertahanannya. Melawan Ou Yuan dalam kondisi seperti ini jelas bukan pilihan yang bijak, dia tahu itu dengan baik. Tubuh besar Ou Yuan melesat secepat kilat, retakan yang cukup besar muncul di tempat dia berdiri sebelumnya. "Pukulan Raksasa!" teriak Ou Yuan saat melayangkan serangannya ke arah Hao Li. Bayangan tinju emas yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya muncul di depan tinju Ou Yuan. Hao Li serta semua orang yang ada di sana bisa merasaka
Ou Yuan, nama yang tidak asing di pelataran inti Sekte Macan Hitam. Namanya sangat terkenal diantara para murid inti, sikapnya yang jujur dan lugas jelas disukai banyak orang, hanya saja dia cukup arogan dan berpikir bahwa setiap orang tidak selevel dengannya. Kalaupun dia kalah dalam pertarungan, dia akan berpikir bahwa orang yang mengalahkannya lebih tua, atau dia tidak akan mengalami kekalahan itu. Meski kepribadian arogannya itu sedikit tidak disukai, tetap saja itu tidak menghentikan kearoganan seorang Ou Yuan, kultivator yang fokus pada pelatihan fisik, berbeda dengan kebanyakan kultivator yang akan lebih fokus pada tingkat kemurnian Qi Spiritual. Dan sekarang kultivator dengan fisik mengerikan itu berhadapan dengan seorang remaja berusia 15 tahun di tengah lapangan. Pemandangan diantara keduanya sangat kontras, yang satu berbadan besar layaknya raksasa, sedangkan yang satunya berbadan kecil. Tidak ada satupun di antara mereka yang menonton berpikir bahwa Hao Li akan memenan
Pria yang baru saja menghampirinya itu adalah Ba Ping, murid termuda sebelum dia menjadi murid inti. Baik itu bukit Yingluo maupun dua bukit lainnya, murid baru biasanya akan menjadi kacung pata senior, tapi tidak selamanya. Bisa dikatakan itu adalah bentuk pengakraban diri kepada murid inti baru. Kepribadian para murid inti cukup eksentrik, jadi biasanya mereka agak sulit untuk didekati. Bagaimanapun hanya orang-orang jenius yang bisa menjadi murid inti, dan mereka biasanya berbangga diri di hadapan murid lainnya. Jadi para senior memutuskan untuk menekan rasa kebanggaan itu dengan tradisi yang selalu mereka ulangi. Ba Ping merangkul bahu Hao Li begitu saja, "karena sekarang aku senior mu, aku akan menjagamu! Hahaha!" tawanya puas. Sebagai orang yang dirangkul, Hao Li hanya tersenyum canggung sebagai tanggapan. Siapa yang ingin meminta perlindungan dari orang aneh sepertimu? Ba Ping membawa Hao Li ke tengah lapangan pelatihan, semua murid inti langsung mengalihkan pandangan mereka
Wilayah pelataran inti Sekte Macan Hitam berada di tempat yang cukup jauh, memerlukan berkuda selama kurang lebih satu jam atau berjalan selama 3 jam. Hanya pelataran dalam dan pelataran luar sekte yang di satukan, sedangkan wilayah pelataran inti berada di tempat lain. Tujuannya untuk mengembangkan bakat jenius sekte yang tak ingin diganggu oleh faktor luar. Wei Chuyan adalah contohnya, dia mungkin bukan salah satu murid inti, tapi posisinya hampir sama mengingat dia adalah murid Pelindung Sekte. Gadis itu jarang sekali terlihat di dunia luar dan hanya bertemu dengan orang-orang sebayanya selama beberapa kali dalam setahun.Wei Chuyan menghabiskan waktunya dalam pengasingan untuk membuat dirinya lebih kuat. Setelah pergi meninggalkan pelataran luar, Hao Li dan Ning Hua diantar oleh Penatua Yu pergi ke wilayah pelataran dalam menggunakan binatang spiritual yang dimilikinya. Lokasi pelataran inti yang lumayan jauh hanya ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menaiki binatang spiritua
Zhong Ling dan Zhao Er yang mendengar semua itu langsung mendatangi Hao Li dan menanyakannya secara langsung, mereka sedikit tidak yakin dengan rumor yang tersebar. "Hao Li, apakah kau benar-benar membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa?" tanya Zhong Ling menatap Hao Li di depannya dengan kedua mata berbinar. Hao Li yang dihadapkan dengan kedua temannya itu hanya terkekeh kecil, dia dengan santai menjawab, "benar..."Kali ini bagian Zhao Er yang maju sedikit mendorong Zhong Ling menjauh, "benarkah? Bagaimana bisa? Bukankah kau berada di tahapan awal Pembentukan Pondasi?"Hao Li kembali menjawab dengan santai, "mengenai itu, kalian akan tahu sendiri nanti. Sepertinya semua orang tengah berkumpul, bagaimana kalau kita ikut berkumpul bersama mereka?"Zhong Ling dan Zhao Er menganggukkan kepalanya setuju, akhirnya mereka bertiga bergabung ke dalam pesta dan dengan asik memakan banyak hidangan lezat. Suasana pesta begitu meriah, para
Kompetisi Bela Diri tahun sekarang membuat nama beberapa orang menjadi lebih terkenal, terutama Hao Li dan Ning Hua. Keduanya adalah kuda hitam yang paling menonjol diantara mereka yang ikut serta di Kompetisi Bela Diri. Bersamaan dengan nama mereka yang semakin menyebar, beberapa pihak juga mulai memandang Sekte Macan Hitam lebih tinggi. Mulanya kehadiran Wei Chuyan sudah membuat banyak akademi dan sekte ketakutan, tapi sekarang dengan hadirnya Hao Li serta Ning Hua, kekuatan Sekte Macan Hitam telah meningkat banyak. Namun sayangnya selalu ada pihak yang membenci mereka meski mereka tidak melakukan kesalahan, Sekte Naga Bulan yang dipimpin oleh Pang An diam-diam memulai gerakannya untuk menjatuhkan Sekte Macan Hitam.Sepertinya yang tengah dia lakukan sekarang, semua penatua dan para tokoh penting Sekte Naga Bulan berkumpul di satu tempat, mereka semua merundingkan masalah yang menurut mereka kian serius setiap harinya. "Pohon tumbuh semakin t
Fu Xiang yang melihat itu hanya bisa mendesah pelan, dia awalnya mengira Hao Li, murid jenius mereka akan meninggalkan sekte dan pergi ke pihak yang lebih menjanjikan, tapi nyatanya Hao Li menolak untuk memasuki Sekte Utama dan tetap tinggal di Sekte Macan Hitam. Meski begitu, Hao Li tetap mendapatkan beberapa barang sebagai imbalannya. Mendapatkan posisi pertama di Kompetisi Bela Diri memang sebuah penghargaan, yang artinya di generasi itu, Hao Li-lah yang paling kuat. Alih-alih tetap terfokus kepada Hao Li, Hao Guai menatap Ning Hua dan Wei Chuyan. Sebagai pemegang posisi kedua dan ketiga, keduanya akan dipilih oleh ketiga penatua untuk memasuki sekte mereka. Tapi pernyataan Ning Hua sekali lagi menimbulkan kebingungan pada publik, pasalnya dia juga menolak untuk memasuki Sekte Utama dan akan tetap berada di Sekte Macan Hitam. "Aku tidak mengira akan ada dua jenis orang bodoh yang memiliki untuk tetap tinggal di tempat kumuh itu," gumam Pang
Perkataan bernada tegas itu mengejutkan semua orang yang ada, mereka menolehkan kepala mereka ke sumber suara dan menemukan seorang pria dewasa memakai jubah emas berdiri di tengah kerumunan. Hao Wen dan beberapa orang Istana yang melihat sosoknya langsung menundukkan kepala mereka hormat, "Yang Mulia..."Kedatangan Hao Guai yang tiba-tiba membuat semua orang Istana terkejut, kecuali Hao Wen, semua orang tidak tahu kalau Hao Guai diam-diam menonton Kompetisi Bela Diri di ruangannya. Hao Guai perlahan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Hao Li, dia mengumbar senyum penuh kebahagiaan ketika melihat Hao Li. Dia tidak mengira anak dari saudara baptisnya akan memiliki kekuatan yang mencengangkan bahkan mampu membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa. Dia kembali mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan berkata dengan tenang, "anak ini telah memenangkan Kompetisi Bela Diri dengan kekuatannya, dia berhak memilih untuk memasuki sekte dari Kekaisaran
!!BACA SAMPAI AKHIR!! Setelah hiatus dua minggu, saya kembali update menyapa kalian semua. Maaf untuk kepergian saya selama dua minggu ini, dari tanggal 20 sampai akhir maret itu bener-bener sibuk sama kegiatan mempersiapkan UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) yang menentukan lulus tidaknya sekolah. Pulang sore terus dan itupun gak nentu, jadi saya gak ada waktu untuk ngetik ini novel.Buat kalian yang mikir 'kan abis pulang bisa ngetik', tidak semudah itu ya... Saya ingin rehat di rumah, untuk ngetik novel ini itu se-chapternya bisa ngabisin sejam-an, sedangkan saya update biasanya dua chapter. Gak ada waktu buat me time, yang seharusnya istirahat malah ngetik, nanti saya sakit siapa yang mau tanggung jawab? Kalo hari-hari biasa, sebelum UKK itu sekolahnya cuma sampe jam 10-an, bahkan kadang daring jadi banyak waktu, beda kalau udah mulai pengayaan yang selesainya jam 4-an. Sekedar info, saya biasanya ngetik dari abis dzuhur (1 chapter) dilanjut abis ma