Share

BAB 97

Penulis: agus wahyudi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-29 03:36:22

Angel hanya diam saja sembari mendengarkan perkataan teman-temannya itu.

Tiba-tiba, Samuel berdiri dari kursinya dan berkata,

“Iya, masalah kemarin sudah di selesaikan oleh Angel. Dia sudah menemui pak rektor dan pak Henry juga ada di sana. Kemudian pak rektor menampar wajah pak Henry, makanya dia berubah jadi seperti itu sekarang karena sepertinya pak rektor itu mengancam pak Henry.”

Mereka hanya tinggal 5 orang saja di dalam kelas. Dan, mendengar perkataannya Samuel, Chelsea dan yang lain nya kaget setengah mati. Dan, orang yang paling kaget pada saat itu adalah Angel.

Setelah berkata seperti itu, Samuel pergi meninggalkan mereka tanpa mengatakan sepatah katapun.

Angel hanya terpelongo dan memandangi Samuel yang tengah berjalan kearah pintu dan pergi meninggalkannya.

“Angel! Benarkah apa yang dikatakan oleh Samuel tadi?” Tanya Cassey dengan perasaan yang sangat terkejut ketika itu.

Angel hanya menganggukkan k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemulung Konglomerat   BAB 98

    “Tidak apa-apa kalau kami meninggalkanmu sendiri Angel?” Tanya Cassey dengan raut wajah yang sedikit cemas melihat Angel.Angel hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya kepada Cassey.Setelah itu, teman-teman Angel bergegas bersiap-siap, lalu kemudian mereka pergi bekerja.Suasana di kamar menjadi hening seketika. ‘Siapakah Samuel sebenarnya?’ Kemudian, terlintas lagi di dalam kepalanya tentang siapakah sebenarnya sosok Samuel itu.Lalu, Angel mencoba keluar kamar untuk mencari udara segar.Angel berdiri di depan kamar asramanya seorang diri dengan mendudukan tangannya di sebuah dinding pembatas yang ada di depan asramanya. Ia menatap kearah kerumunan di parkiran.Angel merogoh saku celananya dan mengambil kunci mobil yang ada di di dalam saku celananya itu. Kemudian, di arahkan kunci mobil itu kearah mobil mewah yang tengah dikerumuni banyak orang. Lalu, dia menekan tombol yang ada pada kunci mobil itu, dan,

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 99

    Lalu, dengan cepat Angel menekan tombol untuk menutup pintu mobilnya itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkannya. Gadis yang tadi terkunci di dalam mobil, sekarang dia sudah bisa keluar dan terlihat dari kejauhan, gadis itu tengah menangis.Tiba-tiba, “Wah-wah! Apa itu tidak keterlaluan?” seseorang berkata di sebrang sebelah kanannya Angel. Kemudian, Angel menoleh kearah suara itu dan ternyata itu adalah Samuel.“Hei, mengapa kamu berada di sekitar asrama putri? Apa yang sedang kamu lakukan disini?” Tanya angel dengan perasaan kaget.“Ah, tadinya aku tengah duduk di sekitaran kampus sembari membaca buku. Tapi, aku melihat dari kejauhan kalau ada sebuah keributan di sekitar mobil mu. Aku terus memandangi mobil mu sembari melihat ke segala arah untuk mencarimu. Karena, tidak mungkin mobil itu bisa berbunyi dan membuka pintu dengan sendirinya. Kemudian, aku melihat kearah gedung asramamu, dan benar. Ternyata kamu dalangnya&r

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 100

    “Hemm… Saya tidak pernah mendengar namanya dan saya hanya mengenal rektor dari universitas itu saja. Tapi, apakah anda mempunya foto dari si Samuel ini? Mungkin jika saya melihat wajahnya, saya akan mencari tahu tentang asal usulnya nona.”“Aduh, saya tidak punya fotonya Joe. Dia juga susah untuk diajak bicara sih. Dia juga tipe pria yang cuek dan sedikit menutup diri dari keramaian.”“Oh gitu ya nona. Sulit juga kalau seperti itu”“Iya Joe… Ah, oke Joe, nanti saya coba untuk mengambil foto Samuel secara diam-diam dan mengirimkan fotonya ke kamu.”“Oke nona, kalau sudah dapat fotonya langsung kirim ke saya saja melalui Facebook. Saya akan langsung mencari tahu asal usul pria itu sampai ke akar-akarnya nona.”“Oke Joe, Terima kasih”“Sama-sama nona”Percakapan pun berakhir.Waktu pada saat itu menunjukkan masih pukul 15.00 sore. Ang

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 101

    ‘Ah, aku merasa tidak enak dengan gadis-gadis itu. Mereka pasti trauma, hahaha’ Angel berkata dalam hati sembari berjalan menuju gedung asrama putri. Kemudian, ia juga melihat Camille dan teman-temannya tengah asik mengobrol di tempat duduk batu yang ada di sekitar kampus dan tampaknya mereka tidak melihat Angel. Angel mengabaikan mereka dan langsung menuju gedung kampus.Ketika dia ingin menuju tangga untuk naik dan menuju ke asrama, dari sudut matanya, terlihat jelas ada seorang pria yang tengah duduk seorang diri sembari menatap mobil Angel di sembrang gedung asrama. Angel menghentikan langkahnya dan melihat siapakah pria yang tengah duduk seorang diri disana. Dan, ternyata itu adalah Samuel.‘Eh, itu Samuel! Kesempatan nih, mumpung dia lagi menatap kearah mobilku, aku ambil saja foto nya dari sini. Kalau ku perdekat kameranya, wajah nya pasti sangat jelas.’Kemudian, Angel mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera dan langsung mengara

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 102

    Terus dia memikirkan cara supaya dia segera mendapat jawaban dari semua masalah yang terus menghantuinya. Dan, tiba-tiba,‘Ah, iya! Coba pakai cara itu saja!’Seketika, sebuah ide terlintas didalam kepalanya.Cara untuk mendapatkan foto Samuel sudah didapat. Tinggal pikirkan cara melakukannya nanti. ‘Oke, ketika Chelsea dan yang lainnya tiba di asrama, aku akan memberitahu kepada mereka tentang ini. Eh, apa lebih baik besok saja? Emm…’Kembali lagi sebuah pertanyaan terlintas di pikirannya. Angel kembali lagi merenung sembari menatap langit-langit kamar nya. Terus Angel memikirkan sebuah jawaban untuk pertanyaannya itu, sampai seketika matanya mulai lelah dan dia pun tertidur.Dan, tak terasa waktu menunjukkan pukul 20.00 malam. Chelsea dan yang lain nya sudah berada dikamar dan mengabaikan Angel yang tengah tertidur pulas.“Eh, Chelsea, Fanny! Akhir-akhir ini, kayaknya ada yang aneh dengan Angel deh. Kal

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 103

    “Kamu dengar tadi yang dikatakan Angel?” Cassey bertanya kepada Chelsea sembari berbisik dan pandangannya mengarah ke angel.“Aku mendengar dengan sanga-sangat jelas tadi” Jawab Chelsea yang juga menatap kearah Angel dengan perasaan yang sangat kaget.“Hemm… Sepertinya dia sedang mengigau” Fanny berkata.Mendengar perkataan Fanny, Angel langsung berkata,“Hemmmuaahhhhh… Aku tidak mengigau kok Fanny…”“Hah!! Kok dia…”Belum sempat Fanny menyelesaikan perkataannya, Cassey langsung berdiri dari posisi duduknya menuju ke Angel.“Hei Angel!!”Angel kemudian membalikkan badannya dan mengarah ke Cassey yang tengah berdiri di samping nya.“Hemm… Apasih Cassey. Mengapa kamu teriak-teriak seperti itu ha?”Mendengar perkataan Angel, Cassey menjadi semakin penasaran,“Hei Angel! Jadi, dari tadi k

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 104

    Angel menjelaskan panjang lebar kepada teman-temannya. Dan,“An… Angel… Ka… Kamu… Tidak sedang mengigau kan?”Mereka bertanya dengan kompak kepada Angel.Mendengar pertanyaan dari mereka, Angel langsugn mengambil kotak paket yang kemarin dia terima dan menunjukkan isi paket itu.Kemudian, Cassey mengambil paket itu dan melihat isi paket itu dan ternyata isinya adalah sejumlah uang 100 dollar yang terlihat sekitar 50 lembar diikat karet gelang dan ada kartu Black Card dan juga selembar surat. Mereka pun membaca surat yang berisi, ‘Hai kak! Lama tidak mendengar kabarmu! Aku ingin sekali bertemu dengan mu setelah sekian lama kita tidak bertemu. Aku harap, kakak sehat-sehat lah disana. Dan, hai kak! seperti nya kamu harus menelfon ku segera ke nomor ini ( *********). Ada hal ingin ku ceritakan kepadamu’.“Angel!”Seketika mereka memeluk angel dan tangisan dari mereka bertiga memecah

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Pemulung Konglomerat   BAB 105

    “Hahaha. Ah, aku hanya bercanda, hahaha” Cassey berkata kepada Chelsea dan langsung memeluknya dengan erat.“Oke gays, cukup sudah pembahasan kita pada hari ini, berubung besok ada jadwal kuliah di pagi hari, lebih baik kita bergegas tidur.” Angel berkata kepada teman-temannya.Dan, tanpa mengatakan sepatah katapun, mereka semua menuruti perkataan Angel dan bergegas untuk tidur.Angel yang melihat itu hanya tersenyum dan kemudian tidur.“Kriiiing”Seperti biasanya, alarm berbunyi tepat pada waktunya dan mereka semua terbangun dari tidurnya.“Selamat pagi teman-teman. Semoga hari kamu menyenangkan,hehe”Angel menyambut teman-temannya dengan senyum indah di wajahnya walau rambutnya masih acak-acakan.Mendengar perkataan Angel, Cassey, Chelsea dan Fanny merapat dan saling menggandeng tangan lalu membunggkukkan badan mereka sembari berkata,“Selamat pagi jug

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30

Bab terbaru

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status