Darren dan Elisabet pulang dengan mobil kantor Hendro N Company, kebutuhan mereka ditanggung oleh perusahaan.
HP Elisabet berdering,
"Angkat, nyalakan speakernya taruh di sini." kata Darren sambil menunjuk tempat di tengah mereka, dan dia mengambil rotan ditaruh di atas paha Darren.
"Ya, kakak , ada apa? Tanya Elisabet.
"Elisabet, ayah ibu tanya kamu tidak apa apa kan?" suara Elisa terdengar dari seberang."kakak nyalakan speaker ya."
"Hmmmm" Tersenyumlah Darren. Membayangkan Tuan Hendrik juga ikut mendengar pembicaraan ini.
"Elisabet, kenapa kamu tidak jawab pertanyaan kakakmu." tanya Amanda. " Hei, pecundang, ngapain kamu disini, sana ke dapur siapin makan siang."
"Ya, bu, saya ke dapur." kata Hendrik sambil tersenyum.
"Aduh" jerit Elisabet pada saat Darren mendera kedua telapak tangannya yang di taruh di atas pahanya. Bersamaan dengan Nyonya Amanda memanggil Hendrik , "pecundang"
"Ada apa Elisabet, kenap
"Elisa. Tanya Hendrik ada berapa banyak tabungannya? Minta dia belikan mobil untuk kami orang tua kamu, jika mau saya tidak menghina dia lagi, ingat saya mau mobil pribadi bukan mobil kantor, besok harus sudah ada." Kata Amanda. Elisa cuma dapat menarik nafas melihat keserakahan ibunya itu, tapi dia tetap masuk ke kamar menanyai Hendrik. "Hendrik, kamu dengar sendiri, apa yang dikatakan ibu kepada kamu, jika kamu tidak ada, saya ada uang tabungan, kamu belikan saja mobil untuk ibu." Kata Elisa lembut. "Ya, besok, saya ke dealer, atau kamu mau bersama saya untuk melihat mobil itu?." tanya Hendrik lebih lanjut. "Tidak, kamu pergi sendiri saja, saya besok mau ke kantor mengurusi pekerjaan." Kata Elisa. " Kenapa kamu tidak mau buka perusahaan sendiri saja, jadi tidak usah mengurus perusahaan nicken lagi, bukankah lebih bagus punya sendiri." Kata Hendrik menyarankan. "mmmm, saya sudah nikmat hanya menjadi manajer di perusahaan Nicken,
prak... prak Satpam di tampar dua kali oleh seseorang pria paruh baya yang memakai cincin di seluruh jarinya. "Kurang ajar, siapa yang berani menampar saya, tidak tahu ya saya bekerja sama siapa?" kata satpam dengan sangat marah dan melihat yang menamparnya. Deg...... Punyai nyari apakah dia, berani berkata seperti itu. Sambil berlutut satpam itu menghiba:" maafkan saya tuan, saya tidak tahu tuan besar yang datang." "Pukul dia sampai dia tidak dapat mengunyah makanan, berani kurang ajar dengan tuan Hendrik dan saya." Kata tuan besar pemilik showroom ini , Steven Chang. "Hah, anda salah tuan, disini tidak ada tuan Hendrik, yang ada cuma pengemis kumal itu." Kata satpam itu lagi membela diri. "Diam kamu, bawa dia pergi." hardik tuan Steven kepada pengawalnya. "Mari, tuan Hendrik, silahkan masuk dan lihat lihat," Kata Steven dengan hormat. "Tidak usah, saya malas masuk, sudah tidak ada selera lagi, na
"Hans, buatkan surat lamaran untuk bekerja di perusahaan pusat, saya mau melamar kerja disana, jadi apapun boleh." kata Hendrik. "Tuan, untuk apa anda bekerja disana, bukankah fasilitas disini untuk tuan , sudah memadai." Kata Hans melarang Hendrik melamar kerja, dia takut tuannya akan dihina disana. "Tidak apa apa, saya mau menyelidiki siapa yang menculik saya waktu saya kecil, sehingga membuat ibu dan ayah kandung Hendrik meninggal muda. Saya juga mau tahu siapa yang mengendalikan perusahaan itu, saya curiga paman angkat saya dan keluarga asalnya yang membuat kakek saya tidak dapat berbuat sesuatu." Kata Hendrik. "Sudah waktunya untuk menghukum mereka, mereka telah membuat saya sengsara lima belas tahun." kata Hendrik emosi. sambil menatap dengan bengisnya melihat ke langit. Kamu siapkan surat lamarannya, cukup cantumkan nama Hendrik saja dan besok kita ketemu di bandara.”
Kedua Hendrik masuk ke ruangan yang satu lagi, bukan ruangan wawancara. Di dalam ruangan terdapat beberapa kursi besar, yang di tengah tengah duduk seorang pria paruh baya, dengan dua pria berumur sekitar dua puluhan dan lebih dikit. Mereka memelototi kedua Hendrik. Tanpa berkata apapun, beberapa pria yang berdiri sekitar enam orang memukul Hendrik satu lagi. "Ampun tuan tuan, saya bukan bernama Hendrik, Tuan boleh melihat identitas saya yang asli." Kata Hendrik Palsu ini. "Lalu apa nama kamu.?" Bentak pria paruh baya itu, yang merupakan paman angkat Hendrik yang bernama Kastara snowander. atau lebih tepatnya sebagai Kastara Kentran dari keluarga besar Kentran yang beberapa tahun ini merajai dunia hitam. Merupakan keluarga yang nomor satu terkenal kejam dan liciknya di dunia hitam. " Nama saya Kaivan Wilson , petani dari smalltown. saya baru habis wajib militer dan ingin melamar kerja disini, tadi di bawa ada orang orang berbic
Bagaimanakah nasib Hendrik dan Kaivan ? “Matius kamu ajak , mereka berkeliling dan kenalkan mereka pada petugas yang lain, sehingga mereka tidak mendapatkan halangan apa juga selama mereka mengerjakan pekerjaan yang akan saya suruh mereka kerja.” Kata Kastara “Kalian berdua tinggal bersama saya untuk selamanya, jadi saya tidak akan memberi kalian gaji, kalian akan mendapat tempat tinggal, makan dan harus mengerjakan pekerjaan apapun yang saya perintahkan dan kalian juga akan mendapatkan hukuman jika kami bertiga tidak puas dengan pekerjaan kalian, mengertikah kalian berdua, KALAU KALIAN TIDAK MAU JUGA TIDAK APA APA , TAPI KALIAN AKAN DI PUKUL SAMPAI MATI.” Kata Kastara kepada Hendrik dan Kaivan. “Ya, tuan besar, budak mengerti.” “Ya, tuan besar, pengecut menger
Bagaimana nasib mereka berdua ya? Matius membawa Hendrik dan Kaivan keliling kantor, dan meraka dikenalkan ke satpam. “Kalian lihat yang jelas muka mereka, mereka adalah pelayan kesayangan Boss besar sekarang dan mereka BISU, jadi tidak bisa menjawab kalian, Kalau mereka muncul disini, kalian jangan menegur dan melarangnya, itu pesan Boss.” Kata Matius menjelaskan kepada satpam dan petugas dikantor perekam di setiap lantai. Tepat jam pulang kantor, Matius membawa mereka kembali ke ruangan kantor pak Kastara. “Sudah sampai lantai berapa kamu mengajaknya.” Tanya Kastara. “Lantai empat puluh empat.” Jawab matius. “Baiklah, kalian ikut saya pulang, naik mobil saya saja.” Kata Ka
Bagaimana nasib Kaivan selanjutnya? Hendrik dan Kaivan diajak masuk ke dalam kastil dan mereka diajak masuk ke satu ruangan besar. Ternyata itu adalah ruangan besar kakek Hendrik, diujung ruangan ada kamar tidur dan kakek Hendrik ,tuan Baskoro Snowander sedang tidur diranjang megah itu. "Sudah sadarkah kakek tua itu?" tanya Kastara pada perawat yang menjaganya. "Sudah, jika Tuan Besar tidak mau makan, gampang cukup diberi infus, dia akan tersadar, begitu juga pada sekretarisnya." Kata perawat menjelaskan. "Keluarlah dulu kamu." Perintah Hardy kepada perawat itu. "Hallo kakek, sudah enakan badan kamu." Kata Hardy. "Kurang ajar kamu, hardy , apa yang telah kamu lakukan kepada Hendrik?" bentak Baskoro. "Santai, kakek, kami sedang mencari Hendrik cucu kesayangan kamu untuk kami hukum seperti kalian berdua." Kata Harvey penuh dengan senyum licik. "Kalian berdua tidak akan meninggal tapi juga tidak bisa bergerak, kare
Tindakan apalagi yang akan dialami Kaivan dan Hendrik? Kastara membawa Hendrik dan Kaivan ke ruangan utama kastil, yang berupa ruangan besar dengan beberapa perabot mewah, biasanya tempat menghukum salah satu keluarga yang berbuat salah. Karena dulu ini adalah keluarga Jendral, jadi hukuman untuk anggota yang salah itu sangat kejam dan ketat. Beberapa langkah sebelum mencapai ruangan, Hendrik merasakan energi atau aura yang mencekram dan mengintimidasi, energi negatif yang membuat orang takut, serta energi yang besar dan berat, merasakan itu, sekali lagi Hendrik menghilangkan identitas dia sebagai Jendral dan menjadi budak yang tidak memiliki energi apapun. Dengan langkah hati hati dan penuh dengan ketakutan , Hendrik berjalan dibelakang Kastara dan anak anaknya , juga disamping Kaivan yang belum bisa menghilangk
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka
Hendrik mengatur para pengawalnya untuk melindungi Elisa dan anak anak Maureen dan juga orang tua dan kakek dan nenek Maureen, ibu Maureen dan kakak iparnya dilarang mendekati anak Kembar Maureen. Hendrik berencana mengurus acara kematian Maureen dahulu, baru kemudian menemani Elisa.Orang tua Elisa, Hendrik menyuruh mereka menemani Elisa dan anaknya dan kakek dan nenek Maureen di minta tolong untuk memantau cucucnya. “Elisa, Maureen telah meninggalkan kita, saya harap pengertian kamu, selama beberapa hari saya tidak dapat menemani kamu, saya mau mengurus pemakaman Maureen dahulu, setelah itu, baru saya menemani kamu, apakah kamu keberatan?” Tanya Hendrik mengharapkan pengertian Elisa. “Pergilah, saya ada ayah dan ibu menemani.” Kata
POV MAUREEN Saya sangat senang dengan dokter baru ini, sangat ganteng dan baik hati, dia selalu membuat saya bisa manja dengan nya. Saya tidak tahu kenapa? Tapi saya merasa dia seperti ayah saya, apa karena saya kekurangan kasih sayang dari ayah saya? Jadi saya mengharapkan cinta kasih dari orang lain. Selama sebulan saya mendapat perawatan dari dokter ini dan saya sangat senang, dia sangat telaten dan dengan teliti memeriksa kandungan saya. Setiap memeriksa kandungan, saya bersamaan waktunya dengan kakak Elisa, kakak Elisa memakai dokter lain , dia ingin dokter wanita, jadi dia menolak ketika direkomendasikan dokter kepala atau direktur rumah sakit ini. Untuk tidak mengecewakan dokter kepala, saya bers
POV DEMON Pulang ke negara leluhur bertemu dengan saudara sepupu saya, adalah hal yang menggembirakan. Tapi setelah bertemu dengan anak sepupu saya, luka lama karena kematian ibu dan adik saya terbuka kembali. Setiap melihat muka dan penampilannya yang seperti ibu saya, dendam saya sama gadis itu, kenapa dia hidup? Sedangkan ibu saya meninggal , jadi kemarahan saya saya lampiaskan kepada dia. Sayang ketika saya bertemu dengannya, kandungannya belum bisa dipacu untuk melahirkan paksa, jadi saya harus bersabar untuk menunggu kehamilannya untuk bisa dipaksa melahirkan, hal itu adalah biasa saya lakukan dan selalu terbebas dari hukum, ya, karena tiada bukti yang menguatkan Dengan senyuman yang menyakinkan saya selalu m