Bagaimana nasib mereka berdua ya?
Matius membawa Hendrik dan Kaivan keliling kantor, dan meraka dikenalkan ke satpam.
“Kalian lihat yang jelas muka mereka, mereka adalah pelayan kesayangan Boss besar sekarang dan mereka BISU, jadi tidak bisa menjawab kalian, Kalau mereka muncul disini, kalian jangan menegur dan melarangnya, itu pesan Boss.” Kata Matius menjelaskan kepada satpam dan petugas dikantor perekam di setiap lantai.
Tepat jam pulang kantor, Matius membawa mereka kembali ke ruangan kantor pak Kastara.
“Sudah sampai lantai berapa kamu mengajaknya.” Tanya Kastara.
“Lantai empat puluh empat.” Jawab matius.
“Baiklah, kalian ikut saya pulang, naik mobil saya saja.” Kata Ka
Bagaimana nasib Kaivan selanjutnya? Hendrik dan Kaivan diajak masuk ke dalam kastil dan mereka diajak masuk ke satu ruangan besar. Ternyata itu adalah ruangan besar kakek Hendrik, diujung ruangan ada kamar tidur dan kakek Hendrik ,tuan Baskoro Snowander sedang tidur diranjang megah itu. "Sudah sadarkah kakek tua itu?" tanya Kastara pada perawat yang menjaganya. "Sudah, jika Tuan Besar tidak mau makan, gampang cukup diberi infus, dia akan tersadar, begitu juga pada sekretarisnya." Kata perawat menjelaskan. "Keluarlah dulu kamu." Perintah Hardy kepada perawat itu. "Hallo kakek, sudah enakan badan kamu." Kata Hardy. "Kurang ajar kamu, hardy , apa yang telah kamu lakukan kepada Hendrik?" bentak Baskoro. "Santai, kakek, kami sedang mencari Hendrik cucu kesayangan kamu untuk kami hukum seperti kalian berdua." Kata Harvey penuh dengan senyum licik. "Kalian berdua tidak akan meninggal tapi juga tidak bisa bergerak, kare
Tindakan apalagi yang akan dialami Kaivan dan Hendrik? Kastara membawa Hendrik dan Kaivan ke ruangan utama kastil, yang berupa ruangan besar dengan beberapa perabot mewah, biasanya tempat menghukum salah satu keluarga yang berbuat salah. Karena dulu ini adalah keluarga Jendral, jadi hukuman untuk anggota yang salah itu sangat kejam dan ketat. Beberapa langkah sebelum mencapai ruangan, Hendrik merasakan energi atau aura yang mencekram dan mengintimidasi, energi negatif yang membuat orang takut, serta energi yang besar dan berat, merasakan itu, sekali lagi Hendrik menghilangkan identitas dia sebagai Jendral dan menjadi budak yang tidak memiliki energi apapun. Dengan langkah hati hati dan penuh dengan ketakutan , Hendrik berjalan dibelakang Kastara dan anak anaknya , juga disamping Kaivan yang belum bisa menghilangk
SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SENANG MEMBACANYA. Para budak melakukan perintah margareta dan mencambuk Hendrik dan Kaivan dengan sekencang kencangnya dan membuat mereka berdua pingsan. Kemana mereka di bawah oleh pengawal itu? “Dimanakah ini? Tanya Hendrik didalam hati, begitu dia tersadar dan merasakan sakit di punggungnya. Dan merasakan kaki dan tangannya diikat. Hendrik melihat sekelilingnya dan didapati Kaivan masih pingsan dan bukan cuma mereka saja, ternyata masih ada beberapa orang yang dihukum seperti mereka. Hendrik diikat di tiang dengan ke dua tangan direntangkan ke kanan dan kekiri dan kedua kakinya ditumpuhkan menjadi satu dan diikat di tiang. Kakinya berjarak sejeng
SELAMAT MEMBACA JUMPA LAGI SEMOGA TIDAK BOSAN YA. “Kalian berdua akan selalu mendapat hukuman jika melakukan sesuatu seperti makan tanpa permisi, kalian adalah budak, budak itu hanya boleh makan sehari sekali, mengertikah kalian.” “Bangun dan lakukan push up , masing masing lima puluh kali, tidak boleh berhenti jika tidak mau dicambuk kamu, Hardy dan harvey, kalian yang hitung, hari ini mereka harus menerima siksaan sampai jam pulang kantor dan kau Matius, kamu juga harus menerima hukuman, sana berlutut selama mereka push up.’ Kata Kastara lebih lanjut. Hendrik dijaga oleh Harvey yang lebih kejam daripada Hardy. Dan sekarang dia telah memegang cambuk kecil tapi tajam kulitnya.
Selamat membaca dan menikmatinya. Melihat itu, Kaivan diam dan mereka berjalan dengan perlahan lahan menuruni tangga, setelah turun tiga lantai, Kaivan duduk dan mencoba menbuka sepatu, sekali lagi dilarang oleh Hendrik dan dia membimbing Kaivan turun sambil menyalurkan tenaga immortal untuk mengurangi rasa sakit Kaivan, Kaivan kaget dan melihat hendrik, Hendrik cuma tersenyum dan tetap membimbingnya tanpa berkata apapun. Setalah sampai tempat parkir, Hendrik melepas tangan Kaivan dan membuka pintu keluar, pada saat Hendrik masuk ke tempat parkir , sebuah tinju mengenai daagunya sehingga membuat dia terhempas dan jatuh. Hendrik mendongakkan kepala dan melihat Hardy sedang memegang tinjunya dan belum sempat dia bangun , tendangan Harvey telak mengenai perutnya sehingga membuat dia meringkukan badan untuk menahan s
SELAMAT MEMBACA “Apa yang terjadi pada anak itu? Kenapa dia begitu ketakutan? Siapakah anak itu? Dirinya kah?” Tanya Hendrik di dalam Hati. Pada saat Hendrik bingung melihat bayangan itu, pintu terbuka, masuklah pengawal membawa tiga budak yang kekar dan gagah tapi penuh ketakutan . “Masuk dan berdirilah di pojok sana , sambil menunggu nyonya masuk.” kata pengawal sambil menunjuk pojok kanan disamping pintu, sedangkan Hendrik berdiri pas menghadap pintu. “Kenapa kamu berdiri disini, sana berdiri dipojok kiri dari pintu.’ Kata pengawal sambil menyeret Hendrik dengan memegang rantai di pinggangnya. Rasa nyeri menyebar dengan cepatnya ke badan Hendrik dan dengan terkesiap Hendrik mencuri lihat pengawal itu.
SELAMAT MEMBACA Hendrik berguling guling merasakan sakit ketika rantai bersatu dengan badannya. Lalu margaretha memukulkan cambuk ke badan Hendrik, sebelum itu , ketika Hendrik melihat margaretha berjalan menghampirinya, Hendrik secepatnya menarik ilusinya dan dia berbuat seperti yang terlihat oleh keluarga Kastara, jadi kembali dia membiarkan cambuk menderanya dan… “Bangunlah budak , mulai sekarang jika kamu berani melawan, kamu akan mengalami hal seperti keadaan tadi, rasa sakit yang luar biasa, dan mulai sekarang kamu telah menjadi budak setia keluarga kastara Snowander." “Ibu, kamu curang, menceritakan kebohongan kepada Hendrik.” kata Harvey sambil tersenyum licik. “Kamu mulai sekarang ingin memakai nama Hendrik juga
“Masuk ini bilik budak untuk kalian.” Kata Kevin menyuruh ketiga budak masuk. Dan pintu di kunci dari luar. Lalu dia mengajak Hendrik dan Kaivan ke pintu di sebelah ruangan bilik budak itu dan itu merupakan ruangan yang indah dengan sofa mentereng di depan mereka , Kevin mengajak mereka masuk dan di dalamnya terdapat dapur mini dengan peralatan masak yang lengkap dan ada kulkas dengan isinya yang lengkap. “Ini ruangan yang saya tempati dan sekarang ruangan ini ditempati kita bertiga dan nanti jika ada budak yang dapat memanggul rantai itu lagi seperti diri kamu, ruangan ini juga dipakai oleh mereka.” Terang Kevin dengan mendetail. “Di depan sana ada beberapa pintu, pintu pertama kamar saya, kamu berdua boleh memilih kamar yang mana juga” “Jika kamu sangat menurut, na
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka
Hendrik mengatur para pengawalnya untuk melindungi Elisa dan anak anak Maureen dan juga orang tua dan kakek dan nenek Maureen, ibu Maureen dan kakak iparnya dilarang mendekati anak Kembar Maureen. Hendrik berencana mengurus acara kematian Maureen dahulu, baru kemudian menemani Elisa.Orang tua Elisa, Hendrik menyuruh mereka menemani Elisa dan anaknya dan kakek dan nenek Maureen di minta tolong untuk memantau cucucnya. “Elisa, Maureen telah meninggalkan kita, saya harap pengertian kamu, selama beberapa hari saya tidak dapat menemani kamu, saya mau mengurus pemakaman Maureen dahulu, setelah itu, baru saya menemani kamu, apakah kamu keberatan?” Tanya Hendrik mengharapkan pengertian Elisa. “Pergilah, saya ada ayah dan ibu menemani.” Kata
POV MAUREEN Saya sangat senang dengan dokter baru ini, sangat ganteng dan baik hati, dia selalu membuat saya bisa manja dengan nya. Saya tidak tahu kenapa? Tapi saya merasa dia seperti ayah saya, apa karena saya kekurangan kasih sayang dari ayah saya? Jadi saya mengharapkan cinta kasih dari orang lain. Selama sebulan saya mendapat perawatan dari dokter ini dan saya sangat senang, dia sangat telaten dan dengan teliti memeriksa kandungan saya. Setiap memeriksa kandungan, saya bersamaan waktunya dengan kakak Elisa, kakak Elisa memakai dokter lain , dia ingin dokter wanita, jadi dia menolak ketika direkomendasikan dokter kepala atau direktur rumah sakit ini. Untuk tidak mengecewakan dokter kepala, saya bers
POV DEMON Pulang ke negara leluhur bertemu dengan saudara sepupu saya, adalah hal yang menggembirakan. Tapi setelah bertemu dengan anak sepupu saya, luka lama karena kematian ibu dan adik saya terbuka kembali. Setiap melihat muka dan penampilannya yang seperti ibu saya, dendam saya sama gadis itu, kenapa dia hidup? Sedangkan ibu saya meninggal , jadi kemarahan saya saya lampiaskan kepada dia. Sayang ketika saya bertemu dengannya, kandungannya belum bisa dipacu untuk melahirkan paksa, jadi saya harus bersabar untuk menunggu kehamilannya untuk bisa dipaksa melahirkan, hal itu adalah biasa saya lakukan dan selalu terbebas dari hukum, ya, karena tiada bukti yang menguatkan Dengan senyuman yang menyakinkan saya selalu m