Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Mafia Kejam / 48. Si Kejam Yang Seperti Ibu

Share

48. Si Kejam Yang Seperti Ibu

Penulis: Keyzg25
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-09 09:51:13

Pada keesokan harinya, Selena bertemu dengan Nyonya Helena di sebuah kafe dekat universitas tempat ia menimba ilmu.

Di kafe itu, suasana terasa penuh dengan aroma kopi yang harum dan hiasan-hiasan Eropa yang elegan. Dekorasi klasik dan meja-meja kayu yang indah memberikan sentuhan tradisional Monaco yang kental. Lampu-lampu gantung yang bersinar lembut membaur dengan cahaya matahari yang masuk melalui jendela-jendela besar, menciptakan suasana yang hangat dan ramah.

“Silahkan duduk Nona, silahkan pilih menu yang anda inginkan dan saya akan menunggu disana.” Ucap seorang pelayan menyambut Selena dengan begitu ramah.

“Terima Kasih.” Sahut singkat Selena.

Meskipun kini ia berusaha menjadi gadis biasa, namun Selena masih ditemani oleh pengawal pribadi yang siap menjaganya dari gangguan siapapun. Bahkan Sarah juga tetap bersiaga di mobil, meskipun Selena selalu melarangnya, namun pengawal dan Sarah tidak menggubris larangan tersebut. Mereka tetap setia menjaga Selena karena loyalitas merek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   49. Pengacau Isi Hati

    Atmosfer di kafe menjadi tegang setelah Selena mendengar ancaman dari Helena. Ancaman itu memberikan bayangan yang tidak asing baginya, dan memicu ingatan tentang ibunya yang saat ini dirawat di rumah sakit pribadi keluarga Christopher. Kesulitan dan dilema Selena semakin terasa di tengah situasi yang membingungkan dan rumit antara perasaan kasih sayang dan kewajiban yang melibatkan orang-orang terdekatnya.“Nyonya Helena hanya pandai mengancam,” pikir Selena dengan sedih.Keputusan untuk mematuhi kata-kata Nyonya Helena membuatnya merasa tidak nyaman. Selena telah berjanji untuk tetap setia kepada Christopher, namun pertanyaan atas apakah kesetiaannya akan dapat menyelamatkan kondisi ibunya juga membuatnya sangat bingung.“Hukuman Tuan Christopher adalah penjara seumur hidup, sudah satu tahun ia hanya menghiburku dengan surat-suratnya. Haruskah aku terus setia menanti sampai akhir hayat? Atau, apakah aku sebaiknya menerima lembaran baru yang Nyonya Helena pilihkan?” pikir Selena, men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   50. Ruangan Penelitian

    Keesokan harinya…“Sarah, aku harus pergi sekarang! Profesor membutuhkan bantuanku, jadi aku harus berangkat lebih awal.” ujar Selena sambil meletakkan sendoknya di atas piring setelah selesai sarapan.“Baiklah, tapi maaf, aku merasa agak lelah hari ini. Aku tidak bisa menemanimu.” ungkap Sarah secara jujur, merasakan kelelahan sejak kemarin.Selena dengan sikap peduli dan kepedulian yang tulus, menatap Sarah dengan sorot mata penuh perhatian.“Tenanglah, Sarah. Aku akan merawat diri dengan baik. Semoga kau cepat sembuh, jagalah terus kesehatanmu.” ucapnya dengan suara lembut dan hangat.Sarah tersenyum hangat sebagai tanda terima kasih. Wajahnya memancarkan kebaikan dan rasa terharu oleh perhatian Selena. Mereka saling bertukar pandang dengan penuh kehangatan, seolah ada hubungan persahabatan yang erat di antara keduanya.Selama perjalanan ke universitas dengan pengawal dan sopir pribadinya, Selena fokus melatih kemampuan melukisnya.Dalam keheningan, dia merenung, “Sedikit demi sedi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   51. Sebuah Strategi

    Dalam suasana yang semakin hangat Frederic melanjutkan senyumnya yang menawan, “Kamu pantas mendapat pujian, Selena. Kecerdasan dan kecantikanmu tak terbantahkan.”Selena terkesan dengan kata-kata Frederic, menyebabkan hatinya sedikit berdebar lebih cepat.“Terima kasih, Frederic. Kamu juga pandai memberikan dukungan,” ucapnya sambil terdiam sejenak meresapi kata-kata itu.“Setelah selesai kelas, bolehkah aku mentraktirmu makan? Beberapa hari ini aku kesulitan memilih makanan, rasanya aku sangat mencintai masakan Ibuku. Jadi makanan Monaco kurang menarik, menyebabkan aku kurang berselera.” ucap Frederic penuh harap.Selena tersenyum manis dan berpikir sejenak, Frederic adalah putra seorang profesor dan dia mungkin saja tidak bisa menolaknya.“Tentu, Frederic. Aku senang bisa menemanimu makan malam hari ini. Ayo, kita cari restoran yang menyajikan makanan yang sesuai dengan seleramu.”Frederic berbinar-binar, bahagia mendengar jawaban positif dari Selena.Di tengah kerja keras, Selena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   52. Buka Hatimu Selena

    “Baiklah.”Christopher mengangguk kecil, Harvey senang karena akhirnya waktu yang mereka tunggu-tunggu telah tiba.Christopher menerima botol vitamin dengan penuh perhatian, menatap kunci dan jam digital yang tersembunyi di dalamnya.Dia merespons dengan anggukan kecil, memperlihatkan bahwa pesan itu sudah diterimanya dengan baik. Harvey yang mendengar percakapan itu merasa lega, memahami bahwa waktu pelarian mereka telah tiba, ia ingin segera terbebas dari penjara mematikan itu.“Katakan pada Pierre, saya ingin bertemu dengannya malam ini. Tapi dengan syarat, gunakan ruang pertemuan yang dijaminkan kerahasiaan nya.” ujar Christopher dengan tegas.Petugas sipir menerima perintah Christopher dengan hormat, “Saya akan segera menyampaikan pesan tersebut, Bos.”Kemudian, dia pergi meninggalkan sel, membawa pesan Christopher untuk disampaikan kepada Pierre sang Jenderal.Suasana penantian dan antisipasi di dalam sel semakin terasa, sementara Christopher dan Harvey bersiap-siap untuk pertem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   53. Rencana Sang Jenderal

    Selama 6 bulan, anak buah Christopher telah bekerja tanpa rasa lelah di dalam kegelapan terowongan yang mereka gali secara rahasia di bawah tanah penjara paling mengerikan di Paris. Mereka bergantian menggali tanah, memindahkan batu-batu besar, dan menyusun dinding terowongan dengan sangat hati-hati.Mereka harus tetap waspada terhadap petugas penjara, dan polisi patroli pantai, yang sewaktu-waktu bisa saja mengetahui rencana pelarian yang di peruntukan untuk bos besar mereka. Di tengah tekanan dan ketegangan yang terus menerus, anak buah Christopher tetap bekerja dengan ketekunan dan tekad untuk membawakan sang bos sebuah kebebasan.“Cepat gali, kita tidak memiliki banyak waktu untuk bermalas-malas!” para anggota terus memotivasi para anggota lainnya yang kini di bawah komando Jarlath untuk sementara waktu.“Aku penasaran mengapa Tuan Christopher terus dipertahankan? Bukankah lebih baik jika Jarlath yang mengendalikan kartel ini?” mereka saling menyinggung soal Jarlat yang dianggap l

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   54. Udara Kebebasan

    Pierre memperhatikan sikapnya yang waspada dan kritis menggambarkan bahwa Christopher tidak akan pernah mengorbankan prinsip-prinsipnya, meskipun dihadapkan pada tawaran yang menggiurkan. Perbincangan internal yang rumit dan penuh pertimbangan moral memenuhi hati dan pikiran Pierre saat dia berhadapan dengan pilihan nampak sulit ini.“Jarlath dan para anggota pasukan militer kami sudah menunggu di bibir pantai, jadi saya meminta anda untuk bersembunyi selama 60 hari lamanya.” ujar Pierre dengan nada yang tegas, la memperingati Christopher.Christopher menerima perintah Pierre dengan serius, menunjukkan kesiapan dan ketegasan dalam menghadapi fase penting pelariannya.“Saya akan mengikuti instruksi Anda, Jenderal. 60 hari adalah hal yang mudah, tapi saya siap untuk bertahan dan bersembunyi hingga waktu yang ditentukan,” jawab Christopher dengan tekad yang mantap.Meskipun masih banyak tantangan besar menunggu di depan, keputusannya untuk tunduk pada perintah Pierre menunjukkan ketaatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   55. Dinding Rindu

    Setelah selesai dengan tugas-tugasnya yang baru saja diserahkan kepada Profesornya, Selena segera berjalan keluar dari ruangan profesor dengan langkah ringan, matanya berbinar-binar penuh semangat. Dia merapikan rambutnya yang tergerai lembut sebelum melangkah ke mobil mewahnya.“Selamat sore Nona Selena.” ucap Bodyguardnya menyapa.“Hai Jarvis, apa aku terlalu lama?” Selena sedikit tersenyum.“Tidak Nona, bahkan meskipun lama saya tetap akan menjaga anda.”Selena segera tersenyum dengan anggun, ia membetulkan rambutnya dan langsung masuk ke mobil.Anak buah setia Christopher, yang selalu membayangi Selena seperti bayangan yang melindungi, dengan cermat membuka pintu mobil untuknya. Selena duduk di kursi belakang dengan anggun, berpaling ke arah pelayan setia itu.Dengan suara lembut, ia meminta, “Tolong antarkan aku membeli peralatan melukis yang baru.”“Tentu saja Nona Selena,”Senyum hangat terukir di wajah pelayan setia itu saat ia menyambut permintaan Selena dengan penuh kesetiaa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   56. Bad Lover

    Tampil dengan kehati-hatian, Christopher turun dari mobil dan berhadapan dengan Jarlath, yang menunjukkan rasa khawatirnya dengan tegas. “Bos tetap hati-hati, saya akan berjaga-jaga di sini.” ucap Jarlath dengan suara penuh kekhawatiran.Namun, Christopher hanya menjawab sinis sebab dia tidak suka diragukan, “Tentu saja Jarlath, Selena hanyalah gadis yang sangat lugu jadi kau tidak perlu khawatir.”Setelah membuang puntung rokoknya, Christopher kembali memasang masker dan topinya. Dengan hati yang berdegup kencang, ia menekan tombol lift menuju unit Selena.“Rasa gugup dan kerinduanku ini semakin terasa dan memku sangat ingin melihat reaksi Selena ketika melihatku nanti.” gumamnya dengan suara yang lirih.Dengan langkah mantap, Christopher melangkah keluar dari lift dan menuju unit Selena sesuai informasi yang diberikan oleh Jarlath. Tepat ketika berada di depan pintu unit di sudut barat, dia dengan tegas menekan bel untuk memberi tahu kehadirannya. Hati dan pikirannya dipenuhi oleh a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   100. Nafsu Terakhir

    Hujan belum berhenti ketika Christopher dan Selena meninggalkan mansion itu, meninggalkan darah, mayat, dan masa lalu yang ingin mereka lupakan. Namun, di balik janji kebebasan yang mereka buat, ada kenyataan yang tak terhindarkan-dunia mafia tidak akan pernah membiarkan mereka pergi begitu saja.Christopher menyetir mobil dengan kecepatan konstan. Wajahnya tenang, namun di balik matanya yang gelap, ada ketegangan yang tak terlihat. Selena duduk di sampingnya, memeluk dirinya sendiri dalam diam. Mereka tahu bahwa perjalanan ini lebih dari sekadar melarikan diri. Ini adalah perang yang baru saja dimulai."Apa kau yakin kita bisa meninggalkan semua ini?" tanya Selena dengan suara yang hampir tenggelam oleh suara hujan yang memukul-mukul atap mobil. "Kamu tahu mereka akan mengejarmu."Christopher menatap lurus ke depan, tangannya memegang kemudi dengan erat. "Aku sudah menghabiskan seluruh hidupku dalam bayang-bayang kekejaman ini, Selena. Kalau kita terus di sını, kita tidak akan pernah

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   99. Tepi Pelabuhan

    Rumah itu sepi meskipun malam telah larut. Christopher terbaring di tempat tidur, dengan Selena berada di sisinya. Mata Christopher menatap langit-langit, pikirannya melayang-layang, terngiang oleh kata-kata terakhir Helena. Ia tahu ada sesuatu yang besar dan berbahaya yang akan datang, tapi ia tidak tahu kapan atau bagaimana. Semua tampak tenang sekarang, namun ketenangan ini, dia tahu, hanya akan berlangsung sejenak. Christopher merasakan badai yang akan segera menghantamnya.Dengan napas berat, Christopher bangkit dari tempat tidurnya. Duduk di tepi ranjang, dia meremas rambutnya, wajahnya tegang, dan tatapannya lurus ke arah jendela yang menghadap ke laut yang gelap. Di luar, deburan ombak terdengar pelan, menciptakan suasana damai, tapi di dalam dirinya, semuanya kacau. Selena, yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya, menatap Christopher dengan pandangan yang masih buram karena kantuk.“Kamu baik-baik saja?” tanya Selena dengan suara serak, mencoba menyesuaikan diri dengan k

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   98. Badai yang Menyusul

    Suasana rumah terasa sunyi meskipun malam sudah larut. Christopher berbaring di tempat tidur, dengan Selena berada di sisinya. Pikirannya masih terngiang-ngiang oleh kata-kata terakhir Helena. Dia tahu ada sesuatu yang besar yang akan datang, tapi dia tidak tahu apa. Semua terasa tenang, tapi dia juga sadar bahwa badai akan segera menyusul.Christopher duduk di tepi tempat tidur, tangannya meremas rambutnya. Wajahnya tegang, matanya menatap lurus ke arah jendela yang menghadap ke laut yang gelap. Selena, yang baru saja terbangun dari tidurnya, menyadari kegelisahan Christopher.“Kamu baik-baik saja?” tanya Selena dengan suara lembut, matanya menyipit karena mengantuk.Christopher tidak langsung menjawab. Dia memandang Selena sejenak, lalu berbalik memandang ke arah jendela lagi. “Ada sesuatu yang tidak beres, Sel. Kata-kata Helena… dia bukan tipe orang yang hanya mengancam tanpa rencana. Aku merasa dia menyiapkan sesuatu yang besar.”Selena duduk, menarik selimut ke tubuhnya sambil me

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   97. Keputusan Terakhir

    Malam itu terasa dingin di tepi pantai. Langit gelap tanpa bintang, seolah memberikan tanda bahwa sesuatu besar akan segera terjadi. Christopher tahu waktunya telah tiba. Semua masalah yang ditinggalkan di masa lalu kini menuntut penyelesaian, namun kali ini dia tidak akan menyerah pada amarah atau kekerasan. Dia sudah cukup belajar untuk memahami bahwa kekuasaan sejati bukan hanya tentang siapa yang paling kuat, tetapi tentang siapa yang paling bijak.Christopher duduk di ruang kerjanya, di depan meja kayu besar yang menghadap ke jendela besar yang memperlihatkan lautan yang tenang. Di tangannya, sebuah ponsel berdering pelan. Di layar tertera nama yang tidak asing: Helena. Dia tahu panggilan itu akan datang, dan dia sudah siap.Christopher mengangkat telepon dan mendengarkan suara sinis dari Helena di ujung sana."Christopher," suara Helena terdengar begitu dingin, "Sudah cukup bermain. Aku tahu kamu tidak akan bisa bertahan lama tanpa kembali ke duniamu yang sebenarnya. Waktunya un

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   96. Badai yang Tak Terhindarkan

    Pagi di tepi pantai yang biasanya damai kini terasa begitu ganjil. Setelah malam penuh ketegangan itu, Christopher dan Selena seolah-olah tidak bisa sepenuhnya kembali ke ketenangan yang pernah mereka miliki. Meskipun mereka masih berusaha hidup normal, ada sesuatu di udara yang membuat segalanya terasa rapuh. Ancaman dari masa lalu Christopher telah kembali, dan kali ini tampaknya semakin sulit untuk dihindari.Christopher, yang biasanya tenang, mulai menjadi lebih waspada. Dia berjalan mondar-mandir di teras rumah, pikirannya dipenuhi berbagai rencana dan kemungkinan. Selena memperhatikannya dari dalam, duduk di meja makan, berusaha menyibukkan diri dengan secangkir kopi yang kini sudah dingin.Selena tidak bisa mengabaikan perasaannya. Sesuatu tidak beres, dan kali ini dia tahu bahwa mereka tidak bisa terus melarikan diri. Ketika Christopher masuk ke dalam rumah, wajahnya tegang. Dia duduk di kursi di seberang Selena, tetapi tatapannya kosong, seakan dia sedang memikirkan sesuatu y

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   95. Riuhnya Malam

    Malam itu, udara di tepi pantai terasa sejuk, dengan angin malam yang berhembus lembut melalui jendela kamar. Kamar itu gelap, hanya disinari oleh cahaya bulan yang menerobos tirai tipis, menciptakan bayangan samar di dinding. Selena telah lama tertidur dalam dekapan Christopher, sementara dia berbaring di sampingnya, tetapi pikirannya terusik oleh kenangan yang mulai menghantuinya kembali. Dalam tidurnya, Christopher mengerang pelan, tubuhnya bergerak gelisah di bawah selimut. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang, dengan alis berkerut seakan terjebak dalam mimpi yang buruk. Dia kembali ke masa lalu dalam pikirannya, masa ketika darah, kekacauan, dan pengkhianatan adalah bagian dari hidupnya sehari-hari. Terbayang kembali saat-saat ia mengarahkan senjatanya, terlibat dalam kesepakatan gelap, dan mengorbankan apa pun demi kekuasaan. Dalam mimpinya, dia melihat Helena, tersenyum licik sambil membisikkan kata-kata penghancuran. Tawa sinisnya menggema, mengingatkannya pada

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   94. Pria Kasar & Wanita Keras Kepala

    Christopher dan Selena sedang menikmati sore indah di sebuah resor mewah yang terletak di tepi pantai Italia. Udara laut segar bercampur dengan angin sepoi-sepoi membelai wajah mereka. Di sinilah mereka merasa menemukan kedamaian yang sesungguhnya, jauh dari hiruk-pikuk masa lalu yang kelam. Seiring dengan detik yang berlalu, hubungan mereka semakin erat dan kuat. Christopher telah menjauhkan dirinya dari dunia kriminal, sepenuhnya untuk Selena. Itu bukan hal mudah, tetapi cintanya padanya membuat semua pengorbanan layak dilakukan.“Apakah kamu bahagia, Chris?” tanya Selena pelan sambil menatap laut, suaranya halus seperti desiran ombak. Dia selalu memanggilnya dengan nada yang lebih lembut akhir-akhir ini, dan Christopher menyukainya.Christopher menoleh padanya, senyum tipis tersungging di wajahnya yang selama ini penuh amarah dan kesedihan. “Setiap hari bersamamu, Selena, adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Aku tak pernah membayangkan bisa hidup seperti ini… damai,

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   93. Kehidupan Helena yang Hancur

    Helena duduk di ruang tamu mansion megahnya, sebuah bangunan yang masih memancarkan kekayaan dan kejayaan dari masa lalu, namun kini terasa seperti kuburan megah bagi seorang ratu tanpa kerajaan. Kakinya disilangkan, sepatu hak tingginya menekan lantai marmer yang dingin. Tangan Helena yang lentik menggenggam segelas anggur merah, meski bibirnya jarang menyentuh tepi gelas. Matanya kosong, mengembara ke arah jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Sejauh mata memandang, semuanya tampak sempurna; tapi tidak baginya.Semua yang Helena miliki masih ada: rumah mewah, perhiasan berharga, kekayaan yang melimpah. Namun, tidak ada satu pun dari itu yang bisa menggantikan kehancuran yang telah merampas jiwanya. Kartel yang dulu dipimpinnya dengan tangan besi kini runtuh. Kekuasaan yang dulu membuat orang-orang tunduk dan gemetar di hadapannya kini hilang seiring dengan nama besar yang terkubur dalam kekacauan.Helena menatap pantulan dirinya di cermin besar di sudut ruangan. Gaun mahal

  • Pemuas Hasrat Mafia Kejam   92. Dia yang Penuh Cinta

    Hari-hari yang kini dijalani oleh Selena bersama Christopher terasa seperti mimpi yang indah. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana namun elegan di tepi pantai, jauh dari hiruk-pikuk kota, jauh dari bayang-bayang masa lalu yang kelam. Angin laut yang sejuk selalu menyapu halaman, membawa suara deburan ombak yang menemani setiap langkah mereka.Pagi itu, Selena bangun lebih dulu. Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis di jendela kamar mereka, menghangatkan ruangan dengan lembut. Christopher masih tertidur di sampingnya, wajahnya terlihat tenang—berbeda dengan ketegangan yang dulu sering terlihat ketika dia masih memimpin kartel. Kini, dia lebih damai, lebih rileks. Waktu di rumah pantai ini telah mengubah mereka berdua.Selena menyelinap keluar dari tempat tidur, melangkah perlahan ke balkon yang menghadap ke laut. Dia berdiri di sana, menghirup udara segar pagi sambil merasakan angin laut menerpa wajahnya. Kehidupannya yang dulu penuh dengan kesedihan dan ketakutan terasa begitu

DMCA.com Protection Status