Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / [S-2] Bab 3. Tarian Erotis

Share

[S-2] Bab 3. Tarian Erotis

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-04-27 20:50:31

Sore itu, saat pulang dari kantor, senyum Bryan langsung mengembang ketika melihat anak bungsunya yang sudah berdiri menunggunya keluar dari mobil.

“Papa!” pekik Jonathan kala melihat Papanya baru saja keluar dari mobil. Jonathan langsung berlari ke arah Bryan dan masuk ke dalam pelukan Papanya yang kini menunduk dan merentangkan tangannya.

Bryan pun berdiri sembari menggendong anaknya yang sebenarnya sudah besar. “Ke mana kakak-kakak kamu? Kok kamu sendirian aja sih, Nak?”

“Kakak Nana, Yaya, sama Lala lagi main, Pa.”

“Kenapa kamu tidak ikut bermain juga?”

Jonathan tidak menjawab. Dia hanya menatap Bryan dengan mata yang sendu.

Bryan pun membawa anak bungsunya menuju ruang tengah, tempat di mana anak-anaknya itu biasa bermain. Dan yaa, Bryan melihat ketiga putrinya sedang asik memainkan mainan barbie mereka. Kini Bryan paham kenapa si bungsu akhir-akhir ini sering menyendiri dibandingkan bergabung dengan ketiga kakaknya.

“Jojo nanti main bola sama Papa ya. Mau gak?”

Jonathan seketik
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 4. Calon Asisten Pribadi

    Brianna mengguncang-guncang tubuh ketiga adiknya, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang terbangun.“Bangun Yaya!! Lala bangun!! Jojo bangunn!!!”Brianna kesal sendiri karena saudaranya tidak kunjung sadar. “Ihh, kenapa sih kalian kebo banget! Bobonya udah kayak orang mati.”Di sisi lain, tepatnya di sebelah kamar Brianna, Nina terus menjerit keenakan karena permainan dari suaminya yang brutal. Suara ranjang yang berderit semakin terdengar jelas akibat goyangan pinggul Bryan yang cepat.“Ahh, hngghh, pelan-pelan aja, hngghh…,” desah Nina.“Gak bisa, sayang. Ini terlalu nikmat.”“Arghhh… aku dikit lagi keluar, Mas.”Bryan mendekatkan wajahnya ke arah Nina dan melumat-lumat bibir istrinya. Setelah itu, dia pun berbisik, “Aku juga akan keluar, sayang.”Tubuh Nina bergetar hebat kala gelombang kenikmatan itu menghampirinya. Begitu pun dengan sang suami yang kini rebah di atas dada istrinya.“Terima kasih, sayangku. Kamu telah menjadikan malam ini begitu indah. Aku menyayangi kamu,” bi

    Last Updated : 2025-04-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 5. Wanita Sulit Dimengerti

    Pagi ini Nina sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan suaminya sendiri sebagai seorang asisten pribadi. Saat ini dia dan suaminya sedang berpakaian. Pasangan suami istri itu mengenakan setelan hitam putih ala-ala pencari info loker. Bedanya setelan yang mereka pakai ini lumayan mahal, bukan baju hasil nego di Tanah Abang.Bryan memandangi istrinya yang sudah selesai berpakaian dengan rapi. Nina terlihat gugup. Bisa dipastikan dari hembusan napasnya yang berulang kali ia lakukan dalam tempo yang cepat.“Kamu kenapa, sayang? Kok kelihatan nervous banget?”Nina kembali menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Bryan. “Huhh, aku gugup, Mas. Aku takut melakukan kesalahan di hari pertamaku bekerja.”“Jangan gugup dong, sayang. Kamu kan bekerja di perusahaanku. Artinya kamu bekerja untuk aku. Kalau kamu melakukan kesalahan, ya gapapa dong.”Nina tersenyum tipis mendengar kalimat

    Last Updated : 2025-04-28
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 6. Bercinta di Kantor

    Akhirnya setelah melalui perdebatan kecil, akhirnya Nina luluh juga dan bersedia berangkat bersama Bryan di mobil yang sama. Namun sepanjang perjalanan, Nina mendiami suaminya hingga mereka sampai di kantor.Setelah mereka tiba di lantai paling atas dari gedung tersebut. Barulah Nina membuka suara. “Di mana ruanganku, Mas?” tanyanya ketus.“Kita seruangan,” jawab Bryan santai seraya melanjutkan langkahnya.“Ihh, kok gitu? Aku kira aku punya ruangan sendiri.”“Kamu kan asisten pribadi aku. Jadi harus seruangan sama aku dong, sayang.” Bryan membuka pintu ruangan kerjanya dan mempersilakan Nina untuk masuk terlebih dahulu. Tetapi istrinya itu tetap diam mematung. Membuat Bryan menghela napas pasrah.“Kamu masih ngambek?”“Gak,” jawab Nina dengan wajah yang ditekuk.Bryan hanya bergeleng kepala. Dia pun memilih masuk tanpa peduli dengan Nina yang masih berdiri di depan pintu.“Berhubung kita berada di kantor dan sudah masuk jam ker

    Last Updated : 2025-04-28
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 7. Bekas Apa Itu?

    Melihat suaminya panik, membuat dirinya juga ikut gelisah. “Jadi bagaimana ini, Mas? Di luar terpasang CCTV gak? Kalau ada, bisa kita lihat melalui rekaman CCTV, Mas.”“Oh iya ya. Aku gak kepikiran soal CCTV. Untungnya di depan ruanganku ada CCTV-nya. Ayo kita ke ruang monitor buat ngecek rekamannya.”Sesampainya mereka di ruangan monitor CCTV untuk mengecek siapa yang mengintip mereka, namun usaha mereka sia-sia.“Jadi bagaimana, Pak? Masa gak bisa di cek sih?” tanya ulang Bryan.“Maaf, Pak Bryan. CCTV di depan ruangan Bapak itu sudah lama tidak berfungsi, Pak,” ucap si pengawas CCTV.“Kalau CCTV itu tidak berfungsi kenapa tidak diganti dengan yang baru?” tanya Nina.Si pengawas itu hanya menggelengkan kepalanya pelan. “Kurang tau, Bu. Itu bukan ranah saya.” Si pengawas kembali melihat Bryan. “Sekali lagi maaf, Pak Bryan.”“Iya, tidak apa-apa. I

    Last Updated : 2025-04-28
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 8. Bryan Selingkuh?

    “Ah, bekas ini….” Bryan tampak berpikir keras. “Aku pun tidak tau ini kenapa. Munculnya tiba-tiba. Mungkin memar biasa akibat aliran tidak lancar. Kamu pun pasti sering mendapatkan memar seperti ini, ya kan?”“Iya sih, Mas. Aku juga sering sih memar di lutut atau di paha tiba-tiba. Kata orang kampung sih, itu dicubit setan.”Bryan terlihat lega saat Nina tidak lagi mencurigainya. “Nah itu kamu tau. Sudah ya, jangan berpikir yang macam-macam lagi. Aku sudah lelah dan mau tidur sekarang.”Sebenarnya Nina masih ingin berbincang lebih lama dengan Bryan, namun dia paham pasti suaminya itu sangat lelah. Nina pun mengiyakan keinginan suaminya untuk tidur sekarang.“Ya sudah, Mas. Kamu istirahat saja sekarang. Selamat tidur ya, Mas.”Bryan langsung merebahkan diri di tempat tidur ketika dirinya telah berganti pakaian. “Kamu tidak tidur lagi?”“Aku udah gak ngantuk,

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 9. Siapa Perempuan Itu?

    “Maksud kamu apa, Mas? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku sama sekali tidak paham.”“Berhenti mencintai aku, Nin. Cintai saja diri kamu sendiri.”Begitulah kalimat Bryan yang membuat Nina semakin kebingungan.“Aku mandi dulu.”“Ini masih awal, Mas. Kita bicara dulu yuk. Aku butuh penjelasan ka—"Bryan langsung beranjak ke kamar mandi tanpa menghiraukan Nina yang masih bertanya-tanya.Lagi-lagi Nina dibuat menghela napas kala suaminya sudah menghilang di balik pintu kamar mandi. “Ya sudahlah. Lebih baik aku packing baju-bajunya dulu,” ucapnya sembari mengambil sebuah koper.*“Mas, kita sarapan bareng anak-anak yuk. Mereka udah nungguin kita di bawah,” ajak Nina ketika Bryan sudah selesai bersiap-siap.Bryan memasang senyum tipis kemudian bergeleng pelan. “Kamu saja yang sarapan bareng anak-anak. Aku harus ke bandara sekarang. Aku takut telat.&rdq

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 10. Aku Butuh Penjelasan!

    Langkah Nina sedikit terganggu karena banyak orang yang juga berlalu-lalang berjalan melintasinya. Jarak mereka kian jauh. Nina semakin kehilangan jejak suaminya. Bahkan saking ramainya, Nina tak sengaja menabrak seseorang.“Maaf, Pak,” ucap Nina menyadari kesalahannya.“Kalau jalan lihat-lihat dong, Mbak!”“Iya-iya. Sekali lagi maaf, Pak.”Nina kembali melihat ke depan. Namun dia sudah tidak melihat suaminya lagi. Bahkan bayangannya saja sudah tidak ada. Nina kini pasrah. Pikirannya yang kacau, bercampur aduk.Nina masih syok dengan apa yang dia lihat barusan. Ini pertama kalinya Nina melihat suaminya bersama perempuan lain. Apalagi Bryan bahkan tidak memberontak saat perempuan itu menggandeng tangannya. Dan lebih membingungkan, ayah mertuanya pun tidak protes melihat anaknya sendiri sedang bersama wanita lain yang bukan istrinya.“Ada apa ini sebenarnya? Apa yang terjadi?”*Nin

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 11. Menghilang Tanpa Kabar

    Pukul 01.00 malam, Nina belum juga bisa tertidur. Dia bolak-balik mengecek ponsel, menantikan notifikasi dari suaminya.“Ini sudah 17 jam dari jam keberangkatan pesawat Mas Bryan. Harusnya sih dia udah sampai di Prancis. Tapi kok dia belum ngabarin aku? Apa dia masih di bandara ya?” Nina berusaha untuk berpikiran sepositif mungkin. “Ah ya sudahlah. Lebih baik aku tidur saja dulu. Siapa tau besok pagi sudah ada pesan darinya.”Entah sudah berapa dia memejamkan mata, memaksakan diri untuk tidur. Tetapi semuanya sia-sia. Kepalanya tidak bisa diajak kerja sama. Ada saja bayangan-bayangan buruk yang mengganggu pikirannya.Nina kembali mengecek layar ponselnya yang menunjukkan waktu semakin larut. Jujur saja, tubuhnya sangat lelah dan tak bertenaga, matanya pun mulai terasa berat. Namun ada saja yang membuatnya terjaga. Inilah yang sering kita sebut sebagai insomnia akibat overthinking.Karena susah tidur, Nina akhirnya memilih beranjak

    Last Updated : 2025-04-29

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 11. Menghilang Tanpa Kabar

    Pukul 01.00 malam, Nina belum juga bisa tertidur. Dia bolak-balik mengecek ponsel, menantikan notifikasi dari suaminya.“Ini sudah 17 jam dari jam keberangkatan pesawat Mas Bryan. Harusnya sih dia udah sampai di Prancis. Tapi kok dia belum ngabarin aku? Apa dia masih di bandara ya?” Nina berusaha untuk berpikiran sepositif mungkin. “Ah ya sudahlah. Lebih baik aku tidur saja dulu. Siapa tau besok pagi sudah ada pesan darinya.”Entah sudah berapa dia memejamkan mata, memaksakan diri untuk tidur. Tetapi semuanya sia-sia. Kepalanya tidak bisa diajak kerja sama. Ada saja bayangan-bayangan buruk yang mengganggu pikirannya.Nina kembali mengecek layar ponselnya yang menunjukkan waktu semakin larut. Jujur saja, tubuhnya sangat lelah dan tak bertenaga, matanya pun mulai terasa berat. Namun ada saja yang membuatnya terjaga. Inilah yang sering kita sebut sebagai insomnia akibat overthinking.Karena susah tidur, Nina akhirnya memilih beranjak

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 10. Aku Butuh Penjelasan!

    Langkah Nina sedikit terganggu karena banyak orang yang juga berlalu-lalang berjalan melintasinya. Jarak mereka kian jauh. Nina semakin kehilangan jejak suaminya. Bahkan saking ramainya, Nina tak sengaja menabrak seseorang.“Maaf, Pak,” ucap Nina menyadari kesalahannya.“Kalau jalan lihat-lihat dong, Mbak!”“Iya-iya. Sekali lagi maaf, Pak.”Nina kembali melihat ke depan. Namun dia sudah tidak melihat suaminya lagi. Bahkan bayangannya saja sudah tidak ada. Nina kini pasrah. Pikirannya yang kacau, bercampur aduk.Nina masih syok dengan apa yang dia lihat barusan. Ini pertama kalinya Nina melihat suaminya bersama perempuan lain. Apalagi Bryan bahkan tidak memberontak saat perempuan itu menggandeng tangannya. Dan lebih membingungkan, ayah mertuanya pun tidak protes melihat anaknya sendiri sedang bersama wanita lain yang bukan istrinya.“Ada apa ini sebenarnya? Apa yang terjadi?”*Nin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 9. Siapa Perempuan Itu?

    “Maksud kamu apa, Mas? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku sama sekali tidak paham.”“Berhenti mencintai aku, Nin. Cintai saja diri kamu sendiri.”Begitulah kalimat Bryan yang membuat Nina semakin kebingungan.“Aku mandi dulu.”“Ini masih awal, Mas. Kita bicara dulu yuk. Aku butuh penjelasan ka—"Bryan langsung beranjak ke kamar mandi tanpa menghiraukan Nina yang masih bertanya-tanya.Lagi-lagi Nina dibuat menghela napas kala suaminya sudah menghilang di balik pintu kamar mandi. “Ya sudahlah. Lebih baik aku packing baju-bajunya dulu,” ucapnya sembari mengambil sebuah koper.*“Mas, kita sarapan bareng anak-anak yuk. Mereka udah nungguin kita di bawah,” ajak Nina ketika Bryan sudah selesai bersiap-siap.Bryan memasang senyum tipis kemudian bergeleng pelan. “Kamu saja yang sarapan bareng anak-anak. Aku harus ke bandara sekarang. Aku takut telat.&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 8. Bryan Selingkuh?

    “Ah, bekas ini….” Bryan tampak berpikir keras. “Aku pun tidak tau ini kenapa. Munculnya tiba-tiba. Mungkin memar biasa akibat aliran tidak lancar. Kamu pun pasti sering mendapatkan memar seperti ini, ya kan?”“Iya sih, Mas. Aku juga sering sih memar di lutut atau di paha tiba-tiba. Kata orang kampung sih, itu dicubit setan.”Bryan terlihat lega saat Nina tidak lagi mencurigainya. “Nah itu kamu tau. Sudah ya, jangan berpikir yang macam-macam lagi. Aku sudah lelah dan mau tidur sekarang.”Sebenarnya Nina masih ingin berbincang lebih lama dengan Bryan, namun dia paham pasti suaminya itu sangat lelah. Nina pun mengiyakan keinginan suaminya untuk tidur sekarang.“Ya sudah, Mas. Kamu istirahat saja sekarang. Selamat tidur ya, Mas.”Bryan langsung merebahkan diri di tempat tidur ketika dirinya telah berganti pakaian. “Kamu tidak tidur lagi?”“Aku udah gak ngantuk,

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 7. Bekas Apa Itu?

    Melihat suaminya panik, membuat dirinya juga ikut gelisah. “Jadi bagaimana ini, Mas? Di luar terpasang CCTV gak? Kalau ada, bisa kita lihat melalui rekaman CCTV, Mas.”“Oh iya ya. Aku gak kepikiran soal CCTV. Untungnya di depan ruanganku ada CCTV-nya. Ayo kita ke ruang monitor buat ngecek rekamannya.”Sesampainya mereka di ruangan monitor CCTV untuk mengecek siapa yang mengintip mereka, namun usaha mereka sia-sia.“Jadi bagaimana, Pak? Masa gak bisa di cek sih?” tanya ulang Bryan.“Maaf, Pak Bryan. CCTV di depan ruangan Bapak itu sudah lama tidak berfungsi, Pak,” ucap si pengawas CCTV.“Kalau CCTV itu tidak berfungsi kenapa tidak diganti dengan yang baru?” tanya Nina.Si pengawas itu hanya menggelengkan kepalanya pelan. “Kurang tau, Bu. Itu bukan ranah saya.” Si pengawas kembali melihat Bryan. “Sekali lagi maaf, Pak Bryan.”“Iya, tidak apa-apa. I

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 6. Bercinta di Kantor

    Akhirnya setelah melalui perdebatan kecil, akhirnya Nina luluh juga dan bersedia berangkat bersama Bryan di mobil yang sama. Namun sepanjang perjalanan, Nina mendiami suaminya hingga mereka sampai di kantor.Setelah mereka tiba di lantai paling atas dari gedung tersebut. Barulah Nina membuka suara. “Di mana ruanganku, Mas?” tanyanya ketus.“Kita seruangan,” jawab Bryan santai seraya melanjutkan langkahnya.“Ihh, kok gitu? Aku kira aku punya ruangan sendiri.”“Kamu kan asisten pribadi aku. Jadi harus seruangan sama aku dong, sayang.” Bryan membuka pintu ruangan kerjanya dan mempersilakan Nina untuk masuk terlebih dahulu. Tetapi istrinya itu tetap diam mematung. Membuat Bryan menghela napas pasrah.“Kamu masih ngambek?”“Gak,” jawab Nina dengan wajah yang ditekuk.Bryan hanya bergeleng kepala. Dia pun memilih masuk tanpa peduli dengan Nina yang masih berdiri di depan pintu.“Berhubung kita berada di kantor dan sudah masuk jam ker

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 5. Wanita Sulit Dimengerti

    Pagi ini Nina sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan suaminya sendiri sebagai seorang asisten pribadi. Saat ini dia dan suaminya sedang berpakaian. Pasangan suami istri itu mengenakan setelan hitam putih ala-ala pencari info loker. Bedanya setelan yang mereka pakai ini lumayan mahal, bukan baju hasil nego di Tanah Abang.Bryan memandangi istrinya yang sudah selesai berpakaian dengan rapi. Nina terlihat gugup. Bisa dipastikan dari hembusan napasnya yang berulang kali ia lakukan dalam tempo yang cepat.“Kamu kenapa, sayang? Kok kelihatan nervous banget?”Nina kembali menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Bryan. “Huhh, aku gugup, Mas. Aku takut melakukan kesalahan di hari pertamaku bekerja.”“Jangan gugup dong, sayang. Kamu kan bekerja di perusahaanku. Artinya kamu bekerja untuk aku. Kalau kamu melakukan kesalahan, ya gapapa dong.”Nina tersenyum tipis mendengar kalimat

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 4. Calon Asisten Pribadi

    Brianna mengguncang-guncang tubuh ketiga adiknya, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang terbangun.“Bangun Yaya!! Lala bangun!! Jojo bangunn!!!”Brianna kesal sendiri karena saudaranya tidak kunjung sadar. “Ihh, kenapa sih kalian kebo banget! Bobonya udah kayak orang mati.”Di sisi lain, tepatnya di sebelah kamar Brianna, Nina terus menjerit keenakan karena permainan dari suaminya yang brutal. Suara ranjang yang berderit semakin terdengar jelas akibat goyangan pinggul Bryan yang cepat.“Ahh, hngghh, pelan-pelan aja, hngghh…,” desah Nina.“Gak bisa, sayang. Ini terlalu nikmat.”“Arghhh… aku dikit lagi keluar, Mas.”Bryan mendekatkan wajahnya ke arah Nina dan melumat-lumat bibir istrinya. Setelah itu, dia pun berbisik, “Aku juga akan keluar, sayang.”Tubuh Nina bergetar hebat kala gelombang kenikmatan itu menghampirinya. Begitu pun dengan sang suami yang kini rebah di atas dada istrinya.“Terima kasih, sayangku. Kamu telah menjadikan malam ini begitu indah. Aku menyayangi kamu,” bi

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 3. Tarian Erotis

    Sore itu, saat pulang dari kantor, senyum Bryan langsung mengembang ketika melihat anak bungsunya yang sudah berdiri menunggunya keluar dari mobil. “Papa!” pekik Jonathan kala melihat Papanya baru saja keluar dari mobil. Jonathan langsung berlari ke arah Bryan dan masuk ke dalam pelukan Papanya yang kini menunduk dan merentangkan tangannya.Bryan pun berdiri sembari menggendong anaknya yang sebenarnya sudah besar. “Ke mana kakak-kakak kamu? Kok kamu sendirian aja sih, Nak?”“Kakak Nana, Yaya, sama Lala lagi main, Pa.”“Kenapa kamu tidak ikut bermain juga?”Jonathan tidak menjawab. Dia hanya menatap Bryan dengan mata yang sendu.Bryan pun membawa anak bungsunya menuju ruang tengah, tempat di mana anak-anaknya itu biasa bermain. Dan yaa, Bryan melihat ketiga putrinya sedang asik memainkan mainan barbie mereka. Kini Bryan paham kenapa si bungsu akhir-akhir ini sering menyendiri dibandingkan bergabung dengan ketiga kakaknya.“Jojo nanti main bola sama Papa ya. Mau gak?”Jonathan seketik

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status