Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 115. Lupa Tujuan (21+)

Share

Bab 115. Lupa Tujuan (21+)

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-03 22:01:19

Bryan lalu pergi ke teras atap. Kebetulan unit apartemen yang Bryan beli adalah penthouse, tentunya dia mendapatkan fasilitas yang lebih unggul dibandingkan penghuni apartemen di bawahnya. Bryan melangkahkan kaki menuju teras atap di mana ada taman mini di sana dan juga kolam renang pribadi yang cukup luas. Dari atas sana, mereka bisa dengan puas menikmati indahnya pemandangan alam kota Jakarta pada malam hari. Walaupun cuaca sedang dingin, angin berhembus kencang membelai rambut, tentu hal itu tidak menjadi penghalang bagi penghuni penthouse untuk bersantai sejenak di teras tersebut.

Sebagai penghuni penthouse, tentu saja Nina tidak mau melewatkan kesempatan yang tidak akan datang dua kali kepadanya. Saat ini Nina sedang memanjakan diri berenang di kolam sembari memandangi kemerlap lampu-lampu bangunan yang ada di bawah sana.

Bryan menyipitkan matanya, memfokuskan pandangan kepada sosok gadis yang hanya memakai bikini dan sekarang sedang asik menyandarkan dagunya di t

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
hahahaha ketawain aja apa nina diusir atau gimana² gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 116. Bagaimana Nasibnya?

    “Bukan cuman kamu yang mati, Nin! Aku juga bisa mati kalau sampai kita ketahuan!” Bryan mengacak-acak rambutnya dengan kasar. “Aduh, kamu sih! Padahal tadi aku mau ngasih tau kamu soal ini. Papa bakalan datang ke sini. Sebenarnya tadi kamu punya waktu buat kabur. Eh, kamu malah godain aku dan mancing-mancing nafsuku! Jadi begini kan endingnya!”“Kamu kok nyalahin aku sih, Mas? Salahin diri sendirilah! Kok kamu gampang kepancing sama godaan aku!” elak Nina tidak mau salah.“Aduh, terserah kamu deh, Nin! Iya aku yang salah!”Suara Fredrinn semakin terdengar jelas, pertanda Fredrinn semakin dekat.“Sekarang kita harus gimana, Mas?” tanya Nina panik. “Kita keluar dari kolam renang yuk. Terus sembunyi!”“Kalau keluar dari kolam, yang ada kita keburu ketahuan, Nin! Papa sudah ada di dalam!”“Kita sembunyi di teras aja! Itu kan ada taman, mungkin aku bisa semb

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 117. Aku Gadis Murahan?

    Nina tertegun kala menerima tamparan keras dari Fredrinn. Begitu juga dengan Bryan, pria itu langsung mendongakkan kepalanya dan membentak ayahnya.“Kenapa Nina ditampar, Pa? Kalau Papa marah, tampar aku aja, Pa! Jangan tampar Nina. Nina gak salah!” tegur Bryan dengan volume suara yang tinggi.PLAK!Lagi-lagi sebuah tamparan mendarat di pipi seseorang. Ya, kali ini Fredrinn menampar anaknya sendiri. Menurutnya, apa yang telah diperbuat Bryan sangat melewati batas. Seumur hidup, Fredrinn tidak pernah mengajarkan anaknya untuk berbohong. Namun kali ini, Bryan telah membuatnya kecewa berkali-kali.“Puas kamu sekarang, Bryan?!” Fredrinn menatap tajam anaknya. “Papa mati-matian cari duit buat pengobatan Mama, buat biaya sekolah kamu dan semua kebutuhan yang lain, tapi kamu malah enak-enakan bermain bersama perempuan di apartemen mahal ini! Apa kamu sadar, Bryan? Kamu itu sudah membuat Papa kecewa berat! Kamu membohongi Papa banyak kali! Kamu hamburkan semua du

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 118. Pilihan yang Sulit

    Dari pengalaman ini, Nina bisa merasakan nikmatnya diperlakukan bagai ratu, dinomorsatukan dan diprioritaskan oleh seseorang. Dan itu semua ia dapatkan dari laki-laki bajingan yang pada awalnya merenggut kesuciannya. Namun perlahan rasa cinta itu tumbuh. Bryan adalah cinta pertama bagi Nina.Nina kembali menundukkan wajahnya sembari merenung. Isakan tangisnya mulai mereda. Namun ia tetap menangis dalam hati. Begitu banyak air mata yang sudah ia keluarkan dari tadi, makanya saat ini ia hanya mampu tersedu-sedu dalam diam.Melihat Nina semakin bersedih membuat Bryan iba. Bryan menggenggam tangan Nina di hadapan Fredrinn tanpa rasa ragu.“Papa, kami berdua saling mencintai. Apa susahnya buat Papa untuk merestui hubungan kami? Papa gak bakal rugi kok. Kan yang jalanin hubungan ini adalah aku sendiri, bukan Papa! Aku cinta Nina apa adanya, Pa!” pinta Bryan memelas.“Kamu itu minta restu sudah kayak minta permen! Mau taruh di mana muka Papa in

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 119. Keputusan Bryan

    “Aku tetap memilih Nina, Pa,” jawab Bryan setelah sekian lama mengatupkan bibirnya.“Kamu sudah yakin dengan pilihan kamu?” tanya Fredrinn ingin memastikan jawaban anaknya.“Iya, Pa. Aku yakin. Kami tetap saling mencintai dalam suka maupun duka. Susah senang akan kami lalui bersama,” ujar Bryan dengan mantap.Nina kemudian menatap Bryan seolah-olah tak percaya. Tapi jujur, ia juga merasa senang karena Bryan lebih memilihnya.Sudut bibir Fredrinn terangkat. Ia tersenyum sinis mendengar kalimat anaknya. “Kamu bisa berkata demikian karena kamu belum melaluinya!”“Aku akan memegang omonganku sendiri, Pa. Papa bakalan lihat keseriusanku.”“Ya sudah. Serahkan semua kredit card dan ATM-mu. Kembalikan semuanya ke Papa!”Bryan mengambil dompetnya kemudian mengeluarkan semua kartu kredit tanpa limit dan kartu ATM miliknya. Fredrinn juga meminta kunci mobil yang tadi mereka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 120. Perdebatan Sengit

    Keesokan paginya, Rosalina mencari Bryan, namun Bi Lastri mengatakan bahwa sedari malam Bryan belum juga pulang.Fredrinn yang tengah sibuk memasang dasi langsung menjawab pertanyaan istrinya itu. “Mama jangan cari-cari Bryan lagi! Bryan sudah Papa usir dari rumah! Dia tidak boleh lagi menginjakkan kakinya ke rumah ini!”Rosalina membelalakkan mata begitu mendengar jawaban Fredrinn. Bi Lastri yang mendengarnya pun ikut terkejut.“Apa!? Papa ngusir Bryan? Kenapa Papa melakukan itu?” tanya Rosalina meminta penjelasan.“Anak itu sudah keterlaluan, Ma! Ternyata dia membohongi Papa! Dia membeli apartemen mahal untuk gadis kampung itu! Padahal gadis kampung itu ngomong ke Papa minta resign, mau pulang kampung merawat bapaknya yang sedang sakit. Tau-taunya mereka lagi asik berduaan di apartemen itu! Papa menangkap basah mereka sedang bertelanjang di kolam renang! Ini bukan pertama kalinya, waktu itu Papa juga melihat mereka berciuma

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 121. Bawa Bryan Kembali

    “Apa semua itu penting?! Kan aku sudah memenuhi semua kewajibanku kepada Bryan! Memberikannya uang, menyekolahkannya sampai S-2, memberikannya tempat tinggal, memastikan dia bisa makan tiga kali sehari. Apa itu kurang cukup? Apa perjuanganku belum setimpal bagi kamu, Ros?! Kamu itu enak, cuman diam di rumah mengurus anak! Urusan rumah tangga sudah dikerjakan oleh pembantu. Kenapa kamu masih mengeluh?!”“Kalau soal menafkahi secara materi, aku juga sanggup, Fredrinn!! Seandainya aku tau ini bakalan terjadi, aku tidak akan resign dari kerjaanku. Lebih baik aku bekerja sekaligus mengurus anakku. Aku salah menilai kamu, aku pikir kamu bisa menjadi ayah yang baik untuk Bryan, rupanya dugaanku salah besar!”Ya, sebelum menikah, Rosalina adalah pengacara hebat yang bekerja di firma hukum ternama pula. Namun setelah Rosalina melahirkan Bryan, ia memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Rosalina ingin fokus dengan bayinya. Rosalina tidak mau me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 122. Mau Tinggal di Mana?

    Di tempat lain, Bryan masih tertidur pulas di kamar hotel bersama Nina. Setelah sinar matahari masuk secara sempurna di cela-cela tirai jendela, Nina akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia melihat Bryan yang terbaring di sebelahnya, masih memejamkan mata tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh cahaya mentari pagi.“Mas Bryan, bangun, Mas!”Guncangan ringan di bahunya, membuat Bryan tersadar. “Kenapa sayang?” tanyanya dengan suara serak-serah basah khas bangun tidur.“Ayo bangun, Mas! Ini sudah pagi!”“Emang jam berapa sekarang?” tanya Bryan malas.“Sudah jam sembilan lewat, Mas! Ayo bangun!”Bryan menguap dan kembali menyelimuti dirinya sendiri. “Masih pagi banget, sayang. Mendingan kita lanjutin tidur yuk.”“Gak mau ah. Aku gak mau tidur lagi. Istirahatku udah cukup,” tolak Nina kemudian bangkit dari tempat tidur. Namun Bryan kembali menarik tub

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 123. Rumah Baru

    “Kita cari kontrakan atau kosan aja yang bayarnya per bulan. Kayaknya masih ada kok yang harganya 600-an gitu sebulan. Setidaknya kita aman punya tempat bernaung. Soal makan dan lain-lain, nanti kita pikirin lagi.”Mereka pun pergi dari hotel tersebut dan mencari rumah sewa. Setelah beberapa jam, mereka akhirnya menemukan kontrakan sepetak dengan fasilitas apa adanya, hanya ada lemari kecil dan juga kasur tipis serta wc dalam. Letak kontrakan itu pun jauh dari pusat kota dan jalanan masuknya harus melewati gang sempit.“Ini gak ada kompornya ya, Bu?” tanya Nina kepada si pemilik kontrakan.“Namanya juga kontrakan, Mbak. Kosongan begini. Syukur-syukur saya kasih lemari, kasur, dan kipas!” jawab si pemilik kontrakan dengan muka judesnya. “Di tempat lain mungkin bener-bener kosong, tanpa isi!”“Emangnya harga sewanya berapa sebulan, Bu?”“Saya kasih 800 deh, Mbak! Air saya yang tanggung

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 138. Luluh

    Bryan akhirnya masuk ke ruangan itu didampingi oleh perawat. Di dalam sana, ia diwajibkan mengenakan baju khusus penjenguk pasien ruangan ICU. Ia lalu melihat ibunya hanya dari balik kaca tembus pandang yang membatasi mereka. Banyak sekali alat-alat canggih yang terpasang di tubuh Rosalina dan sampai sekarang ibunya itu belum juga sadarkan diri.“Apa saya gak bisa masuk ke dalam, Sus?” lirih Bryan dengan sorot mata mulai berkabut.“Saya sarankan tidak. Keadaan pasien sedang kritis, daya tahan tubuhnya pun sangat lemah. Yang diperkenankan masuk ke dalam hanya dokter dan perawat saja, itu pun harus benar-benar dalam keadaan steril.”Bryan mengangguk paham dan kembali memandangi ibunya dari kaca tembus pandang di depannya.Di depan pintu ICU, tersisa Fredrinn dan Nina duduk berduaan sembari menunggu Bryan keluar. Sebab tadi Fredriin menyuruh Bi Lastri agar pulang saja untuk menemani Sarah menjaga rumah.Entah sudah berapa lama

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 137. Menjenguk Mama

    William mengelus dagunya sendiri dan menaruh curiga. “Atau jangan-jangan gadis itu memang orang susah? Dan Bryan adalah orang yang ngasih modal ke gadis itu untuk berpenampilan semewah mungkin di pesta Daddy?”William lalu bergeleng kepala. “Ckck. Bryan, Bryan! Pantasan saja Papamu marah dan membiarkanmu hidup susah begini. Rupanya karena kamu jatuh cinta sama gadis miskin! Bodoh sekali kamu Bryan! Rela menderita demi hidup bersama dengan gadis itu! Terkadang cinta memang bikin orang jadi goblok!”William pun pergi dan membiarkan Bryan berduaan dengan Nina di gedung tua itu.Ya, awalnya memang William sempat naksir kepada Nina. Karena kala itu, penampilan Nina sangat mewah dan berkelas. Wajah Nina yang anggun pun mampu menyihir mata William. Tapi setelah William melihat sosok asli Nina dengan penampilan sederhananya, William jadi ilfeel. Walaupun saat ini wajah Nina masih terlihat cantik mempesona, tapi tetap saja itu tidak berpengaruh be

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 136. Maaf, Aku Egois

    Selanjutnya Nina hanya diam tak bersuara.Bryan langsung beranjak pergi bekerja, tanpa menghabiskan makanannya lebih dulu.Nina menatap Bryan yang sudah jauh dari pandangannya sembari menangis lirih. “Maafkan aku, Mas. Aku egois. Aku hanya gak mau kalau kamu lebih memilih ibumu dari pada aku.”*Siang hari, di lokasi proyek…Waktu makan siang telah tiba. Para pekerja pun diistirahatkan selama 30 menit.Salah satu dari mereka menghampiri Bryan dan berkata, “Ada yang nyariin kamu tuh!”“Siapa, Kang?”“Kurang tau. Perempuan. Sekarang lagi nungguin kamu di bangunan kosong di depan sana,” jawab si tukang bangunan sembari menunjuk gedung tua tidak terpakai di ujung sana.“Oh oke. Makasih ya.”Setelah itu, Bryan kemudian berjalan menuju bangunan tua yang ditunjuk oleh rekan kerjanya tadi. Bryan terkejut melihat Nina sedang berdiri menunggunya.&ldq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 135. Bungkam

    ‘Aduh, apa ya? Sekali lagi kalau salah, hp ini bakalan terblokir.’ Bryan mulai menyerah, padahal ia sudah memasukkan tanggal mereka jadian, tanggal lahir Nina sampai tanggal lahirnya sendiri. Namun tetap salah.‘Aduh, sandinya apa sih? Masa tanggal lahir Sehun EXO? Gak mungkin deh.’ Bryan iseng-iseng mencobanya, dan benar saja ponsel itu langsung terbuka.Bryan menggerutu dalam hati. ‘Bisa-bisanya tanggal lahir Sehun dijadikan password hp! Ada-ada saja!’Bryan mulai mengecek pesan dan log panggilan di ponsel tersebut. Memang benar, sekiranya ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari minggu lalu dan banyak pesan masuk yang sudah dibaca.Semua pesan dan panggilan itu dari nomor Bi Lastri. Bryan yang penasaran mulai membaca satu per satu pesan dari Bi Lastri.[Nduk, ini Bi Lastri. Kamu masih menyimpan nomor Bibi, kan? Kenapa telpon Bibi gak kamu angkat, Nduk?][Kamu sibuk ya, Nduk?][Apa kabar kalian d

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 134. Masuk ICU

    Bi Lastri hanya menghela napas setelah mendengar jawaban dari Bryan.“Terus sekarang gimana keadaan Mama? Mama baik-baik saja, kan?” tanya Bryan lagi.“Nyonya tidak baik-baik saja, Tuan.”Mendengar jawaban Bi Lastri sukses membuat Bryan semakin cemas. Ia pun segera melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam sana. Tapi Bi Lastri mencegahnya dengan cepat.“Sebaiknya jangan masuk dulu, Tuan!”“Kenapa, Bi?”“Soalnya Papanya Tuan kayaknya marah besar kalau sampai melihat Tuan datang ke sini!”“Aku gak peduli, Bi! Aku cuman mau lihat Mama sekarang.”Bryan mengabaikan kalimat Bi Lastri. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Sedangkan Bi Lastri menghela napas pasrah.Rasanya ingin mengeluarkan air mata kala melihat sang ibunda kini terbaring tak berdaya di ranjang perawatan dengan selang oksigen yang membantunya bernapas. Fisik Rosalina semaki

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 133. Nyonya Kritis Lagi

    Bryan menatap lekat manik mata gadisnya itu. “Kita harus nikah secepat mungkin, sayang. Kandungan kamu sudah enam minggu. Sampai kapan kita bisa menyembunyikan kehamilan ini dari tetangga? Mungkin sekarang, kita masih bisa tenang dan santai. Karena perut kamu masih kecil. Tapi lama-lama, perut kamu ini bakalan membesar. Orang-orang pasti curiga sama kita. Kita bakalan diusir dari sini dan dilaporin ke RT! Bisa-bisa kita masuk berita dan viral! Belum lagi kalau sampai ibu dan bapak kamu tau kalau kamu ini sedang hamil. Apa tanggapan mereka? Makanya aku harus ke rumah, sekali lagi aku ingin berjuang mendapatkan restu dari Papa. Supaya Papa mau ketemu dengan orang tua kamu di kampung untuk membicarakan pernikahan kita. Biarlah kita menikah secara sederhana tanpa pesta segala macam. Yang penting sah dan ada buktinya.”“Tapi kalau Papa kamu masih gak setuju gimana, Mas? Bapak aku juga gak bakalan merestui hubungan kita kalau Papa kamu sendiri belum merestui kita,” ucap Nina sendu.

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 132. Semakin Manja

    Hari ini, Bryan memutuskan untuk tidak bekerja. Ia sudah menghubungi William melalui ponsel Nina, William pun memahami kondisi Bryan.Sekarang Nina dan Bryan sedang menunggu obat dari dokter setelah mereka mengontrol kehamilan Nina yang sudah berusia enam minggu.Setelah menerima obat tersebut, mereka memutuskan untuk pulang menaiki motor matic bekas yang baru pagi ini mereka beli.“Mas, singgah dulu ya. Aku kepengen makan rujak, Mas,” ucap Nina sembari menunjuk penjual rujak di pinggir jalan.Bryan langsung menghentikan motornya di depan si penjual dan memesan rujak tersebut.Setibanya di rumah, Nina justru tidak menyentuh rujak itu sama sekali. Hal ini membuat Bryan bertanya-tanya.“Kok gak di makan rujaknya, sayang?”“Entahlah, Mas. Selera makanku hilang. Kamu aja yang makan rujaknya, Mas.”Dua puluh menit berlalu, Nina benar-benar tidak menyentuh rujak itu. Bryan pun memutuskan untuk menghabisinya daripada mubazir.“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 131. Perjuangan Bryan

    “Aku… a-ku nangis karena terharu, Mas. Selama ini kamu sangat perhatian. Kamu rela bangun subuh, kerjain semua pekerjaan yang seharusnya aku lakukan. Kamu bahkan belajar masak demi aku. Sudah berapa hari ini aku gak nyentuh dapur, semuanya kamu yang siapin. Padahal kamu juga bekerja, dari pagi sampai sore. Pulang ke rumah, sempat-sempatin masak makan malam buat aku, terus kerja lagi sampai larut malam. Aku di sini gak enak sama kamu, Mas. Aku membebani kamu. Aku gak kerja apa-apa, sedangkan kamu mati-matian kerja. Aku merasa gak berguna, Mas.”Bryan memeluk Nina untuk menenangkannya. “Jangan ngomong begitu, sayang. Kamu gak beban kok. Kamu kan sedang hamil muda. Aku gak mau kamu kecapean. Selama aku masih sanggup dan sehat wal-afiat, aku ikhlas kok mengerjakan semuanya. Aku sama sekali gak keberatan. Kamu cukup sambut aku pulang saja dengan senyuman manis kamu, energi aku kembali terisi penuh kok.”“Sudah ya, sayang. Jangan mikirin

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 130. Keguguran?

    Hari demi hari, Bryan semakin iba melihat Nina yang rela bekerja dalam keadaan hamil muda. Apalagi di saat pulang bekerja, Bryan memperhatikan wajah Nina yang terlihat pucat karena kelelahan. Nina juga sering merasa pusing dan mual-mual di pagi hari.Semenjak pulang pergi ke tempat kerja menggunakan jasa ojek, Nina lebih duluan tiba daripada Bryan. Biasanya sebelum jam enam sore, Nina sudah sampai di kontrakan, sedangkan Bryan sesudah maghrib baru pulang. Maklum, lokasi proyek tempat Bryan bekerja sangat jauh dari tempat mereka tinggal.Sore ini, Nina langsung rebah di tempat tidurnya setelah pulang dari berjualan. Bahkan gadis itu belum mandi dan memasak buat Bryan untuk makan malam, Nina sudah tidak sanggup lagi bergerak, kepalanya serasa mau pecah.Baru lima menit rebahan, Nina segera bangkit hendak memasak.“Aku harus kuat. Kasihan Mas Bryan kalau pulang kerja nanti, tapi makanan belum siap.”Baru saja ia menyalakan kompor, hendak m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status