Share

Bab 466.  Penyemangat

“Kita bukan kuda penarik kereta, yang harus menggunakan kaca mata satu arah saat melaju di jalanan!” seru Papi Kusuma sambil tergelak. Kemudian meneguk air putih dan setelahnya mencondongkan tubuh ke arahku sambil berbisik, “Kita kuda pejantan tangguh!”

Aku ikut tertawa, walaupun tidak mengerti sepenuhnya, apa yang dilontarkan Papi. Apa maksudnya kuda penarik kereta dan kuda pejantan? Ilustrasi yang bikin ketawa saja.

“Kamu sudah memiliki goal, kan? Tidak perlu kamu menghindari sesuatu yang seharusnya menjadi pemacu.”

“Tidak menghindar dari Rima?” tanyaku memastikan.

“Betul!” sahut Papi sambil mengacungkan ibu jari.

“Wis, ingat yang Papi bilang kapan hari? Mempunyai kekasih itu pastikan tidak merugi, tetapi justru sebagai pemacu semangat. Memang dalam berhubungan tidak merujuk pada untung dan rugi. Tetapi alangkah baiknya, hubungan itu saling memberikan semangat. Saling menguatkan dan menajamkan.”

“Maksud Papi, aku boleh menemui Rima sebelum berangkat ke ibu kota?”

“Kenapa harus tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status