Share

Bab 235. Menjelang Keberangkatan

“Bagaimana kalau aku kangen kamu, Ran?”

Kalimat senada berulang kali diucapkan Mas Suma di dua hari terakhir ini, menjelang keberangkatannya ke Dubai. Tidak hanya itu, kemanjaannya pun naik berlipat dari biasanya. Terlebih malam ini, malam terakhir sebelum keberangkatan hari besuk pukul sembilan pagi.

Sedari sore, kami berkumpul menikmati hangatnya keluarga. Kami saling berbincang dan bersenda gurau, termasuk mengganggu Anind dan Denish yang semakin menggemaskan.

“Sekarang semuanya harus istirahat, kerena besuk pagi mengantar Papi berangkat,” seru suamiku itu sambil menilik jam dinding yang merujuk angka sepuluh.

“Katanya Papi tidak mau diantar ke bandara,” sahut Wisnu sambil menyerahkan Denish ke Mbak Dwi pengasuh.

Mas Suma merengkuh Wisnu dan Amelia di kanan kirinya. Mencium kening mereka bergantian sambil berucap. ”Papi hanya ingin ditemani makan pagi sama kalian.”

“Kenapa sih Pi, tidak mau diantar ke Bandara? Kan biar kayak di film-film itu, kita dadah-dadah!” celetuk Amelia samb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status