Atika duduk di atas ranjang, tubuhnya yang terbungkus selimut terlihat rapuh di bawah cahaya redup di kamar rahasia mereka. Tatapannya penuh kekhawatiran ketika pintu terbuka dan Sam melangkah masuk. Sam meraih kekasihnya dengan lembut, memeluknya dengan erat.Wajah Atika yang cantik terangkat perlahan saat ia menatap kedalaman mata Sam yang selalu memikatnya. Ia merasakan hangatnya pelukan Sam dan meresapi setiap detik kebersamaan mereka."Sam, kau akan pergi?" gumam Atika dengan nada cemas, namun suaranya terdengar sesejuk tetesan embun pagi.Sam menjawab dengan lembut, suara bulatnya seperti alunan melodi yang menenangkan. "Ada yang harus kukerjakan di Kanada, sayangku."Atika merapatkan dirinya lebih erat ke dalam pelukan hangat Sam, mencari perlindungan dan kenyamanan dalam dekapan kekasihnya. Dia merasa degub jantungnya berdetak lebih cepat, merasakan denyutan cinta di antara mereka."Kanada? Aku juga ingin ke sana. Aku ingin bertemu dengan Bimo," bisik Atika, bibirnya bergerak
Adam Ashford sedang berada di Eropa untuk urusan bisnisnya, dia tengah memimpin rapat penting dengan sejumlah rekan bisnisnya. Ruangan konferensi mewah dengan pemandangan indah kota Paris menjadi saksi bisnisnya yang sedang berjalan.Dia dengan serius menjelaskan strategi perusahaan kepada para rekan bisnisnya. Layar besar di depannya dipenuhi dengan grafik dan angka-angka yang menggambarkan performa bisnis mereka. Suara-suara percakapan dan diskusi yang serius terdengar menggema di ruangan."Sekarang, mari kita fokus pada ekspansi pasar Eropa. Saya percaya bahwa dengan—" Tiba-tiba, telepon genggam Adam bergetar dengan intensitas yang tidak biasa. "Maafkan saya, sebentar." Dia melirik ke layar, dan matanya segera menangkap judul pesan yang masuk. Ada laporan dari Simon tentang hal yang sedang genting. Wajah Adam Ashford yang sebelumnya tenang tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran yang mendalam ketika dia membuka pesan itu. Dalam hitungan detik, suasana rapat yang serius beru
Morren Dare duduk di ruang kerjanya, berpikir keras tentang permintaan Adam Ashford untuk membuat pertemuan empat mata dengannya. Matanya menyipit, mencoba membaca antara baris-baris strategi yang mungkin tersembunyi dalam tindakan Adam yang tiba-tiba ini. Dia sudah lama mengetahui sepak terjang Adam Ashford di dunia bawah tanah, dan dia tahu betul betapa liciknya pria itu.Damon Redwood yang juga berada di ruangan itu, mengeluarkan pendapatnya dengan cepat. Dia seseorang yang penuh kebencian terhadap Adam Ashford, dan tidak ingin memberi kesempatan apapun kepada musuh mereka. "Tuan Morren, kurasa itu bagian dari strategi Adam untuk mengulur-ulur waktu. Bagusnya, jangan hiraukan permintaannya,” ujarnya.Sementara itu Hared Field, tangan kanan Morren Dare, yang telah bertemu dengan Simon menjawab dengan hati-hati, mencoba memberikan perspektif yang berbeda. "Kata Simon, Adam Ashford bilang dia ingin membicarakan tentang peralihan kekuasaan, Tuan. Dia ingin pensiun dari dunia bawah tana
Drake dan Zander, yang bekerja di bawah tekanan Damon Redwood, mengambil peran mereka sebagai saksi dalam pertempuran kedua belah pihak Simon dan Hared Field. Mereka tahu bahwa kelangsungan hidup mereka bergantung pada seberapa baik mereka bisa meyakinkan Adam Ashford dan Morren Dare bahwa pihak musuhlah yang telah memantik serangan lebih dulu.“Hared Field, mengacungkan pistolnya kepada Tuan Simon, Tuan. Pengawal kita kemudian mengacungkan senjatanya juga namun pengawal mereka lebih dulu menembak pengawal kita, dan pertempuran pun tak terhindarkan,” ujar Drake kepada Adam Ashford.“Simon meludahi Tuan Hared Field, dia juga mengatakan sesuatu yang kasar tentang Tuan. Sepertinya pertemuan mereka malam itu berakhir buruk. Simon kemudian mengacungkan pistolnya ke kening Tuan Hared, pengawal kita bergerak cepat ingin melindungi Tuan Hared, namun salah satu pengawal Simon malah menembaknya dan pertempuran pun tak terhindarkan,” ujar Zander kepada Morren Dare.Drake dan Zander memainkan per
Ketegangan antara Adam Ashford dan Morren Dare semakin memuncak, dan keduanya tak lagi ragu untuk melepaskan tindakan-tindakan yang merusak. Di suatu malam yang kelam, kelompok Morren Dare mulai melancarkan serangan terencana mereka.Mereka mengarahkan amarah mereka ke gudang-gudang komoditi bisnis milik Adam. Letusan demi letusan terdengar mengguncang malam itu, merobek ketenangan lingkungan yang biasanya damai. Gudang-gudang dan pabrik milik Adam menjadi sasaran empuk, meledak dalam api yang merah menyala, menghancurkan barang-barang berharga yang ada di dalamnya. Kebakaran besar itu bahkan menjadi berita utama di televisi, terlihat seolah-olah seperti kebakaran yang tak sengaja. Mereka memperkirakan bahwa perusahaan Adam Ashford bakal menderita kerugian besar akibat peristiwa itu.Tidak hanya itu, kelompok Morren Dare menyerang beberapa markas organisasi Adam Ashford yang berada di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, mengejutkan dan melumpuhkan pasukan pengamanan yang berjaga
Dalam ketegangan yang melanda, John Wick melanjutkan perjalanannya menuju bangunan utama di pulau tersebut. Namun, Adam Ashford telah merancang berbagai alat jebakan yang mengancam nyawa.Saat dia mendekati pintu masuk bangunan utama, sekelebat gerakan di tanah menarik perhatiannya. Itu adalah sensor tekanan yang dilekatkan pada alat peledak. Dengan kecepatan kilat, John menghindari area tersebut dan melanjutkan perjalanannya.Sesaat kemudian, di lorong gelap, laser merah menyilaukan memotong udara. John dengan sigap melempar dirinya ke lantai, melewati garis laser tersebut.Sementara itu, pasukan Morren Dare segera mendekati pulau setelah menerima kode aman dari John Wick yang telah berhasil menghabisi lapisan ring keamanan terluar pulau. Mereka tahu bahwa waktu sangat penting, dan setiap detik amat berharga dalam misi serangan besar mereka untuk membunuh Adam Ashford.John Wick terus bergerak maju, menghindari perangkap demi perangkap yang telah ditempatkan oleh Adam Ashford. Setiap
Pertempuran di pulau pribadi Adam Ashford memuncak dalam kekejaman yang tidak terduga. Pasukan Morren Dare, meskipun telah merencanakan serangan mereka dengan baik, terkejut oleh alat-alat teknologi keamanan yang canggih dan tak terduga yang telah disiapkan oleh Adam Ashford. Ditambah dengan pertahanan ketat yang dipersiapkan dengan teliti oleh pasukan Adam. Pasukan Morren Dare berjuang keras untuk maju. Namun, meskipun telah berjuang dengan gigih, pada akhirnya mereka bertumbangan di bawah tekanan gempuran tak terduga ini. Ledakan-ledakan, tembakan, dan letusan tak henti-hentinya memenuhi udara, menciptakan pemandangan yang mencekam dan penuh kehancuran.Tidak lama kemudian, datanglah bala bantuan pasukan dari Michael dan beberapa sekutu Adam Ashford. Mereka tiba di tempat yang tepat pada saat yang tepat, dengan senjata-senjata mereka yang mematikan. Pasukan Morren Dare, yang sudah lelah dan terdesak, akhirnya bertekuk lutut di bawah tekanan serangan gabungan.Sementara itu John Wic
Laura memeluk Nicholas yang menangis keras. Dunianya terasa runtuh melihat sosok Adam Ashford yang terkulai di lantai dengan dada bersimbah darah ditembus peluru Damon. Dengan sadis, Damon Redwood menendang tubuh Adam untuk menyingkirkannya dari ambang pintu ruangan tempat perlindungan Laura dan bayinya saat ini. Air mata Laura menyatu dengan tangisan keras bayinya. Kedua kakinya gemetar saat dia menyaksikan ketidakberdayaannya dalam situasi ini. Dengan kejam, Damon menginjak-injak tubuh terluka Adam, seolah-olah Adam hanyalah objek dalam permainannya yang keji. Sementara itu, para penjahat yang mendampingi Damon mencoba membuka pintu ruangan dengan keras. Peluru menghujani pintu besi yang kokoh, tetapi tak berhasil menembusnya. Mereka kemudian menggunakan laser untuk membuka pintu itu dengan paksa. Laura merasa air matanya yang panas mengalir di pipinya saat dia harus mengambil keputusan sulit. Dia tahu bahwa Damon menginginkannya, dan jika dia tetap bersama Nicholas, maka bayiny
Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer
Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h
Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado
Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek
“Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in
Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke
Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah
Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d