Dalam ketegangan yang melanda, John Wick melanjutkan perjalanannya menuju bangunan utama di pulau tersebut. Namun, Adam Ashford telah merancang berbagai alat jebakan yang mengancam nyawa.Saat dia mendekati pintu masuk bangunan utama, sekelebat gerakan di tanah menarik perhatiannya. Itu adalah sensor tekanan yang dilekatkan pada alat peledak. Dengan kecepatan kilat, John menghindari area tersebut dan melanjutkan perjalanannya.Sesaat kemudian, di lorong gelap, laser merah menyilaukan memotong udara. John dengan sigap melempar dirinya ke lantai, melewati garis laser tersebut.Sementara itu, pasukan Morren Dare segera mendekati pulau setelah menerima kode aman dari John Wick yang telah berhasil menghabisi lapisan ring keamanan terluar pulau. Mereka tahu bahwa waktu sangat penting, dan setiap detik amat berharga dalam misi serangan besar mereka untuk membunuh Adam Ashford.John Wick terus bergerak maju, menghindari perangkap demi perangkap yang telah ditempatkan oleh Adam Ashford. Setiap
Pertempuran di pulau pribadi Adam Ashford memuncak dalam kekejaman yang tidak terduga. Pasukan Morren Dare, meskipun telah merencanakan serangan mereka dengan baik, terkejut oleh alat-alat teknologi keamanan yang canggih dan tak terduga yang telah disiapkan oleh Adam Ashford. Ditambah dengan pertahanan ketat yang dipersiapkan dengan teliti oleh pasukan Adam. Pasukan Morren Dare berjuang keras untuk maju. Namun, meskipun telah berjuang dengan gigih, pada akhirnya mereka bertumbangan di bawah tekanan gempuran tak terduga ini. Ledakan-ledakan, tembakan, dan letusan tak henti-hentinya memenuhi udara, menciptakan pemandangan yang mencekam dan penuh kehancuran.Tidak lama kemudian, datanglah bala bantuan pasukan dari Michael dan beberapa sekutu Adam Ashford. Mereka tiba di tempat yang tepat pada saat yang tepat, dengan senjata-senjata mereka yang mematikan. Pasukan Morren Dare, yang sudah lelah dan terdesak, akhirnya bertekuk lutut di bawah tekanan serangan gabungan.Sementara itu John Wic
Laura memeluk Nicholas yang menangis keras. Dunianya terasa runtuh melihat sosok Adam Ashford yang terkulai di lantai dengan dada bersimbah darah ditembus peluru Damon. Dengan sadis, Damon Redwood menendang tubuh Adam untuk menyingkirkannya dari ambang pintu ruangan tempat perlindungan Laura dan bayinya saat ini. Air mata Laura menyatu dengan tangisan keras bayinya. Kedua kakinya gemetar saat dia menyaksikan ketidakberdayaannya dalam situasi ini. Dengan kejam, Damon menginjak-injak tubuh terluka Adam, seolah-olah Adam hanyalah objek dalam permainannya yang keji. Sementara itu, para penjahat yang mendampingi Damon mencoba membuka pintu ruangan dengan keras. Peluru menghujani pintu besi yang kokoh, tetapi tak berhasil menembusnya. Mereka kemudian menggunakan laser untuk membuka pintu itu dengan paksa. Laura merasa air matanya yang panas mengalir di pipinya saat dia harus mengambil keputusan sulit. Dia tahu bahwa Damon menginginkannya, dan jika dia tetap bersama Nicholas, maka bayiny
Beberapa hari setelah serangan yang terjadi di pulau pribadi Adam Ashford di perairan Quebec, seluruh media Kanada diramaikan oleh berita besar tentang kematiannya. Berita itu juga turut meramaikan media Amerika Serikat. Adam Ashford adalah sosok pengusaha yang memiliki jaringan bisnis yang luas di benua Amerika. Orang-orang yang mendengar berita itu dilanda kesedihan dan duka.Laura terduduk di tengah hujan yang turun dengan deras, jubah hitamnya basah oleh air hujan. Wajahnya yang pucat tampak lelah, matanya memancarkan kesedihan yang mendalam. Seluruh energinya telah terkuras oleh peristiwa yang menimpa mereka beberapa hari yang lalu di pulaunya. Matanya terpaku pada peti mati putih yang berada di depannya, peti mati yang berisi jasad suaminya, Adam Ashford.Laura meremas erat sapu tangannya, mencoba menahan tangis yang terus menerus ingin pecah keluar. Suaranya bergema di dalam hati, kehilangan yang begitu mendalam. Adam bukan hanya suaminya, dia adalah cinta sejatinya, dan ayah y
Bali, dengan keindahan pantainya yang mempesona dan angin sepoi-sepoi, menjadi tempat yang sempurna bagi Laura untuk melanjutkan hidupnya yang indah bersama keluarga. Nicholas tumbuh sehat dan tampan, sekarang sudah berusia tiga tahun. Laura, dengan senyum bahagia di bibirnya, selalu merasa terberkati memiliki anak yang luar biasa ini. “Ayo sayang, kita berdoa untuk Daddy dulu,” ajak Laura sambil memangku putranya. Dia tak pernah luput mengirimkan doanya untuk Adam setiap hari. Dia selalu menunjukkan foto Adam kepada Nicholas agar puteranya itu tetap mengenal sosok ayahnya yang telah tiada. Foto Adam yang berukuran besar mengisi salah satu dinding di sebuah ruangan khusus yang Laura gunakan untuk berdoa, yoga, dan meditasi. “I love you, Daddy.” Laura dan Nicholas selalu menutup doa mereka dengan kata-kata itu setiap hari setelah kata ‘amiin’. Setiap liburan, keluarga Laura berkumpul di Bali. Orangtuanya, Hana dan Richie, serta kedua adik lelakinya, Andre dan Aldi, tak pernah absen d
Bagaimanapun, Atika dan Sam telah bersama untuk waktu yang cukup lama. Mereka telah menjalani berbagai macam situasi yang menguji hubungan mereka. Tapi, kehamilan Atika ini adalah berita besar yang akan mengubah hidup mereka sepenuhnya. Atika dengan hati-hati memutuskan untuk bicara dengan Sam. Dia tersenyum gugup ketika Sam memasuki kamar mereka dengan wajahnya yang terlihat segar dan bersih seusai bercukur. “Belum tidur, sayangku?” Sam menyapa seraya mengecup pipi Atika. Dia kemudian memasuki selimut yang menutupi tubuh Atika dan melingkarkan lengannya ke perut wanita itu. Perasaan Atika seketika menghangat merasakan sentuhan Sam pada dirinya. “Sam,” panggil Atika seraya memeluk kekasihnya. Sam mengecup rambut Atika yang wangi. “Iya, Sayang?” sahutnya dengan nada yang mengalun lembut. “Aku hamil.” Atika mengatakannya tanpa basa-basi. Dan dia merasakan Sam yang tengah memeluknya seketika tegang. Atika mendongak dan memperhatikan wajah Sam yang tertegun menatapnya. “K-kau? Hami
Pernikahan Sam dan Atika berlangsung di sebuah resort mewah di Bali. Namun, tak banyak tamu yang hadir di sana. Mereka berdua sengaja tidak mengundang banyak orang, hanya keluarga dan orang-orang dekat saja yang hadir. Membuat suasana pernikahan itu berlangsung sakral dan penuh kehangatan, bertabur kebahagiaan tanpa gangguan dari dunia luar.Bimo juga hadir dalam pernikahan kakaknya itu. Di sana, iapun bertemu dengan Laura dan Nicholas di antara para tamu undangan yang datang. “Laura …?” Bimo memandangi sosok mantan istrinya itu dengan tatapan takjub. Laura tampak begitu cantik dan anggun dalam balutan kebaya yang elegan di tubuhnya yang indah. Tangannya menggandeng bocah kecil yang lucu dengan setelah jas hitam dan dasi kupu-kupunya, membuatnya tampak imut dan menggemaskan, juga tampan. Bimo bisa melihat jiplakan ketampanannya dalam wajah kecil Nicholas. Ketika Bimo berjongkok dan menyamakan pandangan matanya dengan Nicholas, balita itu tampak kebingungan dan menggenggam tangan Lau
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d