Share

Bab 74

Author: Anfisor
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bastian menatap pada hamparan laut yang membentang mengelilingi tempatnya berpijak saat ini. Udara pagi yang benar-benar menyegarkan. Bastian menoleh, menatap pada sebuah rumah yang terletak tak jauh dari sana. Jendela kamar lantai dua terbuka. Bastian dapat melihat seorang perempuan duduk di sana, menghadap pantai dengan tatapan tajam. Saraswati terikat dan tak bisa kabur.

"Selamat pagi sayang!" seru Bastian melambaikan kedua tangannya ke arah Saras. Bastian terlihat begitu bahagia. Wajahnya berseri-seri.

Sedangkan Saras, dia hanya bisa terdiam dengan mulut terkunci. Lakban itu sudah menutup mulutnya sejak semalam. Bahkan saat sadar dari pingsannya, Saras sudah dalam kondisi terikat di atas kursi. Saras tidak tau perjalanan seperti apa yang telah membawanya jauh ke tempat ini.

Bastian tertawa kala tak ada sahutan dari Saras. Lalu berbalik, berjalan menyusuri pasir pantai yang menenangkan. Dia menghela napas lega. Akhirnya Bastian berada satu langkah di depan Alpha. Sesuai informasi y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 75

    Menjadi trending topik dengan kasus buruk tentu bukan prestasi yang Bastian inginkan. Dia pikir hanya stasiun televisi nasional yang memuat berita tentangnya, tapi ternyata berita luar negeri juga mulai memampangkan wajahnya di breaking news malam ini. Bastian tidak masalah jika kawasannya masih di bagian Asia, tapi naasnya stasiun tv Amerika dan Australia juga ikut campur. Harga diri Bastian langsung turun. Dia tidak akan membiarkan orang yang menaikkan berita itu hidup dengan tenang. Dan Bastian yakin, pelakunya adalah Alpha."Kamu kan yang ngasih tau Alpha soal berita itu?"Saras duduk di hadapan Bastian. Dengan posisi terikat di atas kursi dan mulut dilakban. Wajah Saras penuh luka akibat ulah Bastian. Dia memukul perempuan itu berkali-kali kala televisi terus-terusan menyebut namanya yang kini ditetapkan sebagai buronan. Sial sekali! Bastian benar-benar dipermalukan oleh berita sampah itu."Perempuan jalang! Apa yang kurang dalam hidup kamu sampai harus melakukan hal menjijikan

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 76

    Alpha memutuskan untuk mencari Saras langsung ke lokasi yang telah dia tandai. Ada beberapa negara yang mungkin didatangi Bastian dan salah satunya adalah Norwegia. Alpha memutuskan mendatangi negara itu pertama kali. Mungkin ini akan sedikit sulit karena Alpha tidak tau di kota mana persisnya Bastian dan Saras berada. Tapi kemungkinan besar saat ini mereka berada di kota yang memiliki pantai, sebab foto yang Bastian kirim berlatarkan pantai. Alpha juga mencoba melacak nomor tersebut, tapi butuh waktu yang cukup lama. Bermodalkan izin mama dan berdalih kepada Gani bahwasanya dia ada tugas di luar negeri, Alpha mengambil jam terbang pukul delapan pada pagi ini. Alpha diantar Rafi ke bandar udara Soekarno-Hatta. Hanya pria itu karena Alpha merahasiakannya dari Derma. Makhluk bumi yang paling heboh itu tidak boleh tau kalau Alpha pergi mencari Saras sendirian sebab Derma punya tugas tersendiri. Nanti dia tidak fokus dengan kampanyenya."Tolong lakukan semuanya dengan baik. Sebetulnya sa

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 77

    Alpha turun dari pesawat beberapa menit yang lalu. Kini dia sedang berada di area imigrasi untuk melakukan pengecekan keimigrasian. Lalu dilanjutkan menuju area conveyor bagasi untuk pengambilan bagasi. Menghabiskan waktu beberapa menit, Alpha mendapatkan kopernya. Dirasa sudah tak ada perlu, Alpha menyeret kopernya menuju pintu keluar kedatangan internasional. Alpha menyeret kopernya menuju terminal bandara. Dia akan menunggu taxi di sana. Tapi sebelum itu dia akan menelpon Rafi, mengabarkan bahwa dia telah sampai di Norwegia dengan selamat. Entah apa yang Alpha pikirkan hingga terbesit di benaknya untuk mengabarkan Rafi. "Saya sudah sampai." Alpha membalikkan tubuhnya menghadap pada kursi-kursi terminal yang kosong."Baik, pak."Alpha mematikan sambungan telpon. Hanya sebaris kalimat. Menyimpan ponselnya, Alpha berbalik menatap jalanan di depan. Tak lama setelahnya sebuah mobil berhenti di depan Alpha menawarkan sewaan. Alpha tentu tidak pikir panjang dan tawar menawar. Dia langsu

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 78

    Kampanye berjalan tanpa Alpha. Derma, Rafi beserta tim sudah mulai turun ke jalan, menyerukan visi misi dan rencana kerja Derma ke depannya. Sejauh ini, ada empat calon wali kota dan salah satunya dari tim Bastian. Rafi sempat heran kenapa calon wali kota dari De Amora tidak didiskualifikasi. Seharusnya perusahaan itu tutup dan berhenti beroperasi. Tapi sejauh ini, semuanya tampak berjalan dengan baik seolah berita mengenai CEO mereka yang ditetapkan sebagai buronan tidak pernah ada."Nomor 7! Maju! Nomor 7! Maju!"Derma berdiri di tengah-tengah keramaian dan berseru dengan penuh semangat. Hari ini mereka melakukan kampanye di taman. Membagikan makanan gratis untuk orang-orang yang sedang menghabiskan waktu di taman, pengendara yang lewat dan anak jalanan. Di sisi lain, ada 3 calon lain yang turut berkampanye. Mereka punya suara masing-masing tapi tak lebih banyak dari Derma. "Ayo! Silahkan tambah, jangan malu-malu," ucap Derma menghampiri anak kecil yang memangku sepiring nasi puti

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 79

    Alpha hanya bertahan selama dua hari di Oslo. Tepat pada pukul setengah enam pagi tadi, Alpha meninggalkan Oslo dan terbang menuju Islandia. Negara yang dipilih berdasarkan tebakan dan insting. Entahlah Saras ada di sana atau tidak. Yang jelas Alpha akan berusaha mencari Saras di Islandia. Ini memang akan sangat sulit karena timnya masih belum berhasil melacak ponsel Bastian. Mereka mengalami kendala sehingga Alpha harus mencarinya secara manual meski pada akhirnya sia-sia.Pukul setengah tujuh Alpha mulai melangkah meninggalkan hotel. Tujuannya tidak jelas. Alpha tidak punya peta. Dia hanya terus berjalan menyusuri jalanan kota yang sepi. Memeluk erat mantel yang menutupi tubuhnya, Alpha menikmati udara pagi yang begitu menusuk tulang. Langkahnya berhenti di pinggiran jembatan yang dibawahnya dialiri sungai. Di sana, dia berdiri cukup lama. Menatap beberapa perahu yang melewati bawah jembatan. Dalam lamunan, Alpha kembali teringat pada Saras. Bagaimana kabar perempuan itu sekarang?

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 80

    Gani masuk rumah sakit karena demam berdarah. Sudah lima hari dan kondisinya tak kunjung membaik. Dia tak mau makan kalau bukan Alpha yang menyuapi. Tidak ingin melakukan apapun kalau tidak bersama Alpha.Selama lima hari, Gani mengigau memanggil Alpha. Mama sempat menahan diri untuk tidak memberitahu Alpha karena takut akan menggangu pria itu. Tapi jika terus dibiarkan, Gani tidak akan sembuh. Alhasil, pada siang ini Alpha sudah berada di ruang rawat Gani. Alpha sendirian di sana karena mama memutuskan untuk pulang, mengganti baju dan membawakan makanan untuk mereka. "Gani," panggil Alpha mengusap penuh sayang surai legam. Anak itu masih tertidur.Alpha menatap penuh rasa bersalah wajah lelap itu. Rasanya dunia Alpha akan runtuh saat tau Gani terkena demam berdarah. Terlebih lagi Gani tidak mau makan karena tidak ada Alpha. Dia terus-terusan menanyakan Alpha. Kapan Alpha pulang? Kenapa Alpha lama sekali bekerja? Bahkan meminta mama menyuruh Alpha pulang sebelum kejadian anak itu dil

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 81

    Tugas Saras tak ada bedanya ketika berada di rumah. Di sini Saras tetap bertugas seperti istri pada umumnya—toh dia memang istri Bastian. Memasak, mencuci, membersihkan rumah, membersihkan kamar mandi, menyiram tanaman dan menuruti perintah Bastian seperti membuatkannya kopi dan lain-lainnya. Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Bastian masih bersikap layaknya manusia. Saras juga merasa tak terganggu, tapi bukan berarti dia menerima kehidupannya seperti ini. Saras tetap ingin kabur dari Bastian.Rumah ini mulai ramai oleh bawahan Bastian. Berjaga di pintu depan dan belakang. Intinya rumah ini dikawal begitu ketat membuat Saras kehabisan cara untuk kabur. Saras usai bebersih sekitar pukul setengah sebelas siang. Tubuhnya terasa pegal dan lelah karena membersihkan rumah ini sendirian. Biasanya Saras memang membersihkan rumah sendirian, tapi rasanya tidak semelelahkan ini. Mungkin karena Saras sudah lama tak berperan sebagai pembantu. Akhir-akhir ini kan Saras lebih sering diseret dari n

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 82

    Saras dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Racun tikus yang tak sengaja dia telan hampir merenggut nyawanya. Beruntungnya, beberapa menit kemudian Bastian datang membantu Saras yang sekarat. Dengan sisi kemanusiaan yang tersisa, Bastian membawa Saras ke rumah sakit. Telat sedikit saja, mungkin Saras sudah lewat.Butuh perawatan selama tiga hari bagi Saras. Sebab racun itu telah masuk ke pencernaannya. Ya, Bastian juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Saras dan seberapa parah efeknya. Dia tidak peduli sejauh itu.Setelah sembuh, Saras langsung dibawa pulang. Kembali ke rumah menyebalkan dan kembali menjadi budak Bastian. Sepulang dari rumah sakit, Bastian langsung menyuruhnya membersihkan rumah. Sebab selama Saras tinggal, rumah tidak ada yang membersihkan. "Kopi saya Saras!"Saras memejamkan mata, berusaha menahan diri. Kopi yang diminta Bastian sudah ada di nampan, siap Saras bawa ke depan. Tapi lagi-lagi ide gila untuk melenyapkan Bastian tercetus di benak Saras. En

Latest chapter

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 95

    Tahun berganti tanpa terasa. Satu tahun sudah usia pernikahan Saras dan Alpha. Gani yang dulunya masih suka duduk di depan tv bersama mainannya juga sudah beranjak dewasa. Tahun ini Gani mulai masuk sekolah dasar. Ada banyak perubahan yang terjadi di hidup Saras dan juga orang-orang di sekelilingnya. Ingatannya yang hilang perlahan kembali. Perlahan tapi pasti Saras dapat mengingat hubungannya dan Alpha di masa lalu. Bagaimana mereka bisa saling mengenal, lalu berakhir menjadi sepasang kekasih.Kehidupan Saras jauh lebih baik. Saras benar-benar dicintai. Alpha tidak membebani Saras dengan banyak hal. Justru pria itu ingin membantu Saras mengembalikan Oryzafood yang telah hilang. Gedung tinggi Oryzafood menjadi hadiah ulang tahun pernikahan mereka. Tepat hari ini, perusahaan itu diresmikan.Berada di tengah orang-orang penting sudah menjadi hal biasa bagi Saras. Alpha tak pernah lupa menyebut namanya saat bertemu dengan kolega dan klien. Di setiap acara di kantor tempatnya bekerja, Al

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 94

    Tidak ingin membuang banyak waktu, usai ziarah ke makam ibu, Alpha dan Saras langsung kembali ke kota. Cuaca siang ini tampak tidak mendukung, takutnya ada hujan badai dan membuat perjalanan mereka terhambat. Jalan menuju desa Saras tidak semulus jalan aspal di ibu kota. Ada banyak batu, lubang dan turunan ekstrim. Belum lagi kiri-kanan jalan dipenuhi pohon besar yang bisa tumbang kapan saja. Mengantisipasi hal buruk terjadi, mereka memutuskan untuk tidak menginap di desa. Toh Saras hanya perlu mengapa ibu, tidak ada selain itu.Beruntung, perjalanan menuju rumah berjalan dengan lancar. Mereka tiba di rumah dengan selamat usai berkendara kurang lebih tiga jam. Tidak terjebak macet, tapi ban mobil sempat kempes dua kali. Maklum saja, mobil sulit beradaptasi dengan jalan yang mereka lalui.Langit sudah berubah orange kala mobil berhenti di halaman rumah. Saat membuka sealbeat, Alpha menemukan Saras tertidur di sebelahnya. Kepala perempuan itu sudah terkulai lemah. Kalau saja tubuhnya ti

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 93

    Malam yang panjang dan menyenangkan.Alpha tidak menemukan Saras saat terbangun. Di sebelahnya kosong, sisa angin dan aroma parfum Saras yang melekat pada bantal. Melihat kiri-kanan, Alpha juga tidak menemukan apapun selain kondisi berantakan. Entah apa yang terjadi tadi malam, kamar yang biasanya rapi tampak seperti kapal pecah. Alpha menghela napas panjang dan kembali menjatuhkan kepalanya di atas bantal. Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar. Diam-diam tersenyum mengingat siapa dirinya sekarang. Alpha telah resmi menjadi suami dari Saraswati Oryza, mantan kekasih yang tak pernah memutus hubungan dengannya. Perempuan itu memang masih belum bisa mengingat sepenuhnya kisah mereka di masa lalu, tapi beberapa bagian penting tentang mereka sudah ada di benak Saras. Itu jelas sudah lebih baik.Alpha melipat kedua tangannya di belakang kepala. Rasanya begitu lega saat Saras sudah resmi jadi miliknya. Mungkin selama ini yang mengganjal di ulu hatinya adalah perasaan cinta yang Alph

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 92

    Keputusan Alpha dan Saras untuk menikah sudah mutlak. Tepat pada tanggal 20 Juli 2024 mereka mengadakan acara pernikahan dengan konsep sederhana sebagai bentuk rasa syukur atas segala kebahagiaan dan kesuksesan yang mereka peroleh. Tidak ada sambutan meriah atau musik-musik klasik yang memekakkan telinga. Acara yang mereka adakan hanya seputar makan, berfoto dan pulang. Alpha tidak ingin merepotkan banyak orang dan memutuskan hanya mengundang beberapa teman dan kerabat dekat. Pun dengan dekorasi yang seadanya, bernuansa hitam dan putih. Alpha benar-benar ingin meminimalisir sesuatu yang menurutnya tidak penting. Alpha tidak ingin merayakan perayaan besar bukan karena ini pernikahan yang kedua, melainkan tidak ingin berlebihan dalam berbahagia. Rasanya tidak ada gunanya juga mengadakan perayaan besar. Sederhana saja sudah cukup. Intinya mereka berbahagia.Alpha mengenakan kemeja putih dan jas hitam serta celana dengan warna senada. Dia tampak begitu tampan. Sedangkan Saras dibalut dre

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 91

    Perayaan kemenangan diadakan di rumah Alpha. Usai kemelut panjang yang menguras separuh jiwa, akhirnya mereka bisa berada di titik ini. Derma memenangkan pemilihan dan akan menaungi pusat marjona sebagai wilayah kekuasaannya. Rafi tertawa bahagia karena hadiah yang Alpha berikan—satu unit apartemen. Mama akhirnya bisa solo traveling lagi tanpa cemas pada Gani yang kini sudah punya ibu yang bisa mengawasi dan menemaninya seharian penuh. Dan Alpha yang merasa senang atas pencapaian yang diraih orang-orang disekitarnya. Alpha tidak pernah menyangka akan bisa berada di titik ini. Titik dimana semuanya terasa membaik. Mungkin ini tidak akan bertahan lama sebab sejatinya hidup akan diimbangi oleh bahagia dan sedih. Tapi setidaknya, Alpha sempat merasa eforia atas kebebasan yang dia peroleh.Mereka hanya sekedar kumpul biasa sembari makan bersama. Yang hadir juga bukan tetangga kiri-kanan rumah melainkan mereka yang benar-benar menang. Malam ini adalah malam bahagia. Sebelum esok kembali be

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 90

    Bastian dijebloskan ke dalam penjara. Alpha tidak tau pasti berapa lama pria itu mendekam di balik jeruji besi, yang jelas lebih dari 5 tahun. Usai penangkapan seminggu yang lalu, Alpha belum menemui Bastian. Dia masih ada janji untuk memberi manusia itu pelajaran. Kini Alpha fokus membantu Saras mengurus berkas yang akan diajukan ke pengadilan. Berkas perceraian Saras dan Bastian. Alpha akan sepenuhnya membantu hingga tidak ada lagi ikatan di antara dua manusia itu.Ulang tahun Gani yang ke lima baru saja dirayakan kemarin. Hadiah dari Alpha untuk Gani adalah Saras. Alpha mengatakan pada Gani bahwa dalam waktu dekat dia akan punya ibu baru. Dan sosok yang cocok untuk menjadi ibunya adalah Saras—wanita yang sempat membuat Gani jatuh cinta akan sikap keibuannya.Gani tak langsung menerima, sebab beberapa hari belakangan Eva berhasil mengisi hatinya. Gani mulai goyah. Tapi berkat Derma yang turut meyakinkan dan kembali membisikkan bahwa Eva adalah ibu yang jahat, Gani langsung luluh. "

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 89

    Saras tidak sadarkan diri, sedangkan Alpha penuh cidera. Di belakang Alpha yang berlari, Liu berusaha menyamai langkah tuan muda yang tak mau dipapah itu. Alpha bersikeras membawa Saras dengan tangannya sendiri. Tidak peduli bahwa dirinya juga butuh di gendong agar tak oleng di lorong rumah sakit. Beruntungnya, petugas yang berjaga tanggap menyambut kedatangan Alpha yang hampir kehabisan napas. Saras diambil alih, dibawa masuk ke ruangan IGD. Sementara itu, Alpha jatuh bertekuk lutut di hadapan pintu yang tertutup rapat.Liu menatap tuannya prihatin. Seumur hidup, ini kali pertama Liu melihat Alpha sekacau itu. Mungkin lebih kacau disaat Gani jatuh dari tangga dan koma selama tiga hari. Alpha memang tidak pernah bisa diprediksi dengan mudah. Emosi yang pria itu miliki selalu menjadi kejutan bagi Liu yang jarang bertatap muka dengan Alpha."Anda juga harus diobati, pak," ujar Liu membantu Alpha berdiri tegak. Luka di bahunya mungkin sudah sangat parah. Liu khawatir terjadi infeksi pada

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 88

    Pistol tersebut jatuh, bersama dengan pijakan Bastian yang melemah. Liu berhasil datang tepat waktu dan mencegah Bastian menembakkan pelurunya. Tak selang beberapa lama, Alpha muncul bersama polisi dan interpol."Angkat tangan!"Ada banyak moncong pistol yang mengarah pada mereka. Otomatis, ajudan Bastian mengangkat tangan. Semuanya, terkecuali Bastian yang masih tak mau menyerah. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Meraih pistol yang terjatuh, lalu melingkarkan tangannya di leher Saras. Semuanya terkejut. Bastian tersenyum kala berhasil membawa Saras jauh dari kerumunan. Ujung pistol kembali diarahkan ke kepala Saras."Mundur atau perempuan ini mati," ancamnya.Alpha terkesiap, spontan melangkah mendekat melihat Saras yang berupaya menahan sakit. Namun Liu buru-buru menahan, takut Alpha yang terkena tembakan."Tahan, pak," ucap Liu memegang lengan Alpha."Saras." Alpha menatap perempuan itu. "Dia bisa mati.""Kami akan menyelamatkannya," ujar Liu menarik Alpha menjauh. Mau ba

  • Pembantu Kesayangan Mas Mantan   Bab 87

    Aksi balapan terjadi begitu saja. Taxi yang Saras tumpangi dipaksa untuk melaju lebih cepat kala mobil Bastian mengejar di belakang. Saras ketakutan. Mobil yang mengejar bukan hanya satu, melainkan tiga. Bayangkan saja taxi butut ini harus berhadapan dengan mobil yang memiliki mesin modern yang satu pijakan gas saja setara dengan tiga pijakan gas taxi."Lebih cepat pak!" desak Saras tidak peduli si supir taxi tidak mengerti dengan ucapannya. Meski tak mengerti, supir taxi tau Saras mendesaknya untuk melaju lebih cepat. Dia menginjak habis gas, membawa mobil itu melesat dengan cepat.Sementara di belakang mereka ada mobil Bastian yang tak kalah cepat. Jalanan mulai ramai, membuat mereka kesulitan mengejar Saras."Kepung mobil itu!" titah Bastian pada dua mobil yang sudah berada di depan. Bastian dapat melihatnya. Dua rubicon berada di sisi kanan dan kiri taxi, bersiap mengapitnya. Bastian tertawa kala taxi kehilangan arah. Rubicon tersebut mempersempit gerak taxi.Jauh di belakang mo

DMCA.com Protection Status