Share

5. Pemanasan dulu

Penulis: Muninggar88
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-08 16:10:16

Sampai pagi harinya. El sengaja membiarkan suaminya sampai tertidur di kamar mandi, mungkin karena kecapean bolak balik ke toilet hingga Bara menjadi tidak sadar. El masa bodoh setelah mengetahui fakta bagaimana melakukan orang yang sudah dengan tulus ia berikan kasih sayang dan cintanya namun justru sebaliknya yang ia dapatkan. Penghianatan.

El tidak mengkhawatirkan kondisi dari suaminya karena obat tersebut tidaklah berbahaya. Rara---sahabatnya juga tidak akan mungkin setega itu. Sebelumnya dia juga sudah berkonsultasi dengan petugas penjual obat tersebut.

"El, sudah jam berapa ini?" Bara keluar dari kamar mandi dengan kondisinya yang kacau. El sengaja pura-pura masih tidur padahal sudah dari tadi perempuan itu terjaga dari tidurnya.

El pura-pura mengucek matanya dan mengeluarkan seolah ia memang benar baru bangun dari tidurnya.

"Mas, kamu kok berantakan seperti itu?"

Bara sedikit lebih pucat mungkin karena banyak cairan tubuhnya yang terkuras.

Bara segera melihat jam didinding yang tergantung di dinding kamar mereka.

"Sudah kesiangan, Aku? Kenapa kamu nggak melambungkan aku?" Bara merasa kesal pada istrinya. Sementara El berusaha untuk menahan tawanya. Rasa sakit hatinya sudah coba ia lupakan. El tidak ingin berlarut-larut terpuruk dalam kehidupan yang mana kehidupan rumah tangganya itu adalah merupakan rumah tangga toxic.

"Aku juga kenapa bisa ketiduran di kamar mandi?"

El pura-pura bingung. "Mana aku tahu, Mas? Bukannya kamu yang nyuruh ku untuk tidur duluan tadi malam?" Bara menggaruk-garuk kepalanya yang tidak itu.

"Ya, sudah secepat kamu mandi dulu sana! Katanya sudah buru-buru takut kesiangan!" perintah El pada suaminya agar Bara buru-buru masuk dan membersihkan dirinya di kamar mandi. El jijik karena merasa jika suaminya itu kotor dan juga berbau.

"Aku mau lihat Keysa dulu." Bara berniat untuk melihat kondisi dari gundiknya di kamar yang lain.

"Apa kamu nggak malu dengan kondisi kamu seperti itu," tunjuk El pada Bara. Bara melihat kondisinya yang memang benar dengan apa yang diucapkan oleh istrinya itu.

"Lagian pasti jam segini Keysa sudah bangun dan bersiap. Anak itu sudah terbiasa bangun pagi karena hidupnya dulu susah mau tidak mau harus membantu ekonomi keluarganya." El berniat menceritakan kondisi bagaimana kekasih dari suaminya waktu dulu.

Bara tidak menanggapi karena memang dirinya tidak mau termakan oleh ucapan istrinya itu.

Tok!

Tok!

Tok!

"El, cepat bangun! Sudah siang! Buruan siapkan sarapan untuk kita!" Tidak tahu malu Widya mengetuk dan membangunkan menantunya untuk menyiapkan makanan untuk dirinya.

"Dasar benalu tidak tahu malu! Memang dia pikir dirinya itu siapa. Menyesal aku pungut dia dan aku pelihara di rumah ini!" gerutu El dalam hatinya.

Masa bodoh bagi Ellena. Sudah tidak ada hasratnya untuk melayani keluarga benalunya itu. Lebih baik ia tutupi telinganya dengan banyak dan kembali bergelung di bawah selimut. Kebetulan udara pagi itu sedang dingin-dinginnya karena semalaman hujan mengguyur cukup deras.

Di kamar tamu. Keysa baru saja bangun dari tidurnya. Ia Keysa sama halnya dengan Bara. Ia tertidur di dalam bak mandi karena rasa gatal di kulitnya yang sangat gatal dan mengganggunya.

"Aduh masih gatal banget lagi ini. Mana perut rasanya mules banget. Apa ini ada hubungannya dengan El? Apa El sengaja ingin mengerjai ku? Tapi tidak mungkin? El pasti tidak tahu dan belum tahu hubungan ku dengan Bara." Keysa menggaruk-garuk kulitnya yang masih nampak memerah.

"Idih, ini bau apa? Busuk banget! Biasa-biasanya aku sampai kelepasan seperti ini." Keysa tidak menyadari jika tubuhnya sudah penuh dengan kotorannya sendiri. Pasti sangat memalukan.

"Bagaimana dengan penampilan ku nanti. Hari ini adalah hari spesial ku. Sebentar lagi aku akan jadi nyonya di rundh ini dan akan aku pastikan akan segera menendang El dari rumah ini. Maaf kan sahabatmu ini, El. Dunia memang kejam. Aku juga butuh kesenangan dan kenikmatan dunia." Keysa bergidik ngeri. Malu dengan penampilan saat ini. Untung saja Bara tidak melihatnya langsung. Keysa bermonolog dan tersenyum miring di depan cermin membayang ketika nanti dirinya sudah menjadi madu dari El dan berambisi untuk menjadi satu-satunya di hati Bara dan keluarganya.

"Aku harus bersiap. Sudah siang." Keysa mencari ponsel miliknya dan sialnya ponsel miliknya mati karena batre nya belum ia isi daya.

"Sial, mati lagi ini ponsel. Aku lupa isi daya gara-gara sibuk menghubungi mas Bara dari semalam tapi nggak diangkat-angkat."

"El, baju ku sudah kamu siapkan!"

"Sudah."

"Aku sudah hampir telat ini. Tolong kamu siapkan semuanya. Pastikan dompet dan keperluan penting lainnya masuk ke dalam koper."

"Iya."

Bara melihat ke arah istrinya yang sibuk dengan ponselnya sendiri. "El, aku lagi ngajak kamu ngomong loh. Kok kamu sibuk sendiri dengan ponsel kamu, sih!" Bara kesal karena tingkah istrinya.

"Aku juga sudah merespon kamu. Apa yang kamu perintahkan juga sudah aku siapkan. Kurang apa lagi coba?" El melempar ponselnya di atas kasur. El sedang menghubungi seseorang untuk melancarkan aksinya itu tentunya.

"Aku cuma nggak mau kamu sibuk dengan ponsel kamu sendiri sampai tidak mempertahankan aku, suami kamu." El tersenyum miring dan menatap ke arah suaminya.

"Apa kamu nggak salah, Mas? Yang selama ini abai siapa? Bukannya kamu sendiri yang super sibuk. Semenjak Keysa jadi sektretaris pribadi kamu kamu sibuk dengan alasan perjalanan dinas padahal dulu-dulu nggak pernah seperti itu." Hati Bara mulai was was takut kecurangannya tercium oleh sang istri.

Bara mendekati El termasuk untuk merayunya dan Ek tahu akan hal itu.

"Ya, sudah itu mungkin memang pekerjaan kamu. Kamu cepat-cepat siap-siap sana. Aku mau turun dulu ke bawah." El memilih melunak karena tidak ingin rencananya untuk memberikan pelajaran dicurigai oleh Bara.

"El, Mama sudah bangun in kamu dari tadi loh. Sudah jam berapa ini? Mama, Bara, dan juga Keysa butuh sarapan kok kamu malah enak-enakan malas-malasan di kamar." El menahan diri untuk tidak melawan perempuan yang tidak lain adalah ibu dari suaminya itu. Kalau saja bukan karena ingin memberikan pelajaran berharga dan bermain-main dengan mereka sudah pasti El telah menendang mereka jauh-jauh dari rumah itu.

Bara dan ibunya sudah menunggu di meja makan.

El masih sibuk di dapur. Sibuk memasak nasi yang sengaja masih basi yang hampir saja mau dia buang untuk kemudian ia olah menjadi nasi goreng.

"Sampah pantasnya makan sampah," kesal El sambil tangannya terus mengaduk-aduk spatula di atas wajan penggorengan berisi nasi yang sudah di bumbui. El hampir saja muntah karena aroma yang sudah tidak sedap.

"Sayang kamu kesiangan? Bagaimana istirahatnya? Nyenyak?" El tersenyum miring melihat interaksi dua ular berbisa di depannya itu. Ingin sekali ia tertawa lepas. El tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Keysa yang terkena seribu gatal plus obat pencahar yang sudah ia campurkan pada minuman sahabatnya itu.

Bab terkait

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    6. Silahkan bersenang-senang

    Vid, sudah kamu bereskan semuanya? Bereskan jangan sampai ada yang tersisa. Mereka semuanya sudah pergi." El sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana.Sementara suami dan keluarganya serta gundiknya bersenang-senang dan menikmati uang perusahaan milik keluarganya. El berserta tim nya sedang bekerja keras untuk membereskan para benalu yang tidak tahu diri tersebut."Kamu serahkan semuanya sama aku. Aku juga sudah konfirmasi sama om Danu perihal masalah yang tengah kamu hadapi ini." "Terserah kamu, Vid. Semoga om Danu tidak keberatan karena kamu tahu sendiri pernikahan ku dan juga Bara atas perantara nya karena om Danu sangat menaruh harapan pada pria brengsek itu. Tapi syukurlah kalau kamu mau membantu untuk membuka kedok siapa sebenarnya Bara dan keluarganya itu."Di tempat lain. Tujuan awal Bara dan keluarganya adalah tempat kelahiran Keysa. Di sana mereka sedang menggelar acara pernikahan yang sedang mereka sembunyikan dari El. "Alhamdulillah sekarang kita sudah sah jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    7. Kembali ke rumah

    "Ma, coba mama hubungi nomer Bara. Siapa tahu Bara bisa bantuin kita dari pada kita disuruh cuci piring semalaman. Nggak banget dan pasti bikin kita hilang muka." Tamara meminta pada ibunya menghubungi nomer adik bungsunya."Iya, Ma. Benar kata Tamara. Coba mama telepon nomer Bara.""Iya iya sebentar mama mau hubungi ke nomer Bara." Widya segera mencari kontak milik putra semata wayangnya. Setelah menemukan nomer tersebut dari deretan nomer yang tersimpan di aplikasi kontak miliknya.Sudah beberapa kali Widya mencoba untuk menghubungi nomer tersebut namun nihil tidak ada balasan dari seberang."Bagaimana, Ma?" tanya Tamara dengan raut cemasnya karena sedari tadi ia melihat ekspresi ibunya yang berdecak kesal.Widya menggelengkan kepalanya. "Belum nyambung. Apa mungkin pesawat mereka belum sampai atau ponsel mereka masih mati."Tamara terlihat gusar. "Terus nasib kita bagaimana ini? Bagaimana ceritanya kartu ATM mama dan milik mas Kevin barengan nggak bisa dipakai?" Tamara mulai menaru

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    8. Bulan madu yang menggenaskan

    El sengaja pulang lebih awal karena dirasa semua urusannya telah usai. El sudah mengetahui perihal kepulangan dari ibu mertuanya tinggal suami dan juga madunya yang masih menjadi gelandangan di negeri orang. El tahu semua tentang keluarganya itu karena orang sewaannya yang senantiasa memata-matai suami dan juga keluarganya."El, sepertinya nenek sihir sudah sampai di rumah." Taksi online yang El dan Rara tumpangi sudah memasuki pelataran rumah El."Sepertinya.""Kira-kira mereka bakal curiga kamu datang seperti ini apa tidak? Atau sekalian saja kamu balik ke rumah ini nunggu si ulet bulu dan suami tidak tahu dirimu itu pulang dulu." Rara memberikan pertimbangan pada sahabatnya."Ada benarnya juga. Kurang spesial kalau aku langsung datang seperti ini. Pasti nanti mereka keenakan lagi menghabiskan uangku. Kalau seperti ini kita masih bisa mengerjai mereka.""Aku ada ide." Rara membisikkan sesuatu ke telinga sahabatnya.El mengangguk mengerti apa ide yang diberikan oleh Rara.El segera

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    9. Permainan segera dimulai

    Keysa segera berlari keluar kamar. Ia segera mencari Bara yang sedang berada di kamarnya."Mas buka pintunya!" seru Keysa sambil mengetuk pintu kamar tersebut. Wanita itu nekat karena tahu jika El sedang tidak berada di rumahnya."Mas ini, Aku. Cepat buka pintunya!" Keysa yang sudah panik tidak bisa mengontrol emosinya."Kamu ini kenapa sih Key?" desis Bara sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Pria itu khawatir jika El tiba-tiba saja datang dan memergoki mereka."Kamu itu, Mas! Lihat ini!" Keysa segera mendorong tubuh Bara untuk masuk ke dalam kamar dan segera menunjukkan ponsel miliknya pada pria tersebut."Kamu dapat foto ini dari mana?" "Bukan cuma itu. Tapi, lihat ini juga!" Keysa menunjukkan foto yang lain selain foto mereka berdua.Mata Bara membola sama halnya saat Keysa pertama kali melihatnya. "Ini bukannya foto mama dan juga mbak Tamara? Kenapa mereka bisa seperti ini?""Aku juga mana tahu. Bukan hanya foto tapi ada juga videonya. Video kita juga mama kamu." Bara menatap Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    10. Bukan pelayan kalian

    Pagi hari di rumah Ellena. Keadaan masih sama. Rumah akan tetep kotor dan berantakan jika bukan dirinya sendiri yang bergerak untuk membersihkannya. Ibu mertuanya hanya ongkang-ongkang kaki di rumah tersebut tanpa ingin sedikit pun membantu menantunya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan rumah tersebut. Sebelumnya, El memperkenalkan dua orang asisten rumah tangga. Tetapi setelah kedatangan Widya, perempuan itu bertindak seolah dialah penguasa di rumah tersebut. Dua asisten rumah tangga yang dipekerjakan oleh El dipecatnya tanpa izin dari Ellena. Ellena tidak keberatan pikirnya ia ingin tulus berbakti untuk melayani suami dan juga ibu mertuanya sebelum dirinya mengetahui belang dari keluarga suaminya tersebut."El kenapa meja makan masih kosong? Kamu juga pagi-pagi sekali sudah rapi. Mau pergi lagi, Kamu?" sungut Widya karena kesal di saat perutnya kosong. Dirinya tidak menemukan satu apa pun di atas meja makan."El sibuk, Ma. Ada urusan penting.""Kamu jangan sok-sokan deh, El.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    11. Bangkai yang terbongkar

    Bara dan Keysa sudah dalam perjalanan menuju tempat kerja mereka. Keysa bersikap manja pada Bara selama mereka dalam perjalanan. Tangannya tidak mau lepas dari lengan pria yang sekarang menjadi suaminya.Berbeda dengan Keysa. Bara justru pikirannya sedang tidak pada tempatnya. Meskipun raganya bersama dengan Keysa. Pikiran pria tersebut sibuk memikirkan tentang sikap istrinya yang mulai berubah dan seolah berusaha untuk menghindari dirinya. Bara merasa jika ada yang sengaja disembunyikan oleh Ellena."Mas, kira-kira nanti kita akan bulan madu kemana?" Keysa masih bergelayut manja sambil menatap nakal ke arah Bara yang fokus kemudikan kendaraannya. "Aku nanti juga mau ganti mobil baru pokoknya. Oh iya, Mas. Kamu habis beliin El tas baru lagi? Aku baru tas baru yang dipakai El tadi pagi. Itu tas mahal loh, Mas. Kenapa kamu beliin tas untuk El tapi tidak beli untuk aku juga." Keysa mulai protes dan merajuk. Pagi tadi Keysa memang sempat memperhatikan penampilan El yang berubah dari pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    12. Kejutan untuk pengantin baru

    "El ...?" Raut wajah Bara berubah tegang."Kamu nggak usah kaget kaya gitu, Mas. Biasa saja toh kalian juga sudah lama mengkhianati aku. Kalian menikmati hubungan kalian di belakangku." El masih menatap miring ke arah suami dan sahabatnya."Kamu, Key. Tidak sia-sia juga kan usahamu untuk bisa mendekati suamiku. Selamat kamu sudah berhasil dan aku akui kekalahan ku. Kamu menang telak atas suamiku. Dan aku akan serahkan mas Bara sepenuhnya buat kamu. Aku tidak ingin memperjuangkan pasangan yang memang tidak layak untuk diperjuangkan."Bara menatap kalut pada istrinya. "Maksud kamu apa, El?"El segera menepis tangan Bara yang ingin menyentuhnya. "Seperti yang kalian inginkan. Aku akan memilih mundur. Lebih baik kalian berdua siap-siap untuk menghadap ke Om Danu karena beliau sudah menunggu kedatangan kalian."El segera meninggalkan kedua. "El mau kemana kamu?" El tidak lagi mempedulikan suara suaminya. "Mas, jadi selama ini El sudah mengetahui hubungan kita." Keysa menghampiri Bara ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    13. Siap-siap jatuh miskin

    Mas mau ditaruh mana muka kita, ini. Masa iya seorang direktur tiba-tiba jadi OB!" gerutu Keysa saat mereka keluar dari ruangan Danu."Mau bagaimana lagi. Kamu mau kita masuk penjara? Tapi kita tidak boleh menyerah. Kita harus bisa menyakinkan Ellena agar Om nya itu mau percaya lagi sama aku. Untuk sementara kita jalani saja dulu." Keysa terus memasang wajah masamnya."Wah, ada pegawai baru rupanya," celetuk karyawan yang biasanya bekerja menjadi bawahan Bara juga Keysa."Iya, baru dipecat dari atasan atau baru menjabat sebagai OB maksudnya." "Pasangan serasi juga, Ya.""Itu lah kalau manusia tidak bersyukur dan tidak punya rasa terimakasih.""Benar. Tangan Tuhan langsung bekerja memberikan balasan dengan membuka kedoknya."Bara dan Keysa baru saja muncul dengan seragam baru dan juga pekerjaan yang baru pula. Sementara Bara dengan timba dan tongkat pel di tangannya. Keysa dengan kain lap dan juga sabun pembersih yang menjadi alat tempurnya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai kar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23

Bab terbaru

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    35. Berdamai dengan keadaan (end)

    "Lepas! Lepaskan aku!" Bara di seret oleh pihak keamanan rumah sakit yang sebelumnya sudah dihubungi oleh Abi. Sebelum dibawa ke kantor polisi, terlebih dahulu pria tersebut diamankan di kantor keamanan pihak rumah sakit."Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Abi yang sudah berada di sebelah ranjang yang ditempati oleh Ellena.Ellena menggeleng ke arah pria tersebut. "Syukurlah kamu datang tepat waktu. Pria itu masih berambisi untuk merebut seluruh harta warisan milikku." Tangan El mengulurkan lembaran kertas yang tadi dibawa oleh Bara.Abi mengambil kertas tersebut dari tangan Ellena dan mulai mengamati setiap tulisan yang tertera di atas kertas tersebut."Ini surat kuasa untuk pengalihan seluruh harta warisan atas nama kamu." El mengangguk. "Benar-benar manusia yang tidak punya malu."Derit suara pintu kamar El terdengar dan setelahnya pintu ruangan tersebut terbuka. Dua orang menyembul dari balik pintu tersebut. "El, apa kamu baik-baik saja, Nak?" Mirna menghambur, menghampiri dan langsu

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    34. Kembali berulah, belum kapok

    Keesokan paginya Bara kembali berniat untuk pergi ke rumah sakit tempat di mana dirinya mengantarkan sang ibu untuk berobat sekaligus di tempat itu pula dirinya bisa kembali dipertemukan dengan Ellena. Sebuah ide kembali terlintas di otaknya. Suami dari Keysa tidak mau membuang kesempatan yang ada di depannya itu begitu saja."Mas, kamu mau ke mana? Ini masih gelap loh?" Keysa menangkap gelagat aneh dari suaminya itu.Bara mendekati istrinya dan duduk di ujung ranjang. "Key, aku mau melanjutkan rencana kita. Kamu tahu di rumah sakit kemarin aku ketemu dengan siapa?" Keysa menggeleng tidak mengerti dengan maksud dari ucapkan suaminya tersebut."Aku bertemu dengan Ellena. Iya, Ellena ternyata ada dan di rawat di rumah sakit tempat aku memeriksakan mama. Aku lihat sendiri. Dan kamu tahu apa rencanaku?""Memangnya kamu punya rencana apa, Mas?""Aku mau mendesak Ellena agar dia mau untuk menandatangani berkas yang sudah aku persiapkan." Bara tersenyum penuh arti."Tapi apa itu nggak berba

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    33. Keberadaan Ellena

    "Mas, apa nggak ada rumah yang lebih baik dari pada rumah ini." Mata Keysa menyusuri bangunan yang akan mereka tempati sebagai tempat tinggal pengganti sebelumnya. Rumah yang berada di pemukiman cukup padat penduduk berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari tempat sebelumnya. Iya, Bara buru-buru menjual rumah mereka yang sebelumnya dengan harga di bawah rata-rata karena terdesak oleh keadaan."Syukur i saja, Key dari pada kita mati konyol sama para preman itu. hitung-hitung kita juga menghindar dari El dan juga orang-orangnya. Bisa saja kan mereka juga mengincar kita, bahkan mungkin mereka sudah membuat laporan dan segera menindaklanjuti laporan si El untuk kita." Bara mencoba untuk memberikan pengertian pada istrinya itu. "Iya, aku tahu itu, Mas. Tapi nggak harus jual rumah dengan harga murah dan dapat pengganti rumah yang seperti ini.""Kalau mau rumah kita laku dengan harga tinggi nggak mungkin keburu, Key. Bisa-bisa preman-preman itu sudah menghabisi kita duluan. Yang pentin

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    32. Teror preman

    Mas muka kamu kenapa ditekuk gitu? Kamu juga aku telpon-telpon kenapa tidak diangkat?" cerca Keysa pada suaminya yang baru saja pulang. "Kamu masih tanya aku kenap, hah! Kalau kamu nggak keras kepala pasti kejadian ini tidak akan terjadi dan semua harta dan aset milik Ellena sudah ada di tangan kita!" Bara memuntahkan emosinya. Bara berpikir jika semua ini terjadi juga karena ulah dari istrinya yang tidak mau mendengarkan ucapannya."Maksud kamu apa, Mas? Aku nggak ngerti? Kamu pulang-pulang langsung marah-marah." Keysa protes tidak terima dengan sikap suaminya. Dan dia juga dibuat bingung karena sikap Bara yang baru saja sampai rumah dan tiba-tiba meluapkan emosinya."Kamu masih tanya maksud aku apa? Kamu nggak usah ngeles, Key. Aku tahu beberapa hari lalu kamu mendatangi tempat aku menyembunyikan si El, kan?" Keysa terkejut dengan pernyataan dari suaminya itu."Ba-bagaimana kamu bisa tahu, Mas?""Karena aku sudah mengikuti kamu. Aku yakin kamu pasti tidak akan mendengarkan omongank

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    31. Kehilangan tambang emas

    Pyarrr!Bara dan anak buahnya yang berada di dalam rumah tersebut dibuat kaget dengan suara pecahan kaca."Cepat periksa keluar! Jangan-jangan ada orang lain juga di tempat ini!" Bara memberikan perintah pada abdi buahnya. Bara juga sudah berjaga-jaga untuk bersembunyi dan menyembunyikan identitasnya. Pria tersebut berlari ke arah gudang yang ada di bagian belakang."Nggak ada siapa," ujar preman berbadan cungkring pada dua kawannya tersebut."Coba lihat itu!" tunjuk pria berambut keriting pada bungkusan kertas yang dibulatkan yang jatuh tidak jauh dari tempat jendela yang kacanya sudah pecah dan berserakan di atas lantai akibat lemparan suatu benda.Pria bertubuh cungkring itu segera mengambil kertas tersebut dan segera memeriksa bungkusan apa yang mereka temukan itu. "Batu? Ini juga ada pesannya." Si cungkring menunjukan apa yang ada di tangganya pada kawannya itu."Bos kita menemukan ini di depan sana.""Apa ini?" Bara mengambil kertas tersebut dan kemudian membacanya. "Kurang aja

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    30. Kabur

    Maaf, pak Danu. Kami belum berhasil menemukan keberadaan nona El. Tenyata tim saya terkecoh.""Bagaimana pun segera temukan El. Saya sangat berharap sama kamu, Abi.""Baik, pak Danu. Kami akan usahakan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan nona Ellena."*"Key, kamu seharian ini dari mana saja?" Bara ingin mengetahui seberapa jujur istrinya itu kepadanya."Di rumah lah, Mas. Memangnya mau kemana lagi." Bara sedikit kecewa mendengar pengakuan istrinya. Ternyata Keysa tidak seperti yang ia kira yang akan menjadi istri penurut kepadanya.Bara sudah tahu dan bahkan sengaja mengikuti kemana istrinya itu pergi. Keysa tega meninggalkan sang ibu mertua dengan kondisinya saat ini."Aku masih suap in mama dulu, Mas. Kamu makan saja dulu sudah aku siapin juga semuanya di atas meja makan." Bara baru saja pulang ke rumah dan selesai membersihkan diri, ia turun ke lantai dasar untuk menemui ibu dan juga istrinya serta menikmati makan malamnya di rumah.Hari itu Bara belum berhasil mendapatkan

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    29. Dikelabui

    Melihat pergerakan sang istri yang diintai oleh musuh mereka membuat Bara harus bergerak cepat. Bara buru-buru menghubungi dan memerintahkan orang-orang suruhannya itu untuk segera berpindah tempat karena posisi mereka sudah tidak lagi aman.Bara memilih bersembunyi di antara semak-semak dan sebelumnya juga pria tersebut terlebih dahulu mengamankan mobilnya di tempat yang aman. Bara sudah menukar mobil milik El yang berhasil ia ambil tanpa sepengetahuan si pemiliknya dengan mobil baru atas namanya sendiri dengan harga di bawah mobil yang baru ia jual itu. Bara berani menjual mobil milik mantan istrinya tersebut karena surat-surat mobil tersebut sengaja disimpan oleh El di dalam mobilnya itu. Bara tahu akan hal tersebut karena sebelumnya mereka pernah bersama dan sedikit banyak Bara tahu kebiasaan mantannya itu."Kamu nggak bakalan nemuin si El, Key."*Keysa terus berjalan menyusuri jalan setapak yang mana di kanan kirinya masih ditumbuhi rerumputan liar. Jalan yang dilaluinya itu ter

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    28. Petunjuk

    Abi, saya baru saja dapat telepon dari orang tidak dikenal. Orang itu sepertinya tahu tentang keberadaan si El dan meminta saya untuk menyiapkan sejumlah uang jika ingin El kembali dengan keadaan masih hidup." Danu segera menghubungi Abimanyu usai dirinya mendapatkan panggilan dari nomer baru dan tidak di kenal."Saya juga sudah menduganya, pak Danu.""Maksud kamu, Abi? Atau kamu mencurigai seseorang?""Ini pendapat saya, pak Danu. Saya kira El tidak punya musuh. Bapak tahu sendiri bagaimana dengan sifat asli nona Ellena. Tapi pengecualian untuk keluarga dari mantan suaminya. Alasan saya karena mungkin bisa saja mereka kecewa dari cerita yang saya dengan dari David jika sebelumnya keluarga dan juga mantan dari nona El mempermasalahkan tentang harta gono-gini."Di seberang sana Danu nampak berpikir. "Kamu benar juga, Abi. Bisa saja telepon tadi itu adalah orang suruhannya si Bara atau bisa saja itu adalah Bara sendiri. Gila saja ba**ngan itu memeras dengan meminta tebusan 10 milyar.""

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    27. Mencari jejak

    "Halo, Abi, apa kamu tahu keberadaan Ellena?" Abi yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaannya menyempatkan diri untuk menerima panggilan telepon dari Danu, sahabat orang tua dari Ellena sekaligus orang tua angkatnya."Saya kurang tahu, Pak. Pasalnya beberapa hari El tidak pernah lagi menghubungi saya." Rasa tidak enak mulai menyergap dalam hati Abimanyu. "Ellena sudah dua hari tidak masuk kantor dan juga tidak ada di rumahnya. Kata orang rumah terakhir melihat El, ketika El akan berangkat kerja dua hari yang lalu." Di seberang sana Danu dan istrinya sedang mencemaskan kondisi dan keberadaan dari puteri angkat mereka."Baik, Pak. Saya akan coba cari dan lacak keberadaan El. Bapak jangan terlalu khawatir. Jika ada titik terang, saya akan segera memberitahu pada pak Danu."Abi segera mengakhiri rapat yang ia pimpin dan ia serahkan pada orang kepercayaannya. Pria tersebut segera meninggalkan ruang rapat. Ia buru-buru menuju ke arah tempat mobilnya di parkir. Mobil jenis Rubicon yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status