Share

4. Permainan belum dimulai

Auteur: Muninggar88
last update Dernière mise à jour: 2024-04-08 16:08:49

Malam ini Ellena dan keluarga suaminya akan mengadakan makan malam bersama. Malam ini juga Keysa berencana akan menginap di rumah milik Ellena tentunya rencana itu tanpa sepengetahuan dan juga tanpa izin dari si empunya rumah.

"El tamunya sudah datang. Cepat siapkan makan malamnya!" teriak Widya menyuruh menantunya untuk melayani mereka.

Meski darah di ubun-ubun Ellena hampir pecah. Sebisa mungkin ia menahan emosinya. Untung saja Rara datang tepat waktu. Ia datang lebih awal karena kabar dari El sahabatnya yang juga membuatnya ikut geram.

"El, suara mak lampir, tuh!" Rara dan El sedang bersantai di taman belakang.

"Biar saja. Biar tenggorokannya putus sekalian."

"Mampus dong kalau putus."

"Itu keinginan ku kalau mungkin bisa terjadi. Ya, sudah bantu aku menyiapkan makan malam mereka, Ra!" El mengajak Rara untuk menyiapkan makan malam keluarganya.

"Tunggu, El." Rara beranjak dari kursi goyang yang ia duduki. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Apa itu, Ra?" tanya El yang penasaran dengan barang yang dibawa oleh sahabatnya tersebut.

"Aku tidak ikhlas sama kelakuan mereka sama kamu. Mereka sudah kamu pungut dan kamu pelihara tapi kelakuan mereka sama kamu justru sebaliknya," geram Rara yang ia tunjukkan pada El.

"Kamu gila? Apa ini nggak bahaya? Kalau mereka mampus bagaimana?"

"Bagus kalau mereka mampus sekalian. Tapi, kamu tenang saja. Obat ini cuma untuk pelajaran biar mereka sedikit kapok."

Dua orang sahabat itu segera melangkah menuju dapur. Masakan yang sudah selesai mereka olah segera mereka susun di atas meja makan berwarna putih berbahan marmer.

"Loh, Ra kamu ada di sini juga?" Keysa yang terkejut melihat keberadaan Rara.

"Tentu saja. Aku di sini di undang pemilik rumah sendiri." Rara tersenyum miring sambil melanjutkan membantu El menata makanan.

"El, siapkan kamar untuk Keysa karena Keysa mau menginap di sini. Kebetulan besok pagi-pagi sekali aku dan Keysa ada perjalanan dinas keluar kota selama beberapa hari." El tidak menolak. Toh semua ini ia lakukan untuk menyenangkan mereka sebelum semuanya merasakan balasan yang sepadan seperti yang di rasakan oleh Ellena.

Rara sudah diberitahu semuanya oleh El. Gadis itu memilih diam dan duduk manis di sebelah sahabatnya.

Saat makan makan di mulai.

"El, ambilkan aku sop iganya dong!" Keysa bak seorang putri yang meminta untuk dilayani.

El tidak menolak tapi tatapan tajam dan emosi ditunjukkan oleh Rara atas kelakuan sahabat yang satunya itu.

"Ma, aku juga besok kebetulan mau pergi menjenguk keluarga mas Kevin. Mas Kevin juga sudah izin cuti dari perusahaan." Tamara bersuara.

"Kok, bisa kebetulan sekali sih. Mama juga mau ada acara sama teman-teman arisan mama. El, kamu nggak apa-apa kan di rumah sendiri." El menanggapinya dengan anggukan.

'Dasar parasit! Kalian kira aku bodoh! Aku tahu kalian semua sudah bersekongkol di belakangku.'

Ketika acara makan telah usai. Tamara dan Kevin---suaminya segera berpamitan. Anak dan menantu Widya itu hanya numpang makan di rumah orang.

"Sayang, kamu istirahat saja dulu. Besok pejalan kalian pasti melelahkan. Meja dan peralatan makan biar El saja yang bereskan soalnya El sudah terbiasa karena tidak ada pekerjaan lain. Iya, kan El?Widya menyuruh Keysa. Sementara El hanya tersenyum samar justru Rara yang seolah tidak terima dengan perlakuan Widya pada menantunya sendiri.

"Benar kata mama, Key. Biar El saja yang bereskan. Kamu kan tamu di rumah ini." Bara mendukung ibunya bukan memihak pada istrinya sendiri.

Usai semua tamu berpamitan pulang. Mereka masuk ke kamar masing-masing.

"Mas, kamu kenapa?" tanya El penasaran karena melihat suaminya yang bolak balik keluar kamar kecil.

"Aku juga nggak tahu, El. Perut aku tiba-tiba mules banget."

'Syukur in kamu!' El menertawakan suaminya dalam hati.

El dan Rara sengaja bersekongkol. Keduanya sengaja memberikan obat pencahar pada minuman Bara dan juga Keysa.

Di dalam kamar tamu. Keysa berkali-kali menghubungi nomer kekasihnya namun nihil karena ponsel milik Bara telah dimatikan oleh istrinya dan nomer Bara juga berhasil disadap oleh Ellena.

"Dasar perempuan gatal. Rasakan saja sedikit pembalasanku ini. Percuma tidak akan ada orang yang menolong mu." El sengaja mengganti kunci kamar tamu agar El tidak bisa keluar kamar pun sebaliknya Bara tidak bisa mengunjungi gundiknya yang sedang berada di kamar tamu. Tidak lupa serbuk gatal sudah El taburkan di atas ranjang yang ditempati oleh Keysa dan bisa dibayangkan selain menderita sakit perut akibat obat pencahar ditambah lagi gatal-gatal yang saat ini sedang menyerang kulitnya yang tidak pernah telat perawatan klinik kecantikan menggunakan uang milik Ellena.

Iya, Ellena tahu aneh hal itu karena tempat perawatan kecantikan Keysa adalah tempat biasa El juga melakukan perawatan sebelum dirinya disibukkan untuk mengurus rumah, suami, dan juga ibu mertuanya.

Related chapter

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    5. Pemanasan dulu

    Sampai pagi harinya. El sengaja membiarkan suaminya sampai tertidur di kamar mandi, mungkin karena kecapean bolak balik ke toilet hingga Bara menjadi tidak sadar. El masa bodoh setelah mengetahui fakta bagaimana melakukan orang yang sudah dengan tulus ia berikan kasih sayang dan cintanya namun justru sebaliknya yang ia dapatkan. Penghianatan. El tidak mengkhawatirkan kondisi dari suaminya karena obat tersebut tidaklah berbahaya. Rara---sahabatnya juga tidak akan mungkin setega itu. Sebelumnya dia juga sudah berkonsultasi dengan petugas penjual obat tersebut."El, sudah jam berapa ini?" Bara keluar dari kamar mandi dengan kondisinya yang kacau. El sengaja pura-pura masih tidur padahal sudah dari tadi perempuan itu terjaga dari tidurnya.El pura-pura mengucek matanya dan mengeluarkan seolah ia memang benar baru bangun dari tidurnya."Mas, kamu kok berantakan seperti itu?" Bara sedikit lebih pucat mungkin karena banyak cairan tubuhnya yang terkuras.Bara segera melihat jam didinding ya

    Dernière mise à jour : 2024-04-08
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    6. Silahkan bersenang-senang

    Vid, sudah kamu bereskan semuanya? Bereskan jangan sampai ada yang tersisa. Mereka semuanya sudah pergi." El sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana.Sementara suami dan keluarganya serta gundiknya bersenang-senang dan menikmati uang perusahaan milik keluarganya. El berserta tim nya sedang bekerja keras untuk membereskan para benalu yang tidak tahu diri tersebut."Kamu serahkan semuanya sama aku. Aku juga sudah konfirmasi sama om Danu perihal masalah yang tengah kamu hadapi ini." "Terserah kamu, Vid. Semoga om Danu tidak keberatan karena kamu tahu sendiri pernikahan ku dan juga Bara atas perantara nya karena om Danu sangat menaruh harapan pada pria brengsek itu. Tapi syukurlah kalau kamu mau membantu untuk membuka kedok siapa sebenarnya Bara dan keluarganya itu."Di tempat lain. Tujuan awal Bara dan keluarganya adalah tempat kelahiran Keysa. Di sana mereka sedang menggelar acara pernikahan yang sedang mereka sembunyikan dari El. "Alhamdulillah sekarang kita sudah sah jadi

    Dernière mise à jour : 2024-04-08
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    7. Kembali ke rumah

    "Ma, coba mama hubungi nomer Bara. Siapa tahu Bara bisa bantuin kita dari pada kita disuruh cuci piring semalaman. Nggak banget dan pasti bikin kita hilang muka." Tamara meminta pada ibunya menghubungi nomer adik bungsunya."Iya, Ma. Benar kata Tamara. Coba mama telepon nomer Bara.""Iya iya sebentar mama mau hubungi ke nomer Bara." Widya segera mencari kontak milik putra semata wayangnya. Setelah menemukan nomer tersebut dari deretan nomer yang tersimpan di aplikasi kontak miliknya.Sudah beberapa kali Widya mencoba untuk menghubungi nomer tersebut namun nihil tidak ada balasan dari seberang."Bagaimana, Ma?" tanya Tamara dengan raut cemasnya karena sedari tadi ia melihat ekspresi ibunya yang berdecak kesal.Widya menggelengkan kepalanya. "Belum nyambung. Apa mungkin pesawat mereka belum sampai atau ponsel mereka masih mati."Tamara terlihat gusar. "Terus nasib kita bagaimana ini? Bagaimana ceritanya kartu ATM mama dan milik mas Kevin barengan nggak bisa dipakai?" Tamara mulai menaru

    Dernière mise à jour : 2024-04-08
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    8. Bulan madu yang menggenaskan

    El sengaja pulang lebih awal karena dirasa semua urusannya telah usai. El sudah mengetahui perihal kepulangan dari ibu mertuanya tinggal suami dan juga madunya yang masih menjadi gelandangan di negeri orang. El tahu semua tentang keluarganya itu karena orang sewaannya yang senantiasa memata-matai suami dan juga keluarganya."El, sepertinya nenek sihir sudah sampai di rumah." Taksi online yang El dan Rara tumpangi sudah memasuki pelataran rumah El."Sepertinya.""Kira-kira mereka bakal curiga kamu datang seperti ini apa tidak? Atau sekalian saja kamu balik ke rumah ini nunggu si ulet bulu dan suami tidak tahu dirimu itu pulang dulu." Rara memberikan pertimbangan pada sahabatnya."Ada benarnya juga. Kurang spesial kalau aku langsung datang seperti ini. Pasti nanti mereka keenakan lagi menghabiskan uangku. Kalau seperti ini kita masih bisa mengerjai mereka.""Aku ada ide." Rara membisikkan sesuatu ke telinga sahabatnya.El mengangguk mengerti apa ide yang diberikan oleh Rara.El segera

    Dernière mise à jour : 2024-04-19
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    9. Permainan segera dimulai

    Keysa segera berlari keluar kamar. Ia segera mencari Bara yang sedang berada di kamarnya."Mas buka pintunya!" seru Keysa sambil mengetuk pintu kamar tersebut. Wanita itu nekat karena tahu jika El sedang tidak berada di rumahnya."Mas ini, Aku. Cepat buka pintunya!" Keysa yang sudah panik tidak bisa mengontrol emosinya."Kamu ini kenapa sih Key?" desis Bara sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Pria itu khawatir jika El tiba-tiba saja datang dan memergoki mereka."Kamu itu, Mas! Lihat ini!" Keysa segera mendorong tubuh Bara untuk masuk ke dalam kamar dan segera menunjukkan ponsel miliknya pada pria tersebut."Kamu dapat foto ini dari mana?" "Bukan cuma itu. Tapi, lihat ini juga!" Keysa menunjukkan foto yang lain selain foto mereka berdua.Mata Bara membola sama halnya saat Keysa pertama kali melihatnya. "Ini bukannya foto mama dan juga mbak Tamara? Kenapa mereka bisa seperti ini?""Aku juga mana tahu. Bukan hanya foto tapi ada juga videonya. Video kita juga mama kamu." Bara menatap Ke

    Dernière mise à jour : 2024-04-19
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    10. Bukan pelayan kalian

    Pagi hari di rumah Ellena. Keadaan masih sama. Rumah akan tetep kotor dan berantakan jika bukan dirinya sendiri yang bergerak untuk membersihkannya. Ibu mertuanya hanya ongkang-ongkang kaki di rumah tersebut tanpa ingin sedikit pun membantu menantunya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan rumah tersebut. Sebelumnya, El memperkenalkan dua orang asisten rumah tangga. Tetapi setelah kedatangan Widya, perempuan itu bertindak seolah dialah penguasa di rumah tersebut. Dua asisten rumah tangga yang dipekerjakan oleh El dipecatnya tanpa izin dari Ellena. Ellena tidak keberatan pikirnya ia ingin tulus berbakti untuk melayani suami dan juga ibu mertuanya sebelum dirinya mengetahui belang dari keluarga suaminya tersebut."El kenapa meja makan masih kosong? Kamu juga pagi-pagi sekali sudah rapi. Mau pergi lagi, Kamu?" sungut Widya karena kesal di saat perutnya kosong. Dirinya tidak menemukan satu apa pun di atas meja makan."El sibuk, Ma. Ada urusan penting.""Kamu jangan sok-sokan deh, El.

    Dernière mise à jour : 2024-04-20
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    11. Bangkai yang terbongkar

    Bara dan Keysa sudah dalam perjalanan menuju tempat kerja mereka. Keysa bersikap manja pada Bara selama mereka dalam perjalanan. Tangannya tidak mau lepas dari lengan pria yang sekarang menjadi suaminya.Berbeda dengan Keysa. Bara justru pikirannya sedang tidak pada tempatnya. Meskipun raganya bersama dengan Keysa. Pikiran pria tersebut sibuk memikirkan tentang sikap istrinya yang mulai berubah dan seolah berusaha untuk menghindari dirinya. Bara merasa jika ada yang sengaja disembunyikan oleh Ellena."Mas, kira-kira nanti kita akan bulan madu kemana?" Keysa masih bergelayut manja sambil menatap nakal ke arah Bara yang fokus kemudikan kendaraannya. "Aku nanti juga mau ganti mobil baru pokoknya. Oh iya, Mas. Kamu habis beliin El tas baru lagi? Aku baru tas baru yang dipakai El tadi pagi. Itu tas mahal loh, Mas. Kenapa kamu beliin tas untuk El tapi tidak beli untuk aku juga." Keysa mulai protes dan merajuk. Pagi tadi Keysa memang sempat memperhatikan penampilan El yang berubah dari pad

    Dernière mise à jour : 2024-04-21
  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    12. Kejutan untuk pengantin baru

    "El ...?" Raut wajah Bara berubah tegang."Kamu nggak usah kaget kaya gitu, Mas. Biasa saja toh kalian juga sudah lama mengkhianati aku. Kalian menikmati hubungan kalian di belakangku." El masih menatap miring ke arah suami dan sahabatnya."Kamu, Key. Tidak sia-sia juga kan usahamu untuk bisa mendekati suamiku. Selamat kamu sudah berhasil dan aku akui kekalahan ku. Kamu menang telak atas suamiku. Dan aku akan serahkan mas Bara sepenuhnya buat kamu. Aku tidak ingin memperjuangkan pasangan yang memang tidak layak untuk diperjuangkan."Bara menatap kalut pada istrinya. "Maksud kamu apa, El?"El segera menepis tangan Bara yang ingin menyentuhnya. "Seperti yang kalian inginkan. Aku akan memilih mundur. Lebih baik kalian berdua siap-siap untuk menghadap ke Om Danu karena beliau sudah menunggu kedatangan kalian."El segera meninggalkan kedua. "El mau kemana kamu?" El tidak lagi mempedulikan suara suaminya. "Mas, jadi selama ini El sudah mengetahui hubungan kita." Keysa menghampiri Bara ya

    Dernière mise à jour : 2024-04-22

Latest chapter

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    35. Berdamai dengan keadaan (end)

    "Lepas! Lepaskan aku!" Bara di seret oleh pihak keamanan rumah sakit yang sebelumnya sudah dihubungi oleh Abi. Sebelum dibawa ke kantor polisi, terlebih dahulu pria tersebut diamankan di kantor keamanan pihak rumah sakit."Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Abi yang sudah berada di sebelah ranjang yang ditempati oleh Ellena.Ellena menggeleng ke arah pria tersebut. "Syukurlah kamu datang tepat waktu. Pria itu masih berambisi untuk merebut seluruh harta warisan milikku." Tangan El mengulurkan lembaran kertas yang tadi dibawa oleh Bara.Abi mengambil kertas tersebut dari tangan Ellena dan mulai mengamati setiap tulisan yang tertera di atas kertas tersebut."Ini surat kuasa untuk pengalihan seluruh harta warisan atas nama kamu." El mengangguk. "Benar-benar manusia yang tidak punya malu."Derit suara pintu kamar El terdengar dan setelahnya pintu ruangan tersebut terbuka. Dua orang menyembul dari balik pintu tersebut. "El, apa kamu baik-baik saja, Nak?" Mirna menghambur, menghampiri dan langsu

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    34. Kembali berulah, belum kapok

    Keesokan paginya Bara kembali berniat untuk pergi ke rumah sakit tempat di mana dirinya mengantarkan sang ibu untuk berobat sekaligus di tempat itu pula dirinya bisa kembali dipertemukan dengan Ellena. Sebuah ide kembali terlintas di otaknya. Suami dari Keysa tidak mau membuang kesempatan yang ada di depannya itu begitu saja."Mas, kamu mau ke mana? Ini masih gelap loh?" Keysa menangkap gelagat aneh dari suaminya itu.Bara mendekati istrinya dan duduk di ujung ranjang. "Key, aku mau melanjutkan rencana kita. Kamu tahu di rumah sakit kemarin aku ketemu dengan siapa?" Keysa menggeleng tidak mengerti dengan maksud dari ucapkan suaminya tersebut."Aku bertemu dengan Ellena. Iya, Ellena ternyata ada dan di rawat di rumah sakit tempat aku memeriksakan mama. Aku lihat sendiri. Dan kamu tahu apa rencanaku?""Memangnya kamu punya rencana apa, Mas?""Aku mau mendesak Ellena agar dia mau untuk menandatangani berkas yang sudah aku persiapkan." Bara tersenyum penuh arti."Tapi apa itu nggak berba

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    33. Keberadaan Ellena

    "Mas, apa nggak ada rumah yang lebih baik dari pada rumah ini." Mata Keysa menyusuri bangunan yang akan mereka tempati sebagai tempat tinggal pengganti sebelumnya. Rumah yang berada di pemukiman cukup padat penduduk berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari tempat sebelumnya. Iya, Bara buru-buru menjual rumah mereka yang sebelumnya dengan harga di bawah rata-rata karena terdesak oleh keadaan."Syukur i saja, Key dari pada kita mati konyol sama para preman itu. hitung-hitung kita juga menghindar dari El dan juga orang-orangnya. Bisa saja kan mereka juga mengincar kita, bahkan mungkin mereka sudah membuat laporan dan segera menindaklanjuti laporan si El untuk kita." Bara mencoba untuk memberikan pengertian pada istrinya itu. "Iya, aku tahu itu, Mas. Tapi nggak harus jual rumah dengan harga murah dan dapat pengganti rumah yang seperti ini.""Kalau mau rumah kita laku dengan harga tinggi nggak mungkin keburu, Key. Bisa-bisa preman-preman itu sudah menghabisi kita duluan. Yang pentin

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    32. Teror preman

    Mas muka kamu kenapa ditekuk gitu? Kamu juga aku telpon-telpon kenapa tidak diangkat?" cerca Keysa pada suaminya yang baru saja pulang. "Kamu masih tanya aku kenap, hah! Kalau kamu nggak keras kepala pasti kejadian ini tidak akan terjadi dan semua harta dan aset milik Ellena sudah ada di tangan kita!" Bara memuntahkan emosinya. Bara berpikir jika semua ini terjadi juga karena ulah dari istrinya yang tidak mau mendengarkan ucapannya."Maksud kamu apa, Mas? Aku nggak ngerti? Kamu pulang-pulang langsung marah-marah." Keysa protes tidak terima dengan sikap suaminya. Dan dia juga dibuat bingung karena sikap Bara yang baru saja sampai rumah dan tiba-tiba meluapkan emosinya."Kamu masih tanya maksud aku apa? Kamu nggak usah ngeles, Key. Aku tahu beberapa hari lalu kamu mendatangi tempat aku menyembunyikan si El, kan?" Keysa terkejut dengan pernyataan dari suaminya itu."Ba-bagaimana kamu bisa tahu, Mas?""Karena aku sudah mengikuti kamu. Aku yakin kamu pasti tidak akan mendengarkan omongank

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    31. Kehilangan tambang emas

    Pyarrr!Bara dan anak buahnya yang berada di dalam rumah tersebut dibuat kaget dengan suara pecahan kaca."Cepat periksa keluar! Jangan-jangan ada orang lain juga di tempat ini!" Bara memberikan perintah pada abdi buahnya. Bara juga sudah berjaga-jaga untuk bersembunyi dan menyembunyikan identitasnya. Pria tersebut berlari ke arah gudang yang ada di bagian belakang."Nggak ada siapa," ujar preman berbadan cungkring pada dua kawannya tersebut."Coba lihat itu!" tunjuk pria berambut keriting pada bungkusan kertas yang dibulatkan yang jatuh tidak jauh dari tempat jendela yang kacanya sudah pecah dan berserakan di atas lantai akibat lemparan suatu benda.Pria bertubuh cungkring itu segera mengambil kertas tersebut dan segera memeriksa bungkusan apa yang mereka temukan itu. "Batu? Ini juga ada pesannya." Si cungkring menunjukan apa yang ada di tangganya pada kawannya itu."Bos kita menemukan ini di depan sana.""Apa ini?" Bara mengambil kertas tersebut dan kemudian membacanya. "Kurang aja

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    30. Kabur

    Maaf, pak Danu. Kami belum berhasil menemukan keberadaan nona El. Tenyata tim saya terkecoh.""Bagaimana pun segera temukan El. Saya sangat berharap sama kamu, Abi.""Baik, pak Danu. Kami akan usahakan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan nona Ellena."*"Key, kamu seharian ini dari mana saja?" Bara ingin mengetahui seberapa jujur istrinya itu kepadanya."Di rumah lah, Mas. Memangnya mau kemana lagi." Bara sedikit kecewa mendengar pengakuan istrinya. Ternyata Keysa tidak seperti yang ia kira yang akan menjadi istri penurut kepadanya.Bara sudah tahu dan bahkan sengaja mengikuti kemana istrinya itu pergi. Keysa tega meninggalkan sang ibu mertua dengan kondisinya saat ini."Aku masih suap in mama dulu, Mas. Kamu makan saja dulu sudah aku siapin juga semuanya di atas meja makan." Bara baru saja pulang ke rumah dan selesai membersihkan diri, ia turun ke lantai dasar untuk menemui ibu dan juga istrinya serta menikmati makan malamnya di rumah.Hari itu Bara belum berhasil mendapatkan

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    29. Dikelabui

    Melihat pergerakan sang istri yang diintai oleh musuh mereka membuat Bara harus bergerak cepat. Bara buru-buru menghubungi dan memerintahkan orang-orang suruhannya itu untuk segera berpindah tempat karena posisi mereka sudah tidak lagi aman.Bara memilih bersembunyi di antara semak-semak dan sebelumnya juga pria tersebut terlebih dahulu mengamankan mobilnya di tempat yang aman. Bara sudah menukar mobil milik El yang berhasil ia ambil tanpa sepengetahuan si pemiliknya dengan mobil baru atas namanya sendiri dengan harga di bawah mobil yang baru ia jual itu. Bara berani menjual mobil milik mantan istrinya tersebut karena surat-surat mobil tersebut sengaja disimpan oleh El di dalam mobilnya itu. Bara tahu akan hal tersebut karena sebelumnya mereka pernah bersama dan sedikit banyak Bara tahu kebiasaan mantannya itu."Kamu nggak bakalan nemuin si El, Key."*Keysa terus berjalan menyusuri jalan setapak yang mana di kanan kirinya masih ditumbuhi rerumputan liar. Jalan yang dilaluinya itu ter

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    28. Petunjuk

    Abi, saya baru saja dapat telepon dari orang tidak dikenal. Orang itu sepertinya tahu tentang keberadaan si El dan meminta saya untuk menyiapkan sejumlah uang jika ingin El kembali dengan keadaan masih hidup." Danu segera menghubungi Abimanyu usai dirinya mendapatkan panggilan dari nomer baru dan tidak di kenal."Saya juga sudah menduganya, pak Danu.""Maksud kamu, Abi? Atau kamu mencurigai seseorang?""Ini pendapat saya, pak Danu. Saya kira El tidak punya musuh. Bapak tahu sendiri bagaimana dengan sifat asli nona Ellena. Tapi pengecualian untuk keluarga dari mantan suaminya. Alasan saya karena mungkin bisa saja mereka kecewa dari cerita yang saya dengan dari David jika sebelumnya keluarga dan juga mantan dari nona El mempermasalahkan tentang harta gono-gini."Di seberang sana Danu nampak berpikir. "Kamu benar juga, Abi. Bisa saja telepon tadi itu adalah orang suruhannya si Bara atau bisa saja itu adalah Bara sendiri. Gila saja ba**ngan itu memeras dengan meminta tebusan 10 milyar.""

  • Pembalasan untuk suami dan keluarganya    27. Mencari jejak

    "Halo, Abi, apa kamu tahu keberadaan Ellena?" Abi yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaannya menyempatkan diri untuk menerima panggilan telepon dari Danu, sahabat orang tua dari Ellena sekaligus orang tua angkatnya."Saya kurang tahu, Pak. Pasalnya beberapa hari El tidak pernah lagi menghubungi saya." Rasa tidak enak mulai menyergap dalam hati Abimanyu. "Ellena sudah dua hari tidak masuk kantor dan juga tidak ada di rumahnya. Kata orang rumah terakhir melihat El, ketika El akan berangkat kerja dua hari yang lalu." Di seberang sana Danu dan istrinya sedang mencemaskan kondisi dan keberadaan dari puteri angkat mereka."Baik, Pak. Saya akan coba cari dan lacak keberadaan El. Bapak jangan terlalu khawatir. Jika ada titik terang, saya akan segera memberitahu pada pak Danu."Abi segera mengakhiri rapat yang ia pimpin dan ia serahkan pada orang kepercayaannya. Pria tersebut segera meninggalkan ruang rapat. Ia buru-buru menuju ke arah tempat mobilnya di parkir. Mobil jenis Rubicon yang

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status