Share

Pembantu Baru

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-31 11:07:04

Bu Ratna memberi tahu Indah bahwa Bi Ijah mau bekerja di rumahnya. Indah menerima saran mertuanya itu, apalagi menurut mama mertuanya, Bi Ijah orang yang baik dan bisa dipercaya.

Sore itu Bu Ratna datang ke rumah Indah bersama seorang wanita paruh baya yang menenteng sebuah tas.

"Indah, ini Bi Ijah yang Mama ceritakan kemarin." kata Bu Ratna.

Indah tersenyum menyalami wanita itu. Indah melihat Bi Ijah cukup ramah dan keibuan. Ia berharap kali ini telah menemukan orang yang tepat untuk bekerja di rumahnya.

"Bi Ijah, ini menantu saya, Indah." Bu Ratna melirik Bi Ijah.

"Wah, ini istrinya Nak Sandy? Cantik sekali," puji Bi Ijah.

"Hubungan kita sudah cukup lama terjalin dan selama ini sangat harmonis. Saya percaya Bibi bisa bekerja dengan baik sambil menjaga anak-anak saya di sini." Bu Ratna tersenyum dan mengusap bahu Bi Ijah.

"Terimakasih atas kesempatannya, Nyah. Bibi janji akan bekerja sepenuh hati seperti dulu. Walaupun Bibi sekarang sudah tua, tapi Bibi masih bisa mengerjakan semua p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Liburan Keluarga

    Indah mengerjapkan matanya berulang kali, ia melihat tubuhnya dan sang suami polos dan hanya sebagian tertutup dengan selimut. Indah meraih ponselnya dari atas nakas dan melihat jam di layar. "Jam dua? Ah, pasti Bi Ijah bingung tadi karena Mas Sandy dan aku gak jadi makan malam."Indah tersenyum menatap suaminya yang masih terlelap. Setelah semalam berpelukan, adegan selanjutnya memang sudah bisa ditebak. Mereka malah bercinta sampai kelelahan dan tertidur.Indah mengulurkan tangan dan memeriksa kembali dahi suaminya."Syukurlah, sudah gak demam." Indah mendekat dan mengecup kening Sandy.Setelah itu ia beringsut turun dari tempat tidur dan membersihkan diri di kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Indah sudah kembali ke tempat tidurnya. Ia menyelimuti tubuh Sandy yang tetap terlelap. Pria itu sempat sedikit membuka mata dan meraih Indah ke pelukannya. Indah tersenyum kecil sebelum kembali masuk ke alam mimpinya.---Pagi itu Indah bangun awal seperti biasanya. Ia sengaja membiarkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Rencana Jahat Aryo

    "Sampai kapan Mas mau seperti itu?" Aryo tersentak mendengar suara Tania yang sudah berdiri di belakangnya. Aryo yang sedang duduk di sofa sambil memandangi foto-foto Indah dan kedua anaknya langsung menutup layar ponselnya."Apa sih? Datang-datang langsung marah. Bisa gak sekali-kali bicara yang sopan dan baik sama suamimu?" ujar Aryo."Kamu masih sering memikirkan mantan istri dan anak-anakmu. Iya kan, Mas? Lalu kamu anggap apa aku dan Cahaya?" Tania meradang."Aku gak sengaja melihat fotonya. Kamu jangan terlalu sensitif dan melebihkan masalah!" elak Aryo."Bohong kamu, Mas! Kalau tahu akan begini, aku gak mau menikah denganmu!""Cukup, Nia! Aku dan Indah sudah bercerai. Di antara kami ada kenangan yang gak mungkin akan dapat dihilangkan begitu saja. Kalau aku masih mengingat atau berhubungan dengan Indah, itu semata-mata karena ada Arinna dan Charles di antara kami.""Ingat, Mas! Ada Cahaya yang harus kamu jaga hati dan perasaannya. Dia gak bersalah, Mas." Tania menatap Aryo sung

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Gejala Hamil

    Indah dan keluarganya berlibur selama lima hari. Liburan pertama dalam keluarga mereka ini memberikan kesan mendalam dan kebahagiaan di hati Arinna dan Charles. Setelah hari-hari yang menyenangkan itu berlalu, mereka harus kembali menjalani rutinitas seperti biasa. Arinna akan kembali masuk sekolah, sedangkan Indah dan Sandy harus kembali mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Sore itu mereka dalam perjalanan pulang dari Jakarta. Jalan agak tersendat karena dipenuhi oleh kendaraan para karyawan yang pulang dari kantor.Indah yang duduk di samping Sandy melihat ke bangku belakang mobil mereka. Ia tersenyum melihat Arinna dan Charles tidur karena kelelahan. Mereka merasa puas berjalan-jalan dan berbelanja. Saat di hotel Arinna dan Charles juga selalu meminta untuk berenang. "Anak-anak sepertinya kelelahan," kata Sandy sambil tetap fokus mengemudi."Iya, Mas. Tapi mereka sangat bahagia karena baru pertama kali liburan seperti ini." Indah menggenggam tangan kiri Sandy dengan erat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Positif

    "Bulan ini memang sudah terlambat satu Minggu, Bi. Apa mungkin?" Indah menggigit bibirnya."Cek saja supaya pasti, Neng." Bi Ijah dan Ibu saling melempar senyum.Sandy masuk ke kamar setelah menerima sebuah panggilan telepon. "Sayang, aku harus ke kantor, karena ada pertemuan dengan klien yang gak bisa ditunda." Wajah Sandy masih terlihat sangat cemas."Mas pergi saja. Aku gak apa-apa, Mas. Tapi nanti pulang kerja tolong beli alat tes kehamilan, ya!" pinta Indah.Sandy tercengang mendengar permintaan Indah. Apalagi ketika ia melihat Ibu Indah dan Bi Ijah malah berwajah ceria dan tersenyum penuh arti."Maksudnya Indah hamil, Bu, Bi?" tanya Sandy."Ada kemungkinan Nak, karena tanggal menstruasi Indah sudah terlewat." Ibu Indah memberi penjelasan."Ah, sungguh? Aku senang sekali kalau memang ini gejala kehamilan, Sayang." Sandy menggenggam erat tangan Indah."Belum pasti, kita harus memeriksanya dulu, Mas," ujar Indah."Iya, Sayang. Kalau begitu sekarang juga aku akan membeli alat tes k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Repotnya Hamil Muda

    "Bagaimana, Dok?" tanya Sandy."Ini sudah ada kantung kehamilan, tapi janin belum terlihat. Mungkin usia kehamilannya masih terlalu kecil saat ini. Nanti saya beri vitamin dan suplemen untuk Ibu. Kita akan periksa kembali bulan depan, ya." Dokter itu menulis resep untuk Indah."Jadi istri saya benar sedang hamil, Dok?" Sandy tidak sabar untuk mendengar pernyataan dokter itu."Iya, Pak. Tapi kita akan pastikan bulan depan, apakah janin itu berkembang dengan baik atau tidak. Kita berdoa saja, supaya Ibu sehat dan calon anak ini bertumbuh dengan baik." Dokter itu menyerahkan kertas resep pada Sandy."Wah, terimakasih banyak, Dokter."Indah dan Sandy meninggalkan ruangan itu dengan gembira. Sambil menunggu obat, Sandy langsung menghubungi mamanya."Halo, Ma, Indah hamil. Kami baru saja periksa di rumah sakit.""Wah, Mama mau punya cucu? Selamat ya, Sayang. Ingatkan Indah untuk menjaga kesehatan, supaya cucu mama itu tumbuh sehat dan kuat. Mama besok ke rumah kalian, ya." Sandy tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Rindu Cucu

    Setelah pulang dari rumah sakit, Aryo terpaksa membawa ibunya pulang ke rumahnya untuk sementara waktu. Aryo tidak sampai hati membiarkan ibunya tinggal sendirian di rumah selama kondisi tubuhnya belum pulih.Awalnya Tania tentu menolak keputusan Aryo itu. Tapi kali ini Aryo tidak peduli dengan kemarahan istrinya itu."Bu, diminum dulu obatnya!" kata Aryo setelah selesai menyuapi ibunya.Aryo mengambil plastik hitam berisi beberapa obat yang diresepkan oleh dokter sebelum ibu pulang dari rumah sakit. Aryo tertegun, besok obat itu sudah habis, itu artinya ibunya harus kembali memeriksakan diri ke dokter.Ibu Aryo menerima beberapa pil dari tangan Aryo dan menelannya. Setelah itu ia minum seteguk air dan kembali berbaring."Besok kita kontrol lagi ke dokter, Bu. Kata dokter Ibu harus terus minum obatnya. Ini obat Ibu sudah habis." Aryo menyelimuti ibunya."Uang dari mana, Nak? Ibu sudah lebih sehat sekarang. Kita gak perlu ke dokter lagi.""Ibu tenang saja, uangnya ada koq. Yang penting

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Demi Ibu

    Aryo dan ibunya tiba di rumah. Aryo mengangkat tubuh ringkih itu ke kasur."Aryo, tolong bawa Arinna dan Charles kemari!" pinta ibunya lagi.Permintaan ibunya yang sedang sakit itu membuat Aryo merasa gundah."Mana mungkin Indah mau datang kemari?" Aryo berbicara sendiri sambil mendaratkan pantatnya di sofa."Ada apa, Mas? Kalau aku gak salah dengar, kamu menyebut nama mantan istrimu?" Tania mengerutkan keningnya.Aryo awalnya enggan menjawab, tetapi ia melihat Tania sangat serius dan tidak berhenti mendesaknya."Ibu ingin bertemu dengan cucunya." Mata Tania berbinar. "Dengan Cahaya?""Bukan, ibu kangen sama Arinna dan Charles," jawab Aryo."Apa?! Pasti itu alasanmu saja, Mas! Kamu yang mau bertemu dengan Indah, kan? Ibu juga gak pernah menganggap Cahaya sebagai cucu kandungnya," cecar Tania."Kenapa menuduhku seperti itu? Aku sama sekali gak punya keinginan untuk bertemu dengan Indah. Kalau kamu gak percaya, tanyakan sendiri sama ibu.""Ah alasan saja! Kemarin kamu bilang membenci I

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Mengantar Arinna dan Charles menemui neneknya

    "Aku akan pikirkan, Mas. Sekarang pergi dari sini dan jangan membuat keributan! Atau aku akan memanggil petugas keamanan untuk mengusirmu!" seru Indah."Aku tunggu kamu dan anak-anak di rumahku, Indah. Sepuluh menit pun gak masalah, yang penting ibuku bisa berjumpa dengan cucunya. Aku takut, ini adalah keinginan terakhir ibu. Aku akan merasa sangat berdosa kalau gak bisa mewujudkannya." Mata Aryo mulai berkaca-kaca.Indah menghela nafas panjang, ia melihat punggung Aryo menjauh meninggalkan restoran itu.Indah kembali ke ruang kerjanya dan duduk di kursinya. Namun perkataan Aryo terus terngiang di benaknya. Walaupun Aryo dan mantan mertuanya itu telah bersikap buruk padanya, tetapi Indah merasa tidak sampai hati.Sandy baru saja tiba dari kantor dan masuk ke ruangan Indah. Ia melihat istrinya itu sedang termenung memikirkan sesuatu."Sayang, kenapa melamun? Kata karyawan tadi Aryo datang kemari? Mau apa dia? Apa dia mengganggu atau menyakiti kamu lagi?"Indah mengangkat wajahnya menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Akhir Kisah Ini

    Pagi itu Indah masih meringkuk menghadap ke dinding. Kepalanya berdenyut pening jika ia mencoba bangun dari tempat tidurnya. Ia mendengar ibu membuka pintu kamar dan menghampirinya."Nak, suamimu datang. Dia menunggumu di teras.""Mau apa dia, Bu? Kalau mau membuat keributan lagi, suruh saja dia pergi," jawab Indah dengan malas."Sepertinya gak begitu, Nak. Dia tadi sudah minta maaf sama Ibu. Ada sesuatu yang penting yang harus dia sampaikan padamu. Temui saja dulu, Nak!" kata Ibu Indah."Iya, Bu." Indah bangkit dan duduk di tempat tidurnya. Indah menatap dirinya di cermin, penampilannya sangat menyedihkan karena wajahnya pucat, pipinya tirus karena porsi makan berkurang, dan hanya mengenakan daster. Indah segera mengganti pakaiannya, menyisir dan mengikat rambutnya, dan memakai lipstik agar tidak terlihat seperti mayat hidup.Setelah itu ia menarik nafas dalam-dalam dan kembali melihat dirinya di cermin. Tak lupa ia memasukkan alat tes kehamilan di sakunya. Indah berpikir, seandainy

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Garis Dua

    "Masih mual, Nak? Bagaimana kalau ke dokter saja?" Ibu Indah menatap Indah yang berjalan perlahan keluar dari kamar mandi dengan cemas. Sudah lebih dari sepuluh kali Indah bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Wajahnya pucat, karena Indah tidak bisa menyantap makanan apapun. Ibu Indah sudah mencoba membuatkan sup ayam kampung kesukaan Indah. Namun baru saja Indah menyuapkan suapan kedua nasi dan sayurnya, ia kembali muntah. Begitupun dengan roti, buah, atau biskuit, Indah tidak sanggup menelannya. "Nak, apa mungkin.." kata Ibu Indah sambil berpikir."Apa, Bu?" tanya Indah.Ibu Indah menatap putrinya beberapa saat dan berkata, "Apa ini gejala hamil? Kemarin kamu juga mengalami gejala seperti ini, kan?" Mata Indah terbelalak, ia lalu mengambil ponselnya. Ia membuka kalender tempat ia mencatat tanggal terakhir datang bulannya. Ternyata memang tanggal itu sudah terlewat. Masalah yang terjadi bertubi-tubi membuat Indah lupa dan tidak curiga sama sekali pada gejala y

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Terbongkar!

    "Ini upah untukmu! Aktingmu cukup bagus, sampai berhasil membuat Sandy marah dan cemburu buta." Aryo menyerahkan satu amplop coklat di hadapan Hadi.Hadi membuka amplop itu dan menghitung sepintas isinya."Tambah donk, Bos! Lihat nih, aku sampai luka karena pukulan suaminya Indah itu. Aku butuh dana lebih untuk mengobati lukaku." Hadi mengelus pipinya yang masih lebam."Eh, enak saja! Itu sudah sesuai dengan perjanjian kita," tolak Aryo."Tapi kan kemarin pernjanjiannya gak ada adegan pukul-pukulan seperti ini, Bos. Kalau tahu akan luka begini, aku pasti minta tarif lebih tinggi," ujar Hadi."Sudah, terima saja dulu uangnya. Nanti aku lapor sama Nona Daisy dulu."Aryo dan Daisy sudah membuat sebuah siasat untuk membuat Sandy dan Indah salah paham. Aryo meminta Hadi untuk berpura-pura menjadi pengusaha yang ingin menjalin kerja sama dengan Indah. Hadi sebenarnya hanya seorang pengangguran yang biasa mengerjakan pekerjaan apapun, halal ataupun tidak.Setelah memberi upah untuk Hadi, Ary

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Indah hamil?

    "Apa?! Indah selingkuh? Itu gak mungkin, Sandy. Mama tahu Indah paling membenci perselingkuhan. Mana mungkin dia bisa melakukan itu, Nak?" seru Bu Ratna."Ma, apa yang gak mungkin di jaman sekarang ini? Indah itu sengaja membalas perlakuan Sandy. Indah menyangka Sandy sudah berselingkuh dengan Daisy. Mama lihat sendiri foto-foto ini!" Sandy menyodorkan ponselnya. "Sandy juga sudah melihat sendiri mereka sedang berduaan di rumah Ibu Indah. Hati Sandy sangat sakit melihatnya, Ma. Semua cinta dan ketulusan Sandy untuk Indah sudah gak ada artinya."Bu Ratna menatap foto-foto itu dengan mata terbelalak. "Ini gak mungkin! Mama tetap gak bisa mempercayai ini. Apa kamu sudah tanyakan baik-baik sama Indah? Siapa tahu pria itu saudaranya?""Ma, Indah saja gak menyangkal tuduhan Sandy. Dia hanya diam dan gak menjelaskan apapun. Sandy sudah mantap akan menceraikan Indah, Ma. Secepatnya Sandy akan mengurus proses perceraian ini." Sandy menatap nanar ke depan."Nak, kamu harus bicara baik-baik dan

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Jebakan

    "San, dimana Indah? Kenapa beberapa hari ini Mama gak lihat dia?" tanya Bu Ratna saat sarapan pagi itu.Sandy tak langsung menjawab, ia mengunyah makanannya perlahan sembari mencari jawaban yang tepat."Dia ada di rumah ibunya, Ma. Kasihan anak-anak, sudah beberapa hari mereka harus bersama neneknya, " jawab Sandy."Kenapa? Kalian bertengkar? Tolong jujur dan jangan menyembunyikan apapun dari Mama!""Gak ada apa-apa, Ma. Mama gak perlu cemas. Sekarang Mama fokus saja sama kesehatan Mama, jangan terus larut dalam kesedihan!" Sandy berusaha tersenyum.Perbincangan mereka terhenti ketika Daisy tiba-tiba datang dan langsung duduk di samping Sandy. Tanpa ragu Daisy langsung memegang lengan Sandy dan mencium pipinya. Sandy terlihat segan, tetapi ia membiarkan tindakan Daisy itu. Bu Ratna menatap Daisy dan Sandy bergantian. Ia mulai bisa membaca situasi itu."Ma, aku bawa makanan untuk Mama dan Sandy." Daisy meletakkan kantung plastik yang cukup besar di meja makan."Gak perlu repot-repot. B

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Kembali dikhianati

    Indah berlari keluar dari kantor itu dan masuk kembali ke mobilnya. Ia tidak menghiraukan tatapan para karyawan yang melihat reaksi dan air matanya yang terlanjur jatuh."Jahat kamu, Mas! Pantas saja kamu membela wanita itu mati-matian dan memaksa aku minta maaf padanya. Ternyata kamu masih menyimpan perasaan cinta untuknya. Lalu kamu anggap aku ini apa? Figuran? Pelampiasan?""Aku merendahkan diri, datang ke kantormu untuk membawakan makan siang dan memperbaiki hubungan kita. Tapi apa? Ternyata kamu malah menikmati waktu saat jauh dariku.""Bodoh kamu, Indah! Kenapa bisa jatuh kembali di lubang yang sama? Ternyata semua pria memang penipu!" rutuk Indah.Indah memukul-mukul setir mobilnya dan menangis. Setelah bisa sedikit menguasai diri, ia segera meninggalkan halaman kantor suaminya. 'Mas Sandy atau siapapun gak boleh melihat aku menangis. Aku gak akan menangis lagi untuk seorang pria.' Indah menghapus kasar air mata yang membasahi pipinya.Indah kembali ke restoran dan masuk ke ru

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Daisy menggoda Sandy

    "Argh.. kenapa pernikahanku jadi kacau seperti ini?" Sandy menjambak rambutnya sendiri dan duduk di sofa ruang tamu.Bi Ijah menatapnya prihatin dan menggelengkan kepalanya. Dalam sekejap rumah tangga yang harmonis menjadi retak dan nyaris hancur."Sabar, Nak, setiap rumah tangga harus melewati ujian. Coba tenangkan diri dan jangan mengedepankan emosi!" saran Bi Ijah."Bi, apa kurangnya aku selama ini? Aku selalu berusaha menerima, menyayangi, dan mendukung Indah. Aku juga menerima Indah apa adanya meskipun dia sudah pernah menikah dan menyayangi anak-anaknya seperti anakku sendiri. Dengan mudahnya dia pergi dari rumah saat kami ada masalah kecil seperti ini. Aku masih berduka karena papa, Bi. Pikiranku kalut, seharusnya dia bisa mengerti dan memahami aku."Bi Ijah menghela nafas panjang. "Jangan mengambil keputusan saat sedang marah, Nak! Nanti kalau emosi kalian sudah membaik, bicaralah dengan lebih tenang dan jangan saling menyalahkan!""Iya, Bi. Aku akan mencoba mengikuti saran Bi

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Pulang ke rumah Ibu

    Indah mengemudi mobilnya sambil menangis. Ia tidak pernah menyangka jika hal buruk yang pernah terjadi dalam pernikahannya terdahulu akan terulang kembali. Indah meraba pipinya yang terasa sakit, ia melihat ke cermin dan menemukan tanda merah di sana. Tak henti Indah bertanya dalam hatinya, apa kegagalan kisah cintanya dengan Aryo membuatnya trauma dan sangat sensitif seperti sekarang ini?Saat berhenti di lampu merah, Indah mengambil ponselnya, ia melihat tidak ada pesan atau permintaan maaf dari Sandy padanya.'Bukannya mencegah aku pergi, dia malah berteriak dan marah seperti itu! Baiklah, aku gak akan kembali ke rumah itu!' ucap Indah dalam hatinya.Indah tak habis pikir, kenapa ada orang bermuka dua seperti Irene dan Daisy, yang terlihat sangat manis di luar, tetapi hatinya licik dan berbisa.Tanpa ia sadari, Indah tiba di depan rumah ibunya. Ia menghapus air matanya dan memakai masker untuk menutupi bekas tamparan Sandy di wajahnya. Indah mengerti, tidak mungkin ia bisa menyemb

  • Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya   Pertengkaran

    Dua jam berlalu, Indah tetap berada di kamar dengan perasaan tak menentu. Bayangan Sandy sedang berbincang dan berpegangan tangan dengan Daisy tak pernah bisa hilang dari benaknya. Tak biasanya Sandy membiarkannya kesal dan marah seperti ini. Biasanya, Sandy akan kembali ke kamar dan memeluk Indah sampai amarahnya surut. Indah duduk sambil memeluk bantal. Sekalipun beberapa hari ia lelah dan mengantuk karena kurang tidur, ia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya.'Apa aku yang keterlaluan? Terlalu sensitif dan cemburu di saat yang gak tepat?''Tapi bagaimana bisa Mas Sandy berbuat seperti itu padaku? Dia seolah gak menghargai perasaanku?'Indah menarik nafas dalam-dalam, ia mencuci mukanya dan berpikir untuk pulang dahulu ke rumahnya.'Seandainya Mas Sandy masih ingin menemani mama, biar saja dia di sini dulu,' pikir Indah.Indah keluar dari kamar, tak disangka, Daisy masih ada di ruang tamu dan sedang berbincang dengan Irene. Sementara Sandy sedang tertidur di lantai beralaskan

DMCA.com Protection Status