Sebuah mobil Hummer berhenti di dalam halaman. Kemudian, seorang pria tua berpakaian rapi dengan rambut yang disisir ke belakang turun dari mobil itu. Dari karismanya, terlihat jelas bahwa orang ini menduduki posisi tinggi.Begitu melihat pria tua itu, Daniel langsung merasa gembira. Penyelamat Keluarga Fatah akhirnya sampai. Dia bergegas melepaskan diri, lalu berlari ke arah pria tua itu dan berseru, "Kakek, untung kamu datang tepat waktu! Tolong aku ...."Pria tua itu menegur, "Untuk apa teriak-teriak? Malu-maluin saja!"Daniel mengadu, "Orang itu ingin mengambil ginjalku. Dia juga mengancam akan membinasakan Keluarga Fatah. Kamu harus membantuku."Pria tua itu berkata, "Tenang saja. Selama ada aku di sini, nggak bakal ada yang bisa macam-macam terhadap Keluarga Fatah."Kemudian, pria tua itu bertanya dengan galak, "Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian? Gimana bisa rahasia Desa Jelata terungkap? Kalau rahasia ini bocor, bukan cuma kalian, tapi aku juga dalam bahaya."Pria tua in
"Hehe. Jangankan puluhan ribu, ratusan ribu sekalipun aku nggak takut. Kalau mereka berani maju, aku akan menghabisi mereka semua," timpal Yoga.Udin memperingatkan dengan tatapan galak, "Bocah, jangan membual. Kamu mungkin nggak menyadari bahaya apa yang akan kamu hadapi sebentar lagi.""Lima ribu tentara khusus yang kubawa bersenjata lengkap. Aku punya ratusan mobil lapis baja dan tank. Semuanya dilengkapi artileri. Puluhan jet tempurku juga membawa 20 bom nuklir. Hanya 1 perintah dariku, Kota Pawana bisa hancur. Kamu dan keluargamu nggak akan bisa kabur. Kamu yakin ingin melawanku?"Yoga sungguh murka. Dia menimpali, "Negara dan rakyat memberimu kuasa supaya kamu menjaga kedamaian Daruna dan menjamin keselamatan rakyat. Kamu malah memanfaatkan kekuasaanmu untuk membalas dendam. Kamu nggak takut publik marah dan mendapat karma?"Udin membentak, "Berhenti bicara omong kosong! Asalkan aku membunuhmu hari ini, nggak bakal ada yang tahu apa yang terjadi. Kuberi kamu waktu 1 menit untuk b
Kamal melambaikan tangan dan membantah, "Kamu berpikir terlalu jauh. Yoga masih muda. Gimana mungkin dia bisa menjadi Bimo? Mana mungkin bocah itu pantas dibandingkan dengan Bimo?"Dirga menghela napas dan berkata, "Tapi, masa semua ini cuma kebetulan? Semua ini nggak masuk akal lho! Setelah bertemu dengannya, aku pasti akan menginterogasinya!"Di sisi lain, Hagi memberi perintah, "Maju terus! Kerahkan seluruh tenaga kalian! Kalau sampai terlambat dan terjadi sesuatu padanya, aku nggak akan mengampuni kalian semua!"Raja Naga berkata, "Ternyata Master masih hidup. Kemungkinan besar, yang membantu kita di Aula Digdaya adalah Master!""Huh! Sebaiknya Yoga nggak jatuh di tanganku atau aku akan memberinya pelajaran!" maki Hagi."Kamu punya dendam apa dengan Yoga? Kenapa kamu begitu membencinya?" tanya Raja Naga.Hagi bertanya balik, "Kamu sudah lupa dia menyuruh kita memanggilnya kakek waktu itu? Dia juga bilang kita harus memanggil yang bermarga Kusuma dengan sebutan kakek!""Dasar nggak
Dirga mengangguk dingin sebagai bentuk balasan dari sapaan Udin. Udin bertanya dengan agak canggung, "Pak Dirga, kenapa kalian tiba-tiba kemari?""Kami mau mencari cucu menantu kami," jawab Dirga dan Kamal secara serempak.Udin pun kebingungan. Dia bertanya lagi, "Siapa cucu menantu kalian?"Udin awalnya mengira ada keturunan Keluarga Fatah yang berpacaran dengan cucu Dirga dan Kamal. Jika benar seperti itu, dia akan diuntungkan.Dirga tidak langsung menanggapi pertanyaan Udin. Mereka langsung mengelilingi Dirga untuk menegurnya."Dasar bocah berengsek! Rupanya kamu masih hidup! Kenapa nggak kabari kami?""Apa kamu tahu betapa kami mencemaskanmu?""Gara-gara kamu, kami sampai pergi ke Jepana. Perang besar hampir terjadi!""Kalau bukan karena cucu perempuanku, aku pasti sudah memberimu pelajaran besar!"Para orang tua itu terdengar menyalahkan Yoga, tetapi sesungguhnya peduli padanya.Suasana sontak menjadi heboh. Orang-orang ini berdiri di puncak kekuasaan, tetapi mereka malah mengkhaw
Seluruh anggota Keluarga Fatah tampak putus asa. Jika Raja Barat Laut mencampakkan mereka, artinya Keluarga Fatah akan menghilang dari muka bumi ini.Yoga menatap Udin dengan dingin dan berkata, "Tadi kamu bersumpah akan melindungi Keluarga Fatah. Aku curiga kalau kalian punya hubungan. Jadi, aku nggak akan menyerahkan Keluarga Fatah kepadamu."Udin buru-buru menyahut, "Kamu sudah salah paham. Kalau tahu Keluarga Fatah melakukan dosa sebesar itu, aku nggak mungkin membela mereka. Aku pasti akan membunuh mereka dengan tanganku sendiri."Yoga melirik Jonson dan berujar, "Tapi, informasi yang kudapat dari Pak Jonson berbeda."Jonson segera memahami maksud Yoga. Dia berkata dengan lantang, "Aku akan menebus dosaku dengan memberi kontribusi. Aku akan berbicara jujur.""Raja Barat Laut adalah penyokong Keluarga Fatah. Dia yang melindungi semua bisnis Keluarga Fatah. Raja Barat Laut punya saham dan mendapat dividen. Terutama Desa Jelata yang direncanakan oleh Raja Barat Laut sendiri. Setiap t
Yang memimpin tidak lain adalah Hagi dan Raja Naga. Mereka bagaikan serigala yang menerobos masuk ke kandang domba. Siapa pun yang menghalangi jalan mereka akan dibunuh.Pasukan Sekte Hagisana juga tidak mau kalah. Mereka membantai siapa pun yang berani mencegah mereka untuk membuka jalan.Hagi mendekat dengan cepat. Dia datang ke hadapan Yoga dan berkata, "Haha. Yoga, cucu baikku. Kakekmu sudah datang untuk menolongmu. Jangan takut."Wajah Yoga sontak terlihat suram. Beraninya pria tua ini mengambil keuntungan darinya! Yoga ingin membalas dendam dengan tangan sendiri, tetapi sekarang dia tidak perlu turun tangan lagi karena pasukannya telah tiba."Master, maaf aku terlambat," sapa Raja Naga yang tiba di hadapan Yoga dan membungkuk memberi hormat."Kalian datang tepat waktu," ujar Yoga sambil mengangguk ringan.Suasana lagi-lagi menjadi gempar. Orang ini jelas-jelas adalah Raja Naga yang bermartabat dan ahli bela diri nomor satu di dunia persilatan. Namun, Raja Naga malah memanggil Yog
Ada yang tidak beres. Gemuruh itu bukan berasal dari bom nuklir, melainkan ada pesawat tempur yang meledak di udara.Situasi macam apa ini? Kenapa pesawat tempur itu tiba-tiba meledak? Detik berikutnya, belasan artileri ditembakkan. Sasarannya adalah pesawat tempur pasukan Raja Barat Laut.Karena lengah, beberapa pesawat tempur itu langsung meledak di udara. Dalam sekejap, pasukan udara Raja Barat Laut hancur.Udin sontak memekik dengan galak, "Apa yang terjadi? Siapa yang meluncurkan tembakan?"Komandan artileri pun melapor, "Raja Barat Laut, itu bukan artileri kita. Ada yang menyerang secara diam-diam!"Udin sontak panik. Dia memandang ke sekeliling dan mengamati situasi. Tampak beberapa pesawat tempur membubung ke langit dan berputar-putar di atas mereka.Seseorang langsung mengenali pesawat tempur itu. "Itu pesawat tempur Pasukan Metal! Pasukan Metal ada di sekitar sini!"Pasukan Metal termasuk dalam 10 besar pasukan tentara bayaran teratas di dunia."Diam di tempat! Turunkan senja
Udin tahu bahwa pasukannya bukan tandingan orang-orang ini. Dia pasti akan mati. Namun, dia tidak bisa berpangku tangan. Dia harus melawan supaya bisa melarikan diri.Adapun nasib pasukan Raja Barat Laut, Udin sama sekali tidak peduli. Namun, pasukannya masih belum meluncurkan tembakan.Seorang komandan berkata, "Raja Barat Laut, kita bukan tandingan mereka. Kita bakal hancur kalau bersikeras melawan!""Aku menyuruhmu mulai pertempuran! Jangan coba-coba menentang perintahku!" bentak Udin."Tolong dipikirkan lagi! Jangan sampai nggak ada satu pun yang tersisa dari pasukan kita!" nasihat komandan itu.Udin menghardik, "Jangan bicara omong kosong! Turuti perintahku! Pasukan Raja Barat Laut sangat kuat! Sekalipun mati, kita nggak boleh tunduk pada siapa pun!""Aku ...." Komandan itu tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Kalau kamu melawan lagi, aku akan menembakmu sekarang juga!" ancam Udin.Yoga terkekeh-kekeh dan berujar, "Raja Barat Laut, kamu licik sekali. Kamu ingin pasukanmu hancur