Share

Bab 92

Penulis: Vodka
Gatot pun bertanya, “Hmm? Kenapa Yoga ada di sini?”

“Dengan statusnya itu, dia bahkan nggak layak untuk memasuki kawasan vila ini. Dia pasti curi masuk! Kelvin, berhenti dulu. Aku mau periksa,” ujar Ambar.

“Oke!”

Setelah keluar dari mobil, Ambar dan Gatot pun berjalan ke arah Yoga. Kemudian, Ambar bertanya dengan lantang, “Yoga, buat apa kamu datang kemari?”

Yoga tidak menyangka akan bertemu dengan Ambar dan Gatot di tempat ini. Dia bertanya dengan dingin, “Buat apa kalian ikut campur dalam masalahku?”

“Asal kamu tahu, Vila Kintamani No. 7 itu milik keluarga kami. Berhubung kami adalah penduduk di kawasan vila mewah ini, kami tentu saja berhak ikut campur karena orang luar sepertimu muncul di tempat ini,” jawab Gatot.

Yoga menjulingkan matanya dan mendengus, “Dasar orang nggak punya kerjaan.”

“Kamu nggak percaya?” tanya Ambar. Kemudian, dia melanjutkan, “Asal kamu tahu, Vila Kintamani No. 7 itu milik Kelvin. Aku berencana untuk merestui hubungan Kelvin dengan Karina. Begitu mereka men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 93

    “Bantu aku selidiki tentang Kelvin Juanda. Coba cari tahu apakah dia punya hubungan dengan tokoh hebat di Kota Terlarang,” perintah Yoga.“Baik!” jawab Raja Kegelapan.Keesokan harinya, keadaan Karina sudah stabil. Dia pun dipindahkan dari ICU ke kamar pasien biasa. Setelah mengetahui bahwa Kelvin yang mencari dokter terkenal untuk menyelamatkannya dan menyelesaikan masalah kecelakaan itu, Karina pun merasa sangat berterima kasih pada Kelvin. Dia berkata, “Terima kasih, Kelvin.”“Karina, nggak usah begitu sungkan. Sudah seharusnya aku melakukannya. Oh iya, Karina, aku nggak sempat menyiapkan hadiah karena datang tergesa-gesa. Tapi, terimalah sedikit niat baikku ini,” ujar Kelvin. Setelah itu, dia menyerahkan sebuah dokumen kepada Karina.“Apa ini?” Begitu membaca isi dokumen itu, Karina langsung tercengang dan menutup mulutnya. Itu adalah kontrak pengakuisisian Perusahaan Farmasi Avanti. Dia buru-buru menolaknya, “Kelvin, hadiah ini terlalu berharga. Aku nggak bisa menerimanya.”“Karin

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 94

    Pemandangan di hadapan Yoga sangat menusuk hatinya. Kelvin sedang menyuapi Karina makan sup. Selain itu, bau Racun Asmara itu datang dari semangkuk sup itu.“Berhenti!” seru Yoga. Kemudian, dia melangkah maju dan memukul tangan Kelvin hingga mangkuknya terjatuh ke lantai. Tindakan Yoga ini langsung membuat semua orang yang berada di dalam ruangan ini marah.Karina berkata dengan nada menyalahkan, “Yoga, apa-apaan kamu?”“Ada racun bernama Racun Asmara yang terkandung di dalam sup ini. Kalau meminumnya, kamu akan tanpa sadar jatuh cinta pada pemberi racun dan bahkan rela mempersembahkan nyawamu untuknya,” jawab Yoga.“Omong kosong!” Ambar memaki, “Kelvin bukan orang seperti itu! Menurutku, sepertinya kamu yang sudah meracuni Karina dengan Racun Asmara.”Gatot juga ikut memaki, “Huh! Kamu jelas-jelas hanyalah seorang pria berhati sempit!”“Haih, Yoga, kenapa kamu memfitnahku? Kamu bilang sup ini beracun? Kalau begitu, aku akan meminumnya di hadapanmu,” ujar Kelvin. Seusai berbicara, dia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 95

    Yoga awalnya hendak menggunakan ginseng foniks untuk menyelamatkan ibunya. Akan tetapi, dia akhirnya memutuskan untuk memberikan ginseng foniks itu kepada Karina terlebih dahulu. Hal ini sangat mungkin membuat pengobatan ibunya tertunda. Di sisi lain, Karina bukan hanya tidak berterima kasih, tetapi juga menumpahkan sup obat itu. Hal ini tentu saja membuat Yoga murka.Di sisi lain, Karina sama sekali tidak merasa bersalah. Dia bertanya, “Yoga, kamu juga bisa marah? Waktu kamu menumpahkan sup Kelvin, apa kamu memikirkan perasaannya?”Yoga pun tersenyum getir. Perlindungan yang diberikannya kepada Karina selama 5 tahun ternyata tidak sebanding dengan semangkuk sup dari Kelvin. Yoga merasa sangat sakit hati dan tidak mampu tinggal berlama-lama lagi di sini. Dia pun berjalan keluar dengan tampang sedih.“Yoga, aku harap kamu bisa introspeksi diri. Kalau kamu terus hidup seperti itu, kita bahkan nggak bisa berteman lagi,” ujar Karina.Yoga tidak menjawab. Mungkin waktu akan membuktikan sega

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 96

    Kelvin membujuk, “Karina, pemikiranmu itu salah. Jangan lupa ada aku yang mendukungmu dari belakang. Aku ini anggota Keluarga Juanda dari ibu kota provinsi. Dengan adanya bantuanku, kamu nggak perlu takut gagal mendapatkan Pil Ketenangan Jiwa.”“Lagian, aku merasa Yoga pasti berharap bisa memperbaiki hubungan kalian melalui kerja sama kali ini. Kalau kamu nggak ikut bersaing, bukannya dia akan kecewa? Kalau bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, Perusahaan Farmasi Avanti pasti bisa langsung meraih kesuksesan ....”Pada akhirnya, Karina pun terbujuk dan memutuskan untuk mencobanya.“Baguslah kalau begitu. Serahkan saja urusan ini padaku. Aku akan membantumu membuat proposalnya,” seru Kelvin dengan gembira.Saat menerima proposal dari Perusahaan Farmasi Avanti, Yoga pun tersenyum. Kelvin akhirnya masuk jebakan. Hanya dengan satu lirikan, dia tahu bahwa itu bukanlah tulisan Karina, melainkan Kelvin.Yoga pun menemui Lili dan berkata, “Lili, serahkanlah resep obat Pil Ketenangan Jiw

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 97

    Pada saat ini, Karina sekeluarga akhirnya tersadar bahwa Kelvin mendekati mereka demi mendapatkan resep Pil Ketenangan Jiwa. Karina pun bertanya dengan marah, “Kelvin, apa semua yang kamu lakukan itu demi mendapatkan resep Pil Ketenangan Jiwa?”“Tentu saja! Kalau nggak? Kamu kira aku melakukannya demi mendapatkanmu? Maaf, aku nggak tertarik sama mainan bekas Yoga!” ejek Kelvin.“Bajingan!” Karina sangat marah dan mengepalkan tangannya erat-erat.“Beraninya kamu memukul kakakku dan Lili. Aku akan menghabisimu!” seru Gatot dengan marah. Kemudian, dia segera menerjang ke arah Kelvin. Namun, dia bukanlah tandingan Kelvin. Sebelum sempat menyentuh Kelvin, dia sudah ditendang oleh Kelvin hingga terpental ke lantai.“Gatot!” Ambar buru-buru berlari menghampirinya dan bertanya, “Kamu nggak apa-apa, ‘kan?”Gatot memuntahkan darah dan berkata, “Ibu, kita sudah ditipu Kelvin!”Ambar juga langsung murka dan menampar dirinya dengan kuat sambil memaki, “Aku benar-benar sangat buta hingga bisa percay

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 98

    “Nggak masalah kok. Tapi, mari kita bicarakan lagi setelah aku membalaskan dendamku,” jawab Yoga.“Kamu ....” Kelvin berseru kesal, “Yoga, kamu memang kejam! Memangnya kamu nggak mau tahu bagaimana ayahmu mati atau di mana seluruh aset Keluarga Kusuma yang banyak itu?”Hmm? Yoga menghentikan langkahnya dan bertanya, “Bukannya ayahku mati dalam ledakan itu? Di mana sebenarnya seluruh aset Keluarga Kusuma?”Setelah ledakan besar itu, seluruh aset Keluarga Kusuma juga lenyap hingga tak berbekas. Satu-satunya yang tersisa hanyalah sedikit aset tetap yang digadaikan Yoga kepada Kelvin itu. Sampai sekarang, Yoga masih belum mengetahui siapa yang mencaplok seluruh aset Keluarga Kusuma.Kelvin menjawab, “Hehe, ayahmu sudah menipu begitu banyak uang keluarga kami waktu masih hidup. Kalau dibiarkan mati dengan begitu saja dalam ledakan itu, dia akan terlalu diuntungkan. Aku bisa menjamin, ayahmu adalah orang yang matinya paling mengenaskan di antara seluruh anggota Keluarga Kusuma. Kamu nggak ak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 99

    Dengan kata lain, Yoga sudah mengorbankan kesehatan ibunya supaya Karina bisa lebih cepat pulih. Saat ini, Karina merasa sangat bersalah dan menyesal. Dia pun bergumam sambil meneteskan air mata, “Yoga, maaf ....”Setelah itu, Karina tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya, “Ibu, Gatot, jujurlah padaku. Kenapa Yoga menolak untuk membantu kalian kemarin?”Ambar menjawab dengan terbata-bata, “Ma ... mana kutahu.”Kemudian, Karina menatap Gatot dengan tatapan tajam dan berseru, “Gatot, katakan yang sebenarnya padaku!”“Semalam, a ... aku mengemudi dalam keadaan mabuk sehingga kita kecelakaan. Aku takut dihukum, makanya aku menyuruh Yoga menggantikanku untuk dihukum,” jawab Gatot.“Kamu ....” Karina langsung murka dan menampar Gatot. Dia memaki, “Dasar bajingan! Apa kamu nggak malu untuk menyuruh Yoga menggantikanmu menetap di penjara? Kamu harus bersyukur dia nggak memukulmu sampai mati!”“Dia itu hanyalah seorang pecundang. Memangnya kenapa kalau dia dikurung di penjara selama beberapa h

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 100

    Seorang wanita cantik berkata, “Kak, buat apa kamu bicara omong kosong sama pecundang ini? Langsung habisi saja dia. Habis itu, kita sudah bisa kembali dan menikah.”“Nggak!” Kelvin menjawab, “Aku sudah berteman dengannya selama bertahun-tahun. Jadi, aku mau memberinya sebuah kesempatan. Yoga, berlututlah padaku, lalu minta aku ampuni nyawamu.”“Sekte Sembilan Aliran sudah banyak melakukan kejahatan dan punya reputasi yang buruk. Hari ini, aku akan gantikan Langit untuk membasmi sampah masyarakat seperti kalian,” ujar Yoga.“Arogan banget!” Wanita cantik itu pun berseru marah, “Memangnya kamu itu siapa? Beraninya kamu menghina Sekte Sembilan Aliran!”Pada saat ini, ada semakin banyak tamu yang berjalan keluar dari kamar masing-masing untuk menonton kericuhan.“Ada yang berani membuat onar di Klub Harmonis! Selain itu, ada juga anggota Sekte Sembilan Aliran yang menunjukkan diri. Sepertinya, kedatangan kita hari ini nggak sia-sia.”“Benar! Masalah ini sudah cukup untuk menggegerkan selu

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1269

    Siapa yang tidak menyukai dunia yang normal?Namun, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang."Berani-beraninya manusia hantu ini muncul di siang bolong seperti ini. Kalian semua ingin mati ya?"Terlihat sekelompok orang yang perlahan-lahan keluar dan mendekati Yoga dan yang lainnya. Mereka mengenakan serangan yang sama yang terlihat mewah dan indah. Satu per satu mengamati Yoga dan yang lainnya dengan ekspresi yang sangat angkuh."Eh? Ada satu di sini yang masih belum bermutasi jadi manusia hantu. Sungguh langka!""Bagus sekali. Tangkap dia dan lempar ke area terlarang. Kita lihat bagaimana dia berubah menjadi manusia hantu.""Aku dengar prosesnya agak lambat. Bagaimana kalau kita langsung mengirimnya ke area yang lebih dalam?"Semua orang tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir. Mereka semua menatap Yoga dengan penuh semangat dan membuat ekspresi Yoga langsung menjadi muram."Bos, apa yang aku katakan nggak salah, 'kan? Kemunculan kita pasti akan membuat mereka merasa ng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1268

    Yoga melihat ke sekeliling, lalu menyipitkan matanya. Dia bisa merasakan ada sebuah kutukan yang sangat kuat muncul di wilayah di depannya. Ada kekuatan yang sulit untuk dijelaskan di dalam kutukan itu yang bisa memengaruhi tubuh manusia.Yoga berkata, "Ternyata ini adalah kekuatan yang kalian terima selama ini."Saat mengatakan itu, tatapan Yoga terlihat penuh dengan belas kasihan. Para manusia hantu itu semuanya tadinya adalah manusia, tetapi mereka didesak dan dikucilkan sampai terpaksa datang ke area terlarang ini. Pada akhirnya, mereka malah menjadi orang yang terkutuk.Prajna membalas, "Bos, apa kutukan ini bisa dihilangkan?"Semua orang menatap Yoga dengan penuh harapan karena mereka semua berharap bisa kembali seperti semula.Namun, Yoga tetap menggelengkan kepala, lalu berkata dengan nada yang muram, "Kekuatan dari kutukan ini terlalu hebat, bahkan aku pun hanya bisa menahannya dengan susah payah."Ekspresi Prajna dan yang lainnya langsung menjadi muram dan perlahan-lahan menu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1267

    Sangat jelas, perbedaannya hanya pada lokasi. Yoga menyeringai dingin dan menunjukkan ekspresi penuh kejutan.Yoga menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Setelah membukanya, terlihat seekor serangga kecil berwarna putih di dalamnya.Yoga meletakkan serangga itu di tanah. Serangga kecil itu perlahan merangkak keluar, lalu mengangkat kepalanya sedikit, seolah-olah sedang memanggil sesuatu.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah-langkah yang mendekat. Siluet-siluet mulai bermunculan satu per satu, lalu berkumpul di tempat itu.Di antara kerumunan itu, pemimpinnya adalah Prajna. Begitu melihat Yoga, ekspresinya berubah drastis. Dia bertanya dengan kaget, "Bos, kamu benar-benar datang?" Tatapan terkejut mereka terus mengamati Yoga, seakan-akan tidak percaya apa yang mereka lihat."Ya," jawab Yoga dengan tenang. Suaranya datar tanpa emosi.Yoga telah menanamkan serangga anak di tubuh mereka sebelumnya. Dengan serangga induk putih di tangannya, dia d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1266

    Setelah selesai membaca sebuah buku, Yoga perlahan menutupnya. Matanya berkilat dengan ekspresi penuh tanda tanya. Dia terdiam, sementara pandangannya tertuju pada halaman pertama buku itu.Tiba-tiba, suara Bimo terdengar kembali di pikirannya. Dia bertanya, "Gimana perasaanmu setelah membaca?""Sulit diungkapkan ... tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres!" ucap Yoga.Itulah yang dirasakan Yoga. Sejarah dunia kultivator kuno yang diklaim sudah berlangsung ribuan tahun hanya diceritakan secara sepintas. Banyak peristiwa penting bahkan sama sekali tidak disebutkan. Semua yang tercatat terkesan terlalu biasa, seperti tidak ada apa-apa.Hal ini membuat Yoga merasa, ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dari sejarah tersebut. Dia pun merenungkan kata-kata Bimo yang terus terngiang di pikirannya. Apa yang Yoga lihat hanyalah apa yang mereka izinkan untuk dia lihat!"Sudahlah, nggak usah baca lagi!" Yoga akhirnya membuat keputusan itu sambil menghela napas kecil. Dia merasa kecewa.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1265

    Yoga memberi tahu, "Aku lagi berada di vila Sutrisno. Untuk sementara, seharusnya nggak akan ada bahaya."Winola mengingatkannya, "Tapi kamu tetap harus berhati-hati. Ingat baik-baik, jangan biarkan besi hitam itu terlihat lagi. Kalau nggak, kamu akan menghadapi lebih banyak bahaya."Yoga bertanya dengan serius, "Menurutmu, apa tiga barang itu bisa ditemukan dengan mudah?""Di mana ada hadiah besar, pasti ada orang yang berani mengambil risiko. Harusnya bisa ditemukan! Jangan terlalu khawatir, aku juga akan membantumu mencarinya secepat mungkin!" ucap Winola."Makasih," jawab Yoga dengan tulus.Kemudian, Winola bertanya, "Apa Tuan Bimo datang?"Yoga menjawab dengan samar, "Dia bisa datang." Jawaban ini penuh arti, tidak langsung mengiakan tetapi juga tidak membantah.Winola bertanya dengan penuh harap, "Kalau begitu ... bisakah kamu memintanya untuk datang?"Bagaimanapun, Winola pernah meminta hal ini kepada Yoga sebelumnya saat masih di dunia bela diri kuno. Jika Bimo bisa datang, dia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1264

    Yoga sangat percaya diri dengan penyamarannya. Dengan pakaian serba tertutup seperti itu, mana mungkin ada yang bisa mengenalinya? Begitu pakaian tersebut dilepas, semua urusan akan seolah tak ada hubungannya dengan dirinya."Aduh!" Sutrisno kembali menghela napas panjang. Wajahnya dipenuhi ekspresi tak berdaya dan kesedihan yang mendalam. Tidak disangka, orang yang berada di satu perahu dengannya ini malah menjadi orang pertama yang memunculkan bahaya.Yoga berucap dengan santai, "Sudahlah, berhenti mengeluh. Kamu nggak percaya padaku?"Sutrisno membalas, "Aku terlalu mengenalmu. Setiap kali muncul, kamu nggak pernah bisa duduk diam!"Benarkah? Yoga merenung sejenak dan merasa bahwa itu tidak benar. Menurutnya, dia selalu bersikap sangat tenang dan patuh.Sutrisno akhirnya menutup telepon dengan hati yang gelisah. Dia berharap semuanya tidak akan bertambah buruk. Tepat saat itu, sebuah panggilan telepon masuk lagi ke ponsel Yoga. Kali ini dari Winola. Nada suara Winola terdengar sanga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1263

    Burhan tersenyum tipis, lalu mengangkat tangan sedikit untuk memberi isyarat kepada pria muda itu. Orang itu segera membawa besi hitam dengan hati-hati. Dia memegangnya seperti benda paling berharga, lalu beranjak pergi.Pandangan semua orang masih terpaku pada pria muda tersebut. Mereka mengikuti setiap gerakannya dengan penuh perhatian."Semuanya!" Burhan tiba-tiba bertepuk tangan perlahan dan tersenyum. Dalam sekejap, semua orang tak punya pilihan selain mengalihkan pandangan kembali ke arah Burhan. Ekspresi mereka sedikit berubah, sementara raut wajah mereka penuh keterkejutan.Dengan mata terbelalak, mereka menatap Burhan tanpa berkedip, seolah tatapan mereka seperti kail yang mencengkeram sosoknya dengan erat."Pak Burhan, kenapa cepat sekali dibawa pergi? Kami bahkan belum puas melihatnya!""Benar banget! Dari mana kalian mendapatkan besi hitam itu? Kalau kalian ingin menukarnya, apa yang kalian inginkan sebagai gantinya?""Apa pun yang kalian inginkan, katakan saja! Aku akan pa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status