“Bantu aku selidiki tentang Kelvin Juanda. Coba cari tahu apakah dia punya hubungan dengan tokoh hebat di Kota Terlarang,” perintah Yoga.“Baik!” jawab Raja Kegelapan.Keesokan harinya, keadaan Karina sudah stabil. Dia pun dipindahkan dari ICU ke kamar pasien biasa. Setelah mengetahui bahwa Kelvin yang mencari dokter terkenal untuk menyelamatkannya dan menyelesaikan masalah kecelakaan itu, Karina pun merasa sangat berterima kasih pada Kelvin. Dia berkata, “Terima kasih, Kelvin.”“Karina, nggak usah begitu sungkan. Sudah seharusnya aku melakukannya. Oh iya, Karina, aku nggak sempat menyiapkan hadiah karena datang tergesa-gesa. Tapi, terimalah sedikit niat baikku ini,” ujar Kelvin. Setelah itu, dia menyerahkan sebuah dokumen kepada Karina.“Apa ini?” Begitu membaca isi dokumen itu, Karina langsung tercengang dan menutup mulutnya. Itu adalah kontrak pengakuisisian Perusahaan Farmasi Avanti. Dia buru-buru menolaknya, “Kelvin, hadiah ini terlalu berharga. Aku nggak bisa menerimanya.”“Karin
Pemandangan di hadapan Yoga sangat menusuk hatinya. Kelvin sedang menyuapi Karina makan sup. Selain itu, bau Racun Asmara itu datang dari semangkuk sup itu.“Berhenti!” seru Yoga. Kemudian, dia melangkah maju dan memukul tangan Kelvin hingga mangkuknya terjatuh ke lantai. Tindakan Yoga ini langsung membuat semua orang yang berada di dalam ruangan ini marah.Karina berkata dengan nada menyalahkan, “Yoga, apa-apaan kamu?”“Ada racun bernama Racun Asmara yang terkandung di dalam sup ini. Kalau meminumnya, kamu akan tanpa sadar jatuh cinta pada pemberi racun dan bahkan rela mempersembahkan nyawamu untuknya,” jawab Yoga.“Omong kosong!” Ambar memaki, “Kelvin bukan orang seperti itu! Menurutku, sepertinya kamu yang sudah meracuni Karina dengan Racun Asmara.”Gatot juga ikut memaki, “Huh! Kamu jelas-jelas hanyalah seorang pria berhati sempit!”“Haih, Yoga, kenapa kamu memfitnahku? Kamu bilang sup ini beracun? Kalau begitu, aku akan meminumnya di hadapanmu,” ujar Kelvin. Seusai berbicara, dia
Yoga awalnya hendak menggunakan ginseng foniks untuk menyelamatkan ibunya. Akan tetapi, dia akhirnya memutuskan untuk memberikan ginseng foniks itu kepada Karina terlebih dahulu. Hal ini sangat mungkin membuat pengobatan ibunya tertunda. Di sisi lain, Karina bukan hanya tidak berterima kasih, tetapi juga menumpahkan sup obat itu. Hal ini tentu saja membuat Yoga murka.Di sisi lain, Karina sama sekali tidak merasa bersalah. Dia bertanya, “Yoga, kamu juga bisa marah? Waktu kamu menumpahkan sup Kelvin, apa kamu memikirkan perasaannya?”Yoga pun tersenyum getir. Perlindungan yang diberikannya kepada Karina selama 5 tahun ternyata tidak sebanding dengan semangkuk sup dari Kelvin. Yoga merasa sangat sakit hati dan tidak mampu tinggal berlama-lama lagi di sini. Dia pun berjalan keluar dengan tampang sedih.“Yoga, aku harap kamu bisa introspeksi diri. Kalau kamu terus hidup seperti itu, kita bahkan nggak bisa berteman lagi,” ujar Karina.Yoga tidak menjawab. Mungkin waktu akan membuktikan sega
Kelvin membujuk, “Karina, pemikiranmu itu salah. Jangan lupa ada aku yang mendukungmu dari belakang. Aku ini anggota Keluarga Juanda dari ibu kota provinsi. Dengan adanya bantuanku, kamu nggak perlu takut gagal mendapatkan Pil Ketenangan Jiwa.”“Lagian, aku merasa Yoga pasti berharap bisa memperbaiki hubungan kalian melalui kerja sama kali ini. Kalau kamu nggak ikut bersaing, bukannya dia akan kecewa? Kalau bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, Perusahaan Farmasi Avanti pasti bisa langsung meraih kesuksesan ....”Pada akhirnya, Karina pun terbujuk dan memutuskan untuk mencobanya.“Baguslah kalau begitu. Serahkan saja urusan ini padaku. Aku akan membantumu membuat proposalnya,” seru Kelvin dengan gembira.Saat menerima proposal dari Perusahaan Farmasi Avanti, Yoga pun tersenyum. Kelvin akhirnya masuk jebakan. Hanya dengan satu lirikan, dia tahu bahwa itu bukanlah tulisan Karina, melainkan Kelvin.Yoga pun menemui Lili dan berkata, “Lili, serahkanlah resep obat Pil Ketenangan Jiw
Pada saat ini, Karina sekeluarga akhirnya tersadar bahwa Kelvin mendekati mereka demi mendapatkan resep Pil Ketenangan Jiwa. Karina pun bertanya dengan marah, “Kelvin, apa semua yang kamu lakukan itu demi mendapatkan resep Pil Ketenangan Jiwa?”“Tentu saja! Kalau nggak? Kamu kira aku melakukannya demi mendapatkanmu? Maaf, aku nggak tertarik sama mainan bekas Yoga!” ejek Kelvin.“Bajingan!” Karina sangat marah dan mengepalkan tangannya erat-erat.“Beraninya kamu memukul kakakku dan Lili. Aku akan menghabisimu!” seru Gatot dengan marah. Kemudian, dia segera menerjang ke arah Kelvin. Namun, dia bukanlah tandingan Kelvin. Sebelum sempat menyentuh Kelvin, dia sudah ditendang oleh Kelvin hingga terpental ke lantai.“Gatot!” Ambar buru-buru berlari menghampirinya dan bertanya, “Kamu nggak apa-apa, ‘kan?”Gatot memuntahkan darah dan berkata, “Ibu, kita sudah ditipu Kelvin!”Ambar juga langsung murka dan menampar dirinya dengan kuat sambil memaki, “Aku benar-benar sangat buta hingga bisa percay
“Nggak masalah kok. Tapi, mari kita bicarakan lagi setelah aku membalaskan dendamku,” jawab Yoga.“Kamu ....” Kelvin berseru kesal, “Yoga, kamu memang kejam! Memangnya kamu nggak mau tahu bagaimana ayahmu mati atau di mana seluruh aset Keluarga Kusuma yang banyak itu?”Hmm? Yoga menghentikan langkahnya dan bertanya, “Bukannya ayahku mati dalam ledakan itu? Di mana sebenarnya seluruh aset Keluarga Kusuma?”Setelah ledakan besar itu, seluruh aset Keluarga Kusuma juga lenyap hingga tak berbekas. Satu-satunya yang tersisa hanyalah sedikit aset tetap yang digadaikan Yoga kepada Kelvin itu. Sampai sekarang, Yoga masih belum mengetahui siapa yang mencaplok seluruh aset Keluarga Kusuma.Kelvin menjawab, “Hehe, ayahmu sudah menipu begitu banyak uang keluarga kami waktu masih hidup. Kalau dibiarkan mati dengan begitu saja dalam ledakan itu, dia akan terlalu diuntungkan. Aku bisa menjamin, ayahmu adalah orang yang matinya paling mengenaskan di antara seluruh anggota Keluarga Kusuma. Kamu nggak ak
Dengan kata lain, Yoga sudah mengorbankan kesehatan ibunya supaya Karina bisa lebih cepat pulih. Saat ini, Karina merasa sangat bersalah dan menyesal. Dia pun bergumam sambil meneteskan air mata, “Yoga, maaf ....”Setelah itu, Karina tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya, “Ibu, Gatot, jujurlah padaku. Kenapa Yoga menolak untuk membantu kalian kemarin?”Ambar menjawab dengan terbata-bata, “Ma ... mana kutahu.”Kemudian, Karina menatap Gatot dengan tatapan tajam dan berseru, “Gatot, katakan yang sebenarnya padaku!”“Semalam, a ... aku mengemudi dalam keadaan mabuk sehingga kita kecelakaan. Aku takut dihukum, makanya aku menyuruh Yoga menggantikanku untuk dihukum,” jawab Gatot.“Kamu ....” Karina langsung murka dan menampar Gatot. Dia memaki, “Dasar bajingan! Apa kamu nggak malu untuk menyuruh Yoga menggantikanmu menetap di penjara? Kamu harus bersyukur dia nggak memukulmu sampai mati!”“Dia itu hanyalah seorang pecundang. Memangnya kenapa kalau dia dikurung di penjara selama beberapa h
Seorang wanita cantik berkata, “Kak, buat apa kamu bicara omong kosong sama pecundang ini? Langsung habisi saja dia. Habis itu, kita sudah bisa kembali dan menikah.”“Nggak!” Kelvin menjawab, “Aku sudah berteman dengannya selama bertahun-tahun. Jadi, aku mau memberinya sebuah kesempatan. Yoga, berlututlah padaku, lalu minta aku ampuni nyawamu.”“Sekte Sembilan Aliran sudah banyak melakukan kejahatan dan punya reputasi yang buruk. Hari ini, aku akan gantikan Langit untuk membasmi sampah masyarakat seperti kalian,” ujar Yoga.“Arogan banget!” Wanita cantik itu pun berseru marah, “Memangnya kamu itu siapa? Beraninya kamu menghina Sekte Sembilan Aliran!”Pada saat ini, ada semakin banyak tamu yang berjalan keluar dari kamar masing-masing untuk menonton kericuhan.“Ada yang berani membuat onar di Klub Harmonis! Selain itu, ada juga anggota Sekte Sembilan Aliran yang menunjukkan diri. Sepertinya, kedatangan kita hari ini nggak sia-sia.”“Benar! Masalah ini sudah cukup untuk menggegerkan selu
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D