Nadya dikurung di sebuah rumah kecil yang gelap. Pencahayaan dalam ruangan itu sangat buruk, tetapi dia tetap bisa melihat ada sebuah bayangan yang meringkuk di sudut ruangan. Orang itu tampak gemetaran dan terisak sesekali.Semakin lama diperhatikan, Nadya merasa sosok itu tampak sangat familier. Sepertinya ... orang ini adalah mantan istri Yoga, Karina.Nadya bertanya dengan suara lirih, "Karina?"Orang itu menanggapinya dan langsung berdiri menghadap ke arahnya. "Kamu ... Nadya? Kenapa kamu juga ditangkap ke sini?"Nadya menghela napas dan menjawab, "Bu Karina, yang menangkap kita ini sepertinya musuh Yoga ya? Aku mau tanya ... apa Yoga benar-benar sudah meninggal?""Aku ... nggak tahu." Karina menggelengkan kepalanya. Namun didengar dari nada bicara Karina, sepertinya memang telah terjadi sesuatu pada Yoga.Nadya merasa semakin sedih. Kedua wanita itu terdiam seribu bahasa.Setelah beberapa saat kemudian, keduanya berkata dengan serentak, "Tenang saja, aku akan ...."Karina berkata
Ekspresi Ayu berubah seketika. Ternyata orang ini mengetahui hal ini! Siapa dia sebenarnya? Memang benar kata pria ini, majikannya adalah ibu kandung Yoga. Ayu adalah nama ibu kandung Yoga. Demi mengenang majikannya yang telah meninggal, Intan mengubah namanya menjadi Ayu.Intan berkata dengan nada dingin, "Siapa kamu sebenarnya? Apa tujuanmu menangkap kami?"Dewa Digdaya menjawab, "Aku menangkap kalian demi kebaikan kalian sendiri. Apa kamu nggak ingin ketemu majikanmu? Kalian berdua juga sudah saatnya ketemu mertua asli kalian."Intan mendongak memelototi Dewa Digdaya. "Apa maksudmu! Kamu bilang, nona kami masih hidup?""Tentu saja!" Dewa Digdaya menambahkan, "Dia dikurung di tempat ini selama puluhan tahun!""Apa?" Intan merasa bersemangat, sekaligus marah. Dia bersemangat karena mengetahui bahwa nonanya masih hidup sampai sekarang. Namun, yang membuatnya marah adalah ternyata nonanya dikurung di tempat ini puluhan tahun!"Bajingan!" Lantaran tersulut emosi, Intan menerjang ke arah
Kedelapan penjaga lainnya memusatkan perhatian pada keempat wanita itu. "Dewa Digdaya, kamu yakin? Kalau kamu berani menipu kami, kamu tahu sendiri akibatnya."Dewa Digdaya berkata, "Kalian tenang saja, semua yang kukatakan itu fakta. Lagi pula, dengan reputasi kalian, mana mungkin aku berani menipu kalian?"Kedelapan penjaga itu berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kami akan buat pengecualian dan biarkan kalian masuk. Tentu saja, kamu juga nggak boleh membuat kami mengambil risiko ini dengan cuma-cuma."Dewa Digdaya langsung mengerti ucapannya. "Para senior tenang saja. Setelah menemukan warisan kultivator kuno, kalian juga pasti akan dapat bagian."Kedelapan penjaga itu mengangguk dengan puas. Mereka telah melupakan dendam leluhur Jahanam Langit pada saat ini. Warisan kultivator kuno benar-benar terlalu menggoda.Beberapa penjaga itu pun akhirnya membawa mereka ke penjara lantai 18. Melewati 17 tingkat penjara sebelumnya, beberapa wanita itu ketakutan melihat pemandangan yang mengerikan.
Apa? Meninggal? Ekspresi Ayu membeku. Setelah sekian lama, dia masih belum tersadar dari keterkejutannya?Ayu berjuang supaya dirinya bisa bertahan di tempat gelap ini. Satu-satunya harapannya yaitu bisa berkumpul kembali bersama Yoga. Namun, sekarang Yoga telah meninggal ....Sekuat apa pun mental Ayu, dia tetap tidak bisa menahan kepedihan ini sekarang. Air matanya tak kuasa menetes."Hais! Hidup Yoga memang ditakdirkan penuh rintangan, tapi akan ada bintang keberuntungan yang selalu meneranginya. Sayangnya, bintang keberuntungan ini gagal melindungi nyawanya. Maaf, Nak," gumam Ayu."Nona, aku bersedia mengikuti Tuan Yoga dan melayaninya di alam baka. Tolong izinkan aku pergi," ucap Intan."Intan, kamu sangat berjasa karena telah membesarkan Yoga. Kamu nggak bersalah, jadi jangan menyalahkan diri sendiri. Semua ini sudah takdir Yoga, nggak ada yang bisa mengubah takdir," balas Ayu sambil menggeleng.Intan terus menangis. Ayu mengalihkan topik pembicaraan. Dia menatap Lili sambil beru
"Apa?" Ayu menatap kedua wanita itu dengan penuh antusiasme. Dia bertanya, "Kalian berdua menantuku?"Karina segera memperkenalkan diri, "Salam kenal, Bi. Aku istri Yoga, Karina."Ucapan ini sontak membuat Nadya kesal. Jelas-jelas Karina adalah mantan istri Yoga. Kalau begitu, bagaimana dia harus memperkenalkan dirinya? Sebagai wanita simpanan?Nadya tidak akan berdebat dengan Karina. Dia memperkenalkan diri dengan murah hati, "Bibi, aku cinta sejati Yoga, Nadya. Salam kenal.""Ya, ya!" Ayu menatap kedua wanita itu sambil tersenyum. "Selera bocah itu memang bagus. Kalian berdua wanita tercantik yang pernah kutemui.""Pujian Bibi sudah berlebihan. Bibi juga sangat cantik dan berkarisma," puji kedua wanita itu segera.Kemudian, Ayu menatap perut mereka dan bertanya, "Kalian mengandung anak Yoga?"Kedua wanita itu merasa canggung. Lili segera menjawab, "Ibu Angkat, karena beberapa alasan, mereka nggak mengandung anak kakakku."Ayu merasa agak kecewa, tetapi segera menenangkan diri. Dia be
Nalif bertanya dengan tidak sabar, "Dewa Digdaya, apa kamu sudah tahu lokasi warisan kultivator kuno?"Dewa Digdaya mengangguk. Keempat orang itu pun terlihat senang. Mereka mendesak, "Cepat beri tahu kami di mana."Dewa Digdaya tidak memberi tahu mereka langsung, melainkan berujar, "Aku akan membawa kalian ke sana."Dewa Digdaya khawatir orang-orang ini akan mengutus bawahan masing-masing ke Gunung Sakura untuk mencari terlebih dahulu. Bagaimanapun, tidak ada yang namanya teman di kalangan ini, yang ada hanya keuntungan. Mereka tidak bisa memercayai siapa pun."Oke." Mereka pun membawa beberapa pengawal pribadi, lalu mengikuti Dewa Digdaya ke Jepana.Dewa Digdaya punya hubungan yang cukup baik dengan Katsuo. Setelah memberi tahu Katsuo akan datang, mereka bisa memasuki wilayah Jepana dengan mudah.Adapun alasannya, Dewa Digdaya berbohong mereka akan mencari jasad Yoga untuk memastikan bocah itu telah mati. Jika memberi tahu Katsuo kebenarannya, mungkin kedua belah pihak akan berebutan
"Astaga! Sebenarnya ada berapa banyak harta karun di sini! Pil tingkat dewa bahkan ada di sini!"Di dunia fana, pil dibagi menjadi 10 tingkat. Tingkat satu adalah yang terendah dan tingkat sepuluh adalah yang tertinggi.Namun, ahli bela diri seperti mereka saja hanya pernah melihat pil tingkat enam. Yoga yang begitu berbakat juga hanya bisa menyempurnakan pil tingkat tujuh.Itu sebabnya, mereka tidak berani membayangkan sehebat apa pil tingkat sepuluh. Sementara itu, pil dewa jelas melampaui kehebatan pil tingkat sepuluh!Menurut publik, di dunia ini tidak mungkin ada pil dewa. Orang-orang yakin bahwa itu hanya cerita yang dikarang orang zaman dulu. Namun, sekarang mereka malah membuktikan mitos itu!Di mata ahli bela diri, pil lebih berharga daripada senjata. Pil bisa meningkatkan kemampuan tempur dan akan menjadi kekuatan pribadi yang tak terbatas.Sementara itu, senjata memiliki kekuatan yang terbatas. Apalagi, kekuatan tempur seseorang akan menurun jika kehilangan senjata mereka.N
Sekitar 30 menit kemudian, cahaya dan hawa dingin itu baru menghilang. Begitu melihat isinya, semua orang sontak merasa terkejut sekaligus gembira.Ternyata isinya adalah puluhan senjata tingkat tinggi dan ratusan pil tingkat tinggi. Tingkatan paling rendah senjata di dalam adalah tingkat bentala dan yang paling tinggi adalah tingkat jumantara. Pil di dalamnya pun pil tingkat sembilan dan terdapat juga belasan butir pil tingkat dewa!Tanpa perlu diragukan, sumber daya sehebat ini cukup untuk menggemparkan dunia kultivator kuno, apalagi dunia fana. Kelima orang itu sampai tidak bisa berkata-kata."Dengan sumber daya ini, aku yakin bisa menyerang Pulau Neraka. Dunia kultivator kuno jelas-jelas memiliki sumber daya sehebat ini, tapi masih kalah dengan pesilat kuno dunia fana tahun itu. Sulit dibayangkan.""Pertarungan tahun itu memang luar biasa. Dengar-dengar, pesilat kuno itu memang sangat hebat. Sepertinya kenyataannya memang seperti itu.""Sudahlah, ini bukan waktunya untuk mengenang
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D