Apa? Meninggal? Ekspresi Ayu membeku. Setelah sekian lama, dia masih belum tersadar dari keterkejutannya?Ayu berjuang supaya dirinya bisa bertahan di tempat gelap ini. Satu-satunya harapannya yaitu bisa berkumpul kembali bersama Yoga. Namun, sekarang Yoga telah meninggal ....Sekuat apa pun mental Ayu, dia tetap tidak bisa menahan kepedihan ini sekarang. Air matanya tak kuasa menetes."Hais! Hidup Yoga memang ditakdirkan penuh rintangan, tapi akan ada bintang keberuntungan yang selalu meneranginya. Sayangnya, bintang keberuntungan ini gagal melindungi nyawanya. Maaf, Nak," gumam Ayu."Nona, aku bersedia mengikuti Tuan Yoga dan melayaninya di alam baka. Tolong izinkan aku pergi," ucap Intan."Intan, kamu sangat berjasa karena telah membesarkan Yoga. Kamu nggak bersalah, jadi jangan menyalahkan diri sendiri. Semua ini sudah takdir Yoga, nggak ada yang bisa mengubah takdir," balas Ayu sambil menggeleng.Intan terus menangis. Ayu mengalihkan topik pembicaraan. Dia menatap Lili sambil beru
"Apa?" Ayu menatap kedua wanita itu dengan penuh antusiasme. Dia bertanya, "Kalian berdua menantuku?"Karina segera memperkenalkan diri, "Salam kenal, Bi. Aku istri Yoga, Karina."Ucapan ini sontak membuat Nadya kesal. Jelas-jelas Karina adalah mantan istri Yoga. Kalau begitu, bagaimana dia harus memperkenalkan dirinya? Sebagai wanita simpanan?Nadya tidak akan berdebat dengan Karina. Dia memperkenalkan diri dengan murah hati, "Bibi, aku cinta sejati Yoga, Nadya. Salam kenal.""Ya, ya!" Ayu menatap kedua wanita itu sambil tersenyum. "Selera bocah itu memang bagus. Kalian berdua wanita tercantik yang pernah kutemui.""Pujian Bibi sudah berlebihan. Bibi juga sangat cantik dan berkarisma," puji kedua wanita itu segera.Kemudian, Ayu menatap perut mereka dan bertanya, "Kalian mengandung anak Yoga?"Kedua wanita itu merasa canggung. Lili segera menjawab, "Ibu Angkat, karena beberapa alasan, mereka nggak mengandung anak kakakku."Ayu merasa agak kecewa, tetapi segera menenangkan diri. Dia be
Nalif bertanya dengan tidak sabar, "Dewa Digdaya, apa kamu sudah tahu lokasi warisan kultivator kuno?"Dewa Digdaya mengangguk. Keempat orang itu pun terlihat senang. Mereka mendesak, "Cepat beri tahu kami di mana."Dewa Digdaya tidak memberi tahu mereka langsung, melainkan berujar, "Aku akan membawa kalian ke sana."Dewa Digdaya khawatir orang-orang ini akan mengutus bawahan masing-masing ke Gunung Sakura untuk mencari terlebih dahulu. Bagaimanapun, tidak ada yang namanya teman di kalangan ini, yang ada hanya keuntungan. Mereka tidak bisa memercayai siapa pun."Oke." Mereka pun membawa beberapa pengawal pribadi, lalu mengikuti Dewa Digdaya ke Jepana.Dewa Digdaya punya hubungan yang cukup baik dengan Katsuo. Setelah memberi tahu Katsuo akan datang, mereka bisa memasuki wilayah Jepana dengan mudah.Adapun alasannya, Dewa Digdaya berbohong mereka akan mencari jasad Yoga untuk memastikan bocah itu telah mati. Jika memberi tahu Katsuo kebenarannya, mungkin kedua belah pihak akan berebutan
"Astaga! Sebenarnya ada berapa banyak harta karun di sini! Pil tingkat dewa bahkan ada di sini!"Di dunia fana, pil dibagi menjadi 10 tingkat. Tingkat satu adalah yang terendah dan tingkat sepuluh adalah yang tertinggi.Namun, ahli bela diri seperti mereka saja hanya pernah melihat pil tingkat enam. Yoga yang begitu berbakat juga hanya bisa menyempurnakan pil tingkat tujuh.Itu sebabnya, mereka tidak berani membayangkan sehebat apa pil tingkat sepuluh. Sementara itu, pil dewa jelas melampaui kehebatan pil tingkat sepuluh!Menurut publik, di dunia ini tidak mungkin ada pil dewa. Orang-orang yakin bahwa itu hanya cerita yang dikarang orang zaman dulu. Namun, sekarang mereka malah membuktikan mitos itu!Di mata ahli bela diri, pil lebih berharga daripada senjata. Pil bisa meningkatkan kemampuan tempur dan akan menjadi kekuatan pribadi yang tak terbatas.Sementara itu, senjata memiliki kekuatan yang terbatas. Apalagi, kekuatan tempur seseorang akan menurun jika kehilangan senjata mereka.N
Sekitar 30 menit kemudian, cahaya dan hawa dingin itu baru menghilang. Begitu melihat isinya, semua orang sontak merasa terkejut sekaligus gembira.Ternyata isinya adalah puluhan senjata tingkat tinggi dan ratusan pil tingkat tinggi. Tingkatan paling rendah senjata di dalam adalah tingkat bentala dan yang paling tinggi adalah tingkat jumantara. Pil di dalamnya pun pil tingkat sembilan dan terdapat juga belasan butir pil tingkat dewa!Tanpa perlu diragukan, sumber daya sehebat ini cukup untuk menggemparkan dunia kultivator kuno, apalagi dunia fana. Kelima orang itu sampai tidak bisa berkata-kata."Dengan sumber daya ini, aku yakin bisa menyerang Pulau Neraka. Dunia kultivator kuno jelas-jelas memiliki sumber daya sehebat ini, tapi masih kalah dengan pesilat kuno dunia fana tahun itu. Sulit dibayangkan.""Pertarungan tahun itu memang luar biasa. Dengar-dengar, pesilat kuno itu memang sangat hebat. Sepertinya kenyataannya memang seperti itu.""Sudahlah, ini bukan waktunya untuk mengenang
Hagi tertegun mendengarnya. Dia menatap Raja Naga lekat-lekat sambil menegur, "Raja Naga, jangan bicara sembarangan. Dia sangat kuat. Kalaupun Raja Neraka mati, dia nggak bakal mati.""Kamu rasa aku akan bercanda tentang hal seperti ini? Segera kumpulkan semua anggota!" bentak Raja Naga.Hagi tentu syok. Dia mematung di tempatnya dan bertanya, "Ka ... kamu serius?"Raja Naga mengangguk. Setelah memastikan kebenarannya, Hagi merasa pusing dan hampir terjatuh. Yoga meninggal ....Bagaimana bisa Yoga pergi begitu saja tanpa berpamitan? Yoga meninggalkannya sendirian! Yoga memberinya kehidupan kedua dan membantunya membangkitkan Sekte Hagisana, tetapi gagal melindungi nyawa sendiri?Saking emosionalnya, Hagi sampai memuntahkan darah. Pantas saja, Pasukan Hewan terlihat sangat aneh hari ini. Ternyata mereka merasakan kematian Yoga!Setelah kesedihan berlalu, Hagi pun murka. Dia memekik, "Seluruh anggota Sekte Hagisana, cepat berkumpul! Sekalipun aku mati dan Sekte Hagisana binasa, kita haru
Bawahan melapor, "Semua pasukan telah siap. Mohon instruksinya.""Kita berkumpul di perairan Jepana," instruksi Roselia."Baik." Bawahan itu mengiakan.Roselia menatap Erna dan berkata, "Kita pergi. Kita akan bertarung bersama kali ini."Erna mengangguk. Wanita yang biasanya saling membenci justru bekerja sama untuk pertama kali.Sementara itu, Jeje memeluk foto Yoga dan mengelusnya dengan pelan. "Kak Yoga, tenanglah. Kami nggak akan membiarkanmu mati sia-sia. Kaisar Jepana terlibat dalam kematianmu. Kami akan menghancurkan istananya hari ini!"Dengan demikian, ketiga wanita cantik itu meninggalkan Vila Nomor Satu. Sebelum mereka naik ke mobil, sebuah mobil Hummer tiba-tiba menerobos masuk dan berhenti di hadapan mereka.Tampak seorang wanita cantik turun. Wanita itu tidak lain adalah Kamelia atau yang dikenal dengan Madam Metal. Jelas, Kamelia datang karena mengetahui kabar kematian Yoga.Jeje berujar, "Kak, kamu datang tepat waktu. Kami akan membalaskan dendam Kak Yoga. Ikutlah bersa
Dirga terkekeh-kekeh dan berucap, "Negara kalian berkembang dengan cara agresi, tapi masih berani bilang kalian mementingkan kedamaian? Konyol sekali!""Kuberi kamu waktu 5 menit untuk mempertimbangkan. Kalau nggak mengizinkan kami masuk, kami cuma bisa menyerang secara paksa!"Katsuo menggertakkan gigi dan membentak, "Lancang sekali! Kalau kalian mau bertempur, Jepana akan menemani kalian sampai titik darah penghabisan! Semuanya, bersiap siaga!""Baik!" Orang Jepana mulai memuat peluru. Helikopter, mobil lapis baja, dan tank mulai dinyalakan. Laras senjata diarahkan kepada pasukan Daruna. Pada saat yang sama, Katsuo menghubungi pihak Persatuan Negara-Negara untuk meminta bantuan.Katsuo yakin Jepana bisa mengalahkan Daruna. Namun, dengan bantuan Persatuan Negara-Negara, mereka bisa meminimalisir kerugian.Lima menit kemudian, Dirga akhirnya memberi perintah karena Jepana tidak berniat mengalah. Dia berseru, "Serang! Pahlawan Daruna nggak boleh mati sia-sia! Jasad orang Daruna harus di