Share

Bab 596

Penulis: Vodka
Setelah dilihat dengan cermat, ternyata itu adalah si pendeta. Para tetua Aula Kirin tercengang dengan hasil ini. Si pendeta adalah ahli bela diri tingkat kaisar master sekaligus tokoh besar, tetapi dikalahkan Yoga begitu saja.

Bisa dilihat, betapa menakutkannya kemampuan Yoga. Yoga masih muda. Seiring berjalannya waktu, dia hanya akan menjadi makin kuat! Semua orang tak kuasa bergidik membayangkannya.

Pendeta itu menatap Yoga dengan tidak percaya sambil berkata, "Bocah, ternyata aku sudah meremehkanmu. Di atas langit masih ada langit, ternyata peribahasa ini benar. Tapi, karena kamu sudah bertemu denganku hari ini, kamu nggak akan bisa lolos dari kematian. Basis kultivasimu hebat, tapi semua itu nggak ada gunanya di depan serangga beracunku."

Kemudian, pendeta itu memberi isyarat mata kepada Orang-Orang Putih dan menginstruksi, "Cepat gunakan Racun Sukma."

"Ya!" Si pendeta dan Orang-Orang Putih menepuk dada masing-masing untuk memuntahkan darah. Racun Sukma bersembunyi di darah mereka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 597

    Di perjalanan, Yoga bertanya, "Sebenarnya di mana makam ayahku? Kenapa aku nggak bisa menemukannya?"Ekky menyahut, "Sebenarnya Gunung Nazabra adalah makam ayahmu.""Terima kasih atas kerja keras kalian. Pasti sulit untuk membangun makam sebesar itu," ujar Yoga.Ekky melambaikan tangan dan membalas, "Tuan Muda, kamu sudah salah paham. Bukan kami yang membangunnya, tapi orang lain.""Itu artinya, kalian nggak pernah melihat jasad ayahku? Apa mungkin dia masih hidup?" tanya Yoga.Ekky menyahut, "Kami memang nggak pernah melihat jasad Raja Kirin, tapi kemungkinan Raja Kirin masih hidup sangat kecil, bahkan nihil! Dia dikepung oleh begitu banyak ahli bela diri dan akhirnya melompat dari tebing. Sehebat apa pun Raja Kirin, dia tetap sulit bertahan di situasi seperti itu.""Sebelum melihat jasad ayahku, aku nggak akan percaya kalau dia sudah mati," gumam Yoga.Setibanya di Gunung Nazabra, mereka pun tercengang. Tempat ini sangat kacau, dipenuhi jejak kaki serta bekas ban, bahkan terdapat bek

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 598

    Untungnya, reaksi Yoga cepat. Dia langsung menghindari serangan itu. Setelah melihat dengan saksama, dia mendapati sekujur tubuh lawan dipenuhi bom. Saat berikutnya, pihak lawan menekan tombol untuk meledakkan tubuh masing-masing.Yoga sontak melepaskan energinya untuk mengempaskan beberapa orang itu. Tubuh mereka pun meledak di udara, membuat langit turun hujan darah.Yoga mengamati beberapa musuh yang masih hidup sambil berkata, "Kalau tebakanku nggak salah, mereka seharusnya petarung dari Jepana."Para tetua Aula Kirin sungguh terkejut melihat situasi ini. Petarung Jepana ahli dalam penyergapan. Jika tidak ada Yoga, mungkin mereka sudah mati sekarang. Mereka pun merasa malu karena tidak sanggup membantu Yoga.Ekky berucap, "Mereka seharusnya diutus oleh orang Jepana yang mengurung kita. Token Suci Kirin pasti di tangan mereka."Yoga bertanya, "Pak, apa kamu tahu identitas orang Jepana yang mengurung kalian?"Ekky membalas, "Nama pemimpin mereka Ryota. Tapi, kami nggak tahu identitas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 599

    "Dasar cari mati!" Penjaga pintu itu sungguh murka sehingga langsung menyerbu ke arah Yoga.Yoga pun berkelebat dan mencengkeram leher pria itu. Krek! Saat berikutnya, leher pria itu patah, menyebabkannya tewas begitu saja.Ekspresi para tetua Aula Kirin sontak berubah. Membunuh orang Jepana di hutan belantara dengan membunuh orang Jepana di kantor kedutaan jelas adalah 2 hal yang berbeda.Pertarungan bela diri memang bebas sehingga tidak peduli siapa yang hidup dan mati. Namun, jika membunuh orang Jepana di kantor kedutaan, Yoga sama saja dengan menantang prestise Negara Jepana dan memicu perang.Tindakan seperti ini terlalu ceroboh. Aula Kirin yang sedang berjaya pada masa itu saja tidak berani melakukan hal seperti ini.Seketika, seluruh orang Jepana di kantor kedutaan berlari ke luar. Mereka sangat terkejut dan murka atas kejadian ini."Dasar rakyat Daruna yang rendahan! Beraninya kamu membunuh orang Jepana yang mulia! Sialan!""Daruna harus memberi kami penjelasan yang memuaskan.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 600

    "Nggak, tapi Ryota harus mati hari ini," sahut Yoga."Aku nggak akan menghentikanmu membunuhnya. Yang penting jangan dilakukan secara terang-terangan di kantor kedutaan. Kalau nggak, berarti kamu memusuhi Kota Terlarang dan ratusan juta penduduk Daruna," ujar Dirga."Ya sudah, aku akan menuruti perkataanmu." Yoga menyetujuinya.Ketika melihat Yoga mengalah, semua orang Jepana menghela napas lega. Ryota yang bersembunyi bahkan berjalan ke luar dengan arogan."Hehehe. Yoga, kukira kamu sehebat apa. Kukira pertarungan besar akan terjadi, tapi ternyata aku sudah salah menilaimu," sindir Ryota."Sudah kubilang kamu akan mati hari ini. Itu artinya, kamu nggak bakal bisa melihat matahari lagi besok," balas Yoga sambil menatap Ryota."Kamu ingin ingkar janji? Kamu sudah berjanji pada Pak Dirga nggak bakal membunuhku," ujar Ryota."Aku berjanji nggak bakal membunuhmu di sini. Tapi, aku bisa membuatmu bunuh diri sebagai penebusan dosa," timpal Yoga."Hahaha! Gimana kamu bisa bicara begini? Nggak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 601

    "Omong kosong! Berani sekali kamu menghina kekaisaran Jepana! Kamu harus mati!" seru Ryota."Kamu yang harus mati," balas Yoga dengan tidak acuh. Kemudian, dia bertanya kepada si pemimpin, "Kenapa kamu nggak membunuhnya? Kamu ingin menentang perintah Kaisar?""Eee ... aku ...." Pemimpin itu sungguh tak berdaya. Dia terpaksa mengangkat pistol sambil berucap, "Maafkan aku, aku nggak bisa menentang perintah Kaisar.""Nggak! Aku nggak terima!" seru Ryota dengan histeris. "Aku mau menelepon leluhur. Yoga, kamu berani mengizinkanku meneleponnya?"Yoga mengangguk. "Silakan. Kamu boleh menggunakan seluruh koneksimu. Dengan begini, aku baru bisa mencabut rumput sampai ke akarnya."Dengan tangan bergetar, Ryota menghubungi sebuah nomor. "Tolong aku, Yoga ingin membunuhku!"Siapa leluhur yang disebut Ryota? Apa orang itu jauh lebih hebat dari Kaisar Jepana? Ketika Yoga berpikir begitu, ponselnya tiba-tiba berdering. Karno yang meneleponnya.Yoga seketika mengernyit. Dia tidak menyangka panggilan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 602

    Orang-orang Jepana pun menggertakkan gigi dengan geram saat melihat sosok belakang Yoga. Sungguh penghinaan besar! Mereka tidak bisa menerima semua ini!Yoga membawa para tetua Aula Kirin ke Sekte Hagisana. Kemudian, dengan Token Suci Kirin, dia memerintahkan Pasukan Kirin untuk berkumpul.Seketika, semua anggota Pasukan Kirin yang tersebar di seluruh dunia berkumpul di Kota Pawana. Dunia persilatan Daruna benar-benar gempar sekarang.Awalnya, Sekte Hagisana menggantikan Aliran Mulista menjadi sekte nomor satu di Daruna. Setelah itu, 10 tetua Aula Haima bangkit kembali. Kemudian, Raja Naga juga bangkit kembali dan 10 jenderal Aula Naga mendapat kekuatan tempur mereka kembali hingga memimpin 10 pasukan berkumpul di Kota Pawana.Kini, Token Suci Kirin ditemukan dan Pasukan Kirin berkumpul. Bahkan, Aula Digdaya dan empat keluarga kultivator kuno juga datang ke Kota Pawana.Semua ini baru yang mereka ketahui. Masih ada banyak ahli bela diri yang memunculkan diri, tetapi belum diketahui sia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 603

    Karina mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Yoga. Dia ingin memastikan apakah Yoga memang mengalami kecelakaan atau tidak.Namun, Kiana malah merebut ponselnya dan melemparkannya ke luar jendela. Ekspresi Karina pun berubah drastis. Dia tahu Kiana menipunya."Kiana, kamu menipuku. Apa tujuanmu melakukan semua ini?" tanya Karina segera."Kamu akan tahu sebentar lagi," balas Kiana sambil menyunggingkan senyuman jahat.Karina yang panik hendak melompat dari mobil. Kiana sontak menginjak rem. Karina pun melompat, mencoba untuk melarikan diri.Tiba-tiba, muncul beberapa mobil jip dari berbagai arah. Mobil-mobil itu menghalangi jalan Karina. Seorang pria Jepana turun dan menatap Karina sambil tersenyum dingin. "Ternyata memang cantik. Pantas saja, Yoga begitu tergila-gila padamu."Pria itu tidak lain adalah Ichiro. Karina menatapnya dengan waspada sambil berteriak, "Siapa kamu? Apa maumu?"Ichiro menyahut, "Jangan cemas. Aku cuma mau membawamu menemui seseorang. Sebaiknya kamu menurutiku s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 604

    Roselia menjawab, "Kamu mungkin nggak percaya. Ibu angkatku, yaitu ibu negara, meneleponku. Dia menyuruhku melepaskan Ichiro.""Aku percaya kok," balas Yoga."Orang Jepana yang rendahan bisa membuat Bu Odeli meneleponku. Kamu rasa ini aneh nggak?" Roselia merasa cukup terkejut.Yoga berkata, "Kalau tebakanku nggak salah, ini seharusnya karena leluhur yang berada di belakang Ichiro dan Ryota.""Kamu sampai tahu tentang leluhur itu? Siapa dia? Gimana caramu menemukannya?" Roselia makin terkejut.Yoga menceritakan tentang Ryota yang menelepon leluhur, lalu Karno yang meneleponnya. Roselia tampak merenung saat berkata, "Siapa sebenarnya leluhur itu? Pak Karno dan Bu Odeli bahkan harus menghormatinya."Yoga menggeleng dan menyahut, "Entahlah, tapi aku sudah menyuruh orang menyelidikinya.""Kamu membunuh Ryota, leluhur itu nggak mungkin melepaskanmu begitu saja. Kamu harus lebih hati-hati. Tapi, tenang saja. Dia harus mengalahkan Pulau Neraka dulu kalau ingin membunuhmu," timpal Roselia."Ak

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1296

    Seiring dengan tertidurnya Bimo, tidak ada jawaban sama sekali ketika Yoga memanggilnya dua kali. Dia benar-benar telah tertidur.Yoga bergumam dalam hati. Dia merasa sedikit tidak yakin. 'Satu bulan ... bisakah aku menemukannya?'Benda seperti itu, bahkan ketika Yoga sendiri masuk ke area terlarang, hanya bisa menemukan satu. Sementara dua benda yang tersisa ... dia sama sekali tidak memiliki petunjuk. Selain itu, kini dirinya juga telah menjadi target dari para penjaga gerbang.Setelah berpikir panjang, Yoga menyadari bahwa dia harus mempercepat langkahnya. Setelah melalui berbagai rintangan dalam perjalanan pulang, Yoga akhirnya kembali ke vila.Namun begitu masuk ke dalam, Yoga langsung melihat Sutrisno sudah duduk di ruang tamu. Dia sedang menunggunya dengan ekspresi penuh kegelisahan."Apa itu kamu? Sebenarnya kamu bukan? Apa kamu yang bunuh anggota Keluarga Husin?" tanya Sutrisno dengan nada cemas. Dia terus-menerus menekannya untuk memberikan jawaban.Yoga menghela napas. Dia m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1295

    "Benar! Kita harus rebut kembali obat-obatan. Besi hitam nggak boleh jatuh ke tangan mereka!""Tapi ... di mana manusia hantu lainnya? Bukannya yang ada di sini kebanyakan hanya orang-orang dari Keluarga Husin?" Di tengah kerumunan, seseorang tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu.Sutrisno membalas dengan santai, "Apa pedulimu? Mereka memang nggak pernah akur satu sama lain. Mungkin mereka langsung kabur begitu keadaan menjadi genting!"Mendengar itu, orang-orang yang ada di sana pun mengangguk-angguk seakan menerima penjelasan tersebut tanpa banyak berpikir.Winola melirik Sutrisno sekilas. Pikirannya penuh dengan beban berat. Di tempat ini, hanya dia dan Sutrisno yang memiliki hubungan dekat dengan Yoga. Mereka berdua sangat memahami kepribadian Yoga. Kemungkinan besar, Keluarga Husin telah dijebak olehnya.Tak lama setelah itu, orang-orang mulai bergerak. Mereka berpencar untuk mencari keberadaan Keluarga Husin.Saat ini, Yoga duduk bersila dalam meditasi di kejauhan. Setelah beberapa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1294

    "Yang aku inginkan adalah membuat Keluarga Husin benar-benar tunduk sepenuhnya! Rasa takut? Itu nggak ada dalam kamusku!" Suara Yoga penuh dengan keangkuhan dan keyakinan mutlak.Di tempat itu, para manusia hantu hanya bisa terdiam. Mereka semua menatapnya dengan ekspresi kosong. Namun, di mata mereka kini muncul kilatan kekaguman yang makin mendalam.Bagaimanapun juga, orang yang berani bersikap begitu arogan, yang berani berhadapan langsung dengan Keluarga Husin, bukanlah orang biasa. Keberanian seperti ini ... tidak dimiliki oleh semua orang!"Gawat! Ada orang-orang dari tiga kekuatan lain yang datang! Mereka adalah anggota dari tiga keluarga besar lainnya!" Tiba-tiba, suara seseorang menggema.Semua orang di sana langsung tersentak kaget. Mereka segera menoleh ke arah Yoga. Tiga keluarga besar lainnya ... datang juga?Prajna mengusulkan dengan nada tegang, "Apa yang harus kita lakukan? Sebaiknya kita segera pergi!"Yoga tersenyum licik. Sepasang matanya berkilat penuh arti ketika b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status