Share

Bab 566

Penulis: Vodka
Jeje tidak berhenti. Dia malah membaca mantra yang kekuatannya lebih dahsyat. Valdi sangat kesakitan dan terus menggaruk tubuhnya. Dia ingin menyingkirkan semua serangga yang menggigitnya. Kulit Valdi sudah hancur dan darahnya terus mengalir. Namun, rasa sakit ini tidak ada apa-apanya dibandingkan ulat-ulat yang menggerogoti organ dalamnya.

Leona yang ketakutan menghampiri Valdi dan menjerit, "Valdi, kamu kenapa? Cepat bangun!"

Valdi hampir kehilangan kesadaran karena merasa sangat kesakitan. Dia berteriak, "Cepat tangkap serangganya!"

Leona bingung, mana ada serangga? Valdi tiba-tiba mengorek matanya dan darah memuncrat ke wajah Leona.

Leona merasa frustrasi. Dia menghampiri Jeje dan memaki, "Dasar berengsek! Apa yang kamu lakukan pada suamiku?"

Jeje menjentikkan jarinya, lalu setetes darah masuk ke mata Leona. Kala ini, Leona juga terkena teknik siluman. Dia terjatuh di lantai dan terus menggaruk kulitnya dengan kukunya yang tajam sambil menjerit histeris.

Jeje kehabisan tenaga karen
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Pati
menjengkelkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 567

    Setibanya di pondok nadi obat, Yoga mendapati Hagi sedang minum teh dan mengobrol santai dengan Raja Naga. Penampilan Raja Naga sudah jauh lebih baik. Rambutnya yang sebelumnya kusut masai kini tersisir rapi dan dia juga sudah berganti baju bersih. Dia tampak seperti orang normal.Apakah mental Raja Naga sudah pulih kembali? Yoga gembira memikirkan kemungkinan ini. Dia buru-buru menghampiri Raja Naga.Melihat kedatangan Yoga, Raja Naga langsung menekuk satu lututnya dan berujar penuh hormat, "Guru sudah kembali, ya."Sikap Raja Naga padanya membuat Yoga terkejut. Pendiri Aula Naga itu merupakan petarung dari generasi di atasnya. Dia bahkan disebut-sebut sebagai petarung nomor satu di Daruna. Kini, Raja Naga malah berlutut dan memanggil dirinya sebagai "guru".Bagaimana Yoga sanggup menerima panggilan ini? Dia buru-buru berkata, "Senior terlalu meninggikan aku. Aku mana pantas menjadi gurumu?""Kamu memiliki keterampilan bermain catur dan seni bela diri yang luar biasa. Jadi, tentu saja

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 568

    Yoga tidak memberi tahu Raja Naga tentang orang yang menyamar menjadi dirinya. Bagaimanapun, siapa yang akan menolak seorang petarung top sebagai murid?Yoga berkata, "Raja Naga, ibu kandungku dikurung di Penjara Jahanam. Sebulan lagi, aku mau menerobos ke sana untuk menyelamatkannya. Apa kamu bersedia memimpinku ke Penjara Jahanam?"Raja Naga menarik napas panjang, lalu menyahut, "Menerobos Penjara Jahanam, ya? Ini sedikit rumit."Jantung Yoga berdegup kencang saat dia bertanya, "Kenapa? Apa dengan menggabungkan kekuatan kita sekalipun, Penjara Jahanam tetap sulit ditembus?"Raja Naga mengangguk, lalu menjelaskan, "Ada banyak sekali petarung yang menjaga Penjara Jahanam. Hampir mustahil untuk menerobos ke sana, apalagi membawa tawanan keluar.""Mereka seharusnya adalah orang-orang Aula Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno, 'kan? Saat ini aku sudah mengumpulkan pasukan besar. Ditambah kekuatanmu dan aku, seharusnya kita berpeluang mengalahkan mereka," ujar Yoga.Raja Naga m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 569

    Meskipun mereka berada di ruangan yang berbeda, Yoga bisa mendengar gumaman Ayu dengan jelas. Sudahlah, berhubung ibunya tidak mau bicara, dia tidak akan memaksa sekarang. Nanti, Yoga bisa pelan-pelan bertanya padanya lagi.Saat ini, ponsel Yoga menerima panggilan dari sebuah nomor asing. Dia menekan tombol jawab dan bertanya, "Siapa, ya?""Aku perawat dari Rumah Sakit Wellnes. Apa kamu mengenal Wina Suteja?" ujar orang di seberang telepon. Wina Suteja adalah nama lengkap Wina.Yoga menjawab, "Ya, aku kenal. Kenapa, ya?""Biaya pengobatan Bu Wina masih belum dibayar. Apa kamu bisa melunasi tagihan dalam waktu setengah jam supaya perawatan medis pasien bisa segera dilakukan?" tutur perawat itu.Jantung Yoga sontak berdegup kencang. Dia bertanya lagi, "Ada masalah apa dengan Nenek Wina? Kenapa dia bisa di rumah sakit?"Perawat itu menjelaskan, "Dada pasien ditusuk benda tajam, tapi dia sudah melewati masa kritis. Keluarga yang membawanya ke sini nggak bisa dihubungi, jadi kami hanya bisa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 570

    Desi menjelaskan, "Sejujurnya aku ini pembantunya. Aku baru kerja selama seminggu. Kalau dia mati, aku bisa mendapat gaji sebulan cuma-cuma. Enam jutaan, lho! Kalau dia hidup, aku harus terus melayaninya. Sial sekali, 'kan?""Iya, sial sekali," sahut Endang.Desi berkata lagi, "Kamu tahu siapa yang melukainya? Aku yakin kamu nggak akan bisa menebaknya.""Oh? Siapa?" tanya Endang. Hasrat bergosipnya seketika bangkit."Putra dan menantunya!" ujar Desi."Mana mungkin! Kamu pasti bohong," sergah Endang kaget.Desi memperingatkannya, "Kecilkan suaramu, jangan sampai ada yang dengar. Aku mana mungkin berani bohong soal masalah seperti ini. Aku lihat kejadiannya dengan mataku sendiri, kok! Tadinya aku kira dia sudah mati, tak kusangka nyawanya panjang juga. Tahu begini, seharusnya aku menusuknya sekali lagi."Setelah terdiam beberapa saat, Desi berbisik lagi, "Endang, aku mau minta bantuanmu."Endang bertanya, "Bantuan apa?""Waktu kamu bersih-bersih di ICU nanti, tolong bantu aku cabut selan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 571

    "Apa yang kamu lakukan!" seru Desi dengan berang.Duk! Yoga menendang Desi dan berujar, "Aku lagi menghajar orang bejat!"Desi merasakan tubuhnya remuk redam. Rasa sakit itu begitu menyiksa hingga membuatnya sesak napas. Butuh beberapa saat baginya untuk sadar.Desi lantas berjongkok di lantai dan berteriak keras-keras, "Tolong! Tolong aku! Ada yang melakukan kekerasan di siang bolong. Dia mau memukuli aku sampai mati! Huhuhu .... Tolong aku!"Keributan yang dibuat Desi langsung menarik perhatian banyak orang. Ratapan memilukan Desi membangkitkan rasa iba semua orang. Mereka pun mulai menyerang Yoga secara verbal."Pria ini kejam sekali, dia memukuli wanita.""Iya. Dilihat dari luka berat korban, dia setidaknya akan dihukum penjara 10 tahun!""Telepon polisi! Cepat telepon polisi! Pria itu sudah bosan hidup. Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini di rumah sakit."Beberapa orang di sana segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon polisi.Desi puas sekali melihat begitu banyak orang yang me

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 572

    Agus kebingungan karena ditampar. Dia memegang wajahnya sambil bertanya, "Paman Darmo, kenapa kamu menamparku? Kenapa kamu juga bilang bahwa aku membela Bibi Desi?"Darmo menatapnya dengan tajam, lalu memproyeksikan rekaman kamera CCTV ke layar besar. Layar besar mulai memutar percakapan antara Desi dan Endang.Begitu melihat rekaman, kerumunan langsung heboh. Wanita tua yang tampaknya tak berbahaya ini, bisa-bisanya ingin membunuh seseorang hanya demi gaji sebulan. Ini bukan kali pertama Desi melakukan hal itu. Sebelumnya, dia setidaknya telah membunuh puluhan orang. Dia melakukannya hanya demi mendapatkan tambahan gaji sebulan. Bagaimana bisa ada manusia sejahat itu di dunia ini? Desi benar-benar aib bagi umat manusia.Orang-orang di sekitar mengalihkan perhatian mereka dan mulai mengecam Desi.Sementara itu, Agus amat terpukul sekarang. Dia membeku di tempatnya. Ibunya sangat mungkin mati keracunan karena Desi. Namun, Agus baru saja membelanya. Dia memang pantas dituduh telah memih

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 573

    Berkat nutrisi dari pil tingkat tinggi, kini Bruno bukan hanya memiliki kekuatan pertempuran yang kuat. Anjing itu juga meningkatkan satu naluri alaminya secara tak terbatas, yaitu indra penciuman yang luar biasa peka. Bahkan, Bruno bisa mencium bau dari jarak ratusan kilometer.Kebetulan sekali, belakangan ini Jeje selalu berurusan dengan Pasukan Hewan. Jadi, Bruno mengingat bau wanita itu. Yoga memerintahkan Bruno untuk melacak bau tersebut. Tidak disangka Bruno akhirnya membawa Yoga ke daerah pegunungan selatan Kota Pawana.Sebelumnya, Yoga telah mengetahui dari Raja Naga bahwa Penjara Jahanam berada di daerah pegunungan selatan Kota Pawana. Sementara itu, Aula Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno juga berada di sana.Jangan-jangan, Arya bekerja sama dengan mereka? Apakah dia akan membawa Jeje ke Penjara Jahanam? Kalau Jeje benar-benar ditahan di Penjara Jahanam, situasinya akan gawat.Yoga dan Bruno berusaha keras mengejarnya. Tidak lama setelah memasuki pegunungan, mer

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 574

    "Haha!" Arya tertawa terbahak-bahak sebelum berucap, "Yoga, jangan kira aku nggak tahu. Terakhir kali, kamu hampir mati karena formasi sihir Zahira di Kota Pawana. Kalau bukan karena Jeje yang muncul tepat waktu, sekarang kamu sudah menghilang dari muka bumi.""Semua orang yang kubawa ini adalah murid elite Sekte Torkas. Teknik sihir mereka jauh melampaui sampah dari Keluarga Tanaka di Kota Pawana. Karena kekuatan sihir Jeje sudah hilang, dia sama sekali nggak bisa membantumu. Dengan cara apa kamu akan melawanku?" tanya Arya.Yoga menjawab, "Sudah kubilang, hanya kami yang akan melawanmu."Mendengar ini, Arya pun melambaikan tangan seraya berucap, "Dasar nggak tahu diri! Bunuh mereka!"Puluhan murid Sekte Torkas segera mengelilingi Yoga. Mereka mulai mengucapkan mantra dan menggunakan gerakan tangan.Pikiran Yoga sontak terpengaruh oleh sihir. Dia mulai bingung dan mengalami halusinasi. Dia bergegas mengucapkan "Mantra Iblis Hati" untuk menstabilkan pikirannya. Sayangnya, mantra itu ti

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1296

    Seiring dengan tertidurnya Bimo, tidak ada jawaban sama sekali ketika Yoga memanggilnya dua kali. Dia benar-benar telah tertidur.Yoga bergumam dalam hati. Dia merasa sedikit tidak yakin. 'Satu bulan ... bisakah aku menemukannya?'Benda seperti itu, bahkan ketika Yoga sendiri masuk ke area terlarang, hanya bisa menemukan satu. Sementara dua benda yang tersisa ... dia sama sekali tidak memiliki petunjuk. Selain itu, kini dirinya juga telah menjadi target dari para penjaga gerbang.Setelah berpikir panjang, Yoga menyadari bahwa dia harus mempercepat langkahnya. Setelah melalui berbagai rintangan dalam perjalanan pulang, Yoga akhirnya kembali ke vila.Namun begitu masuk ke dalam, Yoga langsung melihat Sutrisno sudah duduk di ruang tamu. Dia sedang menunggunya dengan ekspresi penuh kegelisahan."Apa itu kamu? Sebenarnya kamu bukan? Apa kamu yang bunuh anggota Keluarga Husin?" tanya Sutrisno dengan nada cemas. Dia terus-menerus menekannya untuk memberikan jawaban.Yoga menghela napas. Dia m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1295

    "Benar! Kita harus rebut kembali obat-obatan. Besi hitam nggak boleh jatuh ke tangan mereka!""Tapi ... di mana manusia hantu lainnya? Bukannya yang ada di sini kebanyakan hanya orang-orang dari Keluarga Husin?" Di tengah kerumunan, seseorang tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu.Sutrisno membalas dengan santai, "Apa pedulimu? Mereka memang nggak pernah akur satu sama lain. Mungkin mereka langsung kabur begitu keadaan menjadi genting!"Mendengar itu, orang-orang yang ada di sana pun mengangguk-angguk seakan menerima penjelasan tersebut tanpa banyak berpikir.Winola melirik Sutrisno sekilas. Pikirannya penuh dengan beban berat. Di tempat ini, hanya dia dan Sutrisno yang memiliki hubungan dekat dengan Yoga. Mereka berdua sangat memahami kepribadian Yoga. Kemungkinan besar, Keluarga Husin telah dijebak olehnya.Tak lama setelah itu, orang-orang mulai bergerak. Mereka berpencar untuk mencari keberadaan Keluarga Husin.Saat ini, Yoga duduk bersila dalam meditasi di kejauhan. Setelah beberapa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1294

    "Yang aku inginkan adalah membuat Keluarga Husin benar-benar tunduk sepenuhnya! Rasa takut? Itu nggak ada dalam kamusku!" Suara Yoga penuh dengan keangkuhan dan keyakinan mutlak.Di tempat itu, para manusia hantu hanya bisa terdiam. Mereka semua menatapnya dengan ekspresi kosong. Namun, di mata mereka kini muncul kilatan kekaguman yang makin mendalam.Bagaimanapun juga, orang yang berani bersikap begitu arogan, yang berani berhadapan langsung dengan Keluarga Husin, bukanlah orang biasa. Keberanian seperti ini ... tidak dimiliki oleh semua orang!"Gawat! Ada orang-orang dari tiga kekuatan lain yang datang! Mereka adalah anggota dari tiga keluarga besar lainnya!" Tiba-tiba, suara seseorang menggema.Semua orang di sana langsung tersentak kaget. Mereka segera menoleh ke arah Yoga. Tiga keluarga besar lainnya ... datang juga?Prajna mengusulkan dengan nada tegang, "Apa yang harus kita lakukan? Sebaiknya kita segera pergi!"Yoga tersenyum licik. Sepasang matanya berkilat penuh arti ketika b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1293

    Kata-kata Yoga langsung membuat Girbet melihat secercah harapan. Dengan penuh kegembiraan, dia merangkak maju dalam posisi berlutut.Segera, Girbet sudah sampai di hadapan Yoga. Dia membenturkan kepalanya ke tanah berkali-kali dengan sekuat tenaga. Dia takut jika terlambat sedikit saja, Yoga akan berubah pikiran.Girbet berkata dengan penuh kegelisahan dan ketergesaan, "Makasih! Makasih banyak! Aku akan segera kembali dan mengambil uangku! Aku janji akan kasih semuanya padamu!"Setelah itu tanpa membuang waktu, Girbet berbalik dan hendak pergi. Namun, tiba-tiba terdengar suara Yoga. "Tunggu!"Hati Girbet seakan berhenti berdetak sejenak. Wajahnya menjadi pucat pasi. Dia ingin berpura-pura tidak mendengar dan terus melangkah pergi. Namun, pada saat berikutnya ... sosok-sosok aneh bermunculan di sekelilingnya.Mereka semua memiliki penampilan yang mengerikan. Ternyata itu adalah para manusia hantu dari area terlarang."Bos sudah menyuruhmu berhenti, apa kamu tuli?" Suara dingin Prajna me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status