Yoga mulai merasa cemas. Dia bisa melarikan diri dari serangan lawan, tetapi tidak akan sempat melindungi Erika.Erika tentu tahu pemikiran Yoga. Dia berlutut dan berkata, "Pak, kamu nggak perlu mencemaskanku. Aku nggak akan menyesal meskipun mati."Gus tergelak mendengarnya. "Hahaha! Sungguh mengharukan. Tenang saja, kalian akan mati dan berkumpul kembali alam baka."Ketika saat kritis, ledakan dahsyat tiba-tiba terjadi di udara. Situasi macam apa ini? Semua orang pun mendongak untuk melihat.Sebuah roket tiba-tiba meluncur dan menghancurkan jet tempur pasukan Gus hingga luluh lantak. Musuh telah menyerang!Sebelum mereka sempat bereaksi, ada makin banyak roket dan rudal yang meluncur. Dalam waktu singkat, semua jet tempur pasukan Gus pun hancur.Terdengar gemuruh yang disebabkan oleh tentara bayaran di luar. Gerakan mereka membuat tanah bergetar cukup hebat.Semua orang memandang ke arah sumber suara. Pasukan yang lebih besar dengan senjata beserta perlengkapan yang lebih baik sedang
Kamelia berbalik dan menghampiri Gus dengan ekspresi yang berbeda. Kini, Gus tampak sekarat karena tertembak. Dia menatap Kamelia dengan takut sambil berujar, "Madam Metal, aku nggak nyangka kamu semuda ini."Kamelia terkekeh-kekeh sinis sebelum menyahut, "Jenderal Gus, tadi kamu bilang kemampuan bela diri Daruna nggak ada apa-apanya?"Gus tidak sempat menjawab karena Kamelia telah mengerahkan Serangan Naga dan Harimau untuk menyerangnya.Roar! Raungan naga dan harimau bergema di seluruh pegunungan. Kedua hewan buas itu menerkam dan mencabik-cabik Gus.Yoga mencebik melihatnya. Kamelia adalah wanita idaman saat di Pulau Neraka. Banyak pria yang mengejarnya. Kalau mereka melihat Kamelia sesadis ini, entah masih berani menjadikannya wanita idaman atau tidak.Arnos benar-benar syok dengan situasi ini. Kedua matanya sampai memerah. "Guru mewariskan Serangan Naga dan Harimau kepada kalian. Kenapa nggak mewariskannya kepadaku? Dia pilih kasih sekali! Aku nggak bisa menerimanya!"Kamelia mena
"Kamu rasa dirimu masih punya hak untuk bernegosiasi denganku?" tanya Kamelia. Kemudian, dia langsung mengeluarkan Sarang Ribuan Serangga.Yoga juga mengeluarkan jarum peraknya dan bertanya, "Kak, gimana kalau Sarang Ribuan Serangga dikombinasikan dengan Teknik Jarum Hantu? Kira-kira dia bisa bertahan berapa lama?""Boleh dicoba," balas Kamelia.Arnos sangat ketakutan. Baik itu Sarang Ribuan Serangga atau Teknik Jarum Hantu, keduanya sama-sama menyakitkan. Sekarang, mereka malah ingin mengombinasikannya?Ketika melihat Yoga dan Kamelia hendak beraksi, Arnos buru-buru berkata, "Aku akan memberi tahu kalian! Dia ada di Aula Digdaya, dia sangat aman."Begitu mengetahui adik seperguruan mereka baik-baik saja, keduanya menghela napas lega. Yoga meneruskan, "Kamu mengkhianati ibuku dan mencuri peti harta karunnya. Beri tahu aku, apa isinya?""Hanya ada sebuah peta. Aku menemukan Pulau Neraka dengan peta itu. Dewa Digdaya memaksaku untuk mengkhianati ibumu dan mencari Pulau Neraka. Kalau aku
"Kak, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Yoga."Guru memberitahuku bahwa dia meninggalkan barang yang sangat penting di Mirjani. Dia ingin aku mengambilnya secepat mungkin. Aku harus memenuhi keinginan terakhirnya," jawab Kamelia.Yoga mengangguk dan membalas, "Oke. Aku akan pergi ke Aula Digdaya untuk menolong ibuku, lalu pergi ke kediaman Keluarga Sumargo untuk membebaskan para tetua Aula Haima."Kesepuluh tetua ini sangat setia pada ibunya. Itu sebabnya, Yoga tidak bisa berpangku tangan."Oke." Kamelia mengangguk dan menyahut, "Tenang saja, aku akan menyuruh kedelapan senior lain untuk membantumu. Mereka semua ada di ibu kota."Dengan begitu, keduanya pun berpisah dengan enggan. Yoga membawa Erika pergi. Sesampainya di ibu kota yang ramai, Yoga berucap kepada Erika, "Kamu sudah boleh pergi sekarang.""Pak, tolong jangan usir aku. Aku bersedia melayanimu. Aku sudah termasuk asetmu sekarang," pinta Erika sambil berlutut."Kamu hanya akan berada dalam masalah kalau mengikutiku," sahut Y
Lagi-lagi Keluarga Sumargo! Yoga berkata, "Aku akan segera ke sana!" Kemudian, dia langsung berangkat ke Kelab Parisa.Di Kelab Parisa, orang-orang Keluarga Sumargo tampak memaksa belasan staf wanita Perusahaan Farmasi Sehat Abadi untuk masuk ke sebuah ruang privat.Para staf wanita tampak ketakutan dan tidak berani melawan. Tadi ada yang mencoba membantah, tetapi akhirnya dihajar sampai sekarat.Nando yang memimpin para pemuda Keluarga Sumargo pun menatap para staf wanita itu dengan tatapan mesum. Begitu melhat Lili, Nando bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya lagi."Aku nggak nyangka akan ada wanita secantik ini di Kota Pawana yang kecil. Kemarilah, temani kami minum-minum. Kalau kami senang, kamu akan mendapat hadiah," ujar Nando.Lili memberanikan diri untuk melawan. "Yang kalian lakukan ini ilegal. Aku akan melaporkan kalian kepada polisi!""Hahaha!" Nando tergelak. "Kamu membahas hukum denganku? Itu hanya alat bagi tokoh besar seperti kami untuk menahan rakyat jelata seperti
Yoga berucap, "Tenang saja, Lili. Kakak sudah datang, semua akan baik-baik saja."Yoga menyuapi Pil Ketenangan Jiwa kepada Lili. Setelah memastikan nyawanya tidak terancam, Yoga menyuruh Lili beristirahat di mobil.Sementara itu, Yoga langsung meloncat ke lantai 3. Dia memasuki ruang privat melalui jendela. Saat berikutnya, situasi di dalam ruang privat sontak membuatnya naik pitam.Para pemuda Keluarga Sumargo tampak memukul para staf wanita dengan kejam, bahkan beberapa sampai jatuh pingsan dengan pakaian yang berantakan.Yoga berteriak, "Berhenti!"Para pemuda itu segera berhenti, lalu menatap Yoga dengan terkejut sambil bertanya, "Siapa kamu? Dari mana kamu masuk? Keluar sana!"Seorang pemuda berkacamata mendekati Yoga dan ingin memaksanya untuk keluar. Namun, Yoga sontak mencengkeram lehernya dan membantingnya ke lantai.Bam! Pemuda itu langsung sekarat, bahkan menyemburkan darah yang sangat banyak. Melihat ini, pemuda lainnya pun murka dan membentak, "Berani sekali kamu melukai a
Yoga dan Enam Pelindung masih berdiri di tempat mereka. Namun, muncul garis berdarah pada pinggang Enam Pelindung.Tubuh mereka terpotong oleh serangan Yoga. Hanya saja, Pedang Langit terlalu tajam dan cepat sehingga tidak ada darah yang sempat memuncrat.Enam Pelindung membelalakkan mata. Setelah meneriakkan kata "keterampilan tempur kultivator kuno", mereka terjatuh dan bersimbah darah.Anggota Keluarga Sumargo tak kuasa merinding melihatnya. Keterampilan tempur kultivator kuno adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh keluarga kultivator kuno. Sementara itu, Yoga berhasil menguasainya! Sungguh mengerikan! Tidak ada kata lain untuk mendeskripsikan Yoga!"Kabur!" Nando yang tersadar dari keterkejutannya buru-buru berlari ke luar. Mana mungkin Yoga memberi mereka kesempatan seperti itu. Dia sontak mengayunkan pedangnya sehingga para pemuda Keluarga Sumargo itu tewas di tempat.Yoga sengaja membiarkan Nando hidup karena merasa pria ini masih berguna. Nando tentu marah sekaligus ketakut
"Berengsek!" maki Yoga sambil mengepalkan tangan. Menjadikan manusia sebagai media untuk mengembangbiakkan Cacing Pemakan Jiwa, sungguh keterlaluan. Penderitaan ini jauh lebih kejam daripada kematian."Dalam 10 menit, aku ingin informasi rinci tentang mereka. Kalau nggak, seluruh Keluarga Sumargo akan mati!" ancam Yoga. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan.Dalam waktu kurang dari 5 menit, Nalif telah mengirimkan informasi tentang kesepuluh tetua Aula Haima. Yoga menyimpan ponselnya, lalu mengangkat Nando.Nando seketika ketakutan. Dia bertanya dengan ekspresi panik, "Yoga, ka ... kamu mau apa? Kamu sudah berjanji nggak akan membunuhku. Kalau kamu membunuhku, kesepuluh tetua itu juga akan mati!"Yoga berjalan ke pinggir jendela, lalu membalas, "Kamu yang melemparkan adikku ke lantai bawah, 'kan? Seharusnya kamu memikirkan konsekuensinya sebelum melakukan itu."Seusai berbicara, Yoga langsung melemparkan Nando ke jendela. Ucapan Nando benar. Dia memang belum boleh mati atau Nalif