"Aku Erika dari ibu kota," jawab gadis itu."Kamu boleh ikut," ujar Yoga."Terima kasih," sahut Erika.Sepanjang perjalanan, Yoga memahami secara singkat tentang Master Bian. Dia adalah penempa senjata yang sangat terkemuka di Dunia Abu. Hampir sepertiga senjata terbaik di Dunia Abu dibuat olehnya. Itu sebabnya, dia dijuluki Raja Senjata. Bahkan, Tombak Digdaya milik Dewa Digdaya juga merupakan hasil karyanya. Bian ini juga merupakan tetua dari Aula Haima.Layla membawa Yoga ke sebuah bangunan yang terlihat sangat bobrok. Sekarang sudah larut malam, tetapi lampu di dalam masih menyala dan suara menempa terus terdengar."Ini tempat Master Bian membuat senjata, dia seharusnya ada di dalam," ujar Layla."Ayo, kita masuk," balas Yoga.Saat ini, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki kuda dari belakang. "Minggir, minggir! Guru, ini aku, aku sudah pulang!"Yoga berbalik, lalu mendapati seorang pria berjanggut menunggang kuda dengan kecepatan tinggi hingga hampir menabrak mereka.Entah mengap
"Haha! Setelah membunuhmu, aku akan punya darah kirin yang banyak. Aku nggak perlu repot-repot memohon kepada Dewa Digdaya lagi." Bian segera memanggil muridnya, "Daffa!""Ya, Guru!" sahut Daffa yang buru-buru menghampiri."Kita akan mengaktifkan Formasi Senjata Ajaib. Aku akan membunuh bocah ini!" instruksi Bian."Baik!" Daffa mengiakan.Tiga puluh delapan senjata itu diikat erat dengan tali khusus. Bian dan Daffa masing-masing meraih salah satu ujung tali, lalu memanipulasi senjata dengan mengendalikan tali.Semua senjata itu sontak mengepung Yoga dan memancarkan energi yang dahsyat. Energi 38 senjata itu membentuk seekor naga yang tampak agung.Sebagai manusia biasa, Erika tentu tidak tahan dengan tekanan seperti ini. Dia langsung berlutut di tanah dan kesulitan bernapas."Bunuh dia!" Seiring dengan perintah Bian, 38 senjata itu langsung menyerbu ke arah Yoga.Yoga mendengus dingin dan berseru, "Teknik Guntur Surgawi!"Guntur tiba-tiba meledak di sekeliling, membuat naga dan 38 senj
Setelah mengamati cukup lama, Yoga tidak menemukan keistimewaan apa pun. Dia pun bertanya, "Beri tahu aku, apa kehebatan pedang ini?"Bian menggeleng dan membalas, "Entahlah ... aku belum menemukan apa pun sampai sekarang .... Tolong bunuh aku ... sakit sekali ....""Jangan mimpi." Yoga menginjak tangan dan kaki Bian hingga remuk agar Bian tidak bisa bunuh diri. Kemudian, dia melanjutkan perjalanannya ke Aula Haima. Bian akan mati dalam siksaan rasa sakit itu.Selama perjalanan, Yoga terus meneliti Pedang Langit, tetapi tidak menemukan petunjuk apa pun.Markas Aula Haima terletak di bagian terdalam hutan purba. Bangunannya megah, tetapi ditutupi tumbuhan merambat sehingga sulit untuk ditemukan.Di bagian atas markas ini, terdapat pula sistem sinyal tercanggih di dunia. Jadi, Aula Haima dapat berkomunikasi dengan dunia luar kapan saja.Saat ini, Arnos yang merupakan Ketua Aula Haima terus memperhatikan gerak-gerik Yoga. Begitu mengetahui Yoga akan segera tiba di tempatnya, dia merasa sa
Ucapan Yoga ini berhasil menggusarkan Dewa Durjana. Aura yang awalnya terlihat biasa-biasa saja sontak menjadi dipenuhi niat membunuh."Aku sendiri sudah cukup untuk membunuhmu! Bocah, matilah kamu!" seru Dewa Durjana. Sesudah itu, dia meringkukkan badannya sedikit sebelum menyerbu ke depan.Lantai sampai berlubang karena pijakannya yang begitu kuat. Saat ini, Dewa Durjana bak anak panah yang memelesat ke arah Yoga.Yoga berdiri dengan gagah di tempatnya tanpa berniat untuk mengelak. Tiba-tiba, dia melambaikan tangannya dan berkata, "Serangan Naga dan Harimau."Duar! Energi yang dikerahkan Yoga seketika membentuk naga dan harimau. Seiring dengan raungan yang terdengar mengerikan itu, naga dan harimau itu pun menerkam ke arah Dewa Durjana.Bam! Kedua belah pihak bertabrakan. Gelombang serangan yang dahsyat menyapu ke segala arah hingga meratakan semuanya yang ada di sekeliling.Saat berikutnya, dunia menjadi hening kembali. Naga dan harimau itu telah tiada, begitu juga dengan aura Dewa
Pedang Langit bergetar hebat, seolah-olah sedang merespons Guntur Surgawi. Yoga mengeluarkan Pedang Langit untuk memeriksa keadaan.Begitu dikeluarkan, guntur yang menyambar dari langit sontak ditarik oleh Pedang Langit hingga membentuk tubuh pedang.Tubuh pedang petir ini memiliki lebar 2 meter lebih dan panjang puluhan meter. Kini, Yoga akhirnya mengetahui manfaat Pedang Langit.Pedang ini digunakan bersama Teknik Guntur Surgawi. Tubuh pedangnya adalah Guntur Surgawi, jadi pedang ini bisa mengendalikan Guntur Surgawi.Biasanya, Guntur Surgawi hanya bisa bertahan selama 5 detik dan sulit untuk dikendalikan. Pedang Langit akan memecahkan masalah ini dengan sempurna.Fenomena aneh ini membuat para ahli bela diri Daftar Hitam tertegun. Mereka tidak menduga Yoga bisa mengendalikan guntur.Dengan menggunakan Pedang Langit yang bisa mengendalikan guntur, Yoga melancarkan serangan kepada 2 ahli bela diri tingkat kaisar master.Kekuatan dahsyat ini langsung membuat kedua ahli bela diri itu ke
Yoga mulai merasa cemas. Dia bisa melarikan diri dari serangan lawan, tetapi tidak akan sempat melindungi Erika.Erika tentu tahu pemikiran Yoga. Dia berlutut dan berkata, "Pak, kamu nggak perlu mencemaskanku. Aku nggak akan menyesal meskipun mati."Gus tergelak mendengarnya. "Hahaha! Sungguh mengharukan. Tenang saja, kalian akan mati dan berkumpul kembali alam baka."Ketika saat kritis, ledakan dahsyat tiba-tiba terjadi di udara. Situasi macam apa ini? Semua orang pun mendongak untuk melihat.Sebuah roket tiba-tiba meluncur dan menghancurkan jet tempur pasukan Gus hingga luluh lantak. Musuh telah menyerang!Sebelum mereka sempat bereaksi, ada makin banyak roket dan rudal yang meluncur. Dalam waktu singkat, semua jet tempur pasukan Gus pun hancur.Terdengar gemuruh yang disebabkan oleh tentara bayaran di luar. Gerakan mereka membuat tanah bergetar cukup hebat.Semua orang memandang ke arah sumber suara. Pasukan yang lebih besar dengan senjata beserta perlengkapan yang lebih baik sedang
Kamelia berbalik dan menghampiri Gus dengan ekspresi yang berbeda. Kini, Gus tampak sekarat karena tertembak. Dia menatap Kamelia dengan takut sambil berujar, "Madam Metal, aku nggak nyangka kamu semuda ini."Kamelia terkekeh-kekeh sinis sebelum menyahut, "Jenderal Gus, tadi kamu bilang kemampuan bela diri Daruna nggak ada apa-apanya?"Gus tidak sempat menjawab karena Kamelia telah mengerahkan Serangan Naga dan Harimau untuk menyerangnya.Roar! Raungan naga dan harimau bergema di seluruh pegunungan. Kedua hewan buas itu menerkam dan mencabik-cabik Gus.Yoga mencebik melihatnya. Kamelia adalah wanita idaman saat di Pulau Neraka. Banyak pria yang mengejarnya. Kalau mereka melihat Kamelia sesadis ini, entah masih berani menjadikannya wanita idaman atau tidak.Arnos benar-benar syok dengan situasi ini. Kedua matanya sampai memerah. "Guru mewariskan Serangan Naga dan Harimau kepada kalian. Kenapa nggak mewariskannya kepadaku? Dia pilih kasih sekali! Aku nggak bisa menerimanya!"Kamelia mena
"Kamu rasa dirimu masih punya hak untuk bernegosiasi denganku?" tanya Kamelia. Kemudian, dia langsung mengeluarkan Sarang Ribuan Serangga.Yoga juga mengeluarkan jarum peraknya dan bertanya, "Kak, gimana kalau Sarang Ribuan Serangga dikombinasikan dengan Teknik Jarum Hantu? Kira-kira dia bisa bertahan berapa lama?""Boleh dicoba," balas Kamelia.Arnos sangat ketakutan. Baik itu Sarang Ribuan Serangga atau Teknik Jarum Hantu, keduanya sama-sama menyakitkan. Sekarang, mereka malah ingin mengombinasikannya?Ketika melihat Yoga dan Kamelia hendak beraksi, Arnos buru-buru berkata, "Aku akan memberi tahu kalian! Dia ada di Aula Digdaya, dia sangat aman."Begitu mengetahui adik seperguruan mereka baik-baik saja, keduanya menghela napas lega. Yoga meneruskan, "Kamu mengkhianati ibuku dan mencuri peti harta karunnya. Beri tahu aku, apa isinya?""Hanya ada sebuah peta. Aku menemukan Pulau Neraka dengan peta itu. Dewa Digdaya memaksaku untuk mengkhianati ibumu dan mencari Pulau Neraka. Kalau aku