Share

Bab 1191

Penulis: Vodka
Yoga berucap, "Aku sudah memikirkan semuanya. Kalau mau menyatukan dunia, itu harus dilakukan dengan kekuatan sendiri. Bukan dengan cara segampang ini!"

"Tapi, bukannya Regan dan Aditya sudah kasih kesempatan ini pada kita?" tanya Sutrisno.

Yoga menimpali, "Kalau begitu, kenapa mereka sendiri nggak menyelesaikan permainan catur ini? Bukannya itu karena mereka juga belum siap dan nggak bisa ambil keputusan?"

Winola dan Sutrisno langsung terdiam dan terpaku di tempat. Sudah jelas, mereka mulai memahami maksud Yoga.

Yoga menjelaskan lagi, "Yang paling penting adalah mereka ingin menyerahkan keputusan ini pada kita. Mereka benar-benar memperlakukan kita seperti alat. Main lepas tangan begitu saja!"

"Tapi kenyataannya, kita sama sekali belum punya kelayakan untuk menentukan nasib seluruh dunia. Apalagi, menyatukan dunia bukanlah sesuatu yang aku inginkan!" tambah Yoga.

Mata Yoga bersinar tajam. Suaranya dipenuhi keyakinan ketika melanjutkan, "Kalaupun suatu hari ingin menyatukan dunia, aku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1192

    Cahaya berbentuk naga itu terpantul di mata mereka bertiga. Cahaya itu begitu memukau hingga terasa menyilaukan.Ekspresi mereka berubah drastis. Masing-masing dikuasai rasa kagum bercampur takjub. Tak pernah terbayangkan bahwa mereka akan menyaksikan pemandangan sehebat ini di sini.Sutrisno bertanya dengan kaget, "Yoga, apa kamu pernah lihat nadi naga sebelumnya? Kamu yakin ini benar-benar nadi naga?""Kalau berdasarkan fengsui, ini memang nadi naga," jawab Yoga dengan penuh keyakinan.Winola bertanya dengan penasaran, "Kalau begitu, apa fungsinya? Apa hubungannya dengan menyatukan dunia?"Yoga menjelaskan dengan tenang, "Nadi naga berkaitan dengan nasib dunia bela diri kuno. Ini bahkan bisa menentukan arah masa depan dunia.""Kalau benda ini disembunyikan di sini, apa sebenarnya yang diinginkan oleh kedua orang itu? Apa mereka masih ingin kita bikin pilihan lain?" tanya Winola sambil mengernyit. Dia jelas tidak memahami sepenuhnya.Saat ini, Yoga berpikir keras. Banyak hal memenuhi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1193

    "Di zaman mereka itu tingkatan berkuasa, tapi semuanya sudah berubah di zaman kita," kata Yoga.Winola dan Sutrisno langsung saling memandang. Mereka sudah bisa melihat keputusan Yoga.Saat ini, Bimo yang berada di benak Yoga sudah tidak bisa menahan diri lagi. Pandangannya terpaku pada nadi naga itu dengan jantung yang berdebar.Bimo berkata, "Anak muda, kamu sudah gila ya? Ini adalah nadi naga!"Yoga bertanya, "Kenapa kalau ini nadi naga? Apa hubungannya denganku?"Bimo berkata lagi, "Nadi naga ini bisa mengubah situasi dunia ini dan membuat namamu tercatat dalam sejarah. Kamu benar-benar nggak tergoda?"Yoga menjawab, "Nggak tergoda. Beban dari benda ini terlalu besar, aku nggak sanggup menanggungnya."Bimo membalas, "Kalau kamu nggak mau, berikan saja padaku. Biar aku yang membangkitkan kembali kejayaan Daruna dan semua bangsa datang memberi hormat."Yoga langsung berkata, "Zaman sudah berubah, lebih baik kamu tidur saja."Bimo berkata dengan marah, "Anak muda, jangan memaksaku! Ke

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1194

    "Semuanya jangan bergerak, berhenti!" Semua kultivator kuno langsung maju dan segera mengepung Yoga dan yang lainnya. Mereka menatap Yoga dan yang lainnya dengan sangat waspada, khawatir ada yang melarikan diri.Sutrisno langsung bertanya, "Kalian gila ya? Kalian nggak tahu siapa aku? Berani-beraninya kalian menghentikanku."Winola menambahkan, "Hanya dengan kalian saja pun ingin menangkapku? Kalian sudah gila ya?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu tercengang dan saling memandang."Ternyata ... kamu adalah Tuan Sutrisno. Kamu berhasil keluar ya?""Nona Winola juga baik-baik saja. Ada apa ini?""Aneh. Di mana orang dari Keluarga Kusuma itu? Cepat keluar!"Semua orang mulai berteriak dengan keras.Pada saat itu, Luna akhirnya keluar dari kerumunan. Dia juga terkejut dan menatap ketiga orang di depannya dengan bingung."Yoga, kenapa kalian semua baik-baik saja?" tanya Luna dengan bingung. Sesuai dengan apa yang dilihatnya di dunia rahasia, Yoga seharusnya sudah mati."I

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1195

    Tak lama kemudian, kerumunan itu pun tiba di rumah Keluarga Husin.Saat ini, tidak ada banyak orang yang berada di rumah itu, sehingga mereka tertegun saat melihat ada begitu banyak orang yang datang."Di mana Farel? Suruh dia keluar ke sini!" teriak Luna dengan marah dan aura yang menekan. Dia sudah mengalami begitu banyak hal saat berada di dunia rahasia, dia tidak mungkin membiarkan ini begitu saja. Sekarang Farel malam mendapatkan harta karun itu, bukankah ini kesempatan bagi tiga keluarga besar lainnya untuk bersatu?"Farel? Dia belum kembali. Bukannya dia pergi bersama kalian?" tanya orang-orang dari Keluarga Husin sambil menatap kerumunan itu dengan ekspresi bingung."Kamu yakin dia belum pulang?" tanya anggota Keluarga Husin yang baru saja kembali dengan segera."Belum. Kenapa?" tanya salah satu anggota di rumah itu lagi."Kalau begitu, segera hubungi pihak dunia kultivator kuno, bilang Farel sudah mendapatkan rahasia Pil Ketenangan Jiwa. Tapi, saat ini dia sedang melarikan dir

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1196

    Di ruangan VIP di sebuah hotel, Yoga duduk dan menatap Winola dan Sutrisno yang berada di depannya dengan tenang.Winola yang memulai pembicaraan, "Apa yang ingin kamu bicarakan?"Yoga berkata, "Sepanjang perjalanan ini, aku bisa melihat kamu dan Sutrisno adalah tipe orang yang sama."Winola langsung bertanya, "Tipe orang seperti apa?"Yoga menjawab, "Tipe orang yang diikat oleh keluarga dan terus ditekan. Ingin memberontak, tapi nggak berdaya."Winola langsung mengernyitkan alis dan ekspresinya terlihat terkejut, lalu melihat ke arah Sutrisno.Sutrisno berkata, "Benar. Aku memang nggak terlalu dihargai di Keluarga Salim, hanya bisa terus menerima tekanan."Yoga melanjutkan, "Jadi, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk mendapatkan keinginan kita?"Winola menjawab, "Nasib kita yang generasi muda ini sungguh ironis. Ternyata nasib kita nggak jauh berbeda."Yoga kembali berkata, "Suatu hari nanti aku akan kembali ke dunia kultivator kuno. Pada saat itu, kalian juga pasti akan menerima k

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1197

    Hilda berkata, "Jangan terlalu terburu-buru, biarkan dia istirahat dulu."Wenny membalas, "Sekarang ada begitu banyak orang yang mengincarnya, dia masih ada waktu untuk beristirahat?"Keduanya hampir saja terlihat dalam pertengkaran.Yoga segera berkata, "Tenang saja. Kali ini nggak ada yang mendapatkan harta karun, nggak ada yang menemukan nadi naga juga."Jawaban ini jelas membuat kedua wanita itu tercengang dan saling menatap dengan ekspresi bingung.Wenny kembali bertanya, "Jadi, apa saja yang kalian lakukan kali ini?"Yoga menjawab dengan santai, "Hanya jalan-jalan saja, jangan khawatir."Hilda segera bertanya, "Kalau begitu, apa kita boleh pergi ke sana lagi untuk wisata?"Yoga menjawab dengan santai, "Pintu masuknya sudah tertutup, nggak ada yang bisa masuk ke sana lagi. Kalian boleh melaporkan kabar ini pada pihak Kota Terlarang."Dia sangat memahami bahwa kedua wanita ini menanyakan pertanyaan ini hanya demi pihak Kota Terlarang, para tetua di sana pasti ingin mengetahui infor

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1198

    Yogi sangat terkejut dengan tindakan Yoga ini. Bisa mengucapkan kata-kata seperti ini, menunjukkan betapa besar ambisi dan tekad di dalam hati Yoga. Setelah terdiam cukup lama, Yogi berkata, "Aku nggak ingin menghancurkan keinginanmu, tapi aku harus beri tahu kekuatanmu yang sekarang belum cukup untuk masuk ke dunia kultivator kuno."Yoga pun bertanya, "Kenapa? Bahkan orang-orang yang dikirim empat keluarga besar di dunia kultivator kuno pun bukan tandinganku, mengapa harus takut pada mereka?"Yogi menjawab, "Hanya karena berhasil mengalahkan orang dari empat keluarga besar saja sudah begitu angkuh? Kamu tahu, kekuatan mereka di dunia kultivator kuno yang sebenarnya belum dikerahkan."Mendengar perkataan itu, Yoga sangat terkejut dan mengernyitkan alis.Yogi melanjutkan, "Kekuatanmu yang sekarang nggak akan cukup untuk melawan kekuatan empat keluarga besar yang sebenarnya. Lagi pula, kamu juga berselisih dengan Pelindung Kebenaran."Yoga langsung berkata, "Kalau begitu, aku nggak akan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1199

    Yoga bertanya, "Negosiasi? Apa kata-kata ini nggak terlalu berlebihan?"Nadya menghela napas dan berkata dengan tak berdaya, "Aku pun nggak bisa menghentikan mereka."Kelihatan jelas, Keluarga Wibowo sudah beberapa kali mendesak Nadya dan membuatnya dalam posisi yang sulit.Pada saat itu, mobil-mobil melaju dengan cepat dan langsung berhenti di depan vila. Suaranya sangat ribut sampai membuat Yoga dan Nadya keluar dari vila. Ternyata, di luar sudah penuh dengan orang-orang dari Keluarga Wibowo.Saat melihat Nadya, Jafar dan Yuli langsung menjadi sangat bersemangat.Jafar berkata, "Bagus sekali. Kita akhirnya bisa bertemu denganmu, ini adalah kesempatan yang sangat bagus."Yuli menambahkan, "Kami mendapat informasi kalau Sutrisno dari Keluarga Salim sudah kembali dan banyak orang yang mengincarnya."Mendengar keduanya menjelaskan panjang lebar dengan nada yang sangat serius, Yoga mengernyitkan alis dan merasa bingung. Saat semalam kembali bersama dengan Sutrisno dan Winola, dia tidak me

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status