Share

Bab 117

Author: Vodka
Saat Yoga menggadaikan aset Keluarga Kusuma yang terakhir itu kepada Kelvin, Kelvin juga sangat menghargai kemampuan Wisnu dan hendak merekrutnya. Namun, Wisnu malah menolak dengan tegas dan membuat Kelvin marah.

Kemudian, Kelvin pun memboikot Wisnu sehingga dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan di mana pun. Setelah itu, Wisnu juga sepenuhnya menghilang dari dunia Yoga. Mereka sudah tidak saling menghubungi selama beberapa tahun. Tak disangka, Wisnu malah berakhir seperti ini.

Wisnu dan Yoga seumuran. Namun, wajah Wisnu malah terlihat sangat keriput dan rambutnya juga sudah beruban sehingga dia terlihat lebih seperti seorang kakek-kakek. Entah apa yang sudah dialaminya selama beberapa tahun terakhir.

Melihat Yoga yang termenung, wanita itu pun tersenyum sinis dan berkata, “Kenapa? Nggak tahu harus bagaimana mulai menolongnya? Sebaiknya cepat serahkan uang itu! Ingat, kamu sudah menjanjikan 200 miliar dan nggak boleh kurang sepeser pun!”

Yoga pun memelototi wanita itu dengan galak. Kena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 118

    “A ... aku ....” Wismu merasa sangat bersemangat hingga tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia juga menyadari bahwa istrinya juga berada di lokasi dan buru-buru memperkenalkan mereka, “Yoga, ini adalah istriku, namanya Fenny Wartono. Fenny, ini adalah teman terbaikku, Yoga Kusuma. Panggil saja dia Kak Yoga.”“Huh! Teman baik apanya! Kalau dia benar-benar teman baikmu, nggak seharusnya dia menghidupkanmu kembali. Gara-gara itu, uang kompensasi yang seharusnya kuterima malah melayang!” seru Fenny dengan tidak senang. Kemudian, dia pun langsung pergi.Setelah berjalan pergi beberapa langkah, Fenny tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Kalian sudah bilang akan memberiku kompensasi sebanyak 200 juta meskipun berhasil menghidupkannya kembali. Wisnu, kalau kamu nggak mendapatkan 200 juta itu, pergi mati saja sana!”Setelah itu, Fenny lanjut melangkah pergi. Wisnu pun merasa sangat malu dan berkata, “Yoga, maafkan dia ya.”Yoga menepuk-nepuk bahu Wisnu dan menjawab, “Kita itu teman baik, ka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 119

    “Aku percaya,” jawab Wisnu sambil tersenyum getir. Namun, ekspresinya malah dipenuhi dengan ketidakpercayaan.Setelah itu, tiba-tiba terdengar suara manja Fenny dari luar, “Eh, Kak Jeffry, buat apa kamu kemari? Kita sudah lama nggak jumpa ya! Aku sangat merindukanmu.”“Centil, Kakak juga sudah merindukanmu. Ayo masuk! Kakak nggak tahan lagi!” jawab seorang pria yang suaranya terdengar kasar.“Sst! Kak, pecundang itu ada di rumah,” kata Fenny dengan buru-buru.Begitu mendengar percakapan itu, Wisnu pun merasa sangat marah dan mengepalkan tangannya erat-erat. Sementara itu, Yoga hanya mendesah, “Wisnu, dengarlah nasihatku. Lebih baik tinggalkan wanita seperti itu.”“Yoga, aku sudah membuatmu malu,” ujar Wisnu.“Ayo kita keluar!” ucap Yoga. Setelah itu, mereka pun berjalan keluar dari rumah.Jeffry berteriak pada Wisnu, “Wisnu, aku sudah datang berkali-kali, tapi nggak pernah ketemu sama kamu. Hari ini, kamu akhirnya muncul juga! Cepat serahkan uang sewa sebesar 4 juta itu!”Setelah mende

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 120

    Geng Naga Hijau? Yoga pun berkata sambil tersenyum mengejek, “Kalau orang dari Geng Naga Hijau berani menyentuhku, aku akan mengaku kalah.”“Huh! Aku akan langsung telepon mereka sekarang juga! Tunggu saja!” ancam Jeffry. Kemudian, dia langsung mengeluarkan ponselnya.“Kak Jeffry, jangan!” Wisnu sudah sepenuhnya panik dan berseru, “Kak Jeffry, aku gantikan dia minta maaf padamu. Aku mohon, ampunilah dia ....”“Mau aku ampuni dia? Katakanlah lagi setelah kamu patahkan dua lenganmu!” ujar Jeffry.Wisnu merasa sangat tidak berdaya dan berkata pada Yoga, “Yoga, Geng Naga Hijau adalah geng mafia terbesar di Kota Pawana. Kita nggak mampu menyinggung mereka. Ka ... kamu pergi saja dulu. Mereka nggak akan membunuh orang nggak berarti sepertiku.”Yoga menepuk-nepuk bahu Wisnu dan menjawab, “Wisnu, mulai sekarang, aku mau kamu hidup dengan baik dan berani!”Wisnu pun merasa sangat serbasalah. Dia juga ingin hidup dengan baik dan berani. Masalahnya, masyarakat ini terlalu kejam. Orang yang tidak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 121

    Siapa Yoga? Dia adalah seseorang yang mampu menghasilkan seorang petarung tingkat grandmaster hanya dengan satu pukulannya. Kekuatannya paling tidak sudah mencapai tingkat epik master. Selain itu, dia juga memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Shinta Gozali dan musuhnya adalah orang sehebat empat keluarga besar serta Sekte Sembilan Aliran. Bahkan mereka yang sudah mencapai tingkatan tertentu di Geng Naga Hijau juga hanya layak menjadi pelayan Yoga. Namun, Jeffry yang masih merupakan seorang preman tingkat paling rendah malah berani menyinggung Yoga, lalu menyuruh mereka datang untuk mendukungnya. Dia benar-benar sudah bosan hidup!Naga Hijau sangat marah, tetapi si Mohawk malah lebih murka daripada Naga Hijau. Dia langsung melepas sepatunya dan menggunakannya untuk memukul wajah Jeffry tanpa henti.Kemudian, si Mohawk juga memaki, “Sialan! Memangnya kamu itu siapa hingga berani menyinggung Tuan Yoga? Selain itu, beraninya kamu memanggil kami untuk datang mendukungmu! Asal kamu tah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 122

    “Baik!” Si Mohawk segera melangkah maju, lalu menginjak alat vital Jeffry dengan kuat untuk melumpuhkannya.Setelah itu, Yoga menyerahkan sebuah kunci kepada Wisnu dan berkata, “Wisnu, jangan tinggal di sini lagi. Ini adalah kunci Vila Kintamani No. 1. Rumah itu untukmu saja. Ibuku juga tinggal di sana. Bantu aku jagain dia, ya. Begitu aku merebut kembali seluruh aset Keluarga Kusuma, mari kita dirikan lagi Grup Kusuma bersama!”“Ibu Angkat masih hidup? Baguslah! Aku akan pergi menemuinya sekarang juga!” seru Wisnu dengan kegirangan. Setelah itu, Wisnu terlebih dahulu meninggalkan tempat ini. Pada saat ini, Fenny merasa sangat menyesal. Vila Kintamani No. 1 merupakan simbol status dan kedudukan seseorang yang tinggi. Bahkan pemimpin Geng Naga Hijau juga tidak layak tinggal di sana. Ternyata, status Yoga jauh lebih tinggi daripada yang dibayangkannya. Andai saja dirinya memperlakukan Wisnu dengan lebih baik. Dengan begitu, dia pasti juga bisa ikut pindah ke Vila Kintamani No. 1.‘Nggak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 123

    Wenny menjawab, “Kemarin, kamu sudah buka kotak kayu itu dan menemukan kontrak nikah kita, ‘kan?”“Kok kamu tahu? Apa kamu mengutus orang untuk mengawasiku?” tanya Yoga.“Mengawasimu? Jangan mimpi! Kotak kayu itu punya mekanisme khusus. Begitu kamu membukanya, aku akan langsung menerima sinyalnya,” jawab Wenny.Yoga pun bertanya, “Jadi, kamu datang untuk memenuhi janji itu?”“Heh! Apa kamu rasa itu mungkin?” cibir Wenny. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa kakeknya mencarikan seorang pengemis untuk dijadikan sebagai tunangannya. Begitu berpikir harus berbagi ranjang dengan pria ini, dia langsung merasa geli.“Baguslah kalau begitu,” ujar Yoga sambil menghela napas lega.Wenny pun bertanya dengan ekspresi muram, “Apa maksudmu?”“Nggak ada maksud apa-apa kok,” jawab Yoga.Wenny berkata, “Aku tahu jelas mengenai situasimu. Jadi, aku datang untuk melakukan sebuah transaksi denganmu.”“Apa kamu mau melakukan transaksi itu dengan duduk di mobil?” tanya Yoga.“Maaf, tempat ini terlalu kotor

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 124

    Tut! Tut! Tut!Dirga menatap layar ponselnya dengan tidak berdaya. Sejujurnya, dia merasa sangat kecewa pada Yoga. Jika kali ini Yoga bisa menyadari kenyataannya dan meminta bantuannya, dia mungkin akan merestui hubungan Yoga dengan Wenny. Namun, dia sepertinya harus mempertimbangkan kembali tentang kontrak nikah itu.Tanpa terasa, sudah tiba hari di mana kedua belah pihak berjanji untuk bertarung. Dari permukaan, Provinsi Sadali terlihat tenang. Namun, sebenarnya sedang ada pergerakan yang sedang terjadi secara diam-diam.Empat keluarga besar memanggil pasukan mereka yang tersebar di segala penjuru negara untuk berkumpul di Kediaman Juanda. Jumlah mereka melampaui 10.000 orang dan terdiri dari ahli bela diri biasa, ahli bela diri tingkat master, ahli bela diri tingkat semi grandmaster, serta 4 ahli bela diri tingkat grandmaster. Kemampuan tempur sekuat ini sudah mampu untuk melawan sebuah pasukan militer yang besar. Sekte Sembilan Aliran juga mengutus sebuah kelompok yang terdiri dar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 125

    Yoga menjawab, “Kumpulkan mobil-mobilnya, lalu musnahkan semuanya.”“Hah?” Naga Hijau bertanya dengan terkejut, “Tuan Yoga, apa yang mau kamu lakukan?”“Lakukan saja sesuai perintahku,” jawab Yoga.“Baiklah!” Naga Hijau pun membakar semua mobil mereka. Api yang dihasilkannya membubung ke langit dan bahkan juga bisa dilihat dari Kota Pawana yang jauh.Kemudian, Yoga memberikan Ramuan Iblis Neraka kepada Naga Hijau dan menyuruhnya untuk membagikannya kepada semua orang. Setelah itu, Yoga berseru dengan lantang, “Ramuan Iblis Neraka akan berefek setengah jam lagi, tapi efeknya hanya akan bertahan selama 20 menit. Perjalanan dari sini sampai ke lokasi pertarungan juga kurang lebih setengah jam.”“Dengan kata lain, kita cuma punya 20 menit untuk bertarung. Kalau kalian bisa meraih kemenangan dalam waktu 20 menit, aku akan mentraktir kalian makan enak. Kalau gagal, kita juga nggak akan bisa kabur karena mobil kita sudah dimusnahkan. Orang yang takut boleh pergi sekarang juga.”Begitu menden

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status