“Ada yang bermarga Wijaya, Wardam, Juanda, dan Tondi,” jawab Yoga.“Oh? Apa kamu tahu status mereka?” tanya Naga Hijau.Yoga menjawab, “Susi Wijaya dari Keluarga Wijaya, Andi Wardam dari Keluarga Wardam, Kelvin Juanda dari Keluarga Juanda, Sarah Tondi dari Keluarga Tondi. Mereka semua berasal dari ibu kota provinsi.”“Buset!” seru Naga Hijau dengan terkejut. Orang lainnya juga buru-buru menjauhi Yoga, seolah-olah Yoga adalah musuh besar mereka.Orang-orang yang Yoga sebutkan itu merupakan anggota keluarga dari empat keluarga besar ibu kota provinsi. Jangan-jangan, orang di hadapan mereka ini adalah Yoga Kusuma, maniak pembunuh yang menggemparkan ibu kota provinsi itu?Naga Hijau menghela napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu bertanya, “Sobat, apa namamu Yoga Kusuma?”“Benar,” jawab Yoga.Sialan! Kali ini, mereka sudah terlibat masalah besar. Naga Hijau pun berdiri, lalu membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada Yoga sambil berkata, “Tuan Yoga, maaf. Kami nggak mampu mem
Naga Hijau berkata dengan semangat, “Tuan Yoga, aku bersedia mengikutimu dan membantumu melawan empat keluarga besar ibu kota serta Sekte Sembilan Aliran. Tapi, para anggota Geng Naga Hijau terlalu lemah dan hanya akan mengorbankan diri apabila ikut bertarung. Aku nggak bisa memaksa mereka untuk menemaniku pergi mati.”Yoga bertanya, “Seberapa tinggi kemampuan mereka?”“Sebagian besar adalah ahli bela diri biasa dan hanya ada sebagian kecil yang sudah mencapai tingkat master,” jawab Naga Hijau.Yoga berkata, “Bagaimana kalau aku bisa meningkatkan basis kultivasi mereka dalam waktu singkat? Contohnya, ahli bela diri biasa menjadi ahli bela diri tingkat master dan ahli bela diri tingkat master menjadi ahli bela diri tingkat semi grandmaster atau bahkan tingkat grandmaster.”“Serius?” tanya Naga Hijau dengan sangat terkejut. Jika orang lain yang mengatakan hal ini, dia tidak mungkin percaya. Namun, dia lumayan percaya pada Yoga. Kemudian, dia menjawab, “Tuan Yoga, kalau benar begitu, Geng
Karina menjawab, “Korban dari kecelakaan yang ditimbulkan Gatot sudah meninggal. Keluarganya korban datang membuat onar di rumah dengan membawa jasadnya. Aku benar-benar nggak sanggup menghadapi mereka.”“Oke, aku akan segera ke sana,” jawab Yoga. Kemudian, dia pun bergegas melaju ke rumah Karina dan mengesampingkan masalah pengumpulan bahan obat.Saat ini, gerbang rumah Karina dipenuhi dengan para tetangga yang berkumpul untuk menonton keributan. Mereka bukan hanya tidak memihak Karina sekeluarga, tetapi malah ikut mencemooh mereka.Yoga berjalan melewati kerumunan sambil berseru, “Minggir dulu semuanya!”Saat menyadari kemunculan Yoga, cemoohan mereka pun menjadi semakin menjadi-jadi.“Eh? Bukannya dia itu suami pecundang Karina? Mereka sudah bercerai, ‘kan? Buat apa dia datang kemari?”“Seharusnya dia datang untuk menyelesaikan konflik ini.”“Pfft! Jangan bercanda! Dia memang bisa bantu melakukan pekerjaan rumah, tapi dia hanya akan mengacaukan semuanya kalau disuruh untuk menangani
“Karina berkata, “Aku sudah bilang aku nggak akan kabur. Ibu nggak usah membujukku lagi!”“Ka ... kamu benar-benar mau membuatku mati kesal ya!” seru Ambar dengan marah.Yoga yang berada dalam kerumunan pun tersenyum getir. Ternyata Ambar masih belum berubah dan hendak menjadikan dirinya sebagai kambing hitam. Dia pun berjalan keluar dari kerumunan dan menyapa, “Karina.”Begitu melihat kemunculan Yoga, Karina langsung merasa lega dan berkata, “Yoga, sejak kapan kamu tiba di sini?”“Belum lama,” jawab Yoga sambil melirik Ambar.Ambar sontak merasa malu. Yoga pasti sudah mendengar fitnahannya tadi.Karina bertanya dengan ekspresi masam, “Yoga, gimana ini?”“Serahkanlah masalah ini padaku,” hibur Yoga. Kemudian, dia berjalan ke hadapan wanita itu dan berkata, “Aku akan memberimu sebuah cara penyelesaian. Coba dengar saja dulu kamu mau menerimanya atau nggak.”“Siapa kamu? Atas dasar apa kamu ikut campur dalam masalah ini?” tanya wanita itu.Yoga menjawab, “Aku ini suaminya Karina.”“Huh!
Saat Yoga menggadaikan aset Keluarga Kusuma yang terakhir itu kepada Kelvin, Kelvin juga sangat menghargai kemampuan Wisnu dan hendak merekrutnya. Namun, Wisnu malah menolak dengan tegas dan membuat Kelvin marah. Kemudian, Kelvin pun memboikot Wisnu sehingga dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan di mana pun. Setelah itu, Wisnu juga sepenuhnya menghilang dari dunia Yoga. Mereka sudah tidak saling menghubungi selama beberapa tahun. Tak disangka, Wisnu malah berakhir seperti ini.Wisnu dan Yoga seumuran. Namun, wajah Wisnu malah terlihat sangat keriput dan rambutnya juga sudah beruban sehingga dia terlihat lebih seperti seorang kakek-kakek. Entah apa yang sudah dialaminya selama beberapa tahun terakhir.Melihat Yoga yang termenung, wanita itu pun tersenyum sinis dan berkata, “Kenapa? Nggak tahu harus bagaimana mulai menolongnya? Sebaiknya cepat serahkan uang itu! Ingat, kamu sudah menjanjikan 200 miliar dan nggak boleh kurang sepeser pun!”Yoga pun memelototi wanita itu dengan galak. Kena
“A ... aku ....” Wismu merasa sangat bersemangat hingga tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia juga menyadari bahwa istrinya juga berada di lokasi dan buru-buru memperkenalkan mereka, “Yoga, ini adalah istriku, namanya Fenny Wartono. Fenny, ini adalah teman terbaikku, Yoga Kusuma. Panggil saja dia Kak Yoga.”“Huh! Teman baik apanya! Kalau dia benar-benar teman baikmu, nggak seharusnya dia menghidupkanmu kembali. Gara-gara itu, uang kompensasi yang seharusnya kuterima malah melayang!” seru Fenny dengan tidak senang. Kemudian, dia pun langsung pergi.Setelah berjalan pergi beberapa langkah, Fenny tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Kalian sudah bilang akan memberiku kompensasi sebanyak 200 juta meskipun berhasil menghidupkannya kembali. Wisnu, kalau kamu nggak mendapatkan 200 juta itu, pergi mati saja sana!”Setelah itu, Fenny lanjut melangkah pergi. Wisnu pun merasa sangat malu dan berkata, “Yoga, maafkan dia ya.”Yoga menepuk-nepuk bahu Wisnu dan menjawab, “Kita itu teman baik, ka
“Aku percaya,” jawab Wisnu sambil tersenyum getir. Namun, ekspresinya malah dipenuhi dengan ketidakpercayaan.Setelah itu, tiba-tiba terdengar suara manja Fenny dari luar, “Eh, Kak Jeffry, buat apa kamu kemari? Kita sudah lama nggak jumpa ya! Aku sangat merindukanmu.”“Centil, Kakak juga sudah merindukanmu. Ayo masuk! Kakak nggak tahan lagi!” jawab seorang pria yang suaranya terdengar kasar.“Sst! Kak, pecundang itu ada di rumah,” kata Fenny dengan buru-buru.Begitu mendengar percakapan itu, Wisnu pun merasa sangat marah dan mengepalkan tangannya erat-erat. Sementara itu, Yoga hanya mendesah, “Wisnu, dengarlah nasihatku. Lebih baik tinggalkan wanita seperti itu.”“Yoga, aku sudah membuatmu malu,” ujar Wisnu.“Ayo kita keluar!” ucap Yoga. Setelah itu, mereka pun berjalan keluar dari rumah.Jeffry berteriak pada Wisnu, “Wisnu, aku sudah datang berkali-kali, tapi nggak pernah ketemu sama kamu. Hari ini, kamu akhirnya muncul juga! Cepat serahkan uang sewa sebesar 4 juta itu!”Setelah mende
Geng Naga Hijau? Yoga pun berkata sambil tersenyum mengejek, “Kalau orang dari Geng Naga Hijau berani menyentuhku, aku akan mengaku kalah.”“Huh! Aku akan langsung telepon mereka sekarang juga! Tunggu saja!” ancam Jeffry. Kemudian, dia langsung mengeluarkan ponselnya.“Kak Jeffry, jangan!” Wisnu sudah sepenuhnya panik dan berseru, “Kak Jeffry, aku gantikan dia minta maaf padamu. Aku mohon, ampunilah dia ....”“Mau aku ampuni dia? Katakanlah lagi setelah kamu patahkan dua lenganmu!” ujar Jeffry.Wisnu merasa sangat tidak berdaya dan berkata pada Yoga, “Yoga, Geng Naga Hijau adalah geng mafia terbesar di Kota Pawana. Kita nggak mampu menyinggung mereka. Ka ... kamu pergi saja dulu. Mereka nggak akan membunuh orang nggak berarti sepertiku.”Yoga menepuk-nepuk bahu Wisnu dan menjawab, “Wisnu, mulai sekarang, aku mau kamu hidup dengan baik dan berani!”Wisnu pun merasa sangat serbasalah. Dia juga ingin hidup dengan baik dan berani. Masalahnya, masyarakat ini terlalu kejam. Orang yang tidak