Share

Bab 1120

Penulis: Vodka
Tak lama kemudian, orang-orang dari keempat keluarga besar meninggalkan Penginapan Surya dengan lesu. Ekspresi mereka semua sangat muram dan saling menatap satu sama lain. Pada akhirnya, mereka semua menatap Luna seolah-olah menatap musuh mereka. Sikap Luna sebelumnya di hadapan Bimo sudah membuat mereka sangat marah.

"Kita baru saja mengirim setumpuk sumber daya, apa kita benar-benar harus mengirimnya lagi?" kata Luna sambil menatap kultivator prajurit keluarga mereka dengan ekspresi ragu.

"Tuan Bimo sudah meminta, apa kita bisa nggak mengirimnya?" kata salah seorang kultivator prajurit dengan dingin dan ekspresi muram.

"Aduh. Kalau terus mengirim seperti ini, kapan ini akan berakhir?" kata Luna sambil menghela napas tak berdaya.

"Mengirim senjata ajaib atau lainnya juga nggak masalah. Selama bisa menemukan harta tersembunyi itu, kita semua akan mendapat keuntungannya. Tapi, kalau sampai menyinggung Tuan Bimo lagi, jangan salahkan Keluarga Salim berbalik melawan kalian," ancam salah s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
K Jetski Langkawi
Sudah tidak relivend lagi ceritanya
goodnovel comment avatar
K Jetski Langkawi
Jalan ceritanya sudah jadi boring amat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1121

    Markus berkata, "Memang bodoh ...."Agnes menambahkan, "Tapi, usulan agar mereka mencari Yoga ini, mungkin nanti Yoga akan menjadi sasaran mereka."Markus dan Agnes menatap Yoga dengan tatapan yang khawatir.Yoga tersenyum. "Tenang saja, aku punya tujuan tersendiri."Sikap Yoga yang penuh percaya diri membuat Markus dan Agnes merasa sangat bingung, tetapi mereka tidak bertanya lebih lanjut.Tak lama kemudian, Yoga pun pergi. Dia tahu jelas keempat keluarga besar itu akan terus merepotkannya. Memang benar sesuai dengan dugaannya. Begitu kembali, dia langsung menerima telepon dari ibunya, Ayu.Yoga bertanya, "Ibu, ada apa?"Ayu menjawab, "Orang-orang dari Keluarga Husin sudah datang, mereka ingin bertemu denganmu."Yoga membalas, "Baiklah, aku akan segera ke sana."Ternyata, orang-orang itu benar-benar datang. Yoga ingin melihat apa yang akan dilakukan orang-orang bodoh ini, sehingga dia bergegas ke sana. Setelah tiba, dia melihat Ayu sedang menuangkan teh untuk Farel dan yang lainnya.S

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1122

    "Baiklah, aku akan menelepon mereka sekarang," kata Yoga sambil tersenyum sinis. Dia suka melihat mereka saling menjatuhkan satu sama lain, sungguh konyol.Tak lama kemudian, orang-orang dari tiga keluarga besar lainnya segera datang."Ayu, sudah lama nggak bertemu, kamu terlihat lebih kurus. Yoga, aku melihat barang bagus di perjalanan tadi, jadi kubelikan untukmu. Kamu coba saja, mana tahu cocok," kata Luna yang langsung mulai mendekatkan diri. Dia tidak pernah bersikap dan tersenyum begitu ramah seperti ini pada Ayu. Dia bahkan memberikan sebuah jam tangan dan terus meminta Yoga untuk mencobanya.Ayu terlihat jelas agak canggung, tetapi tetap tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum kaku."Terima kasih," kata Yoga sambil tersenyum tenang dan menerima hadiah itu dengan tanpa ragu-ragu. Saat melihat itu jam tangan Rolex, dia berpikir ternyata banyak barang bagus di jalanan.Melihat Yoga mengenakan jam tangan itu, Luna akhirnya merasa lega dan tersenyum bangga. Ekspresinya itu seol

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1123

    Saat melirik orang-orang di sekitarnya, Winola menyadari dia pasti sudah membuat mereka marah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain, dia sudah terjebak di dalam situasi ini. Dia juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi semua ini nanti malam."Baiklah, sudah cukup nostalgianya. Ayo kita cepat bahas harus bagaimana mendapatkan rahasia Pil Ketenangan Jiwa itu," kata Farel dengan dingin dan aura yang menekan."Kali ini Tuan Bimo sudah memberikan instruksi agar Yoga yang memimpin, sepertinya dia sangat memercayainya. Tapi, apa sudah ada rencananya?" tanya Luna sambil tersenyum dan tatapannya terlihat lembut."Ayo cepat kita bahas, kita harus buru-buru," desak Sutrisno.Yoga duduk di sofa dengan santai dan menatap semua orang dengan tenang. Dia melambaikan tangan dan berkata sambil tersenyum, "Kalian semua duduklah. Kita minum teh dulu, aku agak haus.""Kamu bisa bicara sambil minum teh. Kita nggak mungkin menunggumu sampai selesai minum dulu baru berbicara," kata Farel dengan nada dingi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1124

    Saat ini, semua orang di ruangan itu menggertakkan gigi dan merasa sangat marah. Bimo meminta mereka menyerahkan harta mereka dan menugaskan Yoga untuk memimpin pencarian harta karun kali ini. Sekarang Yoga malah meminta mereka untuk mencari terlebih dahulu tanpa memberikan mereka informasi yang berguna.Pada akhirnya, orang-orang dari keempat keluarga besar hanya menjadi pekerja yang paling menderita. Memikirkan hal itu, tidak ada yang akan merasa puas. Dalam sekejap, amarah mereka meledak dan tatapan mereka menjadi tajam."Kenapa masih diam di sana? Masih nggak pergi mencari?" teriak Yoga dengan nada dingin dan aura kewibawaannya langsung menyebar.Mendengar perkataan itu, semua orang terdiam sejenak dan merasa sangat kesal. Namun, itu adalah perintah, sehingga mereka hanya bisa berbalik dengan tak berdaya dan pergi.Pada saat itu, di dalam ruangan."Apa ini benar-benar kehendak Tuan Bimo? Mereka semua sepertinya sangat ketakutan," tanya Ayu sambil menatap Yoga dengan bingung."Benar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1125

    Winola berkata, "Nggak mungkin, mana mungkin kamu nggak punya rencana untuk masalah sebesar ini."Yoga berkata, "Percaya atau nggak, terserah kamu. Kalau nggak percaya, pergilah."Winola melanjutkan, "Kalau kamu memberitahuku, malam ini aku akan makan malam dan menonton bersamamu. Ini batasanku."Yoga membalas, "Aku nggak butuh itu. Kamu pikir kamu ini benar-benar begitu istimewa?"Winola berkata dengan marah, "Kamu! Aku sudah memberimu kesempatan, kamu sendiri yang nggak menghargainya."Yoga berkata, "Aku nggak butuh kesempatan seperti ini. Cepat pergi atau aku akan menyuruh Keluarga Salim untuk menargetkan kalian."Winola menggigit bibirnya dan tatapannya penuh dengan amarah. Yoga yang sekarang memang memiliki kemampuan seperti itu.Kali ini Winola bisa datang menemui Yoga juga karena dipaksa oleh keluarganya. Mereka mengancamnya untuk harus mendapatkan lokasi harta karun itu atau rencana Yoga selanjutnya, meskipun dia harus mengorbankan dirinya. Dia tidak mungkin setuju untuk melaku

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1126

    Winola bertanya, "Apa? Kamu benaran nggak punya rencana?" Winola langsung tertegun. Dia menatap Yoga dengan mata terbelalak. Sulit baginya untuk memercayai perkataan Yoga.Yoga mengangkat bahu dengan santai, lalu bertanya, "Sudah kubilang nggak punya, kenapa kamu nggak percaya?"Winola bertanya, "Jadi maksudmu, kamu cuma lagi mempermainkan empat keluarga besar?""Tentu saja. Kalau nggak, apa lagi?" balas Yoga.Melihat Yoga yang begitu santai dan seolah-olah itu adalah hal yang wajar, Winola terdiam cukup lama. Akhirnya, dia pun memilih untuk percaya."Oke, aku mengerti," ucap Winola sambil berbalik tanpa ragu dan berjalan pergi.Yoga bertanya dengan nada sedikit khawatir, "Kamu nggak akan menyebarkan rumor lagi, 'kan?""Saat ini, aku nggak akan kasih tahu siapa pun tentang rahasia ini. Tapi setelah menemukan harta karun itu, baru aku akan memutuskan ... apa aku akan punya anak atau nggak," ucap Winola dengan tak acuh.Usai berkata demikian, Winola berbalik dan pergi. Dia meninggalkan Y

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1127

    "Semuanya, jadi maksud kalian ...." Para anggota Keluarga Bramasta mulai berdiskusi dengan ramai.Winola hanya berdiri di tempat dan menyaksikan pemandangan itu dengan puas. Dulu mereka begitu sering menindas dirinya, tetapi sekarang situasinya sudah berbalik. Sungguh ironis!Kebohongan yang baru saja Winola karang ternyata dipercaya penuh oleh mereka. Namun, apa yang tidak Winola sadari adalah bahwa Yoga dan Sutrisno memang benar-benar bekerja sama."Keluarga Bramasta adalah yang paling lemah di antara empat keluarga besar. Kalau kita melawan Keluarga Salim yang paling kuat, jelas itu langkah yang sangat nggak bijak!""Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma punya dendam mendalam terhadap Yoga. Ini juga menjadi alasan di balik rencana Yoga kali ini. Sementara itu, tujuan Keluarga Salim adalah merebut sumber daya dan kekuatan kedua keluarga itu. Kalau begitu, apa yang bisa kita dapatkan?""Yang kita dapatkan ... mungkin cuma agar kita nggak dimusnahkan dalam konflik ini?"Setelah kalimat te

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1128

    "Ya, kamu masih tahu diri," ucap Yoga dengan santai."Tentu saja. Kamu menciptakan peluang sebagus ini, mana mungkin aku nggak memanfaatkannya dengan baik?" jawab Sutrisno sambil terkekeh-kekeh. Ekspresinya penuh semangat saat memandang Yoga."Aku datang ke sini kali ini karena ada satu hal yang ingin kubicarakan denganmu," ujar Yoga sambil mengubah nada suaranya. Wajahnya tiba-tiba menjadi serius.Sutrisno langsung mengubah sikapnya. Dia berjanji, "Langsung katakan saja, aku akan melakukan yang terbaik!"Yoga melirik sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lain yang mendengar. Setelah yakin, dia mendekatkan diri pada Sutrisno dan berbicara dengan suara rendah, "Akhir-akhir ini, coba kamu sering-sering menemui Winola."Sutrisno bertanya dengan bingung, "Menemui dia? Kenapa aku harus menemui dia?"Yoga menjelaskan, "Aku sudah batalkan perjanjian pernikahanku dengannya, tapi dia terus menggangguku. Jadi, aku mau kamu membantuku menanganinya.""Menangani dia?" Sutrisno terlihat berpik

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1273

    Saat melihat orang-orang di belakang, mata Prajna dan yang lainnya langsung membelalak. Tatapan mereka terlihat terkejut dan gelisah."Bukankah orang-orang ini ... dari Keluarga Husin?""Gawat, mereka datang secepat ini. Bahkan membawa begitu banyak orang.""Orang itu juga ada, pasti dia yang bilang pada mereka. Kali ini kita sepertinya sudah salah melepaskan orang itu."Semua orang mengeluh dan melampiaskan ketakutan mereka. Mereka merasa tidak ada peluang untuk menang melawan orang-orang dari Keluarga Husin."Bos ...." Semua orang hanya bisa menatap pada Yoga dan menaruh harapan mereka pada kekuatan Yoga. Bagaimanapun juga, mereka semua mengandalkan kekuatan Yoga untuk sampai di sini."Tuan, orang ini yang membunuh orang-orang dari Keluarga Teungku," kata Hardi yang langsung marah saat melihat Yoga dan segera menunjuknya. Ekspresinya yang marah sampai menggertakkan gigi, seolah-olah ingin mengoyak Yoga sampai berkeping-keping."Hehe!" Girbet melirik Yoga dengan sikap yang meremehkan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1272

    "Manusia hantu?" Ekspresi Girbet langsung terlihat meremehkan dan penuh dengan kebencian.Orang-orang di belakangnya langsung saling memandang dan mendengus.Bagi empat keluarga besar, manusia hantu ini dianggap sebagai kelompok yang menjijikkan. Siapa pun yang berteman dengan mereka sama saja merendahkan martabatnya sendiri."Huh. Sampah seperti ini juga bisa membunuh orang juga? Jadi, kamu lebih parah daripada sampah ini?" sindir Girbet."Aku ...." Hardi terbata-bata dengan ekspresi yang sangat muram. Bagaimanapun juga, Keluarga Husin adalah tuan dari Keluarga Teungku. Mereka adalah bawahan seumur hidupnya, sehingga Hardi tidak berani membantah."Ayo pergi. Aku kebetulan sedang senggang, nggak ada salahnya melihat-lihat. Memukul anjing juga harus melihat siapa tuannya. Orang itu pasti mati," kata Girbet dengan santai, lalu langsung membawa orang-orangnya untuk mengejar."Orang itu sepertinya belum bermutasi, mungkin baru saja dibuang ke sini. Kalau kamu yang turun tangan, kamu pasti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1269

    Siapa yang tidak menyukai dunia yang normal?Namun, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang."Berani-beraninya manusia hantu ini muncul di siang bolong seperti ini. Kalian semua ingin mati ya?"Terlihat sekelompok orang yang perlahan-lahan keluar dan mendekati Yoga dan yang lainnya. Mereka mengenakan serangan yang sama yang terlihat mewah dan indah. Satu per satu mengamati Yoga dan yang lainnya dengan ekspresi yang sangat angkuh."Eh? Ada satu di sini yang masih belum bermutasi jadi manusia hantu. Sungguh langka!""Bagus sekali. Tangkap dia dan lempar ke area terlarang. Kita lihat bagaimana dia berubah menjadi manusia hantu.""Aku dengar prosesnya agak lambat. Bagaimana kalau kita langsung mengirimnya ke area yang lebih dalam?"Semua orang tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir. Mereka semua menatap Yoga dengan penuh semangat dan membuat ekspresi Yoga langsung menjadi muram."Bos, apa yang aku katakan nggak salah, 'kan? Kemunculan kita pasti akan membuat mereka merasa ng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1268

    Yoga melihat ke sekeliling, lalu menyipitkan matanya. Dia bisa merasakan ada sebuah kutukan yang sangat kuat muncul di wilayah di depannya. Ada kekuatan yang sulit untuk dijelaskan di dalam kutukan itu yang bisa memengaruhi tubuh manusia.Yoga berkata, "Ternyata ini adalah kekuatan yang kalian terima selama ini."Saat mengatakan itu, tatapan Yoga terlihat penuh dengan belas kasihan. Para manusia hantu itu semuanya tadinya adalah manusia, tetapi mereka didesak dan dikucilkan sampai terpaksa datang ke area terlarang ini. Pada akhirnya, mereka malah menjadi orang yang terkutuk.Prajna membalas, "Bos, apa kutukan ini bisa dihilangkan?"Semua orang menatap Yoga dengan penuh harapan karena mereka semua berharap bisa kembali seperti semula.Namun, Yoga tetap menggelengkan kepala, lalu berkata dengan nada yang muram, "Kekuatan dari kutukan ini terlalu hebat, bahkan aku pun hanya bisa menahannya dengan susah payah."Ekspresi Prajna dan yang lainnya langsung menjadi muram dan perlahan-lahan menu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1267

    Sangat jelas, perbedaannya hanya pada lokasi. Yoga menyeringai dingin dan menunjukkan ekspresi penuh kejutan.Yoga menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Setelah membukanya, terlihat seekor serangga kecil berwarna putih di dalamnya.Yoga meletakkan serangga itu di tanah. Serangga kecil itu perlahan merangkak keluar, lalu mengangkat kepalanya sedikit, seolah-olah sedang memanggil sesuatu.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah-langkah yang mendekat. Siluet-siluet mulai bermunculan satu per satu, lalu berkumpul di tempat itu.Di antara kerumunan itu, pemimpinnya adalah Prajna. Begitu melihat Yoga, ekspresinya berubah drastis. Dia bertanya dengan kaget, "Bos, kamu benar-benar datang?" Tatapan terkejut mereka terus mengamati Yoga, seakan-akan tidak percaya apa yang mereka lihat."Ya," jawab Yoga dengan tenang. Suaranya datar tanpa emosi.Yoga telah menanamkan serangga anak di tubuh mereka sebelumnya. Dengan serangga induk putih di tangannya, dia d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1266

    Setelah selesai membaca sebuah buku, Yoga perlahan menutupnya. Matanya berkilat dengan ekspresi penuh tanda tanya. Dia terdiam, sementara pandangannya tertuju pada halaman pertama buku itu.Tiba-tiba, suara Bimo terdengar kembali di pikirannya. Dia bertanya, "Gimana perasaanmu setelah membaca?""Sulit diungkapkan ... tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres!" ucap Yoga.Itulah yang dirasakan Yoga. Sejarah dunia kultivator kuno yang diklaim sudah berlangsung ribuan tahun hanya diceritakan secara sepintas. Banyak peristiwa penting bahkan sama sekali tidak disebutkan. Semua yang tercatat terkesan terlalu biasa, seperti tidak ada apa-apa.Hal ini membuat Yoga merasa, ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dari sejarah tersebut. Dia pun merenungkan kata-kata Bimo yang terus terngiang di pikirannya. Apa yang Yoga lihat hanyalah apa yang mereka izinkan untuk dia lihat!"Sudahlah, nggak usah baca lagi!" Yoga akhirnya membuat keputusan itu sambil menghela napas kecil. Dia merasa kecewa.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1265

    Yoga memberi tahu, "Aku lagi berada di vila Sutrisno. Untuk sementara, seharusnya nggak akan ada bahaya."Winola mengingatkannya, "Tapi kamu tetap harus berhati-hati. Ingat baik-baik, jangan biarkan besi hitam itu terlihat lagi. Kalau nggak, kamu akan menghadapi lebih banyak bahaya."Yoga bertanya dengan serius, "Menurutmu, apa tiga barang itu bisa ditemukan dengan mudah?""Di mana ada hadiah besar, pasti ada orang yang berani mengambil risiko. Harusnya bisa ditemukan! Jangan terlalu khawatir, aku juga akan membantumu mencarinya secepat mungkin!" ucap Winola."Makasih," jawab Yoga dengan tulus.Kemudian, Winola bertanya, "Apa Tuan Bimo datang?"Yoga menjawab dengan samar, "Dia bisa datang." Jawaban ini penuh arti, tidak langsung mengiakan tetapi juga tidak membantah.Winola bertanya dengan penuh harap, "Kalau begitu ... bisakah kamu memintanya untuk datang?"Bagaimanapun, Winola pernah meminta hal ini kepada Yoga sebelumnya saat masih di dunia bela diri kuno. Jika Bimo bisa datang, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status