Share

23. Kebenaran Yang Terungkap

last update Last Updated: 2024-03-07 13:58:32

Di tempat dia berada, Xuanwu mematung memandangi Xiao Mei. Mimik liciknya memudar menjadi lebih lembut. Ia juga tersenyum tipis tak kentara.

“Ada-ada saja kamu itu!” akhirnya, Xiao Mei berucap dengan menekuk wajah. “Sekarang kamu harus ikut denganku. Polisi dan orang-orang perguruan keluargaku datang kemari karena ternyata, bukan hanya aku yang diserang oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak semalam.”

“Maksudmu …?” Gao Tian bertanya singkat.

“Sudah dua hari ini mereka mencari gara-gara, menyerang dua desa, mencegat orang yang lewat. Oleh karena itu, Polisi ingin membicarakannya. Termasuk, menggali keterangan dari kita. Ayo, ikut aku ke aula pertemuan sekarang!”

“Ta-tapi …, aku tidak menceritakan pada Grand Master dan para guru bahwa semalam aku menolongmu dan abdi-abdimu.”

“Mengapa kamu tidak mengatakan pada mereka?”

“S-sebab aku pikir … kehadiran gerombolan itu tadi malam bukanlah perkara besar.”

“Ya, ya ...,” Xiao Mei bersuara sembari mengembuskan napas. “Kamu juga tidak ingin mereka me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   24. Fenglei Menyimpan Rahasia

    “Karena dari desa Mawar Mekar, aku mendapat keterangan. Gerombolan Bayangan Tengkorak menyampaikan pesan: aksi mereka ini merupakan tindakan pembalasan karena ada murid sekte Tujuh Bintang Kejora yang telah mengganggu aksi mereka.”Penuturan Kapten He membuat Tan Guan Ming menoleh bergantian pada Xue Zi Qi juga Hu Meng. Kedua bawahannya balas memandangi tetapi dengan ekspresi wajah bertanya-tanya.Bukan apa-apa. Hingga hari itu, mereka sama sekali belum menerima laporan ada murid Tujuh Bintang Kejora berhadapan dengan para bajul yang mengenakan riasan tengkorak pada wajah mereka tersebut.“Aku tidak ingin mengatakan: ‘sudah ku bilang’, Gao Tian. Semuanya telah terjadi dan buntutnya seperti ini,” Xuanwu mengingatkan Gao Tian.Yang dimaksud oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak dengan ‘murid sekte Tujuh Bintang Kejora yang mengganggu aksi mereka’ sudah pasti Gao Tian.Si Raja Iblis sekedar mengingatkan Gao Tian. Jika saja waktu itu tuan rumahnya sudah membunuh anggota Bayangan Tengkorak ya

    Last Updated : 2024-03-07
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   25. Hantaran Dari Keluarga Lai

    “Gao Tian memiliki kekuatan spiritual.”Terang saja Xiao Mei terkejut. Bukan. Tentunya, dirinya bukan kaget karena mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan spiritual. Namun yang membuat dia terperangah adalah: bagaimana bisa Fenglei mengetahui kemampuan spiritual Gao Tian telah bangkit?“Ba-bagaimana Tuan Muda dapat mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan spiritual?” lugu Xiao Mei bertanya juga dengan berbisik.Wajar apabila Xiao Mei seolah terbingung-bingung. Sebab menurut Gao Tian, baru dirinyalah yang mengetahui perihal kekuatan spiritual pemuda itu.“Sewaktu Gao Tian berkelahi dengan Hwan Ching,” jawab Fenglei masih dengan vokal yang nyaris tak bersuara.Saat itulah Fenglei memberitahu Xiao Mei. Rupanya, ketika terjadi pertikaian antara Gao Tian dengan Hwan Ching, sebenarnya Fenglei telah tiba di pekarangan belakang Balai Riung Kejora Merah sebelum Hwan Ching berniat mengerahkan ilmu spiritual yang cukup tinggi guna menghadapi Gao Tian.Saat itulah Fenglei melihat. Ada pancaran energi

    Last Updated : 2024-03-08
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   26. Saat Iblis Jatuh Cinta

    Kata-kata itu keluar dari mulut Tan Guan Ming, begitu wakilnya di Tujuh Bintang Kejora berdiri tepat di sebelah dia. Zi Qi menanggapi.“Paman sudah dapat memperkirakannya. Aku mengonfimasinya dengan melihat bahasa tubuh 3 anak itu. Gao Tian, Si Tuan Muda Fang dan Nona Su.”“Mereka mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan Spiritual,” sambung sang Grand Master.“Kemungkinan begitu. Aku bahkan sempat berpikir macam-macam.”“Ada cinta segitiga di antara mereka?” Guan Ming berkata lagi seraya memiringkan kepala ke arah Zi Qi. Di balik kumis dan janggut tebalnya yang memanjang, bibirnya membentuk seutas senyum.“Bisa jadi begitu, Paman. Tetapi, itu hanya perkiraanku saja.”“Grand Master, Master Xue.”Hu Meng datang. Setelah menyapa dua pimpinannya, ia melangkah memasuki teras dari puncak bangunan Balai Riung Kejora merah tersebut.“Bagaimana, Hu Meng. Apakah s

    Last Updated : 2024-03-08
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   27. Para Wanita Penghibur

    Gao Tian berhenti menikmati makanannya sejenak, lalu berkata-kata. Di tempat dirinya berada, Xuanwu agak merundukkan kepala.Sayang Gao Tian tidak dapat melihatnya. Raja Iblis berparas tampan itu benar-benar melupakan sisi garangnya. Dia tengah tersenyum dengan tulus.“Sejauh yang pernah aku rasakan …, jika itu yang bersarang dalam hatimu sekarang …, ya. Kamu sedang jatuh cinta,” jawab Xuanwu.Tok, tok, tok …!Pintu kamar Gao Tian diketuk. Ia menghabiskan makanannya, lalu buru-buru melangkah menuju pintu dan membukanya. Dia terkejut. Karena, yang berdiri di situ adalah Xue Zi Qi.Sang wakil ketua sekte bertanya, “Sedang apa kamu?”“Master Xue,” Gao Tian menyempatkan memberi hormat, barulah menjawab, “Ak-aku sedang mengudap sembari belajar, Master.”“Ah, membosankan sekali hidupmu? Lebih baik kau ikut patroli malam bersamaku.”“K-kita akan ber

    Last Updated : 2024-03-09
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   28. Aku Milikmu Sepanjang Malam

    Dari tempat mereka berada, Gao Tian dan Xue Zi Qi tidak dapat melihat. Mata orang itu terbuka sedengankan retinanya naik ke kelopak. Mulutnya menganga dan wajahnya pucat pasi. Betul. Pria tersebut sudah tidak bernyawa.“Tuan-tuan, dari mana kalian berasal?”Wanita berbusana merah jambu yang duduk di sebelah Gao Tian bertanya. Suaranya lembut namun nyaring. Kedua netranya menyorot manja pada pemuda yang berada tepat di sisinya. “Kami berasal dari Tanah Kuning, Nona,” jawab Zi Qi dengan gaya datarnya yang khas. Tanah Kuning merupakan kota tetangga yang letaknya di sebelah utara dari Lembah Merah.“Apakah kalian para pendekar?” tanya si pelayan lagi.“Tidak juga bisa disebut sebagai pendekar. Tetapi, kami mahir bela diri,” Zi qi kembali menjawab.“Apakah Tuan Muda juga adalah seorang ahli bela diri?”Sekarang, si perempuan berusia 20-an tersebut berkata pada Gao Tian seraya merapatkan tubuh pada sang tamu.“Euh …, aku …, ya. Lumayan …,” jawab Gao Tian agak ragu.“Aku suka laki-laki yang

    Last Updated : 2024-03-09
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   29. Melawan Perempuan-perempuan Iblis

    Gao Tian mendengar titah Xuanwu, tapi terlambat. Perempuan yang duduk di pangkuannya sudah keburu meraup ujung mulut dia menggunakan bibirnya.Semuanya berlangsung dengan cepat. Si wanita bagai berusaha menghirup napas Gao Tian. Akan tetapi, dia merasakan ada sengatan yang layaknya menolak dirinya.Xuanwu yang bersemayam dalam diri Gao Tian juga menyadari. Telah terjadi sesuatu dengan tubuh hostnya. Semacam ada energi yang spontan dikerahkan Gao Tian, begitu perempuan pada pangkuannya sedang mengecup dia.“Ada apa …? Kenapa—, apa yang terjadi barusan? Apakah itu aku? Jelas bukan. Aku ingin Gao Tian mengerahkan kekuatan spiritualnya sendiri. Namun sepertinya terlambat,” batin Xuanwu terheran-heran.Sementara, wanita penghibur tersebut mendadak menodorong Gao Tian sekuat tenaga, hingga pendekar muda dari sekte Tujuh Bintang Kejora itu tersontong ke arah belakang.Beruntung, Gao Tian menguasai teknik bela diri yang tinggi. Dit

    Last Updated : 2024-03-10
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   30. Siapa Tuanmu?

    “Ah, Tuan bisa saja. Tidak juga begitu. Kami baru saja memulai usaha ini,” sang wanita penghibur menanggapi perkataan Zi Qi dengan merendah.“Kamu dan rekanmu itu cantik. Pasti sudah banyak pria yang kalian taklukkan,” puji Zi Qi lagi. Dia sudah tiba tepat di hadapan si perempuan berbaju hijau.“Bukan menaklukkan, Tuan. Kami hanya membuat orang-orang seperti Anda merasa …, nyaman dengan layanan kami.”“Kalau begitu, aku juga mau dibuat nyaman olehmu, Nona.”Seraya berucap, Zi Qi menjulurkan tangan. Jemarinya menyentuh simpul yang terdapat pada bagian pinggang busana pasangannya.Dalam sekali tarik, helaian tali kain tersebut terlepas. Kemudian, pakaian yang dikenakan oleh wanita yang berdiri sangat dekat didepannya terbuka.Setelahnya, Zi Qi meraih pinggang perempuan berkulit putih mulus yang memiliki sepasang dada menonjol besar itu. Ia membawa tubuh sintal si wanita penghibur berputar

    Last Updated : 2024-03-10
  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   31. Guru Sihir Kegelapan

    “Uwakh …!”Tubuh wanita yang mengenakan pakaian berwarna merah muda itu bagai beradu dengan sesuatu di udara. Sontak, tubuhnya terpental kembali ke arah ia datang, lantas jatuh di atas tanah.Bruk!Xuanwu telah memberitahu Gao Tian seperti apa dampak dari ilmu-ilmu spiritual miliknya. Teknik yang baru saja ia kerahkan dapat digunakan untuk membuat lawan yang tak terlihat menjadi kelihatan. Atau, menampakkan wujud asli dari makhluk tertentu.“Pengusir setan sialan …!”Sembari bangkit berdiri, perempuan yang terkena serangan Gao Tian mengumpat. Suaranya menjadi parau. Pada sekujur tubuhnya dipenuhi asap tipis. Saat itulah Gao Tian bisa melihat wujud asli si wanita penghibur.Rambut peraknya yang disanggul tergerai sebagian hingga melewati bokong. Pupil matanya kuning. Tubuhnya agak bungkuk. Kulitnya yang hijau dipenuhi kerutan. Kuku pada jari jemarinya pun panjang dan runcing.“D-dia adalah &h

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   100. Iblis Dalam Diri Penguasa Barat

    “Sembarangan bagaimana maksudmu?!” balas si nenek cuek.Dia terlihat tersenyum lega malahan girang. Seolah, dia merasa puas. Karena, selesai melakukan tugasnya dengan baik. Sudah mulai bungkuk, dia masih berjalan penuh kepercayaan diri. Malahan, gagah walau lambat.“Nenek menyebut pendekar muda Bintang Kejora itu sebagai Tuan Muda Gao di hadapan Nona Su dan Tuan Muda Fang. Aku hanya khawatir, mereka berdua merasa tersinggung karena ada rakyat biasa yang disebut demikian,” ujar sang cucu lagi.“Rakyat biasa? Dia bukan warga sipil, cucuku. Tuan Muda Gao merupakan saudara sumpah mereka sejak ribuan tahun. Tak mungkin mereka merasa demikian. Lagi pula, anak itu memang adalah seorang Gao!”Walau merasa neneknya bertingkah agak aneh, sang cucu tersenyum jenaka. Menurut dia, neneknya memang melakukan hal yang lucu.“Bagaimana bisa Nenek merasa yakin bahwa dia adalah seorang Gao?” tanya si cucu. Wajahnya menjadi kocak karena ingin mencandai neneknya.“Wajahnya. Aku dapat memastikan. Pahatan t

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   99. Keturunan Terakhir Dinasti Gao

    Tiba-tiba kedengaran suara seorang ibu tua memanggil-manggil. Semestinya, orang yang pantas untuk dipanggil demikian adalah Fang Fenglei atau Lai Chun Ho.Akan tetapi secara mengejutkan, ibu tua yang mulai bongkok itu berjalan buru-buru mendekat pada Xiao Mei dan Gao Tian.“Tuan Muda …!”Sebetulnya Gao Tian juga Xiao Mei telah mendengar suara ibu tua tersebut memanggil-manggil. Akan tetapi, keduanya mengira ia memanggil si Kakak Pertama.Namun ternyata, ia mendatangi Gao Tian hingga meraih dan menarik baju murid Tujuh Bintang Kejora tersebut.“Tuan Muda Gao …!”Sontak, Gao Tian menoleh ke belakang. Wanita tua yang ia terka mungkin sudah berada di atas 80 tahun malahan mungkin 90-an itu menatap tersenyum padanya.Bukan senyum biasa. Dia memandang Gao Tian bak melihat cucunya sendiri, begitu penuh welas asih bahkan riang.“Tuan Muda Gao, aku sudah melihatmu dari kejauhan sejak tadi, ini

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   98. Untung Ada Fenglei

    Menurut Xiao Mei, kehadiran Fenglei justru bakal menjadi penetralisir kencan dia dengan Gao Tian. Ia bisa menyembunyikan dari Chun Ho bahwa sebetulnya dia dan si Bintang Kejora sudah membuat janji makan siang bersama terlebih dahulu.Pengakuan Gao Tian membuat Xiao Mei tersenyum. “Tidak mengapa. Biar Kakak Pertama ikut bersama kita,” kata dia ceria.“Sebetulnya …, aku berjanji akan mentraktir dia. Karena, paman dan bibimu memberiku upah yang lumayan …”“Tidak perlu kau mentraktir Kakak Pertama. Biar aku saja yang membayarnya nanti!” Xiao Mei menyerobot kata-kata Gao Tian.“Ya sudah, berarti aku yang akan membayar bagianmu,” sambut Gao Tian mengusulkan dengan tersenyum cerah. Akan tetapi, Xiao Mei malah cemberut.“Aku yang mengajakmu untuk makan siang bersama sebagai imabalan kamu dapat memusnahkan roh jahat malam itu, Gao Tian. Jadi, tidak usah kau mengeluarkan uang buatku!” sergah Xiao Mei galak.Gao Tian hanya bisa menurut pada gadis bangsawan yang ada di hadapannya. Xiao Mei memand

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   97. Acara Kencan Yang Terganggu

    Serasa melihat dewi yang turun dari langit, Chun Ho tersenyum pada Xiao Mei penuh keterkaguman, lantas dia berucap, “Kau cantik sekali hari ini.”Dipuji oleh Chun Ho, Xiao Mei malah agak kikuk. Nyaris saja dia menkuk wajah karena tak mampu menyembunyikan demi siapa dia tampil paripurna sedemikian rupa.Meski begitu, sang putri Su terpaksa tersenyum anggun, lalu membalas, “Aku adalah seorang putri Su. Sudah seharusnya aku tampil seperti ini.”“Xiao Mei …, apakah … kamu ada kesibukan?” tanya Chun Ho bagai ragu pada wanita yang tengah disanding-sandingkan oleh keluarganya dengan dirinya tersebut.Ingin rasanya Xiao Mei ‘mengusir’ Chun Ho dengan menyampaikan bahwa hari itu ia memiliki janji. Akan tetapi, Xiao Mei tahu. Diam-diam di ruang sebelah, ayah dan ibunya pasti menyimak.Memang benar. Su Yu Ping dan Liao Bi berusaha menyimak obrolan anak perempuan mereka dengan Chun Ho.Terpaksa, Xiao Mei menjawab pertanyaan si Kesatria Bukit Elok. “Sebetulnya, aku berencana untuk keluar memang …”

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   96. Berdandan Cantik Demi Seseorang

    Begitu ucap Pendeta Fu setelah Zi Qi menyampaikan apa yang terjadi saat mereka berhadapan dengan Ruo Gang. Sang pendeta berkata lagi.“Namun setidaknya, ia tidak seperti ingin menunjukkan bahwa dirinya telah memiliki kekuatan spiritual atau juga tanda-tanda memberontak pada sekte atau apapun. Setidaknya, itu merupakan pertanda bahwa didikan kalian dipegang teguh dengan sangat baik oleh dia.”“Terpujilah para dewa apabila ajaran kami tertanam dalam dirinya,” sambut Tan Guan Ming. “Kemudian semalam, sepertinya ia sudah mengusir roh jahat dalam gua tersebut. Itu berarti, dia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk kebajikan.”Semalam, Gao Tian telah melaporkan dan mendapat rekomendasi dari Xiao Mei. Bahwa, insiden supranatural Raja Kalajengking Iblis atau disebut ‘teror hantu kalajengking’ telah diselesaikan. Lucunya, Gao Tian mengaku bahwa ternyata, roh jahat itu takut pada jimat yang diberikan Zi Qi.Terang saja, para gurunya langsung tahu. Gao Tian yang berhasil mengalahkan kalajengki

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   95. Sumpah Setia Huanzu

    “Ha…?”Lucu. Gao Tian yang berpembawaan kalem melongo melihat sosok wanita yang ada di hadapannya. Bukan apa-apa, Huanzu saat itu muncul tanpa berpakaian sedikitpun.Kulit putih dan tonjolan-tonjolan pada tubuhnya terekspos. Rambutnya tertata cantik dengan aksesoris indah pada kepalanya. Dia mengenakan anting-anting berbandul hijau.Bibirnya berwarna hijau cerah, bahkan kuku-kuku baik tangan maupun kaki Huanzu juga berwarna hijau.“Hai, adik kecil, bagaimana. Apakah kamu suka melihatku?” ucap Huanzu. Dia berpose dengan menekuk sebelah lutut, sementara berkacak pinggang.Sebagai laki-laki sejati, sudah barang tentu tubuh Gao Tian bereaksi melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya.Akan tetapi, ia sadar. Yang dia lihat merupakan sosok roh jahat wanita. Selain itu hingga saat ini, mungkin hanya tubuh indah Xiao Mei yang merupakan wujud yang sangat ideal baginya.Terutama saat itu, Gao Tian sedang merasa riang. Nanti siang, dia akan makan bersama dengan Xiao Mei. Sehingga, dia tida

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   94. Roh Jahat Dalam Bambu

    “Oh, itu …, anu … euh …”Pertanyaan Xiao Mei membuat Gao Tian gugup. Saat itulah si putri Su menyadari. Gao Tian kemungkinan ingin menyampaikan sesuatu. Akan tetapi, hambanya di Balai Riung Kejora Merah tersebut kemungkinan merasa kikuk dengan para anak buahnya yang ada di sana.“Hhhh…!” Xiao Mei menghela napas halus, kemudian meraih tangan Gao Tian dan membawa pengawalnya itu menjauh dari yang lain. “Apa yang mau kau katakan kepadaku?” tanya Xiao Mei pada Gao Tian dengan ekspresi galaknya.“Ak-aku baru saja bertarung dengan roh jahat, Xiao Mei,” ungkap Gao Tian.Dia tidak bisa berbohong pada Xiao Mei, terkeculai mengenai Xuanwu yang berada dalam dirinya. Sehingga sekarang, Gao Tian menyampaikan yang sejujurnya pada Xiao Mei tentang apa yang dirinya alami.Sedangkan Xiao Mei terang saja tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Gao Tian. “K-kamu … dapat bertarung dengan roh jahat?!” Xiao Mei berusaha memastikan.“Begitulah, Xiao Mei,” Gao Tian menjawab lugu.Sekarang Xiao Mei tertegun.

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   93. Penyerapan Roh Jahat

    Dari salah satu benteng kastil kelaurganya, Xiao Mei hanya bisa melihat samar-samar. Ada hewan yang menurutnya mirip dengan kalajengking. Ia tidak mengetahui, orang yang sedang berhadapan dengan makhluk tersebut adalah Gao Tian.“Siapkan 1 regu pasukan untuk ikut denganku ke atas sana. Tidak usah terburu-buru. Karena sepertinya, ada orang yang sedang menghadapi … entah sosok apa itu,” titah Xiao Mei pada para anak buahnya.“Siap, Nona Su!” sambut bawahan sang putri.Kembali pada Gao Tian. Menaklukkan Raja Kalajenging Setan sesuai keinginan Xuanwu tidaklah mudah. Dia harus bersabar. Pengerahan kekuatan spiritualnya pun mesti sangat terukur.Sebab salah-salah, bisa saja kalajengking jadi-jadian itu malah musnah. Jika sudah demikian, Xuanwu tidak akan bisa lagi menyerap roh jahat itu.“Lantas kapan kalajengking ini mulai menyerah? Yang mererpotkan adalah serangan tembakan energi yang berasal dari buntutnya itu. Tampak berbahaya!” batin Gao Tian.Berusaha untuk sabar, Gao Tian terus mengg

  • Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding   92. Kekuatan Bambu Sakti

    Sambil terkaget-kaget karena sepertinya dia bertemu dengan junjungannya, wanita serba hijau bernama Huanznu itu terus melangkah menuju tahta Xuanwu.“Aku … aku sendiri tidak tahu. 10 tahun yang lalu, aku disegel di sini menggunakan sebuah batang bambu oleh Pendeta Fu. Konon aku baru dapat lepas 5 tahun lagi. Tapi barusan, anak ini …”Huanzu tidak meneruskan kata-katanya. Ia memikirkan sesuatu yang sepertinya juga terlintas dalam pikiran Xuanwu.“Gao Tian. Anak itu mampu melepaskan segel dengan hanya menyentuhnya? Bagaimana mungkin?” batin Xuanwu. Lantas, dia berkata pada Huanzu. “Barusan … kekuatan spiritual yang ia kerahkan … berasal darimu, bukan?”“Aku rasa begitu, Tuan Xuanwu,” Huanzu terus berjalan. Sekarang ia meniti tangga platform tempat pimpnannya berada.“Kamu sama sekali tidak mengerahkannya, bukan?”“Tentu tidak, Tuan. Dia dapat mengambilnya sendiri, untuk apa aku repot-repot?”Sementara bertanya jawab dengan Huanzu, Xuanwu terus berpikir. “Tunggu, tunggu. Ada yang salah d

DMCA.com Protection Status