Ekspresi Xuanwu yang kerap terlihat licik seolah memudar. Sorot matanya yang tajam menjadi agak redup. Selama beberapa saat, dia tampak bagai tengah melamun.Tapi kemudian, ia meminum anggur dalam gelas yang sejak tadi berada pada genggamannya dalam sekali teguk.“Meng Yun, ini aku—,” Xuanwu berucap seperti orang yang tengah melindur. “Percuma saja … kau … tidak akan mengetahuinya, bukan? Lagi pula …, dia bukan kamu,” katanya lagi dengan gugup.Gao Tian tidak mengetahui apa yang tengah terjadi dengan Xuanwu yang bagaikan sedang kehilangan akal. Ia sendiri sedang merasa canggung karena Xiao Mei berada di hadapannya.“Jadi, tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa kau kini memiliki kekuatan spiritual selain diriku?” cerocos Xiao Mei memastikan.“Ya, benar, Nona Su dan aku mohon. Jangan engkau memberitahu siapapun, terkecuali saat kau berdoa, dirimu boleh menyampaikannya pada Dewa,
Bersama Xue Zi Qi dan Hu Meng, Grand Master Tan menuruni anak tangga serambi depan markas sekte mereka untuk menyambut para pelawat mereka.“Grand Master Tan!” sambut pemimpin pasukan polisi tersebut seraya merapatkan kepalan dan telapak. Xiao Mei dan murid-murid perguruan keluarganya mengikuti dia.“Grand Master!” kompak Xiao Mei juga para bawahannya turut memberi hormat dengan merunduk.“Kapten He, Nona Su dan para pendekar perkasanya. Mari masuk,” sambut Grand Master Tan.Tan Guan Ming menerima tamu-tamu mereka di aula. Mereka semua duduk melingkar. Kapten He bukan polisi biasa. Dia datang dari satuan khusus anti teror yang didirikan kekaisaran dan ia merupakan pemimpin unitnya.Ditambah ada Xiao Mei di situ, sekte Tujuh Bintang Kejora memperlakukan tamu-tamu mereka agak Istimewa. Fang Fenglei pun turun untuk melayani para tamu.Di tempat ia duduk, Xiao Mei memperhatikan Fenglei yang membawa minuman dan suguhan lain ke setiap meja. Ia tahu. Biasanya yang menjalankan peran Fenglei a
Di tempat dia berada, Xuanwu mematung memandangi Xiao Mei. Mimik liciknya memudar menjadi lebih lembut. Ia juga tersenyum tipis tak kentara.“Ada-ada saja kamu itu!” akhirnya, Xiao Mei berucap dengan menekuk wajah. “Sekarang kamu harus ikut denganku. Polisi dan orang-orang perguruan keluargaku datang kemari karena ternyata, bukan hanya aku yang diserang oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak semalam.”“Maksudmu …?” Gao Tian bertanya singkat.“Sudah dua hari ini mereka mencari gara-gara, menyerang dua desa, mencegat orang yang lewat. Oleh karena itu, Polisi ingin membicarakannya. Termasuk, menggali keterangan dari kita. Ayo, ikut aku ke aula pertemuan sekarang!”“Ta-tapi …, aku tidak menceritakan pada Grand Master dan para guru bahwa semalam aku menolongmu dan abdi-abdimu.”“Mengapa kamu tidak mengatakan pada mereka?”“S-sebab aku pikir … kehadiran gerombolan itu tadi malam bukanlah perkara besar.”“Ya, ya ...,” Xiao Mei bersuara sembari mengembuskan napas. “Kamu juga tidak ingin mereka me
“Karena dari desa Mawar Mekar, aku mendapat keterangan. Gerombolan Bayangan Tengkorak menyampaikan pesan: aksi mereka ini merupakan tindakan pembalasan karena ada murid sekte Tujuh Bintang Kejora yang telah mengganggu aksi mereka.”Penuturan Kapten He membuat Tan Guan Ming menoleh bergantian pada Xue Zi Qi juga Hu Meng. Kedua bawahannya balas memandangi tetapi dengan ekspresi wajah bertanya-tanya.Bukan apa-apa. Hingga hari itu, mereka sama sekali belum menerima laporan ada murid Tujuh Bintang Kejora berhadapan dengan para bajul yang mengenakan riasan tengkorak pada wajah mereka tersebut.“Aku tidak ingin mengatakan: ‘sudah ku bilang’, Gao Tian. Semuanya telah terjadi dan buntutnya seperti ini,” Xuanwu mengingatkan Gao Tian.Yang dimaksud oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak dengan ‘murid sekte Tujuh Bintang Kejora yang mengganggu aksi mereka’ sudah pasti Gao Tian.Si Raja Iblis sekedar mengingatkan Gao Tian. Jika saja waktu itu tuan rumahnya sudah membunuh anggota Bayangan Tengkorak ya
“Gao Tian memiliki kekuatan spiritual.”Terang saja Xiao Mei terkejut. Bukan. Tentunya, dirinya bukan kaget karena mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan spiritual. Namun yang membuat dia terperangah adalah: bagaimana bisa Fenglei mengetahui kemampuan spiritual Gao Tian telah bangkit?“Ba-bagaimana Tuan Muda dapat mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan spiritual?” lugu Xiao Mei bertanya juga dengan berbisik.Wajar apabila Xiao Mei seolah terbingung-bingung. Sebab menurut Gao Tian, baru dirinyalah yang mengetahui perihal kekuatan spiritual pemuda itu.“Sewaktu Gao Tian berkelahi dengan Hwan Ching,” jawab Fenglei masih dengan vokal yang nyaris tak bersuara.Saat itulah Fenglei memberitahu Xiao Mei. Rupanya, ketika terjadi pertikaian antara Gao Tian dengan Hwan Ching, sebenarnya Fenglei telah tiba di pekarangan belakang Balai Riung Kejora Merah sebelum Hwan Ching berniat mengerahkan ilmu spiritual yang cukup tinggi guna menghadapi Gao Tian.Saat itulah Fenglei melihat. Ada pancaran energi
Kata-kata itu keluar dari mulut Tan Guan Ming, begitu wakilnya di Tujuh Bintang Kejora berdiri tepat di sebelah dia. Zi Qi menanggapi.“Paman sudah dapat memperkirakannya. Aku mengonfimasinya dengan melihat bahasa tubuh 3 anak itu. Gao Tian, Si Tuan Muda Fang dan Nona Su.”“Mereka mengetahui Gao Tian memiliki kekuatan Spiritual,” sambung sang Grand Master.“Kemungkinan begitu. Aku bahkan sempat berpikir macam-macam.”“Ada cinta segitiga di antara mereka?” Guan Ming berkata lagi seraya memiringkan kepala ke arah Zi Qi. Di balik kumis dan janggut tebalnya yang memanjang, bibirnya membentuk seutas senyum.“Bisa jadi begitu, Paman. Tetapi, itu hanya perkiraanku saja.”“Grand Master, Master Xue.”Hu Meng datang. Setelah menyapa dua pimpinannya, ia melangkah memasuki teras dari puncak bangunan Balai Riung Kejora merah tersebut.“Bagaimana, Hu Meng. Apakah s
Gao Tian berhenti menikmati makanannya sejenak, lalu berkata-kata. Di tempat dirinya berada, Xuanwu agak merundukkan kepala.Sayang Gao Tian tidak dapat melihatnya. Raja Iblis berparas tampan itu benar-benar melupakan sisi garangnya. Dia tengah tersenyum dengan tulus.“Sejauh yang pernah aku rasakan …, jika itu yang bersarang dalam hatimu sekarang …, ya. Kamu sedang jatuh cinta,” jawab Xuanwu.Tok, tok, tok …!Pintu kamar Gao Tian diketuk. Ia menghabiskan makanannya, lalu buru-buru melangkah menuju pintu dan membukanya. Dia terkejut. Karena, yang berdiri di situ adalah Xue Zi Qi.Sang wakil ketua sekte bertanya, “Sedang apa kamu?”“Master Xue,” Gao Tian menyempatkan memberi hormat, barulah menjawab, “Ak-aku sedang mengudap sembari belajar, Master.”“Ah, membosankan sekali hidupmu? Lebih baik kau ikut patroli malam bersamaku.”“K-kita akan ber
Dari tempat mereka berada, Gao Tian dan Xue Zi Qi tidak dapat melihat. Mata orang itu terbuka sedengankan retinanya naik ke kelopak. Mulutnya menganga dan wajahnya pucat pasi. Betul. Pria tersebut sudah tidak bernyawa.“Tuan-tuan, dari mana kalian berasal?”Wanita berbusana merah jambu yang duduk di sebelah Gao Tian bertanya. Suaranya lembut namun nyaring. Kedua netranya menyorot manja pada pemuda yang berada tepat di sisinya. “Kami berasal dari Tanah Kuning, Nona,” jawab Zi Qi dengan gaya datarnya yang khas. Tanah Kuning merupakan kota tetangga yang letaknya di sebelah utara dari Lembah Merah.“Apakah kalian para pendekar?” tanya si pelayan lagi.“Tidak juga bisa disebut sebagai pendekar. Tetapi, kami mahir bela diri,” Zi qi kembali menjawab.“Apakah Tuan Muda juga adalah seorang ahli bela diri?”Sekarang, si perempuan berusia 20-an tersebut berkata pada Gao Tian seraya merapatkan tubuh pada sang tamu.“Euh …, aku …, ya. Lumayan …,” jawab Gao Tian agak ragu.“Aku suka laki-laki yang