Share

Bab 20

Janice membalas, "Ini bukan soal dia dan Calvin yang berbeda. Ini karena dia berbeda denganku. Dia suci, mulia, dan dia adalah wanitamu. Kalau aku?"

"Aku bukan siapa-siapa. Jadi, aku nggak pantas bersaing sama Vania, nggak pantas melawan, dan nggak pantas membela diri. Aku harus tunduk, menerima nasib, menyerahkan segalanya, dan mengakui semua kesalahan. Benar, 'kan?" tanya Janice.

"Jason, apa kamu pernah berpikir setelah aku melakukan semua itu, apa yang akan terjadi? Apa kalian akan melepaskanku begitu saja? Jadi, apa yang harus kulakukan? Mati saja?" tanya Janice.

Setiap kata Janice menusuk hati. Setelah mengatakannya, dia sendiri malah tertawa. Dia mengangkat tangan yang terluka di hadapan Jason dan menggoyangkannya, lalu melanjutkan, "Cuma beberapa milimeter lagi, sarafku akan putus. Kamu pasti kecewa, 'kan?"

Janice melanjutkan, "Kalau tanganku hancur, Vania akan jadi satu-satunya wakil kampus dalam kompetisi. Setelah itu, opini di internet akan berbalik."

"Mereka akan bilang aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status