Share

Apa Rencananya?

Pintu terlihat terbuka, akhirnya Melda keluar kamar juga.

"Bang, tolong Bang, kepalaku pusing sekali." Setelah berkata seperti itu Melda pun jatuh ke dalam pelukan Roni dan berpura-pura pingsan.

"Ya Allah sayang! Kamu kenapa!" Roni berteriak dan mengira kalau Melda pingsan, sedangkan Nirmala sangat yakin jika itu akal-akalan Melda.

"Nirmala, kamu jangan diam saja, bantu aku mengangkat istriku ke kasur," titah Roni pada Nirmala.

Nirmala memandangi tubuh Melda yang barusan saja dibaringkan di tempat tidur lalu dia merogoh benda pipih yang ada di tas sandang kecil miliknya.

" Halo Dokter Andrew, bisa kerumah saya sekarang, kakak saya tiba-tib–"

"Hentikan Nirmala! Hentikan!" Melda merampas ponsel Nirmala lalu mematikan sambungan telepon, Nirmala kaget dan menatap heran pada Melda.

"Kenapa? Katanya sakit, aku mau panggil dokter kenapa dilarang?"

"Iya Sayang, kenapa kau larang Nirmala memanggil dokter?' Roni juga heran dengan sikap Melda barusan.

" Keluar kau Nirmala, aku ingin bicar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status