Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 59 - Kecurigaan Frederick

Share

Bab 59 - Kecurigaan Frederick

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-02 13:08:46
Paviliun Kejayaan menjulang angkuh di depan Ryan, bangunannya yang bergaya tradisional tampak mencolok di antara gedung-gedung modern Kota Golden River.

Ryan turun dari taksi dengan langkah santai, matanya menyapu sekilas arsitektur megah toko herbal itu. Belum sempat kakinya menginjak tangga depan, sebuah suara familiar menyapanya.

"Tuan Ryan, Anda akhirnya datang!" Frederick Herbald berseru dari ambang pintu, wajahnya dihiasi senyum lebar. "Saya khawatir Anda lupa, mengingat Anda tidak meninggalkan nomor telepon waktu itu."

Ryan mengangkat alisnya, sedikit terkejut melihat antusiasme Frederick. "Ah, maaf soal itu," balasnya santai.

Frederick bergegas menuruni tangga, hendak menyambut Ryan lebih dekat. Namun langkahnya terhenti ketika menyadari sesuatu. "Tuan Ryan, Anda... tidak membawa kendaraan?"

Pertanyaan itu membuat Ryan tersenyum geli. "Apa, kau mengharapkan aku datang dengan limusin?" godanya.

Frederick terlihat salah tingkah. "Ah, bukan begitu. Hanya saja, mengingat... kemamp
Rianoir

Terima Kasih Kak Daniel atas Dukungan Gem-nya \(^_^)/ akumulasi Gem: 02-10-2024: 2 Gem Yuk, kurang 3 Gem nih, yuk-yuk ditambah, hehehehe Ini bab reguler, dan Bab bonus akan othor UP nanti sore. Ditunggu(⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 15
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 60 - Rencana Pelelangan

    Ryan melambaikan tangannya di depan wajah Frederick yang tampak melamun. "Frederick? Apa kau masih mendengarkanku?" tanyanya dengan nada geli.Frederick tersentak, kembali ke realitas. Ia berdeham, berusaha menyembunyikan rasa malunya. "Ah, maafkan saya, Tuan Ryan. Saya hanya... sedang memikirkan sesuatu."Ryan tersenyum tipis. "Pasti sesuatu yang sangat menarik, eh? Sampai membuatmu lupa ada orang di depanmu."Frederick tertawa canggung. "Bukan apa-apa, Tuan Ryan. Hanya... urusan bisnis biasa." Ia lalu mengalihkan pembicaraan, "Jadi, tentang tungku alkemis yang Anda cari. Jika Anda hanya ingin mengoleksi, saya sarankan Anda mencoba peruntungan di pasar barang antik. Kota Golden River memiliki pasar barang antik terbesar di Jalan Antique River."Ryan mengangguk, pura-pura tertarik. "Ah, begitu. Tapi bukankah barang antik sering kali palsu?"Meski Ryan memiliki cara untuk melihat apakah barang tersebut asli atau palsu, tapi hampir 90% barang di pasar barang antik adalah barang palsu. Me

    Last Updated : 2024-10-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 61 - Terobosan Tak Terduga

    Setengah jam kemudian, Angelica masuk ke Paviliun Kejayaan bersama seorang lelaki tua. Gadis itu mengenakan pakaian olahraga merah muda yang, meski terlihat longgar, tetap tidak bisa menyembunyikan lekuk tubuhnya yang indah. Rambut panjangnya yang biasanya tergerai kini diikat tinggi dalam ekor kuda, menampakkan leher jenjangnya yang berkilau oleh keringat. Lelaki tua di sampingnya mengenakan satu set pakaian olahraga abu-abu dan sepasang sepatu hitam. Tubuhnya kurus, namun posturnya setegak pensil. Matanya yang tajam namun penuh belas kasih bersinar di bawah alisnya yang tipis, memberikan kesan bijaksana sekaligus waspada. Frederick, yang sedang merapikan beberapa tanaman obat di konter, langsung menyambut mereka dengan senyum lebar. "Ah, Killua! Lagi-lagi kau membawa Angelica berlatih hari ini," sapanya ramah. Lalu dengan nada menggoda, ia menambahkan, "Gadis usil ini pasti membuatmu repot, kan?" Angelica langsung cemberut mendengar komentar kakeknya. "Apa maksudmu, Kakek?"

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 62 - Teknik Kultivasi

    Frederick, menahan rasa sakit di lengannya yang masih dicengkeram Killua, berusaha memahami situasi yang terjadi. "Killua," ujarnya dengan nada penasaran, "maksudmu... apa yang tertulis di koran itu tidak biasa, kan?"Killua, yang baru menyadari kekuatan cengkeramannya, segera melepaskan tangan Frederick. Ia berdeham, berusaha menenangkan diri sebelum menjelaskan."Tidak biasa?" Killua tertawa kecil. "Bukan hanya tidak biasa, Frederick. Ini adalah teknik kultivasi dari para Dewa!"Angelica dan Frederick saling pandang, kebingungan jelas terpancar di wajah mereka.Killua melanjutkan, "Angelica dan aku telah berlatih metode kultivasi yang disebut Metode Matahari Jiwa. Aku mendapatkannya secara kebetulan saat masih muda, tapi itu hanyalah metode yang tidak lengkap."Ia berhenti sejenak, matanya menerawang jauh seolah mengingat masa lalu. "Kemudian, aku bertemu dengan seorang grandmaster hebat. Aku menghabiskan banyak uang agar dia membantuku menyempurnakan metode itu. Tapi..." Killua me

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 63 - Mengunjungi Kondominium

    Setibanya di apartemen Adel, Ryan disambut oleh aroma yang sangat menggoda ketika ia melangkah masuk.Wangi sup ayam dan rempah-rempah memenuhi udara, membuat perutnya langsung berkerucuk. Ia mengikuti aroma itu ke dapur, di mana pemandangan yang membuatnya tersenyum lebar menyambutnya.Adel berdiri membelakanginya, sibuk mengaduk sesuatu di kompor. Gaun rumahan yang ia kenakan memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna, memamerkan rasio pinggang dan pinggul yang membuat Ryan menelan ludah.'Ah, wanita sempurna,' batin Ryan. 'Cantik, pintar memasak, dan yang terpenting... punya bentuk tubuh yang wow.'Tanpa suara, Ryan menyelinap ke meja makan yang sudah penuh dengan hidangan lezat. Ia meraih garlu dan baru saja akan mencicipi sepotong ayam goreng ketika..."Ehem!" Adel berdeham keras, membuat Ryan sedikit terkejut. "Kamu dari mana saja? Datang-datang langsung nyomot makanan. Itu tidak sopan!" Ryan tersenyum seolah-olah sama sekali tidak merasa bersalah. "Hei, salahkan masakanmu yang ter

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 64 - Ketidaktahuan Ryan

    Tak lama setelah Ryan berkeliling rumah barunya, bel berbunyi. Ia tersenyum, menyadari bahwa ramuan obat pesanannya pasti sudah tiba. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju pintu depan. Namun, pemandangan yang menyambutnya di balik pintu bukanlah yang ia duga. Alih-alih kuli angkut biasa, ia mendapati tiga orang berdiri di lorong: dua orang tua dan seorang wanita muda. Masing-masing dari mereka memegang setumpuk tanaman obat, sementara lebih banyak lagi tersebar rapi di lantai. Ryan mengenali dua di antara mereka: Frederick dan cucunya, Angelica. Namun lelaki tua ketiga merupakan wajah yang tampak asing baginya. Meski begitu, Ryan bisa merasakan energi Qi dari pria itu, yang menandakan lelaki tua itu seorang praktisi bela diri tingkat tinggi. "Frederick," Ryan menyapa dengan nada geli, "jangan bilang Paviliun Kejayaan bahkan tidak bisa mengirim seorang pekerja biasa. Kenapa kalian repot-repot datang sendiri?" Frederick tersenyum canggung. "Tuan Ryan, sebenarnya kami tida

    Last Updated : 2024-10-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 65 - Pembagian Ranah

    Ketika mereka mendengar apa yang dikatakan Ryan, mereka semua tercengang. Mata mereka melebar, mulut mereka sedikit terbuka, seolah-olah Ryan baru saja mengatakan bahwa ia bisa terbang. 'Seorang grandmaster seni bela diri yang tidak tahu arti grandmaster?' pikir mereka hampir bersamaan. 'Bagaimana mungkin?' Frederick yang pertama kali pulih dari keterkejutannya. "Tuan Ryan," ia berkata hati-hati, "bukankah Anda seorang ahli bela diri yang mampu memanipulasi energi Qi di luar tubuh?" Ryan mengangguk santai. "Ya, saya bisa melakukan itu. Memangnya kenapa?" Kali ini giliran Killua yang berbicara, suaranya penuh ketidakpercayaan. "Tapi... tapi nama-nama tingkatan ranah seharusnya selalu diajarkan kepada setiap orang yang melangkahkan kaki pertama kali pada seni bela diri! Jika Anda tidak mengerti dasar-dasarnya, bagaimana Anda bisa mencapai tingkat ini?" Ryan menggaruk kepalanya, sedikit malu. "Ah, itu. Sebenarnya, aku baru saja datang ke kota ini dari desa belum lama ini. Jadi, aku

    Last Updated : 2024-10-04
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 66 - Tekanan Kuat

    Ryan tidak menyadari bahwa dia perlahan memancarkan tekanan mengancam yang kuat saat memikirkan masalah tersebut. Aura tekanannya yang penuh penindasan telah mendinginkan suhu seluruh lantai 21 tempat kamar Ryan berada. Alhasil, Killua, Frederick, dan Angelica yang masih berada di lorong lantai 21, merasakan gelombang udara dingin menusuk tulang.Mereka saling berpandangan, merasakan udara berbahaya di sekeliling mereka. 'Aura menakutkan dan mengancam apa ini?' bisik hati mereka. 'Apakah tekanan ini datang dari Grandmaster Ryan?'"Apakah kita secara tidak sengaja menyinggung perasaannya?" Killua berbisik, wajahnya pucat.Frederick tidak dapat menahannya lagi. "Sepertinya tidak. Tapi ayo cepat pergi dari sini, sepertinya Tuan Ryan tidak dalam mood yang bagus."Killua dan Angelica mengangguk setuju. Tanpa banyak bicara, mereka bergegas turun menggunakan tangga darurat, tidak lagi berani menggunakan lift.Di dalam ruang kondominiumnya, Ryan perlahan menenangkan dirinya. Ia menatap tana

    Last Updated : 2024-10-04
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 67 - Kegaduhan di Warung Makan

    Beberapa saat kemudian, Paman Wong dan Bibi Sandra melihat sekitar tujuh atau delapan pria datang dari ujung jalan. Wajah mereka langsung pucat begitu melihat pria-pria itu dan mulai menutup kios dengan panik. "Nak, aku akan membungkus sisa makanan untukmu. Pergilah sekarang juga! Pergilah!" Bibi Sandra berlari ke arah Ryan dan berkata dengan nada berbisik, ketakutan jelas terlihat di matanya. Ryan tetap tidak bergerak, malah melanjutkan makannya dengan santai. "Mengapa aku harus pergi?" tanyanya dengan nada tenang. Bibi Sandra menatapnya dengan tatapan memohon. "Nak, kamu masih muda. Mungkin kamu masih belum mengerti aturan tertentu, tapi semuanya tidak akan berakhir baik jika kamu tidak segera pergi... Aku mohon padamu... Oke?" Suara Bibi Sandra mulai bergetar, membuat Ryan akhirnya menoleh ke arahnya. Namun, sebelum ia sempat menjawab, suara keras terdengar di samping telinganya! Ryan menoleh cepat dan melihat sekelompok pria bertubuh kekar yang mengenakan singlet hitam sudah

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 506 - Perlakuan Tidak Menyenangkan

    Setengah jam kemudian, sebuah BMW melaju memasuki jalan kecil menuju sebuah kompleks vila. Suasana di sana sangat tenang, pepohonan rindang berjajar di sepanjang jalan memberikan kesan asri dan nyaman. Bangunan-bangunan vila tampak masih baru, dengan desain modern minimalis yang elegan.Mobil berhenti di depan salah satu vila. Ryan turun, matanya menyapu sekeliling mengamati lingkungan barunya. Udara sejuk menyapanya, membuat suasana hatinya sedikit membaik setelah perjalanan panjang yang melelahkan.Pasangan ibu dan anak itu membawa Ryan memasuki vila. Begitu pintu terbuka, mereka disambut pemandangan ruang tamu yang luas dan nyaman. Seorang pria paruh baya tengah duduk di sofa, fokus membaca koran di tangannya.Mendengar suara pintu terbuka, pria itu bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari korannya, "Yura, bagaimana perjalananmu ke Provinsi Riveria? Apakah kamu menikmatinya?"Orang yang berbicara adalah ayah Yura Dustin, Gordon Dustin. Pria itu telah berkecimpung dalam bisnis

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 505 - Tiba di Riverdale

    Ibu Yura Dustin yang tadinya tak sadarkan diri perlahan membuka mata. "Ibu! Ibu baik-baik saja?" Yura nyaris menangis bahagia. "Air... aku mau air hangat..." pinta sang ibu lemah. Semua orang terkesiap dan menoleh ke arah Ryan. Permintaan itu persis seperti yang ia prediksikan! Seorang pramugari bergegas mengambilkan air hangat. Setelah meminumnya perlahan, warna mulai kembali ke wajah ibu Yura. Wanita itu menatap Ryan dengan sorot mata penuh rasa terima kasih. Namun melihat pemuda itu sedang beristirahat, ia memilih diam. "Berkat pemuda ini aku baik-baik saja," ujarnya lembut pada kerumunan. "Semuanya silakan bubar." Sang dokter masih ingin protes, namun petugas keamanan segera membawanya pergi ke belakang. Keributan mereda, namun tatapan penasaran terus tertuju pada Ryan sepanjang sisa penerbangan. Para penumpang kelas satu yang kebanyakan pebisnis dan tokoh berpengaruh bisa merasakan ada yang istimewa dari pemuda misterius itu. Banyak yang ingin menyerahkan kartu nama,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 504 - Dirgaukan Banyak Pihak

    Pramugari yang dipanggil segera membuat pengumuman mencari dokter di pesawat. Tak lama kemudian seorang dokter datang memeriksa kondisi wanita itu. "Apa penyakit ibumu?" "Dokter, ibu saya menderita CORD stadium akhir," Yura menjelaskan panik. "Selama ini bergantung pada obat, tapi sekarang obatnya hilang..." "Apa?!" sang dokter melotot. "Kenapa bepergian dengan penyakit seserius itu? Kau tidak tahu ini butuh pengobatan rutin?" Tanpa buang waktu ia memberi instruksi pada pramugari. "Cepat beritahu kapten untuk mendarat di kota terdekat! Kalau tidak, bahkan dokter ajaib pun tak akan bisa menyelamatkannya!" Tepat saat pramugari hendak berlari ke kokpit, sebuah suara tenang terdengar. "Tidak perlu mendaratkan pesawat. Aku bisa menolongnya." Semua mata tertuju pada Ryan. Yura masih panik–dia tahu betul betapa mengerikannya PPOK stadium akhir. Tanpa obat dan peralatan medis profesional, mustahil mengobatinya! Sang dokter mendengus. "Jangan bercanda! Nyawa sedang dipertaruhkan!"

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy. "Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan. Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu." "Tapi..." Adel masih tampak ragu. "Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota." Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?" "Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona. Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal,

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 502 - Persiapan Ke Riverdale

    Ryan menepuk bahu Lancelot dengan gestur menenangkan. "Masalah ini tidak mendesak," ujarnya tenang. "Aku akan berangkat ke Ibu Kota lebih dulu. Kau dan yang lain dari Guild Round Table bisa menyusul nanti. Saat ini, fokusmu haruslah meningkatkan kekuatan." "Baik, Ketua Guild," Lancelot membungkuk hormat. Setelah berpamitan dengan kedua bawahannya, Ryan teringat sesuatu. Eagle Squad pasti memiliki pengaruh di Ibu Kota–akan lebih mudah jika mereka yang mengatur perjalanannya. Baru saja ia hendak menghubungi Sammy Lein, sebuah mobil yang terparkir di luar vila membunyikan klakson. Ryan menggeleng geli sebelum melangkah menuju kendaraan itu. Seperti dugaannya, Sammy Lein dan Patrick telah menunggu di dalam. "Jangan bilang kalian menunggu di sini selama sepuluh hari," godanya sambil masuk ke dalam mobil. "Aku tak akan percaya." Sammy Lein tertawa canggung. "Tuan Ryan mungkin tidak tahu, tapi Eagle Squad telah beberapa kali mencoba menemui Anda. Nona Rindy selalu mengatakan Anda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang." Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!" "Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!" "Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!" Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya. "Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang me

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka. Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul! 'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi. Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu. "Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!" "Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!" Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat meng

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn. Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas. Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas." "Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?" "Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun." Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?" Lucas Ravenclaw

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural. "Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan." Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya. Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting. "Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku." Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian." "Penga

DMCA.com Protection Status