Terima Kasih Kak Daniel atas dukungan Gem-nya.(. ❛ ᴗ ❛.) Bab ini adalah bab bonus karena jumlah view novel ini mencapai 1000(≧▽≦) mulai besok, othor akan UP 2 bab sehari, kecuali hari sabtu dan minggu (hanya Up 1 bab). Tapi tentu saja, sistem Gem masih tetap berjalan di hari apapun. othor akan tetep kasih kalian bab bonus tiap kelipatan 5 Gem.(✯ᴗ✯) Akumulasi Gem: 01-10-2024 (malam) : 4 Gem yuk kurang 1 Gem lagi, hehehhe Selamat Membaca(◠‿・)—☆
Setelah Ryan pergi, Melanie langsung datang ke sisi Jeremy. Dia menarik pakaian ayahnya dan cemberut, wajahnya menunjukkan campuran antara kebingungan dan kekesalan. "Ayah," ujarnya dengan nada sedikit menuntut, "mengapa aku merasa bahwa Ayah sengaja menjodohkanku dengan Ryan? Kenapa aku harus memberikan nomor teleponku dan mengapa aku harus mengantarnya pulang? Ayah tidak perlu mendorongku seperti itu hanya karena dia menyembuhkan Ayah. Kita sudah membayarnya, bukan?" Melanie awalnya mengira dia bisa lolos dari klise perjodohan yang sering terjadi di kalangan keluarga kaya. Jeremy juga pernah berjanji padanya bahwa dia tidak akan ikut campur dalam urusan pernikahannya. Tapi sekarang, kemunculan Ryan seolah telah mengguncang janji itu! "Bagaimana mungkin aku tidak mengerti maksud Ayah?" lanjut Melanie, suaranya semakin tinggi. "Ini terlalu jelas!" Jeremy, yang masih menatap ke arah Ryan pergi, hanya diam. Kedua tangannya terlipat di belakang punggung, gestur yang sering ia la
Paviliun Kejayaan menjulang angkuh di depan Ryan, bangunannya yang bergaya tradisional tampak mencolok di antara gedung-gedung modern Kota Golden River. Ryan turun dari taksi dengan langkah santai, matanya menyapu sekilas arsitektur megah toko herbal itu. Belum sempat kakinya menginjak tangga depan, sebuah suara familiar menyapanya."Tuan Ryan, Anda akhirnya datang!" Frederick Herbald berseru dari ambang pintu, wajahnya dihiasi senyum lebar. "Saya khawatir Anda lupa, mengingat Anda tidak meninggalkan nomor telepon waktu itu."Ryan mengangkat alisnya, sedikit terkejut melihat antusiasme Frederick. "Ah, maaf soal itu," balasnya santai.Frederick bergegas menuruni tangga, hendak menyambut Ryan lebih dekat. Namun langkahnya terhenti ketika menyadari sesuatu. "Tuan Ryan, Anda... tidak membawa kendaraan?"Pertanyaan itu membuat Ryan tersenyum geli. "Apa, kau mengharapkan aku datang dengan limusin?" godanya.Frederick terlihat salah tingkah. "Ah, bukan begitu. Hanya saja, mengingat... kemamp
Ryan melambaikan tangannya di depan wajah Frederick yang tampak melamun. "Frederick? Apa kau masih mendengarkanku?" tanyanya dengan nada geli.Frederick tersentak, kembali ke realitas. Ia berdeham, berusaha menyembunyikan rasa malunya. "Ah, maafkan saya, Tuan Ryan. Saya hanya... sedang memikirkan sesuatu."Ryan tersenyum tipis. "Pasti sesuatu yang sangat menarik, eh? Sampai membuatmu lupa ada orang di depanmu."Frederick tertawa canggung. "Bukan apa-apa, Tuan Ryan. Hanya... urusan bisnis biasa." Ia lalu mengalihkan pembicaraan, "Jadi, tentang tungku alkemis yang Anda cari. Jika Anda hanya ingin mengoleksi, saya sarankan Anda mencoba peruntungan di pasar barang antik. Kota Golden River memiliki pasar barang antik terbesar di Jalan Antique River."Ryan mengangguk, pura-pura tertarik. "Ah, begitu. Tapi bukankah barang antik sering kali palsu?"Meski Ryan memiliki cara untuk melihat apakah barang tersebut asli atau palsu, tapi hampir 90% barang di pasar barang antik adalah barang palsu. Me
Setengah jam kemudian, Angelica masuk ke Paviliun Kejayaan bersama seorang lelaki tua. Gadis itu mengenakan pakaian olahraga merah muda yang, meski terlihat longgar, tetap tidak bisa menyembunyikan lekuk tubuhnya yang indah. Rambut panjangnya yang biasanya tergerai kini diikat tinggi dalam ekor kuda, menampakkan leher jenjangnya yang berkilau oleh keringat. Lelaki tua di sampingnya mengenakan satu set pakaian olahraga abu-abu dan sepasang sepatu hitam. Tubuhnya kurus, namun posturnya setegak pensil. Matanya yang tajam namun penuh belas kasih bersinar di bawah alisnya yang tipis, memberikan kesan bijaksana sekaligus waspada. Frederick, yang sedang merapikan beberapa tanaman obat di konter, langsung menyambut mereka dengan senyum lebar. "Ah, Killua! Lagi-lagi kau membawa Angelica berlatih hari ini," sapanya ramah. Lalu dengan nada menggoda, ia menambahkan, "Gadis usil ini pasti membuatmu repot, kan?" Angelica langsung cemberut mendengar komentar kakeknya. "Apa maksudmu, Kakek?"
Frederick, menahan rasa sakit di lengannya yang masih dicengkeram Killua, berusaha memahami situasi yang terjadi. "Killua," ujarnya dengan nada penasaran, "maksudmu... apa yang tertulis di koran itu tidak biasa, kan?"Killua, yang baru menyadari kekuatan cengkeramannya, segera melepaskan tangan Frederick. Ia berdeham, berusaha menenangkan diri sebelum menjelaskan."Tidak biasa?" Killua tertawa kecil. "Bukan hanya tidak biasa, Frederick. Ini adalah teknik kultivasi dari para Dewa!"Angelica dan Frederick saling pandang, kebingungan jelas terpancar di wajah mereka.Killua melanjutkan, "Angelica dan aku telah berlatih metode kultivasi yang disebut Metode Matahari Jiwa. Aku mendapatkannya secara kebetulan saat masih muda, tapi itu hanyalah metode yang tidak lengkap."Ia berhenti sejenak, matanya menerawang jauh seolah mengingat masa lalu. "Kemudian, aku bertemu dengan seorang grandmaster hebat. Aku menghabiskan banyak uang agar dia membantuku menyempurnakan metode itu. Tapi..." Killua me
Setibanya di apartemen Adel, Ryan disambut oleh aroma yang sangat menggoda ketika ia melangkah masuk.Wangi sup ayam dan rempah-rempah memenuhi udara, membuat perutnya langsung berkerucuk. Ia mengikuti aroma itu ke dapur, di mana pemandangan yang membuatnya tersenyum lebar menyambutnya.Adel berdiri membelakanginya, sibuk mengaduk sesuatu di kompor. Gaun rumahan yang ia kenakan memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna, memamerkan rasio pinggang dan pinggul yang membuat Ryan menelan ludah.'Ah, wanita sempurna,' batin Ryan. 'Cantik, pintar memasak, dan yang terpenting... punya bentuk tubuh yang wow.'Tanpa suara, Ryan menyelinap ke meja makan yang sudah penuh dengan hidangan lezat. Ia meraih garlu dan baru saja akan mencicipi sepotong ayam goreng ketika..."Ehem!" Adel berdeham keras, membuat Ryan sedikit terkejut. "Kamu dari mana saja? Datang-datang langsung nyomot makanan. Itu tidak sopan!" Ryan tersenyum seolah-olah sama sekali tidak merasa bersalah. "Hei, salahkan masakanmu yang ter
Tak lama setelah Ryan berkeliling rumah barunya, bel berbunyi. Ia tersenyum, menyadari bahwa ramuan obat pesanannya pasti sudah tiba. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju pintu depan. Namun, pemandangan yang menyambutnya di balik pintu bukanlah yang ia duga. Alih-alih kuli angkut biasa, ia mendapati tiga orang berdiri di lorong: dua orang tua dan seorang wanita muda. Masing-masing dari mereka memegang setumpuk tanaman obat, sementara lebih banyak lagi tersebar rapi di lantai. Ryan mengenali dua di antara mereka: Frederick dan cucunya, Angelica. Namun lelaki tua ketiga merupakan wajah yang tampak asing baginya. Meski begitu, Ryan bisa merasakan energi Qi dari pria itu, yang menandakan lelaki tua itu seorang praktisi bela diri tingkat tinggi. "Frederick," Ryan menyapa dengan nada geli, "jangan bilang Paviliun Kejayaan bahkan tidak bisa mengirim seorang pekerja biasa. Kenapa kalian repot-repot datang sendiri?" Frederick tersenyum canggung. "Tuan Ryan, sebenarnya kami tida
Ketika mereka mendengar apa yang dikatakan Ryan, mereka semua tercengang. Mata mereka melebar, mulut mereka sedikit terbuka, seolah-olah Ryan baru saja mengatakan bahwa ia bisa terbang. 'Seorang grandmaster seni bela diri yang tidak tahu arti grandmaster?' pikir mereka hampir bersamaan. 'Bagaimana mungkin?' Frederick yang pertama kali pulih dari keterkejutannya. "Tuan Ryan," ia berkata hati-hati, "bukankah Anda seorang ahli bela diri yang mampu memanipulasi energi Qi di luar tubuh?" Ryan mengangguk santai. "Ya, saya bisa melakukan itu. Memangnya kenapa?" Kali ini giliran Killua yang berbicara, suaranya penuh ketidakpercayaan. "Tapi... tapi nama-nama tingkatan ranah seharusnya selalu diajarkan kepada setiap orang yang melangkahkan kaki pertama kali pada seni bela diri! Jika Anda tidak mengerti dasar-dasarnya, bagaimana Anda bisa mencapai tingkat ini?" Ryan menggaruk kepalanya, sedikit malu. "Ah, itu. Sebenarnya, aku baru saja datang ke kota ini dari desa belum lama ini. Jadi, aku
Ryan tercengang. Dia telah memotivasi dirinya sendiri selama dua hari terakhir berdasarkan tujuan itu!"Jauh dari tingkat Saint?" pikir Ryan tidak percaya. Rasa kecewa menghantam dadanya seperti pukulan telak. Tubuhnya yang sudah lelah terasa semakin berat, seolah seluruh perjuangannya sia-sia.Sekarang, dia belum mencapainya dan hendak mengikuti kompetisi dengan Travis Hayes. Apa yang terjadi di sini? Jika kemampuan alkimianya masih di bawah Travis Hayes, bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkan gurunya?Ryan hendak berbicara ketika Lin Qingxun melanjutkan, "Satu langkah lagi, langkah yang paling penting."Ryan terdiam, menunggu penjelasan selanjutnya dengan napas tertahan.Beberapa detik kemudian, Lin Qingxun melangkah maju dan muncul di depan Ryan. Dia mengarahkan jarinya ke dahi Ryan, dan cahaya hijau langsung melonjak ke tubuh Ryan."Ini adalah warisan pengalamanku," kata Lin Qingxun,
Kali ini, ketika Api Abadi dan energi qi-nya bekerja bersama-sama, ia melepaskan rune kehidupan dan naga darahnya secara bersamaan.Seketika, seluruh Kuburan Pedang dipenuhi dengan sambaran petir, dan naga darah itu melingkari empat puluh sembilan kuali. Makhluk spiritual itu mengerang pelan, seolah mengerti tuannya membutuhkan bantuan.Energi darahnya menyebar ke udara, seolah ingin berbagi sebagian beban Ryan. Naga itu melindungi Ryan dari intensitas panas yang berlebihan, sementara rune kehidupan memberikan energi tambahan untuk mengendalikan api.Meski begitu, rasa sakit yang dialami Ryan juga sangat mengerikan. Pembuluh darah di tubuhnya yang masih hitam pekat menggelembung saat organ dalamnya terguncang oleh gelombang kejut energi.Dia hampir tidak bisa bertahan berkat tekadnya yang sekeras baja!"Pergi!"Ryan menggertakkan giginya dan meraung, dan semua ramuan obat masuk ke dalam kuali.
"Api abadi di tubuhmu dapat menyatu dengan segalanya dan tidak akan pernah padam. Tidak hanya dapat digunakan dalam pertempuran, tetapi juga dapat digunakan dalam alkimia!" Lin Qingxun berkata dengan semangat yang jarang terlihat pada sosoknya yang biasanya tenang.Ryan menatap tangannya, tempat api abadi berkobar lembut. Sejak memperoleh api ini, dia memang menggunakannya untuk bertarung, tapi tidak pernah terpikir untuk memanfaatkannya dalam alkimia."Hal terpenting dalam jalur alkimia adalah api!" Lin Qingxun melanjutkan, matanya berkilat penuh kebijaksanaan. "Mengendalikan api sama dengan mengendalikan kuali! Mengendalikan kuali sama dengan mengendalikan pil!"Sosok Lin Qingxun berjalan di antara kuali-kuali yang melayang, tangannya yang bercahaya menyentuh satu per satu. "Sekarang, gunakan api abadimu untuk mengendalikan 49 kuali ini!"Ryan terkejut mendengar permintaan ini. Empat puluh sembilan? Dia bahkan belum pernah me
Lelaki tua itu ragu-ragu selama beberapa detik, memilah-milah kata yang tepat sebelum menjelaskan, "Master Alkimis Travis, penantangnya adalah seorang pemuda yang mengenakan topeng.""Dia tampak sangat asing. Kalau aku tidak salah, dia seharusnya baru saja memasuki Slaughter Land belum lama ini.""Anak muda?" Travis Hayes mencibir, ekspresinya berubah dari cemas menjadi meremehkan dalam sekejap.Dao Alkimia bukanlah jalur kultivasi biasa. Bakat dapat menentukan banyak hal, tetapi alkimia membutuhkan waktu dan latihan, yang tanpanya sangat sulit untuk menjadi sukses. Bahkan dengan bakat terbaik, butuh puluhan tahun untuk mencapai tingkat yang cukup layak—apalagi untuk menantang seorang alkemis Tingkat Saint.Seorang pemuda ingin menantangnya? Cuih!“Xiao Yan telah menantangku, dan sebagai Ketua Sekte Medical God, dia pasti tahu satu atau dua hal tentang alkimia, jadi ini masuk akal," ujar Travis Hayes sambil meletakkan
Ini adalah penawar terbaik untuk rasa frustrasinya saat ini. Dengan gemetar, Xiao Yan berjalan menuju kuali dan terus menyalakan api. Meski tubuhnya lemah dan Dantian-nya rusak, semangat Xiao Yan tidak pernah padam. Kegagalan ke-67 hanya menjadi bahan bakar untuk mencoba yang ke-68."Jika bocah nakal Ryan itu kembali suatu hari dan mengetahui bahwa Sekte Medical God telah bubar, dia mungkin akan sangat kecewa padaku.""Apa pun yang terjadi, aku harus mengerahkan seluruh kemampuanku dalam kompetisi lusa!" gumam Xiao Yan sambil menyeka peluh di dahinya.Dengan gerakan terlatih, ia mulai memilah ramuan obat yang tersisa dan menyusunnya sesuai urutan. Tangannya yang keriput masih menunjukkan ketelitian dan keterampilan seorang master.Pada saat yang sama, di rumah merah di Slaughter Land, seorang lelaki tua duduk bersila dengan angkuh. Ruangan luas tempatnya berada terasa jauh berbeda dari gubuk sederhana Xiao Yan.Yang berbeda dari Xiao Yan adalah ada sepuluh kuali yang mengapung di
Di sebuah rumah kosong di sebelah barat Slaughter Land, jauh dari keramaian kota.Seorang lelaki tua yang tampak baik hati sedang menjaga sebuah kuali. Api berkobar di bawah kuali, dan aroma obat yang kuat tercium darinya, memenuhi ruangan yang sempit itu.Pakaian orang tua itu basah kuyup oleh keringat, menempel pada tubuhnya yang kurus. Wajahnya menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan, meski kelelahan jelas terlihat.Ia menghantamkan telapak tangannya kuat-kuat ke kuali itu, tak melepaskannya meski kuali itu panas membara, menahan siksaan yang akan membuat kultivator biasa menjerit kesakitan.Lelaki tua itu tidak dapat mengandalkan qi sejatinya untuk menjaga kuali tetap stabil, karena Dantiannya lumpuh—sebuah luka lama yang tak pernah sembuh.Jika Ryan ada di sini, dia pasti akan mengenali bahwa lelaki tua ini adalah gurunya, Xiao Yan dari Sekte Medical God.Pada saat ini, Xiao Yan sedang mencoba memurnikan pil kuno, salah satu resep terlangka yang ia pelajari dari warisan Sekte Med
Tentu saja, Xiao Xun dapat merasakan kepercayaan diri Ryan. Dia merasa pemuda di depannya siap menaklukkan dunia. Kedua matanya berbinar dengan keyakinan yang menggetarkan, dan posturnya tegak tanpa keraguan. Ini bukanlah sikap seseorang yang baru saja menandatangani hukuman matinya sendiri.Namun Xiao Xun tidak bisa sepenuhnya yakin. Meski terkesan, dia tetap skeptis. Bagaimanapun, Travis Hayes adalah seorang alkemis tingkat Saint, dan Lin Qingxun sudah tidak ada lagi. Meskipun yang terakhir telah mencapai puncak jalur pengobatan di zaman kuno, apakah ada gunanya membandingkan keduanya?"Tuan Ryan, ada sesuatu yang mungkin tidak Anda pahami," Xiao Xun berkata dengan nada rendah, berusaha membuat Ryan memahami situasi yang sebenarnya. "Meskipun keterampilan medis Leluhur Lin sangat hebat, seiring berjalannya waktu, sebagian besar teknik dan pengetahuan medis serta alkimia miliknya telah lama hilang. Orang-orang dari Sekte Medical God dan Sekte White Tower bukanlah tandingan Travi
Orang tua itu menunjuk ke arah jimat dengan jari keriputnya. "Selain itu, jimat ini sekarang memiliki tandamu. Mulai sekarang hingga lusa, akan ada orang yang mengawasimu. Jika kau mencoba pergi, kau akan mati lebih menyedihkan!"Lelaki tua itu bermaksud mengintimidasi Ryan, berharap pemuda itu merasakan ketakutan dan penyesalan. Namun respons yang ia dapatkan jauh dari harapan.Ryan dengan santai melemparkan jimat itu ke Kuburan Pedang dan berkata dengan tenang, "Aku tahu. Jangan khawatir, aku tidak akan pergi ke mana pun."Mendengar perkataan Ryan yang biasa saja, semua orang terkesiap. Meskipun kekuatan lelaki tua itu sangat dekat dengan Ranah Origin, seorang kultivator Ranah Transcendence berani berbicara kepadanya dengan sikap seperti itu!"Orang ini ingin bunuh diri dalam lebih dari satu hal!" seorang penonton berbisik ketakutan.Meskipun lelaki tua itu marah bukan main, dia tahu bahwa begitu Ryan mengambil jimat itu, dia tidak dapat melakukan apa pun kepadanya. Anak ini seka
Xiao Xun tidak bodoh dan tentu saja tahu apa yang ingin dilakukan Ryan. Dia juga menyadari pencapaian Master Alkimia Travis. Wajahnya memucat seketika, dan dengan panik dia mencoba mengejar Ryan."Jika Ryan mengambil jimat itu, dia akan memaksakan dirinya ke jalan yang tidak bisa kembali. Itu sama saja dengan bunuh diri!" pikir Xiao Xun dengan cemas."Tuan Ryan, Anda tidak bisa melakukan ini!" serunya berusaha mencegah. "Ini sebenarnya rencana Travis Hayes! Pertama, dia hanya menggunakan ini untuk memperkuat reputasinya. Kedua, dia ingin mendapatkan lebih banyak pengorbanan manusia untuk alkimianya."Ryan mengabaikannya dan terus melangkah maju dengan tenang. "Aku hanya ingin menguji kemampuan alkimiaku," ujarnya sambil tersenyum tipis.Mendengar ini, Xiao Xun hampir memuntahkan seteguk darah! Matanya melebar tak percaya, seolah baru saja mendengar lelucon paling gila sepanjang masa."Menguji kemamp