Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 560 - Wendy Dalam Bahaya

Share

Bab 560 - Wendy Dalam Bahaya

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-02 06:21:55
Di Gloria Plaza lantai 6, ruang karaoke privat 007, Wendy duduk lemas di sofa dengan wajah memerah.

Kepalanya terasa berat akibat alkohol.

Sebenarnya dia tidak suka minum minuman keras dan juga berkaraoke.

Tapi karena ini ulang tahun rekan sesama dosen, Wendy merasa tidak enak menolak.

Namun setelah sampai di sana, dia menyesali keputusannya.

Meski sudah menolak berkali-kali, yang berulang tahun terus memaksa Wendy untuk minum bersama.

Akhirnya setelah meneguk satu gelas, tubuh Wendy langsung bereaksi. Perutnya mual dan kepalanya pening.

Wendy memilih duduk diam di sudut, menunggu kondisinya membaik. Kakinya terlalu lemas untuk berjalan pulang.

Dalam keadaan setengah sadar, tangannya meraih ponsel dan mencoba menghubungi nomor darurat Ryan.

Namun sebelum tersambung, dua sosok muncul di hadapannya–Phage Weight dan seorang pria jangkung berjas yang menatapnya dengan tatapan tidak mengenakkan.

Phage Weight langsung memutus panggilan dan mengambil ponsel Wendy.

"Wendy, kau
Rianoir

Pagi semua (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) ini adalah bab pertama pagi ini. selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus: 0/3 Bab Reguler: 1/2 Bab

| 12
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 561 - Tidak Ada Ampun Lagi

    Phage Weight tertawa mengejek sambil mengeluarkan sebuah kamera dari sakunya. "Ayolah Wendy, berpikirlah. Dua pria dan satu wanita di ruangan tertutup - apa lagi yang bisa kita lakukan?" "Kau sudah berani bermain-main dengan si pendatang baru Ryan itu. Masa dengan kami tidak mau?" tambahnya dengan nada merendahkan. Wajah Wendy memucat seketika. Kesadarannya pulih sepenuhnya akibat rasa takut. Dengan tangan gemetar ia berusaha meraih ponselnya. "Phage Weight, kau seorang dosen! Sadarlah–ini melanggar hukum! Lepaskan aku!" Wendy mencoba berdiri namun kakinya masih terlalu lemas. Ia terjatuh kembali ke sofa, membuat kedua pria itu tertawa. "Tuan Muda, silakan Anda duluan," Phage Weight membungkuk pada Ardy Loub. "Saya akan merekam semuanya." Ardy Loub menyeringai lebar. Tanpa ragu ia membuka jasnya dan melangkah mendekati Wendy dengan tatapan buas. Dalam kepanikan, tangan Wendy meraba-raba sofa dan menemukan sebotol wine kosong. Tanpa pikir panjang ia melemparkannya sekuat tenaga.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 562 - Mencoba Menyembuhkan Diri

    Selesai dengan urusannya, Ryan melangkah keluar menuju koridor tempat Wendy menunggu. "Ayo pergi," ujarnya dengan nada biasa. Wendy yang baru selesai menelepon melirik ke arah ruang karaoke. "Lalu mereka berdua...?" "Aku sudah memberi mereka peringatan. Mereka sudah pergi dan tidak akan mengganggumu lagi." Ryan menjawab diplomatis. Memang secara teknis benar–mereka telah 'pergi' ke alam baka dan tidak akan bisa mengganggu siapapun lagi. Wendy mengangguk, memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. Mereka berjalan menuju tangga, namun baru belasan langkah Wendy merasa kakinya goyah. Meski efek mabuknya sudah hilang, obat yang diminumnya masih mempengaruhi fungsi motoriknya. Ryan menghela napas pelan melihat kondisi Wendy. Tanpa banyak kata, ia berjongkok di hadapannya. "Ayo naik." Wendy terdiam beberapa saat, pipinya merona samar. Setelah menimbang sejenak, dia akhirnya mengangguk dan melingkarkan lengannya di leher Ryan. Dengan lembut dia menyandarkan tubuhnya ke punggung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 563 - Terobosan

    Ryan terkejut mendapati salah satu dari dua nisan pedang di Kuburan Pedang telah hancur berkeping-keping. Ini berarti salah satu kultivator kuno telah keluar dengan kekuatannya sendiri–sesuatu yang seharusnya tidak mungkin tanpa aktivasi dari Ryan. Kultivator perkasa yang keluar adalah ahli keempat dari Kuburan Pedang–Peter Carter, sang Pemimpin Aliansi Jimat Spiritual! 'Tapi aku bahkan belum mengaktifkan batu nisannya,' Ryan mengerutkan dahi kebingungan. "Kekuatan Penjara Catacomb tidak ada artinya bagiku!" sebuah suara bergema di udara. "Dao Jimat Spiritual dapat memutuskan segalanya!" Ryan refleks mendongak ke langit. Di sana melayang sosok seorang lelaki tua dengan jubah putih panjang. Dia berdiri di atas aliran cahaya yang dikelilingi rune-rune kuno yang berpendar misterius. "Sial... apa-apaan ini..." Ryan terpana melihat pemandangan supernatural di hadapannya. Peter Carter tersenyum melihat ketakjuban Ryan. "Kenapa? Apa Dao Jimat Spiritual terlalu menakjubkan bagimu?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 564 - Masih Tidak Percaya

    Semua daftar–dari perekrutan pembunuh, target buruan, sistem hadiah, hingga foto Ryan–lenyap tak berbekas. Yang ada hanya dua pengumuman besar: [Mulai hari ini dan seterusnya, Ordo Hassasin tidak akan lagi menerima misi pembunuhan apapun. Semua misi sebelumnya dibatalkan, dengan pengembalian dana penuh.] [Mulai sekarang, Ordo Hassasin tidak ada lagi. Semua pembunuh akan berada di bawah kendali langsung Guild Round Table, dan ketua Guild Round Table akan mengambil alih kepemimpinan!] Jackson Jorge merasakan ada sesuatu yang salah dan bertanya dengan kerutan di dahinya, "Ada apa?" Pria kurus itu menyerahkan tablet sambil menunduk hormat, "Tuan Jackson, lihatlah sendiri." Jackson Jorge mengambil tablet tersebut dan membaca isinya dengan seksama. Pupil matanya perlahan mengecil, sementara ekspresinya berubah aneh. Dia membaca ulang beberapa kali untuk memastikan penglihatannya tidak salah. 'Apa yang sedang dimainkan Ordo Hassasin?' batinnya. Organisasi pembunuh paling ditakuti di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 565 - Belajar Dao Jimat

    Universitas Negeri Riverdale, pukul sepuluh pagi. Ryan membuka mata, tersadar dari kultivasinya. Auranya kini dipenuhi kekuatan yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Terobosannya telah berhasil. 'Meski begitu, masih ada jarak yang cukup jauh sebelum aku bisa mencapai ranah Golden Core,' pikirnya sambil tersenyum tipis. Golden Core adalah tingkatan utama di atas ranahnya saat ini. Orang biasa mungkin butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai ranah ini. Ryan teringat saat Xiao Yan mengatakan bahwa Nexopolis adalah kesempatannya. Waktu itu ia hanya mencibir dalam hati, tapi ternyata perkataan itu benar. Jika dirinya masih berada di Gunung Langit Biru, mustahil baginya untuk berkembang secepat ini. Ia mungkin masih terjebak di ranah Qi Gathering. Tok tok tok! Suara ketukan di pintu membuat Ryan tersenyum. Tanpa perlu menebak, dia tahu itu pasti Wendy. Ketika pintu terbuka, sosok anggun Wendy muncul mengenakan pakaian profesional rapi. Di tangannya ada dua buku pelajaran.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 566 - Belajar Dao Jimat (II)

    Peter Carter menjelaskan dengan nada bangga. "Yang perlu kau lakukan sekarang adalah memadatkan rune kehidupanmu sendiri. Setelah berhasil melakukannya, barulah kau layak melangkah di jalan Dao Jimat Spiritual!" Saat suara Peter Carter terus menggema, rune-rune kuno yang mengelilingi Ryan mulai bergerak. Satu per satu, mereka melayang masuk ke dalam pikiran Ryan, menciptakan sensasi aneh namun tidak menyakitkan. Ryan perlahan duduk bersila, membiarkan rune-rune itu meresap ke dalam kesadarannya. Ia bisa merasakan setiap rune membawa pengetahuan dan pemahaman yang berbeda. "Rune-rune yang memasuki pikiranmu adalah rune yang telah ada sejak zaman kuno," Peter Carter menjelaskan sambil mengaitkan kedua tangan di belakang punggung. "Rune kehidupanmu seharusnya ada di antara mereka. Mari kita lihat rune mana yang bisa kau padatkan." Sejujurnya, Peter Carter tidak menaruh harapan terlalu tinggi. Tingkat kultivasi Ryan masih terlalu rendah. Memadatkan satu dari puluhan ribu rune k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 567 - Perangkap

    "Tuan Ryan, saya sudah tiba di Danau Yue, di utara universitas," ujar Conrad Max dari ujung telepon. Ryan sedikit terkejut mendengarnya. "Meski mereka bilang pintu akan dibuka jam 12 malam, saya khawatir mereka akan mengubah rencana di menit-menit terakhir," jelas Conrad Max. "Saat ini saya bisa merasakan fluktuasi kuat dari formasi di dasar danau. Kemungkinan besar pintu masuk Penjara Catacomb akan segera terbuka." "Kalau begitu aku akan ke sana sekarang," jawab Ryan tenang. "Lakukan saja tugasmu. Aku akan mengawasi dari tempat tersembunyi dan menunggu waktu yang tepat untuk bertindak." "Baik, Tuan–" Suara Conrad Max tiba-tiba terputus. Ryan mendengar suara listrik berderak, dan langsung tahu sesuatu telah terjadi! Tanpa ragu, Ryan melompat dari balkon. Energi qi mengalir ke kakinya saat dia mendarat mulus di tanah, lalu bergegas menuju Danau Yue. Ryan tidak menyadari, saat dia mendarat, sepasang mata indah menatapnya penuh keterkejutan dari belakang. Wendy berdiri terpaku d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 568 - Perangkap (II)

    Elodie Blanc bertepuk tangan sekali dan berkata lantang, "Keluarlah!" Seketika, permukaan danau yang tenang mulai beriak. Air tersibak ke segala arah! Splash! Lebih dari selusin sosok melompat keluar dari dalam danau dan berlutut di hadapan Elodie Blanc dengan gerakan serempak. "Salam, Nyonya!" seru mereka bersamaan. Pupil mata Conrad Max mengecil melihat pemandangan itu. Dia mengerti sekarang–Elodie Blanc telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Pertemuan di Danau Yue bukan hanya untuk membuka Penjara Catacomb, tapi juga jebakan untuk membunuh Tuan Ryan! Ini pasti pembalasan dendam karena Ryan telah menghancurkan formasi mereka. "Conrad Max," Elodie Blanc tersenyum meremehkan, "menurutmu apakah aku dan anak buahku bisa menghentikan Tuan Ryan kesayanganmu itu?" Nada bicaranya penuh penghinaan dan kesombongan. Seandainya dia ada di universitas saat formasi itu dihancurkan, hal ini tidak mungkin terjadi. Kini dia yakin bisa membunuh Ryan dengan mudah. Conrad Max melir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 582 - Kebahagiaan Pasangan Pendragon

    "Kepala sipir, kau..."Sebelum William Pendragon menyelesaikan ucapannya, Yamamoto Yuto sudah melesat maju dengan kecepatan yang mustahil ditangkap mata biasa. Energi qi yang pekat menyelimuti tangannya saat dia mencengkeram leher William Pendragon dengan brutal. Amarah yang telah lama terpendam membuatnya ingin segera menghabisi nyawa pria lemah di hadapannya ini.Namun di tengah gelombang kemarahannya, secercah kesadaran masih tersisa dalam benak Yamamoto Yuto. Dia menyadari bahwa membunuh sandera bukanlah langkah yang bijak saat ini. Tanpa William Pendragon dan Eleanor Jorge, dia tidak punya cara untuk mengancam dan menekan Ryan. Dengan dengusan dingin yang penuh penghinaan, Yamamoto Yuto membanting tubuh William Pendragon ke dinding sel berkali-kali, memastikan setiap hantaman cukup menyakitkan namun tidak sampai membunuh."Uhuk! Uhuk!" William Pendragon terbatuk-batuk, darah segar mengalir dari sudut b

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 581 - Melawan Tetua Berjanggut

    Ryan telah menerima banyak pengetahuan tentang Dao Jimat Spiritual dari Peter Carter. Ia paham betul efek dan risiko dari berbagai jenis jimat, termasuk efek sampingnya yang berbahaya. Namun saat ini, Ryan tidak punya pilihan lain. Energi qi nyaris habis, sementara dia harus menyelamatkan kedua orang tuanya bagaimanapun caranya.Peter Carter menghela napas panjang. Sebuah jimat spiritual berwarna hitam kemerahan melesat keluar dari jarinya dan memasuki pikiran Ryan. Seketika itu juga, kekuatan jimat iblis menyebar ke seluruh tubuh Ryan. Matanya berkilat merah dengan niat membunuh yang tak terbendung.Yamamoto Yuto merasakan perubahan aura Ryan. Dia segera mengirim transmisi suara pada tetua berjanggut di sampingnya."Ada yang tidak beres dengan anak ini. Bantu aku menghentikannya. Jika kita bisa membawa William Pendragon dan Eleanor Jorge sebagai sandera, kita masih punya kesempatan."Tetua berjang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 580 - Pembantaian Di Penjara

    Di saat para tetua panjara Catacomb lainnya berdiskusi, Tetua Dominique Blanc mengeluarkan setetes darah dan mengaktifkan rune kehidupannya. Meski kekuatan bela diri bukan keahliannya, dia sangat mahir dalam segel, jimat dan formasi. Dia bahkan pernah berguru pada ahli jimat di Gunung Langit Biru, itulah yang membuatnya sekuat sekarang.Sepanjang hidupnya, hanya para kultivator tingkat atas yang bisa memaksanya menggunakan rune kehidupan. Ini ketiga kalinya dia menggunakannya. Dan kini dia terpaksa menggunakan teknik pamungkasnya melawan seorang kultivator Foundation Establishment! Sungguh memalukan seorang semut bisa memaksanya sejauh ini."Aku tidak percaya kau bisa bertahan hidup!" raungnya murka. "Kau telah menyakiti putriku, jadi akan kucabik-cabik tubuhmu!"Matanya merah menyala saat lengannya bergetar hebat. Rune kehidupan melepaskan sinar pedang yang langsung melesat ke arah Ryan.Bibirnya melengkung membentuk senyum mengejek. Dalam hatinya, kematian Ryan sudah dipastikan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 579 - Masuk (II)

    Begitu memasuki Penjara Catacomb, Ryan langsung disambut cahaya redup dan aura dingin yang menusuk. Saat kakinya menginjak lantai, puluhan niat membunuh langsung terfokus padanya.Di hadapannya terbentang lorong lebar sekitar lima sampai enam meter. Ujung lorong tak terlihat dalam kegelapan, namun samar-samar terdengar teriakan dari dalam sana.Niat membunuh yang kuat menguar dari kegelapan. Tiba-tiba tepuk tangan mengejek terdengar bersamaan dengan menyalanya lampu-lampu di sekitar.Ryan terkejut mendapati puluhan sosok memenuhi koridor, dipimpin beberapa pria tua beraura kuat. Yang paling mencolok adalah seorang lelaki tua berwajah bijak, melangkah maju menatapnya penuh minat."Bocah kurang ajar, tahukah kau apa artinya berani menerobos Penjara Catacomb?" tanyanya dengan nada mengancam.Ryan mengamati orang-orang di hadapannya. Tak ada yang lebih mengesankan dari lelaki tua ini–jelas dialah pemimpinnya."Siapa kau?" tanya Ryan tenang sambil mengayunkan Pedang Suci Caliburn perla

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 578 - Masuk

    Suara alarm yang bergema hingga ke sudut terdalam penjara membuat para tahanan bersemangat. Bertahun-tahun mereka terkurung di sini tanpa perubahan, hari-hari berlalu dalam kebosanan tanpa akhir.Alarm ini pertanda sesuatu besar sedang terjadi. Teriakan penuh harap bergema dari sel ke sel–mungkin ini kesempatan mereka untuk bebas!Di salah satu sel, Eleanor Jorge dan William Pendragon berpelukan dalam diam. Mereka menunggu dengan tenang, namun jantung keduanya berdebar kencang."William," Eleanor Jorge berbisik cemas, "perasaan aneh ini semakin kuat." Air mata mengalir tanpa dia sadari.William Pendragon tersenyum lembut, kerutan di sudut matanya terlihat jelas. "Jangan khawatir, sayang. Bahkan jika langit runtuh, aku akan tetap di sini menopangmu. Ingat saat Keluarga Jorge ingin membawamu pergi? Aku melindungimu dengan nyawaku sendiri."Eleanor Jorge membalas senyumnya. "Kau memang bodoh waktu itu. Hanya orang biasa tapi berani melawan praktisi-praktisi top Keluarga Jorge." Dia terd

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 577 - Berhasil Menjebol

    Peter Carter terdiam sejenak. Dia lalu melanjutkan, "Jangan tunda lebih lama. Aku merasakan kehadiran kuat yang sedang mendekat kemari."Ryan merasakan kekuatan baru mengalir deras dalam tubuhnya. Seringai dingin tersungging di bibirnya."Aku ingin lihat siapa yang berani menghentikanku!" serunya lantang. "Bloodthirsty Slash!"Serangan mematikan melesat bagai komet di langit malam, menghantam pintu masuk tanpa ampun.BOOM!Ledakan dahsyat mengguncang area itu. Gelombang kejut yang kuat menyapu ke segala arah, mengoyak kabut darah yang menghalangi.Mata Ryan berbinar penuh tekad saat ia kembali menyerang. Meski setiap tebasan Pedang Suci Caliburn berhasil mengoyak kabut darah, formasi pertahanan itu pulih dengan cepat seolah tak terjadi apa-apa."Hancurlah!" Ryan menggeram. Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, melancarkan serangan bertubi-tubi. Ledakan demi ledakan menggelegar bagai guntur di langit malam. Angin kencang berputar mengelilingi danau, menciptakan pusaran angin ya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 576 - Reaksi Pihak Lain

    Di arena duel ibu kota, platform yang tadinya kokoh kini nyaris hancur total. Pertarungan sengit telah berlangsung selama sehari semalam penuh di sana.Jackson Jorge akhirnya turun dari arena dengan napas terengah. Aura kekerasan masih terpancar dari tubuhnya–dia tampak seperti berada di ambang terobosan. Meski darah mengalir dari sudut bibirnya, senyum kemenangan terukir di wajahnya."Tuan Jackson," pria kurus yang setia menunggu segera menyodorkan handuk hangat.Jackson Jorge baru hendak menyeka wajahnya ketika merasakan getaran aneh di bawah kakinya. Getaran itu semakin lama semakin kuat."Apa yang sebenarnya terjadi di ibu kota?" tanyanya dengan dahi berkerut. Saat bertarung tadi, fokusnya terpusat penuh pada lawan hingga tak menyadari getaran ini."Tuan Jackson," jawab si pria kurus, "Biro Inspeksi Gempa baru saja mengumumkan gempa 5,6 SR. Tapi anehnya, pusat gempa terdeteksi di...""Di mana?""Di Universitas Negeri Riverdale, Tuan."Mata Jackson Jorge menyipit mendengar inform

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 575 - Gempa

    Di sebuah sel kecil jauh di dalam penjara, Eleanor Jorge mondar-mandir dengan gelisah. Getaran tanah yang terus berlangsung membuat jantungnya berdebar kencang. Semua perabot di sel telah jatuh berantakan.William Pendragon segera menghampiri dan memeluk istrinya. "Sayang, tenanglah. Mungkin hanya gempa bumi di ibu kota yang dampaknya sampai ke sini."Eleanor Jorge menggeleng. "Bukan itu yang kukhawatirkan. Firasatku mengatakan Ryan ada di luar sana." Matanya berkaca-kaca. "Getaran ini... seperti dia sedang mengetuk pintu. Aku bahkan bisa merasakan rasa sakitnya. Apakah menurutmu dia mencoba membebaskan kita?"William Pendragon terdiam dengan ekspresi rumit. Sejak masuk penjara ini, dia mulai memahami betapa mengerikannya Penjara Catacomb. Para praktisi bela diri top Nexopolis saja tidak berdaya di sini, apalagi Ryan?Terlebih, mereka bahkan belum tahu pasti apakah Ryan masih hidup. Sebelum insiden

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 574 - Mendobrak Masuk

    Semua orang merasakan ada sesuatu yang salah. Udara di sekitar mereka bergetar, seolah ada kekuatan besar yang siap meledak."Mundur cepat!" teriak salah satu tetua dengan wajah panik.BOOM!Seluruh Penjara Catacomb berguncang hebat, seakan diguncang gempa bumi dahsyat. Getaran menyebar ke segala arah, membuat para tetua bergegas mundur mencari tempat aman. Namun Tetua Dominique Blanc yang terluka parah tidak bisa bergerak cepat. Tubuhnya langsung terpental menabrak dinding dengan keras."Uhuk!" darah segar kembali menyembur dari mulutnya. Kondisinya kini benar-benar menyedihkan.Putrinya, Elodie Blanc, bahkan mengalami nasib lebih buruk. Saat berada dekat pintu masuk, punggungnya terhantam puing-puing yang berjatuhan. Darah mengucur deras, membasahi pakaiannya yang kini compang-camping."Elodie!" teriak Tetua Dominique Blanc panik melihat putrinya terluka. Dia

DMCA.com Protection Status