Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 408 - Malam Bersama Rindy

Share

Bab 408 - Malam Bersama Rindy

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-12-06 16:00:31
Ryan menggelengkan kepalanya.

Keluarga Quins masih berada di Gunung Langit Biru dan belum kembali.

Dia telah meminta Eagle Squad untuk memangau bandara, kereta api, gerbang tol, dan berbagai stasiun di Provinsi Riveria.

Begitu Keluarga Quins kembali, dia pasti akan menjadi orang pertama yang tahu.

"Lupakan saja," Ryan bergumam pada dirinya sendiri. "Aku tidak ingin memikirkannya lagi. Bencana Rindy akan terjadi selama beberapa hari ke depan. Tidak peduli apa, aku harus mencoba yang terbaik untuk tetap bersamanya selama ini."

Tekadnya menguat. "Aku akan menghadapi apa pun yang menghadang kita. Tidak peduli apa situasinya, aku akan mengatasinya!"

Setelah mandi, Ryan kembali ke kamarnya dan duduk bersila, bersiap untuk melakukan kultivasi.

Namun belum sempat ia memasuki keadaan meditasi, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.

Di ambang pintu, berdiri sosok Rindy. Rambutnya yang baru saja dikeringkan masih menyisakan beberapa tetes air di ujungnya.

Aroma harum yang lembut menguar
Rianoir

Ternyata Othor menang lomba nih (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) karena itu, othor persembahkan bab ini sebagai bab Bonus untuk merayakan Kemenangan othor sebagai juara 1 (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) Bab Bonus Kemenangan: 1/1 Bab (komplit) Bab Bonus Gem: 2/3 Bab Antrian: 36 selamat membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 11
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rianoir
wkwkwkwk(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
KibutsukiM36316
banyakin bab bonus yg modelan begini thor heheh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 409 - Gadis Misterius

    Gadis itu tampak kebingungan. "Aku tidak tahu di mana orang itu. Orang tua itu berkata bahwa dia datang ke kota Golden River, tetapi aku tidak bisa merasakan aura siapa pun di sini? Apa-apaan ini?!" Dengan langkah yang sedikit frustasi, gadis itu mulai berjalan mengelilingi stasiun. Setiap beberapa ratus meter, jari-jarinya akan membentuk segel dan membuat beberapa gerakan tangan yang aneh, seolah mencoba merasakan sesuatu yang tak kasat mata. "Huft, tugas mencari orang ini sangat sulit.." keluhnya. "Ini membuang-buang waktu kultivasiku yang berharga!" Gadis itu mengeluarkan sebuah foto dari sakunya dan melambai pada seorang pria paruh baya yang berjalan ke arahnya. "Kau… Ya, kau. Kemarilah sebentar. Ada yang ingin kutanyakan padamu." Pria paruh baya berkacamata itu sedikit bingung melihat seorang gadis kecil berdiri sendirian di trotoar pada malam yang dingin ini. Dia melirik ke sekeliling, memastikan tak ada orang mencurigakan di sekitar mereka. "Gadis kecil, apakah kamu te

    Last Updated : 2024-12-06
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 410 - Kembalinya Keluarga Quins

    Alih-alih merasa takut, Ryan justru tersenyum tenang. Ia meraih tangan Rindy dan menggenggamnya erat. "Karena kamu sekarang adalah wanitaku, tidak ada seorang pun di dunia ini yang berhak menyentuhmu!" ujarnya dengan nada penuh keyakinan. "Apakah kamu bersedia percaya padaku?" tanya Ryan. Rindy menatap dalam mata Ryan, mencari keraguan di sana namun tak menemukannya. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, di mengangguk pelan. "Aku… aku bersedia." "Baiklah, tinggallah di vila selama dua hari ke depan. Serahkan sisanya padaku." "Oke." Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Rindy ingin sepenuhnya mempercayai seseorang. Dan jika ada yang pantas mendapat kepercayaan itu, hanya Ryan satu-satunya. Bagaimanapun, pemuda itu tak pernah berhenti melakukan mukjizat sejak kembali ke Kota Golden River. Ryan bangkit dan melangkah ke balkon lantai dua. Panggilan pertamanya adalah untuk Galahad. "Jaga villa!" "Baik, Master!" Panggilan kedua ia tujukan pada Lancelot. "Ke

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 411 - Provokasi

    Senyum lebar menghiasi wajah Oliver Quins mendengar jaminan itu. Inilah jawaban yang selama ini ia harapkan! Tentu saja ia telah mendengar bagaimana Ryan lolos dari pembunuh Ordo Hassasin. Itulah yang membuatnya cemas–pemuda itu berkembang terlalu cepat selama Keluarga Quins tak ada. Namun dengan kehadiran gurunya yang luar biasa ini, semua masalah pasti akan terselesaikan! Begitu rombongan itu turun dari pesawat, para kepala keluarga seni bela diri bergegas maju dengan hadiah-hadiah mewah. "Grandmaster telah memberkati Provinsi Riveria dengan kehadiran Anda. Ini adalah tanda terima kasih kecil dari keluarga Foxy." "Grandmaster, Anda benar-benar memiliki sikap yang luar biasa, dan keluarga Xavier saya telah mendengar nama besar Anda. Kami ingin memberikan Anda pil obat..." "Grandmaster, saya telah menyiapkan ruang pribadi di Restoran kami untuk menyambut Anda dan Keluarga Quins. Mohon perkenankan saya..." Para pelayan Keluarga Quins sibuk mengumpulkan hadiah-hadiah berharga

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 412 - Keluarga Quins Bergerak

    Di jalan pegunungan yang berkelok, sebuah BMW hitam melaju mulus menuju Villa Quins. Oliver Quins duduk di kursi belakang, tangannya masih gemetar menahan amarah setelah membanting ponselnya. Kata-kata Ryan terus terngiang di telinganya.'Rindy adalah wanitanya? Apa hak pria brengsek itu untuk menyentuhnya?' batinnya murka. Bayangan tunangannya tidur bersama pria lain membuat darahnya mendidih."Brengsek!" Oliver menggeram tertahan. Matanya berkilat berbahaya dalam keremangan mobil. "Rindy, dasar jalang! Beraninya kau melawanku? Bagus! Bagus sekali! Apa kau pikir kau bisa menghindari nasibmu seperti ini? Teruslah bermimpi!"Ia mengepalkan tinjunya hingga buku-buku jarinya memutih. "Tidak seorang pun dapat melawanku. Sekarang, aku tidak hanya akan membawamu kembali, tetapi aku juga akan mempermalukanmu di depan semua orang di Provinsi Riveria!"Sang lelaki tua yang duduk di sampingnya tampak merasakan gejolak emosi mur

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 413 - Mengirim Pesan

    Tak lama kemudian, pintu villa tiba-tiba terbuka, memperlihatkan sosok Ryan yang melangkah tenang. Tatapannya sedingin es saat mendekati salah satu penyerang yang terkapar."Oliver Quins mengirimmu ke sini, kan?"Orang itu menutup mulutnya rapat, menolak bicara. Namun begitu Galahad menginjak jari-jarinya, jeritannya langsung memenuhi udara."Jawab pertanyaan tuanku," ancam Galahad, "atau aku akan membuatmu berharap kematian lebih baik daripada hidup!""B-b-baik!" pria malang itu akhirnya menyerah. "Tuan Muda Quins meminta kami untuk membawa Nona Rindy kembali! Kami hanya mengikuti perintah. Tolong ampuni nyawaku!"Ryan melirik sisa penyerang yang masih bernapas sebelum beralih pada Galahad. "Selain orang ini, bunuh yang lainnya!""Baik, Master!"Mata Ryan berkilat dingin menyaksikan Galahad berjalan santai menuju para penyerang itu. "Tampaknya Keluarga Quins perlu diberi pelajaran," gumamny

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 414 - Sandera

    "Orang itu memiliki seorang ahli di sisinya," pria malang itu tergagap. "Semua orang terbunuh, tetapi dia memintaku untuk kembali dan menyampaikan pesan kepadamu..."BOOM!Oliver membanting tubuh pria itu ke lantai. "Apa yang dia katakan?"Praktisi itu ragu sejenak sebelum berbisik lemah, "Dia bilang kamu harus menikmati beberapa jam terakhir hidupmu! Sebentar lagi, dia akan datang sendiri untuk mencabut nyawamu!"Tepat setelah menyampaikan pesan itu, sensasi terbakar menyebar dari dalam tubuhnya. Kulit pria itu mengembang bagai balon sebelum akhirnya meledak.BOOM!Ledakan dahsyat memenuhi ruangan, mengubah tubuh sang praktisi menjadi hujan darah. Kekuatan ledakan itu bahkan membuat Oliver Quins terhuyung mundur, darah segar membasahi pakaian mahalnya."RYAN PENDRAGON!" raung Oliver murka sambil menggertakkan gigi. "Hari ini, kamu yang akan mati, akan aku pastikan itu!"Setelah menenangkan d

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 415 - Mempermalukan Keluarga Quins

    Villa Quins kini dipenuhi tamu dari berbagai kalangan. Mereka semua datang untuk menjilat sang lelaki tua dari Gunung Langit Biru. Bisik-bisik memenuhi udara saat mereka mendiskusikan kemungkinan yang akan terjadi."Jika Ryan datang, berapa besar peluangnya untuk menang?""Menurutku Keluarga Quins mungkin tak sebanding dengannya. Namun praktisi dari Gunung Langit Biru pasti mampu mengatasinya.""Memang, aura lelaki tua itu sangat mengerikan. Jauh lebih besar dari yang kurasakan dari Tang San dan Ryan!""Kurasa Ryan tidak akan datang. Mungkin anak itu sudah meninggalkan Provinsi Riveria!"Di salah satu meja, seorang pria setengah baya dan gadis muda duduk mengawasi dengan tenang. Mereka adalah Farid Askari dan Mordred Luxis, yang dalam penyamaran mereka."Ayah, mengapa membawaku ke sini?" bisik Mordred. "Aku masih punya misi hari ini."Farid Askari melirik sang lelaki tua dan Oliver Quins. "Ini priorit

    Last Updated : 2024-12-07
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 416 - Menang Mudah

    "Tunggu sebentar." Sang lelaki tua melambaikan tangannya, melempar sebutir pil ke telapak tangan Oliver Quins. "Pil ini bisa sedikit meningkatkan kekuatanmu," ujarnya acuh tak acuh. "Aku harap kau tidak mengecewakanku." "Terima kasih, Guru!" Oliver Quins menggenggam pil itu erat sebelum melangkah keluar kerumunan. Suasana tegang menyelimuti villa saat semua tamu menahan napas–pertarungan akan segera dimulai! Ia menatap Rindy dengan tatapan dingin. "Wanita jalang, apakah kau sudah lupa pelajaran yang kuberikan padamu saat itu?" "Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya. Kau wanitaku. Tidak ada yang berhak menyentuhmu kecuali aku. Tidak seorang pun!" "Sekarang aku akan memberimu satu kesempatan terakhir," suaranya dipenuhi ancaman. "Lepaskan tangan pria itu dan menikahlah denganku. Lalu, aku akan menceraikanmu di depan semua orang di Provinsi Riveria! Kalau tidak, orang tuamu akan mati, begitu juga dirimu!" "Jangan berpikir bahwa hanya karena bajingan itu melindungimu, Keluarga Qu

    Last Updated : 2024-12-07

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy."Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan.Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu.""Tapi..." Adel masih tampak ragu."Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota."Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?""Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona.Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal, menanda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 502 - Persiapan Ke Riverdale

    Ryan menepuk bahu Lancelot dengan gestur menenangkan. "Masalah ini tidak mendesak," ujarnya tenang. "Aku akan berangkat ke Ibu Kota lebih dulu. Kau dan yang lain dari Guild Round Table bisa menyusul nanti. Saat ini, fokusmu haruslah meningkatkan kekuatan.""Baik, Ketua Guild," Lancelot membungkuk hormat.Setelah berpamitan dengan kedua bawahannya, Ryan teringat sesuatu. Eagle Squad pasti memiliki pengaruh di Ibu Kota–akan lebih mudah jika mereka yang mengatur perjalanannya.Baru saja ia hendak menghubungi Sammy Lein, sebuah mobil yang terparkir di luar vila membunyikan klakson. Ryan menggeleng geli sebelum melangkah menuju kendaraan itu.Seperti dugaannya, Sammy Lein dan Patrick telah menunggu di dalam."Jangan bilang kalian menunggu di sini selama sepuluh hari," godanya sambil masuk ke dalam mobil. "Aku tak akan percaya."Sammy Lein tertawa canggung. "Tuan Ryan mungkin tidak tahu, tapi Eagle Squad telah beberapa kali mencoba menemui Anda. Nona Rindy selalu mengatakan Anda sedang b

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang."Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!""Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!""Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!"Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya."Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang meraung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka.Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul!'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi.Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu."Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!""Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!"Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat menghadap

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn.Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas.Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas.""Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?""Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun."Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?"Lucas Ravenclaw meleta

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural."Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan."Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya.Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting."Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku."Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian.""Pengasingan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 497 - Tanpa Ampun

    "Tuan Ryan, kumohon lepaskan ayahku!" jeritnya serak. Jika sang ayah tewas, Keluarga Anri akan kehilangan pilar pendukungnya!Meski merasa kasihan pada temannya, Juliana tetap berkata tegas, "Tuan Ryan, Anda tidak perlu mempertimbangkan perasaan saya. Dia pantas mati."Jika Sergei Anri dibiarkan hidup, dia pasti akan mencari kesempatan membalas dendam. Dan saat itu terjadi, keluarga Herbald pasti akan terseret.Melihat Juliana tak berniat campur tangan, Riselotte semakin putus asa. "Tuan Ryan, aku bersedia melakukan apapun! Kumohon lepaskan ayahku!""Membiarkannya pergi?" tanya Ryan tenang.Mendengar nada lunak itu, harapan membuncah dalam dada Riselotte dan Sergei Anri. "Ya, ya!" Riselotte mengangguk penuh semangat.Namun detik berikutnya, kilatan dingin melesat–kepala Sergei Anri terpisah dari tubuhnya."Mengapa aku harus mendengarkanmu?" suara Ryan bergema dingin memenuhi ruangan. "Jika kulepaskan dia hari ini, siapa yang akan melepaskanku di masa depan?""Tidak membunuhmu sudah m

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 496 - Membuat Perhitungan (II)

    "Berlutut dan bersiaplah untuk mati!" Ryan meraung murka. Naga darah melesat keluar dari tubuhnya, memancarkan niat membunuh yang mencekam.BRUK!Beberapa orang langsung berlutut ketakutan. "Grandmaster Ryan, masalah hari itu..."Namun sebelum kalimat mereka selesai, beberapa bilah angin telah melesat dari tangan Ryan. Darah berceceran saat tiga kepala menggelinding ke lantai–salah satunya bahkan sampai ke kaki Sergei Anri!"Situasinya gawat!" Sergei Anri dan kepala Keluarga Liege berteriak pada anak buah mereka. "Semuanya serang bersama! Hari ini dia mati, atau kita yang mati!"Tujuh hingga delapan praktisi menyerbu Ryan serentak. Namun Ryan kini berbeda dari kemarin–ia telah menerobos dan memakan Mutiara Spirit Domain. Siapa yang bisa menghentikannya?Tanpa menghunus Caliburn, Ryan menerobos ke tengah kerumunan. Dalam hitungan detik, daging dan darah berceceran di antara teriakan dan jeritan mengerikan.Tak seorang pun mampu menahan serangannya! Ke mana pun Ryan melangkah, kema

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 495 - Membuat Perhitungan

    Ryan melambaikan tangannya dan berjalan menuruni gunung. Pria tua berjubah hitam di Kuburan Pedang tidak punya banyak waktu lagi, jadi ia harus segera kembali ke Provinsi Riveria.Setelah itu, ia akan mengasingkan diri selama sepuluh hari untuk mewarisi Dao Pembantaian dari sang lelaki tua. Ryan yakin setelah itu, ia akhirnya bisa pergi ke Ibu Kota.Master Samadhi menatap sosok Ryan yang menjauh sebelum menggeleng pelan. Pintu kuil kembali tertutup rapat–siapa tahu berapa lama akan tetap begitu kali ini. Jika terbuka lagi, kemungkinan besar untuk membantu Ryan sekali lagi.Kembali ke ruang kultivasi, Master Samadhi meletakkan kotak pemberian Ryan di atas meja. Dia hendak melanjutkan kultivasinya namun entah mengapa merasa penasaran dengan isi kotak itu."Anak ini tidak mungkin memberiku ginseng biasa, kan?" gumamnya sambil mengepalkan tangan. Kotak itu melayang ke tangannya.Begitu tutupnya terbuka, aroma obat yang kuat menguar memperlihatkan enam butir pil di dalamnya. Mata Maste

DMCA.com Protection Status