Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 285 - Wanita Bertopeng

Share

Bab 285 - Wanita Bertopeng

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-11-15 21:15:57
Ekspresi Ryan menggelap.

Berani sekali ada yang menerobos masuk ke kediamannya tanpa izin!

Energi qi murni seketika memenuhi telapak tangannya saat ia melancarkan serangan ke arah sosok itu.

Namun tepat saat jemarinya hendak mencengkeram si penyusup, sosok itu ambruk ke lantai.

'Hmm? Apakah ini jenis penipuan asuransi baru?' Ryan mengernyit curiga.

Ia menarik tangannya dan mengamati sosok yang tergeletak itu. Ternyata sosok itu adalah seorang wanita bertopeng yang terluka parah.

Ryan mendengus dingin sambil mencengkeram tubuh wanita itu.

Ia membuka pintu, berniat mengusirnya.

Ryan bukan pemilik yayasan amal, tak ada alasan menerima orang asing yang mencurigakan.

Namun tepat saat hendak mengusirnya, wanita itu membuka mata dan meraih lengannya. "Tolong biarkan aku tinggal sebentar. Orang-orang itu ingin menangkapku."

"Tidak mungkin," tolak Ryan tegas, tatapannya tetap acuh tak acuh.

"Jika kau berani melangkah maju lagi," ancamnya dingin, "aku jamin kau tidak akan hidup c
Rianoir

Terima Kasih Kak Pengunjung6088, dan Kak Rama atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, telah terkumpul genap 5 Gem, yang artinya ada 1 bab bonus lagi, bikin othor semakin bersemangat (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus : 15-11-2024 (Malam): 0 Gem (reset) Bab Bonus hari ini sudah komplit, tinggal bab bonus view. Ditunggu (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Bab Bonus Gem Hari ini: 5/5 Bab (komplit) Bab Bonus Gem Besok: 10 Bab Bonus View: 0/1

| 13
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 286 - Keluarga Xavier

    Wanita itu melotot marah, namun tak bisa berbuat banyak mengingat kondisi dan kekuatannya saat ini. Tiba-tiba langkah kaki tergesa terdengar dari luar, disusul ketukan panik di pintu-pintu vila lainnya. "Di mana tempat bersembunyi yang aman di vila ini?" tanya wanita itu cemas. "Mereka pasti akan datang dan mencari nanti! Cepat sembunyikan aku!" Ryan menyesap tehnya dengan tenang. "Kamu bisa duduk saja di sofa ini. Mereka tidak akan berani masuk." "Tapi sekelompok orang itu..." Belum selesai ia bicara, ketukan keras menggema di pintu. "Buka pintunya! Buka pintunya!" seru suara penuh permusuhan dari luar. Wajah wanita itu memucat. Ia menggigit bibir merahnya sambil menatap Ryan yang justru dengan santai meletakkan cangkir tehnya sebelum berjalan ke pintu. Di luar, lima atau enam pria bertubuh kekar menghadang dengan aura mengintimidasi. Kebanyakan dari mereka adalah praktisi bela diri setengah langkah dari ranah grandmaster, bahkan salah satunya seorang grandmaster. Ryan menga

    Last Updated : 2024-11-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 287 - Caliburn

    Ryan melangkah mendekat dengan tenang, mengabaikan tatapan penuh selidik wanita itu. "Siapa namamu?" Wanita itu terdiam, matanya menyipit waspada. Dia baru hendak mengarang identitas palsu ketika Ryan menambahkan dengan nada final, "Nama aslimu." Setelah beberapa saat menimbang, dia memutuskan jujur adalah pilihan terbaik. "Mordred Luxis." "Baiklah." Ryan mengangguk singkat sebelum melanjutkan dengan santai, "Mordred Luxis, buka bajumu." Kemarahan seketika berkobar di mata Mordred. Tanpa pikir panjang ia mengeluarkan belati dari lengan bajunya, menghunuskannya dengan ledakan energi qi yang mengejutkan. "Kau mencari mati!" Belum sempat belati itu meluncur jauh, tangan Ryan telah mencengkeram pergelangan tangannya dengan kekuatan tak terbantahkan. Dalam satu gerakan mulus, ia merebut senjata itu dan menancapkannya ke dinding. "Demi pedangmu, aku tak akan membunuhmu," ujar Ryan dingin. "Tapi ketahuilah, luka-lukamu telah merusak organ dalam. Jika tak segera diobati, kau akan m

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 288 - Kunjungan Lancelot

    Ryan mengenakan mantelnya dan hendak memanggil Derick untuk menjemputnya. Akan tetapi, sebelum melakukannya, terdengar ketukan lagi di pintu. Ia mengernyit heran, otaknya langsung mencoba menebak siapa yang datang. 'Mordred Luxis?' batinnya. Namun segera menepis pikiran itu. Wanita itu terlalu berbahaya untuk didekati saat ini. Dengan langkah ringan, Ryan membuka pintu dan mendapati sosok pria kekar bertopi berdiri di sana. Aura kuat menguar samar dari tubuhnya, namun ia berusaha menyembunyikannya sebaik mungkin. "Ketua Guild," suara berat pria itu terdengar penuh hormat. Ryan tersenyum tipis mengenali sosok itu. "Masuklah, Lancelot." Setelah mempersilakan tamunya duduk, Ryan mengamati Lancelot dengan seksama. Pria itu tampak agak gelisah, seolah ada sesuatu yang ingin disampaikan namun ragu. "Mengapa kau ada di sini?" tanya Ryan langsung. "Bukankah kita sepakat untuk tidak bertemu secara langsung?" Lancelot melepas topinya dan membungkuk dalam. "Ketua Guild, saya seha

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 289 - Mengunjungi Rumah Rindy

    Tanpa waktu yang lama, sebuah mobil Mercedes-Benz yang membawa Ryan telah tiba di gerbang kediaman Keluarga Snowfield. Dua praktisi bela diri dengan aura kuat menghadang mereka. "Tunjukkan kartu izin dan undangan," ujar salah satu dari mereka angkuh. Derick menurunkan kaca mobil. "Tidak punya." "Kalau begitu pergi dari sini!" bentak penjaga itu. Sebelum Ryan sempat bereaksi, Derick mengeluarkan sebuah token dari dashboard. "Ini identitasku. Aku bisa masuk ke manapun, termasuk kediaman kalian! Berani menghalangiku, Herold Snowfield yang akan menanggung akibatnya!" Kedua penjaga terkesiap ngeri melihat token itu. Mereka bergegas menghubungi atasan mereka untuk konfirmasi. "Silakan masuk," ujar mereka kemudian dengan sikap jauh lebih sopan. "Maaf atas ketidaknyamanannya." Namun Mercedes itu telah melaju meninggalkan mereka. Para penjaga menatap penumpang di kursi belakang dengan tatapan penuh spekulasi. Jika sopirnya saja semenakutkan ini, siapa sebenarnya majikannya? Ryan

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 290 - Melawan Utusan Keluarga Quins

    Awalnya Ryan mengira mereka anggota Keluarga Snowfield, namun aura dan qi yang menguar dari tubuh keduanya jelas berbeda. Ini pasti anak buah Keluarga Quins. "Kalian menungguku?" Ryan tersenyum tipis. "Mari bicara di luar. Aku tak ingin darah kalian mengotori rumah Keluarga Snowfield." Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah tenang meninggalkan bangunan. Kedua pria itu tertegun sejenak sebelum saling melempar pandang dan mengangguk. ** Taman belakang vila kini terasa lebih sunyi. Derick telah mengusir para pelayan dengan berbagai alasan. Ryan berdiri santai membelakangi kedua lawannya, menghirup udara segar musim semi. "Siapa yang mengirim kalian mengawasi Rindy?" tanyanya datar. "Bocah," salah satu dari mereka mendengus, "kau seharusnya tahu Rindy itu milik siapa." "Ya," Ryan mengangguk. "Rindy adalah wanitaku." Keheningan mencekam menyelimuti taman. Udara seolah membeku saat kedua pria itu mencerna kata-kata Ryan. "Beraninya kau!" raung mereka murka. Aura membunuh yang p

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 291 - Bertemu Ayah Rindy

    "Tuan..." suaranya bergetar hebat, bahkan tak berani mengangkat wajah takut menyinggung dewa kematian di hadapannya. "Di mana kediaman Keluarga Quins?" tanya Ryan datar. "Vila keluarga Quins terletak di selatan kota, Tuan," jawabnya cepat. "Naiki jalan pegunungan sejauh beberapa ratus meter dari sini." Dia tak tahu apa rencana Ryan dengan informasi itu. Mungkinkah pemuda ini berniat menyerang kediaman Keluarga Quins? "Apakah tuan mudamu ada di rumah?" Ryan melanjutkan interogasinya. Praktisi itu menggeleng kuat-kuat. "Tuan, saat ini seluruh Keluarga Quins sedang fokus mengundang seseorang dari gunung Langit Biru." "Kami baru kembali dari Gunung Ergo beberapa hari lalu demi mengundang orang itu, namun gagal. Kini mereka semua berangkat ke Gunung Langit Biru." "Puluhan orang dikirim kali ini—bukti kesungguhan Keluarga Quins," tambahnya. "Tuan Besar berkata jika berhasil membujuk orang itu menjadi pelindung kami, Keluarga Quins pasti akan jadi keluarga seni bela diri nomor satu s

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 292 - Peringkat Oliver Quins

    Ryan hanya menatap Herold dengan ekspresi acuh tak acuh. Herold Snowfield menggelengkan kepala. Dia tidak tahu bagaimana Ryan masih bisa begitu tak kenal takut dengan semua situasi ini. Dia meletakkan cangkir tehnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Karena kamu tidak tahu, biar aku yang memberi tahu." "Oliver Quins adalah salah satu dari sepuluh jenius seni bela diri teratas di Kota Riverpolis." "Beberapa hari yang lalu, dia membunuh seorang praktisi bela diri dan naik ke peringkat ke-199 dalam ranking grandmaster Nexopolis! Kesenjangan antara kamu dan dia seperti langit dan bumi!" ‘Peringkat 199 dalam ranking grandmaster Nexopolis?’ Ryan tersenyum cerah mendengar informasi itu. Di mata orang lain, Oliver Quins memang jenius tak tertandingi. Masuk 200 besar ranking grandmaster di usia muda dengan dukungan Keluarga Quins yang kuat, masa depannya praktis tak terbatas. Namun bagi Ryan, Oliver Quins bahkan tak layak disebutkan. Tanpa Kuburan Pedang pun, mustahil pemuda itu

    Last Updated : 2024-11-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 293 - Mengunjungi Gedung Camelot

    'Apa yang akan Tuan Ryan lakukan di sana?' Derick bertanya-tanya dalam hati. Seolah membaca kebingungannya, Ryan berkata santai, "Kudengar Gedung Camelot menyimpan kekuatan besar di Kota Riverpolis." "Tuan Ryan," Derick ragu-ragu, "ada sesuatu yang harus saya sampaikan." "Katakan saja." "Di kota ini ada tiga kekuatan yang tak boleh diganggu—Asosias Seni Bela Diri, keluarga-keluarga papan atas, dan Lancelot dari Gedung Camelot." Ryan hanya masuk ke mobil tanpa menanggapi. Ia tak mungkin menjelaskan bahwa ia memiliki orang dalam di ketiga faksi itu, bahkan salah satunya praktis menjadi bawahannya. Dua puluh menit kemudian mereka tiba di Gedung Camelot. Ryan menyuruh Derick pergi sebelum melangkah mendekati bangunan megah itu. Arsitekturnya jauh melampaui gedung Golden Dragon Gorup di Kota Golden River—benar-benar layak disebut landmark kota. Bahkan para penjaganya bukan orang sembarangan. Ryan bisa merasakan salah satunya setingkat grandmaster. Beberapa pasang mata dingin me

    Last Updated : 2024-11-17

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 617 - Bertemu Orang-Orang Departemen

    Tak lama kemudian Ryan dibawa ke sebuah jet pribadi canggih. Setelah beberapa jam penerbangan, pesawat mendarat mulus di bandara kecil dekat Pegunungan Qiroud di Provinsi Xivi.Begitu turun, Ryan langsung merasakan kehadiran intimidating gunung-gunung raksasa yang menjulang ke langit. Kabut tipis menyelimuti puncak-puncaknya, menciptakan pemandangan yang misterius sekaligus mengancam. Area ini tampak sepi dan tak tersentuh–mungkin karena belum dikembangkan untuk pariwisata. Ryan bahkan tidak melihat satu pun tanda kehidupan.Ryan memeriksa koordinat yang dikirim ke ponselnya, menunjukkan lokasi terakhir Larry Brave dan timnya terdeteksi. Jaraknya masih puluhan kilometer ke dalam pegunungan, membuat Ryan menggeleng dan segera mengaktifkan teknik gerakannya menuju kedalaman hutan pegunungan.Sepanjang perjalanan dia menemukan jejak-jejak pertarungan dahsyat yang masih baru. Bekas-bekas energi spiritual yang kuat masih terasa di udara. Tim Larry Brave jelas bukan orang sembarangan–

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 616 - Misi Darurat

    Pada akhirnya, lelaki tua itu tetap menolak dengan tegas. "Berapa pun yang kau berikan padaku, jawabanku akan tetap sama. Kau boleh pergi sekarang.""Gons, antar tamu kita keluar!"Tak lama kemudian, seorang pria beraura kuat melangkah masuk. Meski berpakaian kasual, setiap gerakannya menunjukkan latihan bertahun-tahun. Dia melirik Ryan dengan tatapan menilai. "Tuan Ryan, silakan."Ryan menyipitkan mata, berdiri, dan pergi dengan jentikan lengan bajunya yang anggun. Jika orang tua ini tak mau bicara, dia akan mencari cara sendiri–dengan atau tanpa bantuan.Namun baru beberapa langkah, deringan tajam telepon memecah keheningan. Lelaki tua itu merogoh saku, melirik ID penelepon, dan ekspresinya langsung berubah drastis begitu mendengar suara di seberang."Ryan, berhenti!" serunya setelah menutup telepon dengan tergesa. "Jika kau ingin tahu lokasi kediaman Keluarga Ravenclaw, aku bisa mengatakannya. Tapi kau har

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 615 - Memberi Penawaran

    "Daun teh ini baru dipetik dari Gunung Merah. Rasanya enak. Cobalah," ujar lelaki tua itu sambil menyesap tehnya dengan anggun.Ryan langsung menghabiskan tehnya dalam satu tegukan dan meletakkan cangkir di atas meja batu. Saat dia melepaskannya, cangkir itu seketika hancur menjadi bubuk–bukti nyata betapa mengerikannya kekuatan serangan sebelumnya.Pupil mata lelaki tua itu mengecil melihat sisa cangkir yang hancur."Ryan," dia menatap tajam, "sepertinya aku meremehkanmu. Mari langsung ke intinya. Aku memanggilmu kemari untuk meminta pertanggungjawabanmu! Sudahkah kau pikirkan akibat dari keributan besar yang kau timbulkan?"Aura lelaki tua itu meningkat pesat, jelas menunjukkan kemarahannya. Dia mengamati Ryan, mengira pemuda itu akan gentar.Namun Ryan justru tetap tenang dan kalem, seolah seluruh masalah itu tak layak dibicarakan."Anak ini terlalu ambisius!" batin sang lelaki tua.Sudut bibir Rya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 614 - Bertemu Pejabat Itu Lagi

    Keesokan paginya di Universitas Negeri Riverdale, Ryan menerima telepon dari Sammy Lein dan bersiap menuju pintu gerbang kampus. Sebelum pergi, ia memberikan beberapa pil dan teknik bela diri pada ibunya. Ryan tahu ibunya bertekad untuk melangkah di jalur kultivasi, jadi tentu saja dirinya harus mendukung.Di depan gerbang, sebuah mobil modifikasi sederhana terparkir mencolok di antara deretan mobil mewah. Pintu mobil terbuka menampakkan Sammy Lein di dalamnya."Tuan Ryan, silakan masuk," dia melambai pada Ryan.Ryan mengangguk dan masuk ke dalam mobil yang langsung melaju ke arah selatan."Tuan Ryan, ada hal penting yang harus saya sampaikan," Sammy Lein memulai dengan nada serius. "Saat bertemu orang itu nanti, mohon kendalikan diri Anda."Dia khawatir Ryan akan membuat masalah. Meski sangat kuat, pemuda ini seperti magnet masalah yang tak ada habisnya."Aku tahu apa yang kulakukan," Ryan menenangkan. "Aku akan menaha

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 613 - Memilih Lokasi Rumah

    "Ada apa? Jangan-jangan tentang calon menantuku?" godanya sambil tersenyum jenaka.Ryan terkekeh dan menggeleng. "Bukan, Bu. Coba lihat ini," dia menyerahkan tabletnya. "Menurut Ibu lokasi mana yang terbaik?"Eleanor Jorge mengamati isi tablet dan langsung paham maksud Ryan."Kamu benar-benar serius mau mendirikan Keluarga Pendragon di ibu kota? Sudah memilih lokasi segala?" dia memandang Ryan. "Menurutku apartemen ini sudah cukup bagus. Lingkungannya tenang, tidak ada yang mengganggu.""Ibu," Ryan menatap ibunya serius. "Sejak Ibu meninggalkan Keluarga Jorge, kita selalu dipandang rendah. Mereka menghina Ayah dan menganggapku anak haram. Bahkan Ibu pun tidak luput dari hinaan mereka.""Terkadang daripada menyingkirkan orang-orang seperti itu, lebih baik kita tunjukkan dengan tindakan nyata untuk membungkam mulut mereka!""Jika mereka begitu bangga dengan keluarganya, kita akan tunjukkan bagaimana membangun keluarga yang sesunggu

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 612 - Kekuatan Misterius

    William Pendragon hendak menghindar namun tekanan kuat seolah membekukan tubuhnya.Jari Master Qiu bersinar ungu saat memasuki pikiran William Pendragon. Senyum sombong tersungging di bibirnya. Keluarga Ravenclaw telah membayar mahal untuk jasanya, namun ternyata hanya untuk membaca pikiran orang biasa yang tak ubahnya semut di matanya.Ini akan sangat mudah!Mata ayah dan anak Ravenclaw dipenuhi antisipasi.Satu detik... dua detik... tiga detik...Pada detik kelima, senyum Master Qiu mendadak membeku.Kekuatannya yang mencoba memasuki pikiran William Pendragon terhalang sesuatu. Tiba-tiba kekuatan misterius melesat keluar dari pikiran targetnya!Wajahnya berubah panik. Dia berusaha menarik tangannya namun sesuatu menahannya di tempat."Tidak mungkin!" jeritnya ketakutan.Belum sempat Lucas Ravenclaw dan ayahnya bereaksi, Master Qiu memuntahkan darah segar. Tangannya meledak dalam sekejap!Darah berceceran ke segala arah, namun anehnya tak setetes pun mengenai William Pendragon."

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 611 - Interogasi

    William Pendragon menggelengkan kepalanya saat mendengar ancaman Lucas Ravenclaw, wajahnya menunjukkan kejengkelan yang tak ditutup-tutupi."Sudah berapa kali kamu bertanya padaku? Aku tidak tahu apa-apa!" sergahnya dengan nada frustrasi. "Karena kau terus memaksakan pertanyaan tentang ayahku, kau harus tahu bahwa dia dan ibuku meninggal secara mendadak! Bagaimana mungkin mereka punya waktu untuk memberitahuku atau memberiku sesuatu? Sebaiknya kau berhenti membuang-buang energi dengan pertanyaan yang sama!"Sikapnya tegas dan tak tergoyahkan, meski berhadapan dengan ancaman nyata.Lucas Ravenclaw bangkit dari duduknya, aura dingin menguar dari tubuhnya dan mencekik William Pendragon. Inilah perbedaan nyata antara seorang praktisi bela diri dan orang biasa.Wajah William Pendragon seketika memucat. Batuk keras meluncur dari tenggorokannya yang tercekat."William Pendragon," Lucas Ravenclaw mendesis, "Karena kau sangat suka menyimpan rahasia, mungkin aku akan membiarkanmu merasakan sen

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 610 - Misteri Rahasia Keluarga Pendragon

    "Bu," Ryan menatap ibunya penasaran, "Apa keluarga kita punya silsilah? Kenapa aku tidak pernah bertemu kakek, nenek, atau anggota Keluarga Pendragon lainnya?"Eleanor Jorge menggeleng. "Kakek-nenekmu meninggal cukup dini. Setahuku mereka hanya orang biasa. Mereka termasuk keluarga berada beberapa dekade lalu, tapi aku tidak tahu banyak tentang mereka.""Lalu, apa ada hal aneh tentang Keluarga Pendragon di Kota Golden River? Atau tempat misterius yang mereka miliki? Mungkin buku atau catatan kuno?"Eleanor Jorge tampak berpikir keras meski tidak mengerti alasan di balik pertanyaan putranya. Tiba-tiba matanya berbinar saat teringat sesuatu."Ada beberapa keanehan sebenarnya," ujarnya. "Pertama, kau dan ayahmu sama sekali bukan penduduk asli Kota Golden River.""Kedua, kakek-nenekmu meninggal bersamaan tanpa tanda-tanda sakit sebelumnya, seolah mereka telah merencanakan kematian mereka.""Yang ketiga, upacara pemakaman mereka sangat tidak biasa," lanjut Eleanor Jorge. "Sekelompok orang

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 609 - Mencari Keberadaan Lucas

    Eleanor Jorge masih tampak khawatir. Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Dari mana kekuatan bela diri Ryan berasal? Ke mana dia menghilang selama lima tahun? Apa ramuan ajaib yang digunakannya? Untuk pertama kalinya, ia merasa putranya tampak sedikit asing. Ryan yang sekarang sangat berbeda dari anak yang dikenalnya dulu. Ryan tentu saja menangkap kekhawatiran ibunya. Ia berniat menjelaskan semuanya, tapi tidak sekarang. Ada hal yang lebih mendesak. Dia meletakkan gelas airnya dan menatap sang ibu. "Bu, mengapa Ibu pergi ke Keluarga Jorge hari ini? Pasti ada hubungannya dengan Ayah, kan? Dia tidak kembali ke Kota Golden River, kan?" Mendengar pertanyaan itu, mata Eleanor Jorge berkedip gelisah, mengonfirmasi kecurigaan Ryan. "Ibu," Ryan menekan, "Ibu tahu seberapa kuat aku sekarang. Daripada memohon bantuan Keluarga Jorge, mengapa kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri? Katakan padaku, ke mana Ayah pergi?" Eleanor Jorge mengepalkan tangannya erat-erat hingga be

DMCA.com Protection Status