Terima Kasih Kak Dewi atas dukungan Gem-nya (. ❛ ᴗ ❛.) Akumulasi Gem Bab Bonus 09-11-2024 (siang): 2 Gem Ini adalah Bab Bonus kedua hari ini. selamat membaca dan berakhir pekan (◠‿・)—☆ Bab Bonus Gem hari ini: 2/6 Bab Bab Bonus Gem Besok: 4
Jet Quins refleks mengangkat tangan untuk melindungi wajahnya, namun terlambat—tulang lengan kanannya patah dengan bunyi mengerikan! KRAK! Sebuah telapak tangan menghantam pipinya dengan telak, membuat dunia berputar di matanya. Belum sempat ia pulih, sebuah kaki telah menginjak dadanya dengan kekuatan yang mengerikan. "Bersyukurlah ini hari ulang tahun Rindy," ujar Ryan dengan nada dingin yang menusuk tulang. "Jika tidak, kau sudah mati. Aku tak ingin darahmu mengotori vila ini. Pergi!" Jet Quins meronta, namun tekanan tak kasat mata menahan tubuhnya di lantai. "Kau... kau tahu siapa aku?" geramnya murka. "Aku dari Keluarga Quins! Berani sentuh aku dan kau akan menyesal!" "Keluarga Quins?" Ryan mendengus meremehkan. "Ya! Sekarang kau takut kan? Kau tak akan bisa hidup tenang kecuali berlutut memohon maaf padaku!" Ryan tersenyum dingin, namun matanya dipenuhi niat membunuh. "Keluarga Quins yang mana? Bahkan jika kepala keluarga kalian ada di sini, hasilnya akan sama saja!"
Tak butuh waktu lama, Gawain Wealth telah mencapai tempat Jet Quins tergeletak. Tatapannya sedingin es saat memandang Jet Quins, seolah melihat mayat yang belum dikubur. "Gawain Wealth!" Jet Quins mundur dengan panik. "Kau tidak bisa membunuhku! Ini akan memicu perang dengan Keluarga Quins! Ini hanya masalah antara aku dan Ryan—tak ada hubungannya denganmu. Aku bersumpah tak akan menyebut namamu atau Keluarga Wealth di hadapan Tuan Muda Quins!" Meski seorang grandmaster, Jet Quins sadar betul ia tak sebanding dengan Gawain Wealth yang peringkatnya jauh lebih tinggi. Ia harus bertahan hidup—hanya dengan begitu ia bisa melaporkan semua ini pada Keluarga Quins dan membalas dendam pada Ryan yang sombong! "Kau seharusnya tidak menyinggung Tuan Ryan," ujar Gawain Wealth dingin. "Keluarga Quins tidak berhak melakukannya. Dengan kekuatan Tuan Ryan, nasib seluruh Keluarga Quins bisa diputuskan hanya dengan satu kata." Gawain Wealth teringat bagaimana Ryan menghancurkan arena bela diri h
"Selama beberapa tahun ini, ayah Rindy telah mencari aliansi pernikahan dengan keluarga seni bela diri, tetapi tidak pernah membuahkan hasil sampai Keluarga Quins muncul," lanjut Ibu Rindy dengan nada getir. "Usulan aliansi pernikahan ini diprakarsai oleh Keluarga Quins, yang mengejutkan kami. Masih ada beberapa bulan lagi hingga aliansi pernikahan tersebut dapat terwujud." Ia menatap Ryan lekat-lekat. "Tahukah kamu mengapa aku menceritakan ini kepadamu?" Ryan tidak mengatakan apa-apa. Tatapan matanya dingin, seperti jurang tak berdasar. "Aku tahu kamu mungkin membenciku," ibu Rindy melanjutkan dengan suara bergetar. "Aku memang melakukan beberapa hal yang menjijikkan, tetapi aku melakukan semua ini demi Keluarga Snowfield dan demi Rindy!" "Gadis mana pun yang lahir di keluarga besar tidak dapat memilih pasangan hidup mereka. Begitu pula denganku. Aku menikahi ayah Rindy karena aliansi pernikahan." Ryan tetap diam, matanya yang setajam elang mengawasi setiap gerakan ibu Rindy. I
Ryan tertegun. Ia tak menyangka Adel yang biasanya pemalu akan berani melakukan ini. Namun ia paham betul, saat ini Adel butuh kepastian. "Tentu saja rasanya lebih baik saat kamu menciumku," jawabnya tulus. Tawa renyah Adel memenuhi ruangan, senyumnya merekah bagai bunga di musim semi. Matanya yang indah berbinar bahagia mendengar jawaban itu. "Ryan," bisiknya malu-malu, "karena jawabanmu membuatku senang, aku ingin memberimu hadiah yang sangat istimewa..." Suasana di ruangan mendadak berubah intim. Jarak mereka yang begitu dekat membuat Ryan bisa merasakan kehangatan tubuh Adel. Mata mereka bertemu dalam tatapan yang sarat makna, hormon yang bergejolak membuat udara terasa panas. Tanpa sadar, tangan Ryan bergerak membelai pipi Adel yang merona. Gadis itu memejamkan mata, menikmati sentuhan lembut di wajahnya. Napas keduanya mulai memburu saat jarak di antara mereka semakin menipis. "Ryan..." bisik Adel lirih saat bibir mereka nyaris bersentuhan. Tangannya yang lembut
Jeremy seolah menua beberapa tahun dalam hitungan detik. Dengan suara bergetar ia menjelaskan, "Tuan Ryan, pada pukul delapan malam tadi, sekelompok orang memaksa masuk ke dalam gedung. Beberapa praktisi bela diri yang menjaga gedung dibunuh tanpa ampun dan..." ia menelan ludah dengan susah payah, "yang terpenting, formula kita dicuri! Semua informasi penting hilang!" Mata Ryan menyipit berbahaya. Ia telah memasang beberapa lapis pengamanan di sekitar dan di dalam brankas tempat formula tersebut disimpan. Tanpa kunci dan izin khusus darinya, seharusnya mustahil ada yang bisa mencurinya. Hanya beberapa anggota inti yang memiliki akses ke sana. Tiba-tiba, tatapan dingin Ryan tertuju pada sebuah kursi kosong di sebelahnya—posisi yang seharusnya ditempati Luke Zork. Luke Zork, seorang elit dengan gelar MBA dari universitas asing terkemuka, sangat cakap dalam operasi dan perencanaan bisnis. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Jeremy yang kebetulan memiliki akses pada formula
"Aku ingin menyelidiki sesuatu," ujar Ryan langsung begitu telepon tersambung. "Akan kukirim fotonya. Aku butuh hasilnya dalam satu jam." "Baik, Tuan Ryan," balas Patrick dari ujung telepon. Sepuluh menit kemudian, ponselnya berdering. "Tuan Ryan," suara Patrick terdengar serius, "saya telah menemukan informasi yang Anda cari. Simbol pada kancing itu milik sebuah faksi bernama Asosiasi Raja Bela Diri. Pemimpinnya, Beckham, adalah sosok yang sangat kuat dengan seratus ribu pengikut. Di Negara Kabut, dia praktis dianggap sebagai dewa." Patrick menarik napas dalam sebelum melanjutkan, "Eagle Squad pernah bentrok dengan mereka di laut selatan. Hasilnya, kedua pihak menderita kerugian besar—kami kehilangan tujuh anggota. Mereka adalah ancaman ekstrem bagi Nexopolis. Tuan Ryan, mengapa Anda menanyakan tentang mereka?" "Apakah ada anggota Asosiasi Raja Bela Diri yang baru tiba di Nexopolis?" Ryan balik bertanya, matanya berkilat dingin. Patrick terdiam sejenak, merasakan firasat buruk.
"Tiga miliar Nex?" Mcqueen mendorong wanita di pangkuannya dengan kasar. Setelah merapikan celananya, ia melayangkan tendangan telak ke dada Luke Zork. BUGH! Kekuatan tendangan itu membuat Luke Zork terpental dan jatuh tersungkur. "Sekarang kau adalah budak Negara Kabut!" bentak Mcqueen murka. "Apa hakmu meminta uang? Seharusnya kau merasa terhormat bisa mengabdi pada negara kami!" Ekspresi Luke Zork berubah drastis. Amarah dan kebencian memenuhi matanya, ingin rasanya ia menerkam dan mencabik daging kedua pria ini. Namun tatapannya ke arah lima pengawal bersenjata di belakang Mcqueen membuatnya mengurungkan niat itu. Kenyataan pahit menghantamnya—kedua orang ini tak pernah berniat membawanya keluar dari Nexopolis. Hidupnya kini hancur total. 'Brengsek!' umpat Luke Zork dalam hati. 'Seharusnya aku tak pernah mempercayai bajingan-bajingan ini!' Dengan tangan terkepal, ia bangkit dan berusaha menjaga suaranya tetap datar. "Karena tidak ada alasan bagiku untuk berada di sini l
Ryan melirik mereka dengan ekspresi meremehkan. Dari gerakan dan cara mereka memegang senjata, jelas sekali mereka bukan lawan yang sepadan. Mustahil orang-orang selemah ini yang telah membunuh sepuluh anggota Golden Dragon Group yang terlatih. 'Pasti ada orang lain yang lebih kuat di balik semua ini,' batin Ryan, matanya berkilat berbahaya. Tanpa membuang waktu dengan pertarungan tidak berguna, Ryan bergerak bagai kilat. Dalam sekejap mata, ia telah berada di hadapan salah satu penyerangnya. Dengan satu gerakan mulus, ia mencengkeram pergelangan tangan pria itu dan memutarnya dengan kekuatan penuh. KRAK! Suara tulang patah bergema di ruangan bersamaan dengan jeritan kesakitan sang pengawal. Pedang di tangannya jatuh berdenting ke lantai, namun Ryan dengan gesit menangkapnya sebelum menyabet leher pengawal lainnya dalam gerakan yang nyaris tak terlihat mata. CROOT! Darah segar menyembur bagai air mancur dari leher yang terputus. Tubuh tak bernyawa itu ambruk ke lantai
"Kurasa tidak lama lagi Tuan Arthur akan menjadi mimpi buruk bagi banyak kekuatan dan sekte. Yang pertama menderita pastilah Sekte Hell Blood," lanjutnya serius. "Jika Paviliun Ivoryshroud tidak mengambil tindakan yang tepat, itu akan berbahaya bagi mereka juga."Saat mereka berdua mengobrol, seekor naga suci panjang turun dari langit! Meski sudah siap secara mental, Tetua Juan masih sangat terkejut. Bahkan seorang ahli Ranah Saint tidak semengerikan ini–apakah Arthur Pendragon benar-benar menantang surga?Lalu mereka melihat naga darah Ryan membubung ke langit, menghantam petir Ilahi yang menyambar-nyambar dari langit. Di tengah angin dingin yang menderu dan kilatan petir yang membutakan, samar-samar terlihat sosok Ryan berdiri tegak tanpa gentar.Ryan telah bersiap di puncak gunung untuk menyambut petir Ilahi, memenuhi permintaan Lex Denver! Bagaimanapun, setelah apa yang telah mereka saksikan hari ini, tidak akan ada seorang pun yang berani mengganggunya.Arthur Pendragon telah
Ryan membentuk segel tangan rumit, menciptakan jimat spiritual berisi tandanya. "Ini untukmu. Kau bisa menghubungiku bila perlu."Hestia dan Tetua Juan nyaris tak bisa menahan kegembiraan mereka. Jimat spiritual dari Arthur Pendragon! Ini benar-benar sepadan dengan hadiah mereka."Tuan Arthur, kalau begitu saya tidak akan mengganggu lebih lama," Hestia tersenyum manis sambil menyerahkan sebuah liontin giok. "Liontin ini berisi lokasi wilayah Keluarga Jirk. Jika Anda lewat, Anda harus mampir.""Baiklah." Ryan menerima liontin itu dengan anggukan singkat.Setelah kepergian Hestia dan Tetua Juan, Ryan bertanya pada Lex Denver, "Guru, Anda ingin saya mengambil ini? Apa yang ada di dalamnya? Mengapa saya merasakan gerakan di dalam?"Lex Denver tersenyum misterius. "Jangan kembali dulu. Cari tempat yang tenang, bentuk formasi, dan mulailah menerobos. Aku akan melindungimu.""Baiklah."Ryan menemukan sebuah gua di tepi yang curam, mengusir binatang buas yang mendiaminya, lalu duduk bersila
Ryan menyipitkan matanya, memikirkan situasi ini dengan cermat. Ia harus kembali ke Ibu Kota. Karena Tetua Zigfrid telah tiba di Nexopolis, Ryan seharusnya bisa mendapatkan informasi lebih banyak dari Eagle Squad dan lelaki tua itu. Adapun Floridas Kennedy, dia tahu lokasi pasti markas besar Sekte Hell Blood dan merupakan kunci untuk Ryan bisa menyusup ke sana. Karena itu, untuk sementara nyawanya masih berguna. Lagipula sekarang dia sudah menjadi budak, kesetiaannya tidak perlu diragukan lagi. "Tuan Ryan," Shiki Seiho tiba-tiba berkata pelan, "saya merasakan dua aura mendekat. Mereka tidak memiliki niat buruk. Menurut perkiraan saya, mereka adalah dua orang dari Keluarga Jirk." "Bagaimana kita harus menangani hal ini?" Keluarga Jirk? Ryan tentu saja tidak mengira keluarga itu akan menyerangnya. Setelah berpikir sejenak, dia melirik ke arah tertentu dan memberi instruksi, "Shiki Seiho, bawa Floridas Kennedy kembali ke ibu kota dulu. Aku akan menyusul nanti." "Baik, Tuan Ryan.
"Tidak, aku harus kembali ke Gunung Langit Biru dan melaporkan ini pada pemimpin sekte!" seru seorang pria tua panik. "Kita harus menggambar potretnya sebelum wajahnya terlupakan!" "Mulai hari ini, tidak ada seorang pun yang boleh menyinggung Arthur Pendragon," tambah yang lain dengan wajah pucat. "Benar, benar! Aku khawatir Arthur Pendragon akan memasuki Gunung Langit Biru suatu hari nanti. Kita harus segera memperingatkan sekte kita. Jika tidak, siapa pun yang berani menyinggung iblis ini akan membuat seluruh sekte mereka dihancurkan oleh dahan pohon bunga sakura!" Di tengah kepanikan itu, seorang wanita tampak tersadar akan sesuatu. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia bergegas mengejar ke arah Ryan pergi. Tetua Juan dari Keluarga Jirk juga melakukan hal yang sama! Setelah semua yang terjadi, mereka harus menunjukkan pendirian Keluarga Jirk. Tetua Juan tidak lagi berambisi memenangkan hati Arthur Pendragon–dia hanya ingin memastikan sosok mengerikan itu tidak menjadi mu
Pemikiran itu segera terhenti. Bagaimanapun, baik Brandy Shroud maupun para pengikutnya tidak dianggap sangat kuat di Gunung Langit Biru. Terlalu banyak kultivator di sana yang jauh lebih mengerikan. Brandy Shroud hanyalah kepala cabang Paviliun Ivoryshroud di Nexopolis. Para kultivator di cabang lain di Gunung Langit Biru jelas tak akan semudah ini ditangani. Dan kali ini, Ryan tidak hanya menyinggung Sekte Hell Blood, tetapi juga Paviliun Ivoryshroud. Namun Ryan justru tersenyum tipis. Lalu kenapa? Jika orang-orang dari Gunung Langit Biru ingin mencari masalah, mereka akan mencari Arthur Pendragon. Dan setelah hari ini, yang akan mereka temui hanyalah Ryan. 'Meski begitu,' pikirnya sambil merapikan jubahnya yang ternoda darah, 'nama Arthur Pendragon mungkin masih berguna sebagai jimat penyelamat nyawa di masa depan.' Mulai hari ini, nama itu akan mengguncang seluruh Gunung Langit Biru. Jika suatu saat dia perlu mengungkapkan identitasnya sebagai Arthur Pendragon, mungkin
"Dahan pohon bunga sakura menghancurkan formasi kuno dan membunuh Brandy Shroud!" seru seseorang tak percaya. "Pengungkapan kekuatan ini sendiri sudah cukup untuk mengguncang seluruh Gunung Langit Biru!"Tetua Juan dari Keluarga Jirk gemetar hebat. Sebagai anggota terkuat dari rombongan Keluarga Jirk, ini adalah pertama kalinya dia merasakan ketakutan yang begitu mencekam. Penyesalan memenuhi hatinya–dia tahu telah kehilangan kesempatan terbaik.'Jika saja aku mendengarkan nona muda dan berdiri di pihak Arthur Pendragon tanpa ragu,' pikirnya getir. 'Mungkin Keluarga Jirk masih bisa membangun hubungan dengannya.'Berkat bakat Shirly Jirk yang luar biasa, Keluarga Jirk terbiasa unggul dalam hal negosiasi dan perekrutan orang-orang jenius. Namun penampilan Ryan tampak bahkan melampaui kejayaan Shirly Jirk yang selama ini menjadi kebanggaan keluarga.'Selama dua puluh tahun terakhir, mengapa tidak ada berita di Gunung Langit Biru tentang seorang jenius seperti ini?' Tetua Juan bertanya
"Astaga... Ini adalah petir Ilahi!""Bagaimana mungkin? Arthur Pendragon benar-benar memiliki kekuatan petir Ilahi!""Mungkinkah dahan pohon bunga sakura itu? Apakah itu harta karun yang dapat memicu petir Ilahi?""Kali ini Brandy Shroud akan mati!"Bisikan-bisikan ketakjuban memenuhi arena. Para anggota Keluarga Jirk yang hadir saling berpandangan dengan ekspresi tak percaya. Bahkan Tetua Juan dari Keluarga Jirk membelalakkan matanya lebar-lebar. "Dari mana Arthur Pendragon berasal?" gumamnya heran. "Kekuatan seperti ini... dia pasti bukan orang biasa!"Sementara itu, wajah Brandy Shroud semakin memucat. Dia bisa merasakan kematian mengintai dari balik petir ilahi yang menari-nari di sekeliling Ryan. Namun ego dan harga dirinya tidak mengizinkan dia mundur."Pergi kau ke neraka!" teriaknya sambil melancarkan serangan pamungkas.Pedang spiritualnya melesat bagai meteor merah yang siap menghancurkan segalanya. Namun Ryan hanya tersenyum dingin."Hari ini, aku akan mengajarimu kon
Dengan satu gerakan saja, bumi berguncang! Ryan mengayunkan dahan pohon bunga sakura di tangannya dengan gerakan ringan, namun dampaknya luar biasa. Tanah di bawah kakinya retak dan bergetar hebat, menciptakan gelombang kejut yang menyebar ke segala arah.Brandy Shroud yang tadinya berdiri angkuh terpaksa mundur beberapa langkah untuk menjaga keseimbangan. Matanya menyipit melihat kekuatan tak terduga ini.Dengan gerakan kedua, awan gelap menutupi langit!Dahan pohon bunga sakura kembali bergerak, kali ini membentuk pola rumit di udara. Dalam sekejap, langit cerah berubah gelap mencekam. Awan hitam bergulung-gulung menutupi matahari, menciptakan suasana yang membuat bulu kuduk merinding."Mustahil..." bisik salah seorang penonton. "Bagaimana bisa sebuah dahan pohon bunga sakura memiliki kekuatan seperti ini?"Dengan gerakan ketiga, bahkan ruang terasa terkoyak!Ryan tersenyum tipi
Wajah nona muda Jirk memucat seketika, seolah seluruh energinya tersedot habis. Dengan putus asa dia menoleh pada lelaki tua di sampingnya."Kakek Juan, izinkan aku melakukannya. Aku merasa Arthur Pendragon pantas mendapatkannya."Semua wanita di Keluarga Jirk memang memiliki bakat terpendam yang memungkinkan mereka merasakan hal-hal tertentu tentang masa depan. Shirly Jirk telah menyelamatkan Ryan empat tahun lalu berkat bakat itu. Dan kini, wanita lain dari Keluarga Jirk juga merasakan sesuatu yang serupa.Sayangnya lelaki tua di sampingnya sama sekali tidak tergerak. Para penonton mendesah tak henti-hentinya menyaksikan pertarungan ini. Mereka mengira akan melihat kelahiran seorang jenius, namun tampaknya takdir berkehendak lain. Sepertinya orang jenius memang ditakdirkan untuk mati muda.Bahkan Floridas Kennedy yang baru terbangun dari proses pemulihannya hanya bisa menghela napas panjang. Dia telah mele