Share

(TLS) 159. Kembang Api

Penulis: Marrygoldie
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-07 12:29:10

Evelina menggigit piroshki atau roti berbentuk perahu dengan isian daging cincang. Mata gadis itu melotot saat merasakan lezatnya roti itu di dalam mulutnya.

“Rasanya enak sekali.” Evelina menatap Aleksey yang berjalan bersama dengannya.

Laki-laki yang juga sedang menikmati piroshki itu menganggukkan kepalanya. “Ya, rasanya lezat sekali. Tidak ada yang bisa menandingi kelezatan piroshki.” Aleksey bahkan melahapnya sampai habis dengan sangat cepat.

Meskipun sudah tengah malam, tapi untungnya masih ada toko yang buka. Sehingga mereka tidak kelaparan di tengah malam. Langkah Evelina terhenti saat melihat sesuatu.

"Aleksey, tunggu aku di sini ya. Aku akan segera kembali." Ucap Evelina dengan bibir menyunggingkan senyuman.

"Kamu mau ke mana?" tanya Aleksey menatap gadis itu dengan tatapan bingung.

"Aku ingin membeli sesuatu. Jadi tunggu saja di sini. Setelah itu kita kembali ke rumah sakit."

Akhirnya Aleksey hanya bisa menganggukkan kepalanya dan melihat gadis itu pergi meninggalkannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Christina
avelina Dan aleksey so sweet.. Aleksey klo balik2 nanti akan kah sama atau makin Tampan. hehhehehhe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 160.Evelina Sedang Marah

    Aleksey mencium Evelina dengan inisiatif laki-laki itu sendiri. Itulah yang membuat Evelina terkejut. Karena selama ini Aleksey selalu menghindarinya dan berusaha mendorongnya pergi. Tapi kali ini Aleksey menciumnya. Dalam hatinya Evelina berteriak senang. “Aleksey, apa kamu tahu apa yang baru saja kamu lakukan?” tanya Evelina. Laki-laki yang sedang menyalakan kembang api di tangannya itu langsung menganggukkan kepalanya. Aleksey menatap gadis yang berdiri duduk di sampingnya. “Tentu saja aku tahu. Aku baru saja menciummu.” Evelina terperangah tidak percaya. Dia meletakkan kembang apinya yang sudah padam di atas tanah. Kemudian dia mencubit lengannya sendiri. Seketika gadis itu menjerit saat merasakan cubitannya sangat sakit. “Ada apa Evelina? Apakah kamu merasa sakit?” tanya Aleksey dengan nada cemas. Evelina hanya menampilkan cengiran polos dan menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa, Aleksey. Hanya saja tadi ada nyamuk dan aku menepuknya terlalu keras sehingga menyakiti tangank

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 161.Grandpa Kembali

    “Siapa yang sudah membuat Evelina marah seperti itu?” Evelina yang mengenal suara itu langsung keluar dari selimutnya. Matanya berbinar saat melihat seorang pria berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Dia adalah Josef Matvey, sang kakek. "GRANDPA!!!" Seru Evelina. Pria dengan rambut yang sudah memutih itu masih terlihat begitu gagah mengenakan kemeja hitam dan celana jeans biru pudar. Josef berjalan menghampiri ranjang Evelina. Segera gadis itu memeluk sang kakek. "Cucu perempuanku yang cantik. Siapa yang sudah membuatmu marah? Katakan pada Grandpa. Akan Grandpa pastikan jika dia akan mendapatkan balasannya." Ucap Josef dengan berapi-api. Evelina melepaskan pelukannya dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Grandpa. Jangan lakukan apapun padanya." Josef memicingkan matanya menatap cucu perempuannya. "Kenapa aku tidak boleh melakukan apapun? Dia sudah membuat cucu perempuan kesayanganku menjadi marah begini. Mana mungkin pria tua ini diam saja." Josef tidak terima jika dia tidak boleh

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-09
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 162.Sang Kakek VS Sang Cucu

    “Siapa yang ingin kamu berikan pelajaran, Kakek tua?” Suara itu membuat semua orang menoleh. Mereka bisa melihat Karl berjalan masuk ke dalam ruangan itu dengan menggandeng Svetlana. Tatapan tajam Karl tertuju pada Josef yang juga membalasnya dengan tatapan tajam. “Dasar bocah nakal. Baru juga sadar sudah menemui orang lain. Bukannya menemui orang tuamu dulu. Tidak tahukah kamu kalau kamu sudah membuat mereka khawatir.” Omel Josef. “Aku hanya ingin memastikan jika kekasihku baik- baik saja. Karena itu aku langsung pergi.” Jelas Karl dengan begitu santainya. “Kamu pasti bercanda. Kamu dan Svetlana sudah menjadi sepasang kekasih?” tanya Evelina tidak percaya memandang sang adik. Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, kami sudah menjadi sepasang kekasih.” Evelina melayangkan tatapan tajamnya ke arah sang adik. “Jangan menjawabnya, Karl. Aku tidak percaya jika kamu yang mengtatakannya. Svetlana, apakah Karl mengancammu atau bersikap aneh padamu sampai kamu mau menjadi pacarnya?” Svetlan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-10
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 163.Inikah Namanya Berpacaran?

    “Maafkan aku jika keluargaku membuatmu terkejut.” Ucap Karl setelah dokter dan perawat selesai mengobatinya. Svetlana menggelengkan kepalanya. “Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit terkejut dengan tindakan kakekmu. Tapi keluargamu benar-benar sangat ramai.” “Maafkan kehebohan yang baru saja terjadi. Tadi Evelina menyebutmu Svetlana. Apakah benar?” Suara itu membuat Svetlana menoleh. Dia bisa melihat Natasha sudah berdiri di dekatnya. Svetlana memberikan senyuman yang sopan sembari menganggukkan kepalanya. “Benar, Svetlana adalah namaku.” “Nama yang bagus. Namaku Natasha, Ibunya Karl.” Natasha tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Svetlana. Gadis itu membalas uluran tangan Natasha. “Senang bertemu denganmu, Nyonya Matvey.” “Dan ini adalah suamiku sekaligus ayah Karl namanya Leon.” Natasha memperkenalkan pria yang duduk di atas kursi roda. “Aku berharap kamu tidak merasa terganggu dengan pria yang duduk di kursi roda.” Leon mengulurkan tangannya. Svetlana membalas uluran tangan Le

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-10
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 164. Dari Cara Dia Menatapmu

    Sebuah mobil sedan hitam yang terlihat begitu mewah berhenti di depan gedung Moscow P.I. Tchaikovsky Conservatory. Tentu saja mobil itu menarik perhatian banyak orang. Termasuk Irina yang duduk dibalik meja kasir. "Bos, apakah kamu kedatangan tamu eksklusif?" Bisik Anthony salah satu pelayan di kafe itu. Irina menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Tapi aku tidak mendapatkan informasi akan mendapatkan tamu eksklusif."Tatapan Irina dan Anthony tertuju pada pintu mobil yang terbuka. Terlihat seorang pria turun bangku depan. Kemudian dia meraih gagang pintu mobil di belakang. Membuka pintu itu sehingga seseorang yang duduk di belakang bisa turun. Mata Irina dan Anthony melotot kaget melihat Svetlana turun dari mobil itu. Dia tersenyum pada pria itu dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu Svetlana berjalan masuk ke dalam kafe. Irina dan Anthony masih melongo melihat gadis itu. "Hallo, Bos." Sapa Svetlana yang berjalan menuju pintu karyawan. Namun sebelum Svetlana meraih gagang pi

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-11
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 165. Seseorang Yang Tidak Mau Ditemui

    Zoya baru saja keluar dari kelas. Dia merasa sangat lelah. Beruntung itu adalah kelas terakhir. Dia hanya tinggal memasukkan beberapa nilai setelah itu dia bisa pulang. "Lama tidak bertemu, Zoya."Tubuh Zoya seketika membeku di tempat saat mendengar suara yang mampu membuat tubuhnya menggigil ketakutan. Saat Zoya mendongak dia bisa melihat seorang pria dengan setelan hitam berdiri di hadapannya. Tatapan pria itu tertuju lurus pada Zoya dan bibirnya menyunggingkan senyuman. Zoya yang sudah mengenal pria itu tahu arti senyuman itu. Bukanlah senyuman ramah, tapi senyuman yang penuh dengan rencana di dalamnya. Ravil Borisov. Seorang CEO perusahaan minyak terbesar di Rusia. Memiliki wajah tampan, bibir manis dan kekayaan membuat semua wanita pasti ingin melompat ke dalam pelukan Ravil. Begitu juga dengan Zoya dulu. Dengan polosnya dia memuja Ravil seakan pria itu adalah satu-satunya pria yang ada dalam dunia ini. Tapi setelah menjalani kehidupan rumah tangga bersama dengan Ravil selama

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 166. Kamu Harus Bertanggung Jawab

    "Tidak. Itu tidak mungkin." Zoya langsung menggelengkan kepalanya mendengar nama tempat yang disebutkan oleh Liev. "Kenapa tidak mungkin? Rumah keluarga Matvey adalah tempat teraman. Mantan suamimu tidak akan bisa masuk karena penjagaannya ketat." Jelas Liev. Laki-laki itu menyarankan agar Zoya untuk sementara waktu tinggal di rumahnya. Mengingat rumah keluarga Matvey memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sehingga Ravil tidak akan bisa masuk dan mengambil alih Zoya. Zoya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi tetap saja aku tidak bisa tinggal di rumahmu, Liev. Bahkan jika itu hanya sementara. Aku tidak akan tidur denganmu. Tidak akan pernah."Liev pun memahami alasan Zoya menolak tawarannya. Sebuah kesalahpahaman yang ditangkap oleh wanita itu. Kemudian laki-laki itu tertawa. “Siapa juga yang memintamu untuk tidur denganku, Mrs. Pegova. Rumah keluarga Matvey sangat besar dan memiliki banyak kamar. Kamu bisa menggunakan salah satu dari kamar itu. Jadi kamu tidak perlu tidur denganku.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12
  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 167. Keinginan Liev Sejak Lama

    Kenapa bisa jadi seperti ini? Sial… aku sudah tahu laki-laki mesum ini tetap saja mesum. Gerutu Zoya kesal.Bagaimana dia tidak kesal karena saat ini dia harus memakai kostum yang diinginkan oleh Liev. Dia bisa melihat bayangan di cermin di mana dirinya mengenakan gaun pink muda dengan pinggirin bulu-bulu putih. Bahkan di bagian tengah dada dan perutnya ada bola bulu berwarna putih yang sangat menggemaskan. Di tangannya ada sarung tangan panjang yang mencapai sikutnya. Sarung tangan itu masih menjadi satu set dengan gaun itu sehingga memiliki warna yang sama.Dia menunduk dan melihat potongan gaun itu begitu pendek. Bahkan dia yakin seseorang bisa melihat celana daamnya jika dia menunduk sedikit saja. Kedua kakinya dihiasi oleh stocking jaring berwarna putih. Lalu tatapan Zoya kembali ke arah cermin kamar mandi yang ada di hadapannya. Dia bisa melihat di lehernya melingkar kalung dengan bahan yang sama dengan gaunnya. Di bagian tengah ada lonceng berwarna emas. Sekarang tinggal memaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-12

Bab terbaru

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 3

    Kebun binatang adalah destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Karena itulah Karl membawa Svetlana dan Stefan ke sana. Karl mendorong kereta bayi di mana Stefan duduk di dalamnya tampak begitu bersemangat. Bahkan kedua tangannya memukul-mukul pahanya yang gendut dan terus terkekeh saat melihat sesuatu yang menarik.Langkah mereka terhenti saat melihat ada dua cabang jalan. Karl dan Svetlana melihat papan yang menunjukkan tujuan kedua jalan itu. Jika memilih jalan ke kiri, maka mereka akan masuk ke dalam dunia air. Kalau jalan kalan ke kanan, mereka akan meneruskan perjalanan mereka menjelajahi kebun binatang.“Bagaimana jika kita melihat dunia air lebih dahulu. Baru setelah itu kita melanjutkan perjalanan?” Karl memberikan usul.Svetlana menganggukkan kepalanya. “Ide yang bagus. Kalau begitu ayo kita pergi ke dunia air.”Karl tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mendorong kereta bayi Stefan dan berjalan bersama dengan Svetlana. Tiba-tiba dari arah berlawana ada b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part 2

    Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan universitas Lomonosov Moscow State. Aleksey yang duduk di belakang mengambil tasnya.“Jam berapa saya harus menjemput, Tuan muda?” tanya Viktor yang mengendarai mobil itu.Tatapan Aleksey tertuju pada pria itu. “Jam dua siang. Akrena aku akan pergi bersama Evelina setelah selesai kuliah.”Viktor tersenyum melihat sang tuan muda tampak bahagia saat membicarakan tentang kekasihnya.Pria itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Tuan muda. Saya akan menjemput anda dan Nona Matvey jam 2 siang. Sampai jumpa nanti, Tuan muda.”Aleksey menganggukkan kepalanya. “Sampai jumpa nanti, Viktor.”Laki-laki itu berjalan keluar dari mobilnya. Dia menyampirkan tas ransel di bahu kanannya. Aleksey terlihat begitu tampan dengan mengenakan kaos putih dan dipadukan dengan kemeja hitam kotak-kotak putih yang sengaja tidak dikancingkan. Celana hitam dan sepatu sneakers putih membuat penampilan laki-laki itu semakin menawan. Sehingga tidak heran jika banyak tatapan tertuj

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   Special Chapter Part. 1

    Tahun ajaran baru menjadi acara paling sibuk untuk BEM. Tidak hanya banyak kegiatan yang harus mereka urus, tapi juga harus memberikan banyak pengarahan bagi mahasiswa-mahasiswa baru. Tapi sesuatu paling ditunggu semua mahasiswa baru. Suasana kampus seketika menjadi riuh saat Ketua dan Wakil Ketua BEM datang. Wajah tampan Liev dan Roman menjadi bagian favorit para mahasiswa. "Kak Liev, bisakah aku foto denganmu?" tanya salah satu gadis cantik yang menatap Liev dengan malu-malu. Liev menyunggingkan senyuman membuat semua mahasiswi terpesona. "Baiklah. Kita bisa foto bersama. Berikan ponselmu." Liev mengulurkan tangannya. Gadis itu memberikan ponselnya kepada Liev. Laki-laki itu membuka aplikasi kamera kemudian berpose bersama gadis itu. Liev menekan tombol untuk mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu Liev mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Terima kasih, Kak Liev." Gadis itu memandang fotonya bersama dengan Liev. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang. "Kak Liev,

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 182.Benar-Benar Aleksey [THE END]

    “Bahkan kamu juga tidak punya waktu untuk Aleksey-mu?”Evelina memicingkan matanya ke arah laki-laki itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu soal Aleksey?"Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya. "Karena aku aku adalah Aleksey."Evelina terdiam mendengar ucapan laki-laki itu. Namun detik berikutnya, Evelina melayangkan tamparan yang membuat semua orang terkejut melihatnya. Termasuk Irina yang berdiri di dekat Evelina. Dada gadis itu naik turun dengan cepat menunjukkan berapa emosinya dirinya. "Apa kamu sedang merendahkan Aleksey-ku? Apa kamu tidak tahu seperti apa Aleksey yang aku sayangi? Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Aleksey-ku. Karena kalian tidak akan pernah sama." Evelina tidak bisa menahan tangisnya. Dia pun berbalik dan bergegas berlari keluar. Saat laki-laki itu hendak keluar, Karl menahan bahunya. Tatapan tajam yang membunuh dilayangkan Karl ke arah laki-laki itu. "Bos, aku tidak ingin membuat keributan. Jadi aku akan keluar sebentar mengurus bocah sialan yang membua

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 181.Dua Karyawan Menghasilkan Keuntungan Tinggi

    “Bos, apakah tidak apa-apa membiarkan mereka bekerja di sini?” tanya Svetlana kepada Irina yang duduk di meja kasir.Tatapan Irina tertuju pada Evelina dan Karl yang sedang berjalan mondar-mandir dalam kafe untuk melayani pengunjung. “Tidak masalah. Lagipula mereka mendatangkan keuntungan untukku.” Irina tersenyum penuh arti.Svetlana memicingkan matanya ke arah sang bos. “Apa maksudmu mendatangkan keuntungan untuk mereka, Bos?”Irina menghela nafas berat. Kemudian tatapannya tertuju pada karyawannya itu. “Svetlana apakah kamu tidak menyadari jika pacarmu itu tampan? Kamu lihat banyak para gadis datang ke kafe ini untuk melihat ketampanan pacarmu.”Svetlana menoleh dan melihat Karl yang sedang meletakkan cangkir kopi di atas meja. Dia bisa melihat gadis yang dilayani itu memandang Karl dengan tatapan terpesona. Entah kenapa hal itu membuat Svetlana merasa sangat kesal.“Bos, bukankah menyebalkan memanfaatkan ketampanan pacarku untuk meningkatkan pengungjung kafe?” Svetlana tampak cem

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 180.Kehidupan Kelam Svetlana

    “Tidak masalah. Karena sebenarnya kita berpacaran di dua dunia.” Svetlana menoleh dan seketika wajahnya berubah pucat saat melihat Karl berdiri tidak jauh darinya. Bibir laki-laki itu menyunggingkan senyuman. “A-apa yang membawamu kemari, Karl? Bagaimana dengan Stefan?” tanya Svetlana.“Stefan sedang bersama dengan ibumu.” Karl berjalan menghampiri Svetlana. Membuat gadis itu melangkah mundur. Namun dia tidak bisa melangkah terlalu jauh karena pantatnya menyentuh meja dapur. Karl yang sudah berada di dekat Svetlana langsung meletakkan kedua tangannya menyentuh meja dapur itu untuk memerangkap gadis itu. Svetlana yang gugup tampak kesulitan menelan ludahnya sendiri.“Kamu tidak akan menyakiti perasaanku karena sebenarnya aku adalah Ares, Svetlana. Atau aku harus memanggilmu Lucia?”Seketika Svetlana melotot kaget mendengar ucapan Karl. “Ka-kamu tahu jika aku adalah Lucia?”Karl menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tahu.”“Sejak kapan?”“Sebenarnya aku sudah mulai curiga saat dulu kamu

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 179. Mencuri-Curi Waktu

    Ares : Karena semalam tidak bisa bermain bersama, bagaimana jika malam ini?Svetlana membaca pesan itu dan mengela nafas berat. Pasalnya seharusnya semalam dia bermain game bersama dengan Ares. Tapi karena Karl berada di rumahnya sehingga gadis itu tidak memiliki kesempatan untuk bermain game. Gadis itu tidak tahu apakah dia bisa main bersama Ares malam ini atau tidak.Svetlana : Aku tidak bisa janji. Tapi jika bisa, aku akan menghubungimu.Ares : Apakah kamu sangat sibuk? Atau kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang? Sepertinya aku sulit sekali menghubungimu.Gadis itu langsung melotot membaca pesan itu. Dia tidak menyangka jika Ares akan menebak situasinya dengan tepat sasaran. Svetlana hendak membalas pesan dari kekasih dalam gamenya, tiba-tiba gadis itu kembali dikejutkan dengan pesan dari Ares yang baru saja masuk.Ares : Kamu mengatakan jika kamu tidak mau pacaran di dunia nyata. Tapi sekarang kamu justru pacaran di dunia nyata. Apakah kamu tidak menyayangiku lagi, Lucia?

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 178. Sedikit Pelajaran Dari Karl

    Sedikit pelajaran yang dimaksud oleh Karl adalah membiarkan Ravil dan kedua anak buahnya berlari hanya dengan menggunakan celana pendek. Di belakang mereka ada enam anjing German Shepherd yang terlihat garang sedang mengejar mereka. Akhirnya Karl bisa mengeluarkan anjing peliharaan milik keluarga Matvey.Anjing German Shepheard memiliki indera penciuman yang tajam. Sehingga ketika Karl menyodorkan pakaian mereka ke hidung anjing dengan rambut berwarna coklat hitam itu, mereka akan terus mengejar orang yang memiliki bau yang sama. Mereka tidak akan berhenti sampai mendapatkannya. Karena itu ketika Ravil memutuskan untuk berbelok dan memisahkan diri dari anaki buahnya, tetap saja ada dua anjing yang mengejarnya. Karena dua anjing itu sudah menciu bau Ravil. Tentu saja pemandangan ini menjadi bahan tertawaan orang. Termasuk Zoya, Liev dan semua orang yang berada di kafe itu. Zoya tidak menyangka Ravil yang biasanya terlihat begitu arogan dan menampilkan penampilan terbaiknya sekarang b

  • Pembalasan Termanis Sang Penguasa   (TLS) 177. Tatapan Yang Mampu Membuat Ketakutan

    Ravil tampak kesal karena perkiraannya meleset. Dia begitu senang saat Zoya mengatakan akan menemuinya. Tapi dia tidak menyangka jika Zoya tidak datang sendirian. Tidak hanya membawa Liev tapi juga membawa beberapa anggota mafia Zeno yang dipimpin oleh Valdo. Sebenarnya Zoya sendiri juga tidak tahu akan berakhir seperti ini. Dia juga terkejut saat melihat Liev datang bersama beberapa pria yang mengenakan setelan gelap.Zoya mencondongkan tubuhnya untuk berbisik di telinga Liev. "Apakah tidak masalah membawa banyak orang seperti ini? Mereka bahkan memenuhi kafe ini.""Tenang saja, aku sudah menyewa kafe ini. Jadi tidak masalah dengan pemilik kafe." Tatapan Liev tertuju pada Irina yang mengacungkan dua jempol tangannya. Setelah mengetahui jika Zoya akan menemui mantan suaminya yang berbahaya, Karl menyarankan Liev untuk menyewa kafe tempat Svetlana bekerja. Dengan begitu Karl juga bisa ikut mengawasi pertemuan itu. "Zoya, tidak bisakah kita membicarakannya di tempat yang lebih tenang

DMCA.com Protection Status