Share

Ajakan Bertemu

Jason benar-benar menarik pelatuk. Dalam kepalanya, terbayang sang ibu akan bersimbah darah dengan kepala berlubang. Batinnya melarang tapi semua terlambat.

Cklik!

"Tidak ada peluru?" Jason memandang Tuan Ronald dengan heran.

"Dia bahkan tidak ragu untuk menembak," bisik salah satu anggota yang sejak tadi mengawasi pada rekan di samping.

"Welcome to the family!" seru Tuan Ronald senang yang kemudian menyalami Jason.

Jason mengembalikan pistol pada bawahan Tuan Ronald dan memandang wanita yang nyaris ia tembak. Benarkah itu ibunya? Ternyata bukan. Wanita itu hanyalah orang lain yang menggunakan topeng elastis. Sesaat mata mereka bertemu, wanita itu mengerling pada Jason sebelum meninggalkan ruangan.

Remaja itu mengamati satu per satu wajah orang-orang di ruangan itu. Semua terlihat senang. Sepertinya cuma ia sendiri yang masih harus menenangkan detak jantung.

Selanjutnya fokus Tuan Ronald tak lagi tertuju pada Jason. Pemuda itu duduk menyendiri, di sofa maroon motif burung Phoenix.

Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status