“Kenapa kamu ....” Dhira terlihat bingung. Dia sampai menunjuk ke Sean dan Riana bergantian.
Riana dan Renata bingung karena Dhira seperti kenal dengan Sean. Mereka sampai menatap Sean dan Dhira bergantian.
“Kalian saling kenal?” tanya Renata.
“Sepertinya iya, ya?” Riana menimpali.
Sean gelagapan karena Dhira melihatnya bersama sang mama, hingga dia mencoba berakting.
“Iya, Nyonya. Saya kenal dia, tapi hanya kenal,” ucap Sean memberi kode ke Riana agar berakting jika dia hanya bawahan Riana.
Renata terkejut mendengar ucapan Sean, tentu saja dia bingung kenapa Sean memanggil Riana dengan sebutan nyonya.
Dhira menatap curiga apalagi pakaian Sean tampak serba bermerk.
Riana sendiri panik karena takut Renata mengira dirinya berbohong, hingga kemudian menjelaskan.
“Nanti aku jelaskan, apa kita bisa duduk dan minum bersama agar bisa bicara dengan tenang?” tanya Riana
“Kalau dia benar anakmu, kenapa dia mengaku sebagai bawahanmu?” tanya Renata masih bingung.Riana dan Renata bertemu di toilet untuk meluruskan pengakuan Sean.Riana menghela napas kasar, lalu menjelaskan.“Inilah alasanku ingin menjodohkannya,” ucap Riana lebih dulu.Renata bingung dan menunggu Riana menjelaskan.“Jadi, putraku menyukai wanita miskin. Namun, wanita itu benar-benar buruk, bukan karena dia miskin atau tak punya apa-apa, tapi karena sifatnya,” ucap Riana menjelaskan.Renata bingung tapi mencoba mencerna apa yang dikatakan Riana.“Jadi, saat dulu putraku bilang menyukai seorang wanita, aku mencoba menyelidik bahkan berpura-pura jadi miskin untuk melihat wajah asli wanita itu. Benar saja, saat aku hanya minta air, dia mengusirku dan berkata kasar. Tapi putraku itu memang keras kepala, bisa-bisanya dia tak mempercayaiku dan memilih percaya ke wanita itu. Kamu bisa bayangkan bagaimana perasaanku? Selama satu tahun ini hubungan kami tidak bagus karena masalah itu.”Riana men
“Kenapa sikapmu ke Dhira seperti itu?” tanya Riana langsung memarahi karena Sean dianggap sangat tak sopan.Sean ingin menjelaskan, tapi jika sang mama tahu kalau perselisihannya dengan Dhira akibat Milia, pasti sang mama akan membela Dhira.“Seperti apa? Aku bersikap biasa saja,” balas Sean memilih tak jujur karena pasti dirinya yang akan kena.“Biasa? Memasang wajah dingin, bahkan seperti menantangnya, kamu bilang biasa? Mama tak habis pikir denganmu!” gerutu Riana benar-benar pusing menghadapi Sean.“Apanya yang tak habis pikir? Mama saja yang memang tak pernah berpikir dan memedulikan perasaanku!” balas Sean yang kesal.“Tak peduli? Kamu menuduh mama tidak peduli? Mama sudah peduli, tapi kamu yang menolak untuk dipedulikan! Mama sudah melihat seperti apa wanita itu, tapi kamu tak mempercayai mama, itu membuat mama sakit!” amuk Riana kesal.Sean ingin membalas, tapi melihat sang mama yang begitu kesal, membuatnya memilih diam karena yakin jika akan ada masalah lebih banyak jika dia
Vino tampak masuk ke pintu tangga darurat. Dia mendial nomor Riana untuk memberitahu soal Sean.“Pak Sean masih tidak percaya, Bu. Saya sendiri sudah bingung harus bagaimana menyadarkan Pak Sean,” ujar Vino saat panggilannya dijawab Riana.“Aku juga bingung, sebenarnya anak itu dikasih apa sama wanita itu sampai bisa tergila-gila seperti itu. Sudah jelas keburukan di depan mata, tapi Sean masih saja tak acuh,” geram Riana dari seberang panggilan.“Saya cemas jika Pak Sean semakin terjerumus mencintai Milia, Bu. Rasanya ini tak masuk akal, karena setiap bukti yang saya berikan, selalu saja bisa disanggap Pak Sean. Tampaknya dia takkan percaya begitu saja, sebelum melihatnya sendiri,” ujar Vino menjelaskan.Sebagai asisten yang sudah ikut Sean bertahun-tahun, Vino melindungi Sean seperti saudaranya sendiri.“Aku punya ide, tapi itu pun jika kamu mau membantuku,” ucap Riana secara tiba-tiba.&ldqu
Sean benar-benar tak percaya dengan yang dilihatnya. Bagaimana bisa wanita yang sangat dipercayai dan dia bela mati-matian, ternyata berselingkuh di belakangnya.Hal itu diperkuat dengan apa yang sekarang sedang Milia lakukan. Pria lain duduk bersama Milia, lalu mencium punggung tangan kekasihnya itu. Bagaimana bisa Sean diam dan menganggap itu hal wajar.Sean meremas pegangan buket bunga yang dibawa, lantas mendekat ke meja di mana Milia dan pria lain sedang bercanda.“Terima kasih sudah memberitahuku semua ini.” Sean bicara sambil meletakkan buket bunga di meja.“Sean!” Milia sangat terkejut sampai berdiri.Pria yang bersama Milia terlihat tenang menatap Sean.Milia panik sampai menoleh ke selingkuhannya dan Sean bergantian.“Sean, aku bisa jelaskan,” ucap Milia dengan ekspresi wajah panik.Sean tersenyum miring, lalu membalas, “Tidak perlu, aku sudah melihat semuanya.”S
Hari berikutnya Riana menemui Renata di restoran. Tentu saja mereka bertemu untuk membahas masalah kelanjutan perjodohan Sean dan Dhira.“Akhirnya Sean sadar. Meski ada campur tanganku, tapi setidaknya sekarang Sean bisa lepas dari wanita itu. Sean tahu jika wanita itu berselingkuh dan tak serius dengannya,” ucap Riana.“Syukurlah akhirnya putramu sadar. Dengan begini kamu juga pasti akan lebih tenang,” ucap Renata ikut lega.“Benar,” balas Riana, “bukannya aku tak merestui karena status wanita itu, hanya saja perilaku wanita itu yang buruk, bahkan berselingkuh, membuatku tentunya menolak. Bukankah begitu?”Riana tidak ingin dianggap menghina atau merendahkan karena tak setuju Sean dengan Milia. Dia hanya ingin putranya mendapat istri yang baik, terlepas dari seperti apa status wanita yang jadi pendamping putranya.“Kamu tidak salah, aku juga pasti akan berpikiran sama. Mau kaya atau miskin, yang penting pasangan anak kita baik dan bertanggung jawa
Dhira sangat terkejut mendengar ucapan Renata, bahkan sekarang menatap Renata dengan rasa tak percaya.“Mama mau jodohin aku dengan Sean? Untuk apa?” Dhira terlihat emosi mendengar ucapan sang mama.“Dengerin mama dulu, Dhir.” Renata mencoba menenangkan.Dhira sangat emosi, meski dirinya pernah tertarik dengan Sean, tapi saat melihat sikap pria itu, membuat Dhira tak berminat sama sekali.“Mamanya Sean cerita kalau putranya itu jadi buruk sejak pacaran dengan yang namanya Milia itu. Bahkan hubungan Tante Riana dan Sean jadi memburuk karena Sean tak mau mendengar fakta dari Tante Riana,” ujar Renata menjelaskan.Dhira langsung tersenyum miring mendengar ucapan Renata, memang benar Sean tak mau melihat fakta karena terlalu bucin.“Tapi itu bukan urusan kita, Ma. Mereka juga bukan siapa-siapa kita,” balas Dhira mencoba untuk mengabaikan.“Iya, mama tahu jika bukan urusan
Keesokan harinya. Dhira sudah bersiap ke kantor seperti biasa. Saat baru saja sampai di lantai bawah, Dhira bertemu dengan Renata.“Apa kamu sudah memikirkan apa yang mama bicarakan kemarin?” tanya Renata memastikan lagi.Dhira diam mendengar pertanyaan sang mama, lalu akhirnya menjawab, “Aku akan mencobanya, soal hasil aku tidak bisa menjanjikan.”Renata terlihat semringah mendengar jawaban Dhira, lalu berkata, “Kalau begitu nanti siang kamu datang ke restoran yang sudah mama pesan. Mama sudah menyiapkan makan siang untuk kalian agar lebih saling mengenal dan dekat.”Dhira mengangguk mendengar ucapan Renata, lalu membalas, “Tapi aku harap Mama tidak berharap banyak dari perjodohan ini.“Tidak masalah, yang terpenting kamu mau menjalaninya dulu,” ucap Renata mencoba optimi.Di rumah Sean. Riana sedang sarapan bersama Sean. Dia melirik ke Sean yang hanya diam sejak tadi.“Kamu jangan lupa, Sean. Siang nanti temui Dhira. Dia setuju bertemu denganmu, jadi jangan ingkar apalagi sampai mem
“Mama yakin mau menjodohkanku dengannya?” Begitu pulang, Sean langsung menemui Riana.Riana sedang menikmati kopi saat Sean datang. Wanita itu melirik dan melihat Sean yang terlihat kesal.“Tentu saja yakin. Mama tidak pernah ragu dengan pilihan mama,” balas Riana dengan santainya sambil meletakkan cangkir di meja.Sean menghela napas frustasi, lalu duduk di dekat sang mama.“Dia kasar dan galak. Bahkan dia tidak mau mengalah dan terus menghinaku.” Sean mengadu berharap sang mama memilih calon lain.Riana menatap Sean yang kesal, lalu membalas, “Bagus, setidaknya dia tegas jadi bisa mengarahkanmu dan melawanmu kalau kamu salah jalan.”Sean benar-benar tak bisa berkata-kata mendengar ucapan sang mama.“Sudah mama bilang, mama hanya akan menikahkanmu dengan Dhira. Jika bukan Dhira, maka mama tidak akan merestui.”“Mama yakin, kamu menolak karena ingin kembali ke Milia, kan? Kamu ini memang bodoh, Sean! Kamu benar-benar sudah dibutakan oleh cinta wanita itu!” amuk Riana geram dan tak pe