Jangan lupa tinggalkan komen atau ulasan jika kalian menyukai kisah ini. Terima kasih
Briana memandang jalanan yang mereka lewati. Sudah lama semenjak Farhan menjaga jarak darinya, Briana tak pernah melihat hinar-binar meriahnya pesta karena mantan suaminya tak mau mengajaknya.Sekarang, pesta pertama setelah bercerai akan didatanginya dengan pria yang pernah ada di hidupnya, pria yang pernah dipatahkan hatinya tapi masih berusaha menerimanya, apa Briana mimpi?Briana memandang Dharu yang sedang menyetir, hingga dia buru-buru memalingkan muka saat melihat gerakan mata pria itu.“Ada yang ingin kamu katakan?” tanya Dharu sepertinya menyadari jika sedang ditatap Briana.Briana salah tingkah mendengar pertanyaan pria itu. Dia duduk sambil menatap lurus ke depan lantas menjawab, “Tidak.”Dharu menoleh sekilas ke Briana, ada senyum kecil di wajah pria itu saat melihat mantan kekasihnya.Mereka sampai di pesta yang dimaksud Dharu. Pesta yang diadakan di sebuah hotel itu terlihat ramai tamu yang mulai berdatangan.Dharu turun lebih dahulu, lantas membuka pintu mobil untuk Bri
Farhan datang ke pesta bersama Litta. Dia sedang berbincang dengan pengusaha lain untuk mencari muka seperti biasa.“Apa dia akan jadi calon istrimu?” tanya rekan bisnis Farhan.“Tentu saja. Kamu pasti sudah tahu siapa dia,” jawab Farhan penuh rasa bangga.Litta terus memulas senyum sambil merangkul lengan Farhan ketika menemani pria itu bicara dengan rekan bisnis.“Seleramu memang sangat tinggi dan tentunya tidak salah pilih,” ucap rekan bisnis Farhan memuji lagi.Farhan menoleh Litta penuh rasa bangga karena memang memilih wanita dari keluarga kaya dan berpengaruh.“Bukankah itu mantan istrimu?” tanya rekan bisnis Farhan sambil menujuk ke arah Briana dan Dharu.Farhan dan Litta menoleh, hingga mereka terkejut saat melihat Briana bersama Dharu.“Kenapa dia bisa datang di pesta ini? Bukankah pesta ini hanya untuk kalangan elit?” tanya Litta terlihat tak senang saat melihat Briana di sana.Farhan tak menjawab pertanyaan Litta. Dia mulai cemas karena Dharu tetap bersama Briana meski sud
Benar apa yang dikatakan Dharu, saat Chris menyukai Briana yang memakai hasil karyanya, wanita itu kini jadi bintang di pesta.Bahkan Briana diundang ke panggung untuk memperlihatkan keindahan maha karya Chris yang melekat indah di tubuh wanita itu.Demi menjadi pusat perhatian agar bisa membuat mantan suaminya menyesal, tentu saja Briana tak keberatan sekali saat dijadikan model dadakan oleh Chris.“Beberapa waktu lalu, ada beberapa klienku yang meragukan hasil karyaku karena penilaian negatif dari salah satu pemesan yang ternyata salah ukuran. Tapi berkatmu, sepertinya aku akan mendapat kepercayaan lagi. Terima kasih.”Chris dengan gemulai menggenggam tangan Briana, menyentuh jari-jari lentik wanita itu.“Dengan senang hati,” balas Briana sopan.“Aku akan memberimu hadiah. Berikan alamatmu dan aku akan mengirimkannya ke sana,” ucap Chris sambil siap mencatat alamat Briana.Briana menoleh Dharu seolah ingin minta pendapat pria itu. Briana melihat Dharu menganggukkan kepala, sehingga
Briana menatap Litta yang terlihat emosi, dia puas bisa sedikit membalas perbuatan wanita itu. Hingga dia melihat Litta mengangkat tangan hendak memukulnya, Briana pun tak tinggal diam begitu saja.Briana menahan pergelangan tangan Litta, membuat wanita itu terkejut.“Kamu memang kasar dan tak tahu diuntung, pantas saja Farhan lebih memilihku daripada kamu,” ucap Litta berusaha melepas tangan dari Briana tapi dicengkram erat.Ekspresi wajah Briana berubah mendengar ucapan Litta. Dia semakin mencengkram erat pergelangan tangan Litta, lantas mendorong selingkuhan mantan suaminya itu hingga menabrak dinding pembatas antar bilik.Litta agak terkejut karena Briana mendorongnya sampai menabrak yang membuat punggungnya sakit.“Dia memilihmu, bukan karena kamu lebih baik dariku. Dia memilihmu karena kamu bodoh dan mudah termakan bujuk rayuannya. Bahkan kamu rela jadi orang ketiga hanya karena nafsu. Bukan aku yang buruk karena bagaimanapun tadinya aku adalah istri sah. Berkacalah sebelum kamu
“Kenapa sangat lama?” tanya Dharu saat Briana baru saja kembali dari toilet.Briana malah tersenyum mendengar pertanyaan Dharu, membuat pria itu mengerutkan alis.“Apa yang sudah kamu lakukan?” tanya Dharu penasaran dan curiga saat melihat senyum Briana.“Sedikit membuat huru-hara,” jawab Briana lantas menunjuk menggunakan dagu ke arah Litta dan Farhan yang baru masuk ruang pesta.Dharu memperhatikan Litta yang terlihat kesal, bahkan Farhan yang tampak panik.“Wanita itu berpikir bisa menindasku, sayangnya dia yang tampaknya tertindas,” ujar Briana sambil tersenyum puas melihat Litta yang begitu marah.Dharu memperhatikan Briana yang tersenyum jahat, tampaknya wanita itu baru saja membalas dendam ke mantan suami.Di sisi lain. Litta sangat kesal melihat apa yang tadi dilihatnya. Dari sudut pandangnya, Litta melihat Briana sedang mencium pipi Farhan, membuat wanita itu sangat murka.“Jangan seperti ini, Litta. Tidak enak kalau dilihat orang lain,” ucap Farhan membujuk.Litta memberikan
“Kenapa pulang pesta wajahmu kusut?” tanya Mirna saat melihat Farhan pulang lebih awal dari pesta.Farhan menoleh sang mama. Dia kesal karena semua sandiwara Briana juga ketakutan akan ancaman jika Briana bersama Dharu.Namun, meski dia cemas akan hal itu, tapi Farhan tak berani mengatakan hal itu ke sang mama, apalagi soal Briana yang sebenarnya masih kaya.“Tidak ada, aku hanya lelah,” jawab Farhan berbohong. Dia mengusap tengkuk seolah memperlihatkan jika memang tubuhnya lelah.“Ya sudah kalau memang capek, sana istirahat saja,” ucap Mirna pada akhirnya.“Oh ya, kapan kamu akan melamar Litta? Mama tidak sabar menjadikannya menantu di rumah kita?” tanya Mirna begitu antusias.Farhan diam sejenak, hingga kemudian menjawab, “Secepatnya, aku akan membicarakan ini dengan Litta.”Mirna mengangguk-angguk mendengar jawaban Farhan, lantas menatap putranya itu pergi menaiki anak tangga.Farhan masuk kamar, sesampainya di sana langsung mengembuskan napas kasar sambil memejamkan mata sekilas.
“Kenapa tiba-tiba mengajak jalan saat jam kerja? Ini bukan kebiasanmu,” ucap Medha sambil melirik Briana yang berjalan di sampingnya.“Nanti malam Dharu mau mengajakku bertemu orang tuanya lagi. Aku tak mungkin ke sana dengan tangan kosong lagi,” balas Briana sambil mengamati barang di toko yang mereka lewati.Medha langsung berhenti dengan ekspresi terkejut.“Kamu benar-benar akan menikah dengannya?” tanya Medha memastikan karena berpikir jika Briana bisa saja berubah pikiran.Briana diam mendengar pertanyaan Medha, lantas menoleh ke sahabatnya itu.“Hanya untuk sandiwara,” jawab Briana, “aku juga butuh seseorang yang berdiri di belakangku untuk memperkuat posisiku agar rencana balas dendamku berjalan lancar.”“Hm ... sejak kapan kamu jadi licik. Tapi tak masalah juga, sekali-kali licik demi harga diri,” balas Medha lantas tertawa kecil.“Kadang kala kita harus menjadi antagonis agar tidak diinjak. Aku tidak berniat terlalu jahat, hanya ingin membuktikan jika wanita yang diremehkan i
Briana melihat Medha yang tampak kesal melihat siapa yang muncul di sana. Dia pun agak malas harus berhadapan dengan adik Farhan yang sombong.“Aku mau jam itu,” kata Rani menunjuk ke jam tangan yang tadi dipilih Briana.“Heh! Tahu aturan ga, sih? Temanku sudah memilihnya lebih dulu, jadi jangan berani-beraninya merebut!” amuk Medha yang kesal.Rani langsung tersenyum mencibir mendengar amukan Medha.“Memangnya punya uang? Jangan sok kaya dengan beli jam tangan di sini, jangan-jangan belinya dicicil. Opss ....” Rani meremehkan Briana, masih menganggap kalau mantan kakak iparnya itu miskin.Briana hanya tersenyum miring mendengar ejekan mantan adik iparnya. Dia membuka tas, lantas mengeluarkan kartu hitam tanpa batas juga kartu member toko itu.“Apa ini cukup untuk membuktikan kalau aku mampu,” ucap Briana sambil menyodorkan kartu itu ke penjaga toko, tapi tatapannya tertuju ke Rani.Rani sangat terkejut karena Briana memiliki kartu member eksklusif, belum lagi mantan kakak iparnya itu