"Apa data ini asli?" tanya Evander dengan curiga."Tentu saja. Oh, ada sesuatu yang harusnya aku beritahu padamu. Sebenarnya aku ingin merahasiakan ini, tapi karena kau mengungkitnya, aku tidak punya pilihan!" Senna melirik ke arah Belinda. "Kekasih kesayanganmu ini telah mengubah data yang ada. Jika saja aku tidak memiliki salinan aslinya untuk mengecek laporannya, pasti akan terjadi kesalahpahaman besar." "Senna, jangan asal menuduh. Aku tahu, kau pasti menjebakku, kan? Kau sendiri yang yang kau karang itu, sehingga kau bisa mempermalukanku di depan Evander." Belinda menatap dengan mata berkaca-kaca ingin menangis. Dia bertindak seperti korban yang sedang teraniaya. "Tidak ada untungnya bagiku untuk melakukan itu."Evander menatap keduanya secara bergantian. Senna tahu bahwa suaminya itu tidak akan dengan mudah percaya padanya. "Kau bisa mengeceknya sendiri dengan tim profesional yang telah kau tugaskan dan lihat siapa yang benar dan siapa yang salah. "Belinda masih tidak ingin
Senna turun ke lantai bawah untuk sarapan, ada yang aneh dengan suasana ruangan ini. "Di mana kekasihmu? Biasanya kalian selalu berdua.""Dia sedang istirahat. Aku tidak ingin menganggunya," ucap Samuel menanggapi dengan datar. "Benarkah itu? Bukan karena kalian sedang perang dingin?" cibir Senna. "Kenapa? Apa memang ini yang kau mau untuk memecah hubunganku dan Belinda?" Senna tersenyum pahit. "Kau selalu berpikir negatif padaku. " Senna mengambil makanan yang ada di meja dengan santai. "Senna, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Mulai bulan depan, kau tidak memiliki akses lagi untuk laporan asetku,," ucap Samuel dengan serius. Senna mengerutkan keningnya, matanya melebar . "Samuel, apa yang baru saja kau katakan? Apa kau tidak mempercayaiku atau kau menolak untuk percaya bahwa kekasihmu yang melakukan kesalahan, tapi kau justru menyingkirkanku?."Samuel menatap Senna tajam. "Senna, aku tidak ingin terjadi perselisihan seperti ini lagi dan juga aku masih belum menentukan siapa
"Kau sengaja melakukan ini ya? Kau membuatku menunggu di pinggir jalan seperti ini?" Belinda merasa kesel. Dia sudah menunggu setengah jam karena Senna mengatakan bahwa dia sudah dekat. "Bagaimana jika aku pingsan dan sesuatu yang buruk terjadi pada janinku. Apa kau akan bertanggung jawab?" "Kau bisa mengomel seperti ini, bukankah artinya tidak ada sesuatu yang terjadi?" ucap Senna dengan acuh tak acuh. "Kalau memang kau tidak dalam kondisi yang baik, masuklah lagi ke rumah. Aku tidak akan menghalanginya.""Kau! Cepat kita berangkat saja!" Belinda masuk ke dalam mobil. Dia menutup pintunya dengan kencang. "Hei, hati-hati. Mobil ini mahal, jika lecet, apa kau bisa menggantinya?""Gampang! Evander akan menggantinya untukku," ucap Belinda dengan sombong. "Bukannya kalian bertengkar? Apa dia masih peduli dengan barang yang kau rusak?" sindir wanita cantik berambut panjang yang ditata dengan tapi. Belinda merasa terpancing, "Apa aku harus benar-benar memecahkan kaca mobil ini dan kau a
"Senna Zhang!" Senna yang baru saja keluar dari ruang pribadi untuk membicarakan urusan bisnis merasa terkejut dengan teriakan Belinda yang baru saja masuk. Nyonya Li bahkan menegurnya. "Hei, dasar tidak sopan! Apa kau pikir ini hutan sehingga kau bisa berteriak seperti ini?" Belinda yang melihat Nyonya Li, tangannya mengepal erat. "Aku hanya terlalu panik karena tidak menemukan Senna. Hei, kau ambilkan makanan untukku!" ucap Belinda pada Senna.Nyonya Li hampir saja memarahinya lagi, tetapi kali ini Senna mencegahnya. "Nyonya Li, tolong tinggalkan kami sendiri.""Senna, apa kau yakin? Orang ini terlalu berbahaya. Mungkin saja dia merencanakan sesuatu sebelum masuk lagi ke sini," ucap Nyonya Li dengan khawatir. "Tidak apa-apa. Aku bisa mengatasinya." Nyonya Li meninggalkan kedua orang itu dengan ragu. Namun, dia tidak punya pilihan lain dan langsung pergi. "Kenapa aku harus mengambilkannya? Kau kan bisa melakukannya sendiri?" ucap Senna menanggapi. Belinda menatap Senna dengan
"Belinda, kau terlalu banyak memikirkan hal buruk. Weekend besok, aku akan menemanimu, kita akan pergi berlibur berdua," ucap Evander mencoba untuk menenangkan Belinda. Belinda mulai bersemangat, "Kau seriuskan? Jangan sampai tiba-tiba kau mengajak Senna untuk pergi bersama dengan kita."Evander menggelengkan kepalanya, "Tida. Aku tidak akan mengajaknya pergi. Hanya kita berdua saja. Setelah itu, aku harap kau tidak lagi memiliki pemikiran yang penuh dengan hal buruk. Itu tidak baik untuk kondisi janin dan kesehatanmu juga."Belinda menganggukkan kepala. "Lalu, ke mana kita akan pergi? Apa kita akan ke luar negeri? Sudah lama kita tidak pergi berlibur bersama." "Kita hanya akan pergi ke luar kota. Penerbangan jauh ke luar negeri tidak baik untuk kehamilan. Kita bisa pergi setelah kau melahirkan." Belinda tersenyum. Sekarang suasana hatinya menjadi lebih baik. Hanya perlu menghitung jari sampai Weekend datang. Belinda telah bertekat untuk membuat Evander akan semakin terikat dengann
Senna Zhang terkejut saat Belinda tiba di kamarnya tanpa permisi. "Belinda, apa-apaan kau ini? Jangan berbuat ulah! Aku sedang tidak ingin mencari masalah denganmu!""Tidak ingin mencari masalah denganku? Kau bahkan telah membuat masalah. Senna, aku tahu kau sendiri yang merilis berita itu lalu meminta si Nyonya Li itu untuk membantumu mengkritikku. Selain itu, apa kau begitu kekurangan uang, kau bahkan meminta orang mengancamku untuk mendapatkan uang," ucap Belinda menyerang Senna dengan berbagai tuduhan .Senna menatap Belinda dengan dengan santai. "Belinda, aku bahkan tidak tahu apa yang kau bicarakan dan juga, apa gunanya aku melakukannya."Belinda merasa semakin marah. "Jangan berpura-pura! Aku yakin kau ada di balik semuanya. Kau pasti melakukan ini untuk menjatuhkanku!"Senna tersenyum pahit. "Belinda, apa otakmu tidak bisa digunakan untuk berpikir? Aku tidak mungkin membuat berita yang merugikanku hanya untuk menjatuhkanmu. Aku tidak sepertimu yang bertindak sebagai korban unt
Evander merasakan kemarahan yang sulit untuk di jelaskan. Dia bahkan tidak bisa mengubah ekspresinya bahkan saat bertemu dengan Belinda. "Untuk apa kau datang padaku hanya untuk menunjukkan kemarahan padaku. Pergi sana! Aku tidak ingin melihatmu, " ucap Belinda yang kembali memalingkan wajah dari Evander. Evander langsung mencoba untuk melunakkan ekspresinya. "Aku datang bukan untuk memarahimu. Belinda, aku akan membalaskan apa yang Senna lakukan padamu!" Wajah Belinda langsung cerah saat mendengar itu, tetapi dia mencoba menutupinya. "Pembalasan apa yang akan kau lakukan padanya? Kau pasti hanya akan menasihatinya, kan? Hukuman itu tidak setimpal dengan apa yang aku alami." ."Menasihati saja tidak cukup untuk memberi pelajaran pada Senna. Kau akan melihat nanti, apa yang dapat aku lakukan padanya!" ucap Evander dengan ekspresi serius.Belinda mulai merasa senang karena akhirnya Evander mulai berbalik untuk melawan Senna. "Sayang, akhirnya kau sadar juga bahwa kita harus bertinda
"Senna Zhang!" Senna mengalihkan pandangan ke arah seorang pria yang tiba-tiba menerobos masuk. Kening Senna berkerut. "Apa yang orang ini lakukan di sini?"Senna memiliki feeling buruk bahwa rencananya akan gagal. Pria yang berkeringat dengan pakaian yang sedikit berantakan itu berdiri di sisi Senna dan menggenggam tangannya. Pria yang tidak lain adalah Evander dengan wajah serius berbicara kepada para wartawan, "Saya ingin menyatakan bahwa rumor yang beredar adalah palsu! Jadi, jangan melibatkan istriku dalam rumor-rumor yang tidak berdasar. Senna semakin tidak mengerti dengan pria yang memberikan pembelaan padanya. Bukankah pria ini yang telah menyebar rumor? Namun, dia berpura-pura menjadi pria baik yang membela istrinya. Para wartawan terkejut dengan pernyataan Evander, dan beberapa dari mereka mulai melontarkan pertanyaan kepadanya. "Tapi, bagaimana dengan bukti yang ditunjukkan?""Mungkin saja itu hasil manipulasi. Semua orang bisa melakukan segala cara untuk membuat keboho