Share

Bab 87 ( Tak Dapat Menolak )

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-13 15:17:45

Paman Hamzah tertawa. Namun aku dapat merasakan bahwa tawa beliau hanyalah dibuat-buat. Setelah selesai dengan tawa kepura-puraannya, Paman Hamzah menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan-lahan.

"Mawar, jika kau ingin menghancurkan seseorang. Jangan gunakan hatimu. Hatimu harus Mati, dan tumbuhkan Iblis dalam dirimu."

"Apa?"

"Jadilah Iblis dalam kehidupan orang yang kau benci, maka kau akan mengerti maksud ucapanku."

***

"Bagaimana, kau setuju dengan konsepnya?" tanya Mas Akbar dengan tatapan penuh harapan.

Saat ini, kami sedang berada di Restoran milik keluarga Sandoro untuk membahas tentang pesta Anniversary pernikahan kami. Aku memilih untuk mundur selangkah lagi agar bisa menuju pada hal yang aku inginkan sejak awal, yaitu membalaskan dendam atas penghianatan yang dilakukan oleh Mas Akbar.

"Terserah kau saja," jawabku enggan melihat dekorasi yang akan digunakan saat acara berlangsung.

"Ayolah sayang, ini pesta pernikahan kita yang kedua, dan kau harus seman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 88 ( Murahan)

    Saat akan memulai dengan membuka baju Mulan, Akbar dikejutkan dengan suara dering ponsel yang berada di saku celananya.Walau sedikit kesal dengan gangguan yang terjadi, Akbar tetap merogoh saku celananya dan melihat siapa yang sedang menelepon dirinya."Hallo, sayang…" Akbar mengambil langkah menjauh dari tubuh Mulan yang telah terbaring di atas kasur."Jemput aku. Nanti akan aku kirim alamatnya," jawab Mawar tanpa berbasa-basi, dan tak menunggu jawaban dari Akbar, segera dimatikan sambungan teleponnya."Ada apa?" Mulan menegakkan tubuhnya dan menghampiri Akbar yang sedang berdiri di dekatnya."Mawar kecelakaan," jawab Akbar sambil menarik tubuh Mulan ke dalam pelukannya. sebuah kebohongan tercipta untuk menutupi sandiwaranya."Bagaimana keadaannya?""Masuk UGD, aku harus memastikan keadaannya."Mulan mempererat pelukannya dan sesekali menciumi dada polos Akbar. "Mulan, hentikan…" niat Akbar ingin memberikan alasan agar bisa pergi. Namun, sepertinya gairahnya sudah terlanjur tersulu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 89 ( Nathan )

    "Kau terlihat sedikit pucat,"Meski mendengar ucapan Ibu mertuaku, aku tak terlalu sadar karena tengah asyik menatap takjub wajah bayi di hadapanku yang sedang digendong oleh Sania, Ibu Mas Akbar.Wajahnya yang terlihat begitu menakjubkan, senyumannya yang begitu menghibur siapa saja yang menatapnya."Anak siapa ini, Bu?" tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku pada bayi tampan berpipi chubby itu."Anak ponakan Ibu yang di Semarang. Dititipkan di sini karena Ibunya sedang sakit."'Ya, sakit jiwa.' batinku menahan kesal di dada. Bukan perkara yang sulit untuk mengetahui bayi yang saat ini berada di pangkuan Ibu mertuaku. Abian pernah memberikan Foto dan video yang memperlihatkan kedekatan Ibu dengan Natahn. Itu sebabnya aku mengetahui bahwa Nathan adalah anak suamiku."Apa kau sudah menghubungi Akbar?""Sudah Bu," Ibu kembali menatap ke arah bayi yang di pangkuannya."Boleh kugendong,Bu?"Ibu mertuaku terlihat ragu saat akan menyerahkan bayi tampan yang berada di pangkuannya. Aku semakin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 90 ( Sebenarnya Merindukan Dirimu)

    Bab 90"Apa maksudmu?" Mas Akbar menghindari tatapan mataku. Pria itu segera melangkahkan kakinya menuju ke arah sofa ruang tamu.Jujur saja, aku suka melihat raut wajah cemas yang tercetak jelas pada wajah tampannya itu. "Bagaimana Mas, kau setuju?" kembali kuulang pertanyaanku sambil tersenyum dan sesekali mengusap lembut wajah Nathan yang terlelap dalam gendonganku."Kenapa kau harus merawat Nathan?""Kau tahu namanya juga Mas? Padahal kata Ibu, Nathan tidak pernah sekalipun di bawa kemari. Dan hari ini, pertama kalinya Nathan diajak kemari karena Ibunya sedang sakit."Mas Akbar mengusap wajahnya berkali-kali."Kenapa Mas?""Tidak, aku tentu saja tahu namanya. Karena Ibunya Pernah mengirimkan foto-fotonya padaku dan memamerkan namanya pada seluruh keluarga Sandoro.""Ya, baiklah…terdengar sangat masuk akal." komentarku saat menduduki Sofa tepat di samping Mas Akbar."Dia begitu manis Mas. Boleh ya aku membawanya pulang ke rumah?"Mas Akbar tidak menjawab pertanyaanku. Pria itu mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 91 ( Aku Bukan Ayahnya! )

    "Hah, apa…" Siti gugup dengan sikap Abian yang terlihat begitu serius menatap wajahnya."Kapan acaranya?" sekali lagi Abian mengulangi pertanyaannya. Aslan yang mendengar ucapan Abian, mencoba untuk bersikap biasa saja. Walaupun sebenarnya tawanya sudah hampir keluar dari mulut."Saya meminta tanda tangan anda, bukan acara…""Pesta Anniversary pernikahan Akbar dan Mawar."Siti mengatupkan bibirnya. Perkataan Abian kembali membuat isi kepala Siti mengingat momen dimana dirinya dan Mawar bercerita tentang pesta pernikahan yang akan digelar oleh keluarga Sandoro dikhususkan untuk Sahabatnya itu."Hahahaha…" Siti tak dapat menahan diri untuk tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Abian. Aslan yang melihat kejadian tersebut begitu terkejut dengan tindakan Siti yang terlihat berani bersikap apa adanya di hadapan Abian. Aslan segera menarik tubuh Siti agar keluar ruangan saat melihat raut wajah kekesalan tercetak jelas pada wajah Abian.Siti sama sekali tak keberatan saat dirinya digiring

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 92 ( Menantu Yang Dibenci)

    Mas Akbar mengusap hidung mancungnya. Hal ini biasa terjadi saat dirinya merasa tidak nyaman untuk kembali mengobrol dengan topik yang tak disukainya."Mas, tidak ada diantara aku dan ibu yang mengatakan bahwa Nathan ini anakmu. Lagi pula, aku belum pernah melahirkan. Jadi, kau belum resmi menjadi seorang Ayah. Hamil saja belum." lanjutku tanpa memperdulikan ekspresi dua orang yang sedang duduk menghadap diriku. "Sudah Mawar, tidak perlu dibahas lagi. Lagi pula Nathan masih lama disini, kalau kau ingin berkunjung untuk melihatnya, tak masalah. Tapi, jangan bawa Nathan bersamamu." kata Ibu mencoba menguraikan suasana yang menegangkan bagi Mas Akbar, tentunya.Aku hanya dapat mengerucutkan bibir saat Ibu kembali menatap dan memohon agar Nathan bisa kembali ke dalam gendongannya. Dengan berat hati, akupun menyerahkan tubuh mungil itu pada Ibu.Mas Akbar tampak begitu lega saat Nathan sudah tak berada dalam pangkuanku. Pria itu terlihat tersenyum dan sesekali mengangguk. Pasti isi kepala

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 93 ( Pelakor Yang Berselingkuh)

    "Ayah Membenciku?" aku mengulang pertanyaan Mas Akbar."Alasannya?"Belum sempat Mas Akbar menjawabnya, Ibu datang. Masih dengan menggendong Nathan ."Apa yang terjadi, kau sakit Mawar?""Iya Bu, tiba-tiba saja pandanganku tadi menggelap. Apa aku boleh bermalam di sini?"Ibu tak langsung menjawab pertanyaanku, wanita itu nampak memandang sebentar ke arah Mas Akbar. Walaupun tak berbicara, tapi aku dapat menangkap raut wajah kegelisahan tercetak jelas pada keduanya."Lebih baik kau istirahat saja di rumahmu Mawar. Malam ini akan ada acara khusus menyambut pemegang saham di Sandoro Group. Ibu takut kau akan terganggu dengan kondisi rumah yang pastinya tak tenang.""Baiklah," aku mengalah. Jika aku bersikeras untuk menginap semalam di rumah mertuaku, aku yakin mereka akan curiga dengan sikapku. ***Abian berjalan menyusuri lobby hotel dengan ditemani oleh Aslan. Kedatangannya di Hotel milik Hamzah merupakan agenda tahunan yang biasa mereka lakukan selama beberapa tahun ini, semenjak ked

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 94 ( Video Panas! )

    Akbar segera keluar dari kamar setelah tidak mendapatkan izin dari Mawar untuk bisa datang ke Hotel Hamzah. Pria bertubuh tinggi itu segera melangkah mencari tempat aman untuk menghubungi Jimmy."Halo, kenapa kau lama sekali menjawab teleponku!" Sentak Akbar kesal saat telepon ke tiga kalinya baru di jawab oleh Jimmy.'Maaf Pak, ponselku tertinggal di ruang tamu. Bu Mulan…'"Apa yang terjadi dengan Mulan?" Akbar takut jika kejadian tempo hari kembali terulang kembali, yang mengharuskan wanita itu terbaring di rumah sakit.'Berteriak-teriak dan ingin bunuh diri pak. Tapi, untunglah saya datang.'Akbar menghela nafas lega, sepertinya keputusannya untuk mengambil hati Mawar berdampak buruk pada mental dan kesehatan Mulan. "Baiklah, tunggu aku pulang. Terus awasi Mulan."Jimmy kembali meletakkan ponsel di atas meja. tersenyum penuh kemenangan saat wajahnya kembali menatap Mulan yang tengah berada di bawah tubuhnya."Kau hebat Jimmy. Selain hebat masalah ranjang, ternyata kau pintar dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 95 ( Abian Vs Akbar )

    Abian memandang penuh takjub wanita yang saat ini sedang bersama dengan Akbar. Wanita Cantik yang selalu mengisi kekosongan hatinya selama ini. Pandangannya tak pernah sekalipun teralihkan pada hal lain. Mengamati dari kejauhan bukanlah hal baru yang dilakukannya. Mencintai istri orang lain adalah kesalahan, tapi sedikitpun Ia tak memiliki niatan untuk mendapatkan hati wanita idamannya itu sebelum Ia mengetahui bahwa Akbar telah berani menyelingkuhi dan menyakiti hati Mawar."Kenapa tidak mendekat saja?" Aslan memberikan sebuah nasehat.Abian hanya mengangkat kedua bahunya dan acuh pada perkataan Aslan."Apa kau akan datang?"Abian menarik nafas dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan diri karena pertanyaan Aslan yang terkesan menggurui."Kapan acaranya akan selesai?" Abian mencoba mengalihkan pembicaraan."Seharusnya sudah selesai satu jam lalu. Bersabarlah."Aku dapat melihat dengan jelas bahwa Abian kini sedang menatapku, tatapannya begitu mengintimidasi dan itu membuat diriku meras

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 177 ( Sebuah Akhir)

    Perasaanku saat ini sedang dalam keadaan kurang nyaman. Setelah Abian pamit akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan keluarga Akbar, entah mengapa perasaan ini tak menentu."Belum ada kabar?" tanya Mama yang saat ini duduk di sebelahku.aku menggeleng sambil terus mencoba untuk menghubungi nomer telpon Abian."Sebentar lagi juga Abian memberi kabar. Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaan ini. Polisi juga sudah memiliki bukti yang cukup kuat untuk menangkap Sandoro." Papa memotong pembicaraan kami. Pria paruh baya itu terlihat asyik menikmati teh hangat dan pisang goreng buatan Mama."Tapi, Pa…tidak biasanya Abian bersikap seperti ini." Jawabku sambil memaksakan senyum."Coba cek ponselmu, siapa tahu saja sudah ada berita penangkapan Sandoro."Aku menuruti kemauan Papa dan melihat berita terbaru yang menyuguhkan video penangkapan Sandoro.Mama yang melihat ekspresi wajahku menyimpulkan sesuatu dan segera menyalakan layar televisi. "Benar dugaan Papa," lirih Mama sambil mengelus lem

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 176 ( Ditangkapnya Sandoro)

    Dunia Akbar runtuh dalam hitungan detik. Kedua matanya masih menatap tak percaya dua tubuh yang tanpa busana saat ini saling melekat dan berkeringat bersama menapaki gairah cinta yang tiada tara.Tak ada yang bersuara, semuanya tenggelam dalam pikiran masing-masing."Mas Akbar…" lirih Mulan, dengan linangan air mata yang membasahi pipinya.Akbar ambruk begitu saja, tubuhnya terasa begitu lemah. Kalau dimasa lalu, Ia menyakiti Hati Mawar dengan menyetubuhi wanita lain, kini Akbar harus menanggung beban derita yang entah bisa disembuhkan atau tidak selama sisa umurnya, karena melihat dengan jelas tubuh istrinya kini disetubuhi oleh Ayahnya sendiri."Akbar!" teriak Sania panik melihat anaknya jatuh terduduk di lantai.Sania hanya mampu memeluk tubuh Akbar sambil menangis menjerit pilu, merasakan rasa sakit yang akan Akbar tanggung seumur hidupnya."Apa ini, Bu? Kenapa nasibku Seperti ini? Aku memiliki ayah monster dan wanita yang…" tangisnya pecah. Pria tegap itu menangis dalam pelukan Sa

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 175 ( Rahasia dibalik Rahasia)

    Dengan perasaan yang kacau, Akbar memutuskan untuk menemui orang tuanya yang saat ini berada di rumah. Ingatannya kembali pada saat pertama kalinya Ia bertemu dengan Mulan yang saat itu sedang diTawan oleh beberapa Orang yang mengaku telah membayar mahal gadis desa itu. Tidak ada kecurigaan sama sekali. Ia benar-benar merasa iba atas hal yang terjadi pada Mulan saat itu.Sampai pada akhirnya, dirinya mulai menyadari bahwa Ia jatuh cinta pada gadis desa yang sangat berbeda sekali dengan Mawar.Mulan sangatlah lembut dan selalu membutuhkan pertolongannya. Sebagai seorang Pria, Ia merasa sangat dibutuhkan dan dihargai."Sial!" teriaknya frustasi. Mobil yang dikendarainya melaju sangat cepat agar cepat sampai ke rumah orang tuanya.Sesampainya di rumah, Akbar segera memarkir mobilnya dan berlari ke dalam rumah, mencari sosok pria yang sangat ingin ia temui."Akbar?" Sania tersenyum menatap anak semata wayangnya itu. Wajah Akbar tampak begitu merah, Seperti menahan sesuatu."Dimana Ayah, Bu

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 174 ( Lebih Baik Dicintai daripada Mencintai)

    "Aku belum selesai bicara!" cegah Akbar, merasa pernyataan Abian terdengar begitu mengusik hatinya."Apa lagi yang ingin kau dengar?" Abian berbalik dan menatap wajah Akbar. Dua pria tampan itu terlihat memiliki ekspresi sama-sama dingin dan hal itu membuat suasana semakin tegang saja."Ayahmu ada di balik semua ini. Cobalah untuk berpikir, apa yang membuat kehidupan rumah tanggamu dengan Mawar berantakan. Kalau kau selalu beralasan kau berselingkuh karena perilaku seksual yang menyimpang, lalu atas dasar apa seorang wanita seperti Mulan mau tinggal dengan orang yang tak normal seperti dirimu!"Akbar sama sekali tidak menyangka, ucapan Abian begitu menusuk hati dan pikirannya. Pria itu ingin sekali menghajar habis-habisan Abian, namun Ia berusaha untuk tetap tenang dan mendengarkan alasan, mengapa Abian begitu ngotot untuk menyalahkan ayahnya."Kita sama-sama seorang Pengusaha dan memiliki banyak uang untuk mengetahui hal-hal yang ingin kita ketahui. Kalau kau tidak begitu peduli denga

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 173 ( Tuduhan Yang Sama)

    "Apa yang membuatmu datang kemari?"tanyaku penasaran pada sosok yang saat ini berdiri di hadapanku.Akbar tidak menjawab, kepalanya celingukan mencari keberadaan seseorang."Apa yang sebenarnya kau inginkan, Akbar? Lebih baik kau pulang saja."Saat hendak melewati tubuh Akbar, pria itu mencekal lenganku, membuatku terpaksa menghentikan langkah kaki dan kembali memandang wajahnya."Aku ingin kita memulai sebuah lembaran baru. Mulan Seperti hilang ditelan bumi. Wanita itu meninggalkan diriku begitu saja." Ucapnya sambil tersenyum menatap wajahku.Aku segera menepis tangan Akbar, dadaku bergemuruh menahan diri agar tidak mengucapkan kata-kata kasar. Aku tidak ingin pengunjung Restoran terganggu dengan kemarahanku.Tak ingin berlama-lama, aku bergegas meninggalkan Akbar. Berjalan keluar Restoran."Mawar, tunggu!"tak kusangka, Akbar masih saja mengejarku sampai ke tempat parkir."Apa sih yang kau inginkan!" sentakku dengan perasaan kesal setengah mati melihat polah tingkah Akbar yang kekan

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 172 ( Luka Lama Bersemi kembali)

    Bab 172Luka dalam hati selamanya akan menjadi sesuatu yang tidak pasti, jika tidak terobati dengan baik. Semuanya akan terasa indah jika bisa menyikapi hal itu dengan baik.Seperti halnya dengan diriku, tiga buka pasca perceraianku dengan Akbar, hati ini seperti tanaman yang baru saja tumbuh dan akan memulai sebuah perjalanan yang panjang.Akbar?Terakhir kali aku mendengar kabarnya. Pria itu masih mencari keberadaan Mulan, istri keduanya yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Setiap kali otakku kembali membayangkan masa lalu itu, bukan hanya rasa sakit, melainkan rasa kasihan.Kami bertiga memiliki alasan untuk menjadi korban. Ya, korban ketidakadilan atas keegoisan seorang Sandoro. Abian telah memiliki semua bukti yang mengarah pada mantan mertuaku itu.Pria paruh baya itu adalah alasan pertama, kenapa rumah tanggaku dan Akbar hancur berantakan. Walaupun, pada dasarnya kembali lagi pada diri sendiri akan sebuah kekuatan Cinta, yang Akbar tidak memiliki itu semua.Pria i

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 171 ( Malu-malu kucing)

    Aku menatap wajah pria yang kini tengah menatap wajahku dengan sorot mata penuh harap. Wajah tampannya yang terlihat dingin seperti hilang ditelan bumi saat berhadapan dengan diriku. Cintanya bagaikan sebuah air yang terus mengalir membasahi seluruh isi hatiku."Mawar?" kembali Abian menyadarkan diri ini untuk mendapatkan jawaban yang diinginkannya."Apakah harus secepat ini?" aku mencoba untuk mengulur waktu yang ada. Bukan bermaksud untuk menyakiti hati Abian, hanya saja aku merasa masalahku dengan Akbar belum selesai sepenuhnya. Lagipula, Masa iddahku belum sepenuhnya selesai.Abian terlihat tersenyum. Lebih tepatnya memaksakan senyumannya.Merasa tidak nyaman, aku memalingkan wajah ke arah lain. Berlama-lama bertatap muka langsung dengan Abian membuat kesehatan jantungku berdegup kencang sekali."Baiklah, ayo aku antar pulang." Abian mengalihkan pembicaraan dan lebih memilih untuk membuat diriku merasa nyaman berada di dekatnya.***Mulan meremas ujung roknya, menyalurkan rasa tid

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 170 ( Melepaskan Bukan Berarti Kalah )

    "Lagi pula, istrimu itu Mulan bukan Mawar! Pikiranmu Mulan, tapi mulutmu menyebut nama Mawar. Akbar, cobalah untuk mengerti dan pahami hal-hal yang akhir-akhir ini terjadi."Akbar menghempaskan tubuhnya pada Sofa empuk dan menyandarkan tubuhnya. Pikirannya benar-benar kacau. Mendapatkan kabar bahwa Ia telah resmi bercerai dalam kondisi kehilangan Mulan, membuat otaknya terasa begitu berat untuk berpikir."Kenapa tidak bertanya pada ayahmu?" Sania menatap wajah Akbar dan berusaha untuk meyakinkan anak semata wayangnya itu untuk dapat melihat sebuah kenyataan bahwa Ayahnya selama ini telah mempermainkan kehidupannya secara tidak langsung."Apa hubungannya dengan Ayah?" Akbar menegakkan tubuhnya dan menatap wajah Ibunya itu.Sania memutar bola matanya, malas untuk berdebat tentang persoalan yang sebenarnya sepele tapi begitu memuakkan untuk dibahas."Ibu, tolong katakan yang sebenarnya terjadi. Aku benar-benar tak paham atas semua yang terjadi.""Apa ingatanmu sudah tidak bekerja dengan b

  • Pembalasan Istri Sah Yang Disia-siakan   Bab 169 ( Ternyata Wanita Spesial Itu Aku)

    Perlahan Abian melepaskan pelukannya dan memutar tubuhku agar berhadapan dengannya. Pria itu nampak begitu serius menatap wajahku dengan sorot mata yang tak dapat aku artikan."Aku akan menikah Mawar, apa kau mendengarnya?" sederet kalimat itu kembali mencuat keluar dari mulut Abian, menyisakan sedikit rasa perih di hatiku. Aku belum dapat mengetahui isi hatiku sebenarnya, namun akhir-akhir ini memang wajah Abian selalu berada dalam pikiranku."Mawar," sekali lagi. Pria itu terlihat begitu putus asa dengan kediamanku. "Abian, aku tahu selama beberapa tahun terakhir kau mencintaiku. Tapi, ini salah. Kau akan menikahi gadis itu. Jadi, tak lantas jika kau mengatakan bahwa kau mencintaiku." Jawabku tanpa berani memandang wajah Abian. Kepalaku tertunduk sambil sesekali mengusap keringat di keningku.Tangan Abian meraih tanganku, menggenggamnya begitu erat."Kaulah segalanya Mawar, orang yang akan aku nikahi adalah dirimu."Kepalaku mendongak menatap wajah Abian. "Apa maksudmu?""Orang yan

DMCA.com Protection Status